Вы находитесь на странице: 1из 67

BAB 02

APA ITU BUDAYA ?


 Antropologi lebih terfokus pada upaya
melihat kebiasaan-kebiasaan yang
berkembang dan dikembangkan oleh
manusia dan sekelompok manusia dalam
kehidupannya
 KEBIASAAN  segala sesuatu yang terjadi
secara berulang dan sifatnya sudah terpola
(cenderung mantap dan jadi milik bersama)
 Kebiasan yang sudah terpola inilah yang
kemudian lebih dikenal sebagai BUDAYA
atau KEBUDAYAAN
Apa itu Budaya ?
 Budaya (culture) berasal dari bahasa Latin
(colere)  mengolah atau mengerjakan
sesuatu (sering dikaitkan dengan lahan
pertanian)  mengolah lahan (bertani).
 Dalam bahasa Indonesia, budaya disadur
dari bahasa Sansekerta (buddhayah) 
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
 segala sesuatu yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia.
 Jadi budaya  ada dan melekat dalam
kehidupan manusia  tidak pada
binatang, tumbuhan, jin maupun malaikat
 Budaya muncul sebagai hasil proses akal
manusia  semakin berkembang akal
manusia, semakin berkembang pulalah
kebudayaannya (semakin rumit)
 Jadi budaya ada karena manusia ada, dan
punahnya manusia maka punah pula
kebudayaannya
The Famous Moai Statues at Rano Raraku on
Easter Island, Chile
Ahli-ahli Kebudayaan
 C. Wissler, C. Kluckhohn, A. Davis, A. Hoebel adalah
sebagian ahli antropologi masa lalu yang
mengembangkan definisi kebudayaan.
 Mereka pada dasarnya mengajukan substansi kebudayaan
sebagai segala tindakan yang harus dibiasakan oleh
manusia dengan belajar (learned behavior).
 A.L. Kroeber dan Clyde Kluckhohn telah mengumpulkan
sejumlah besar definisi kebudayaan dari para ahli
sebanyak 160 buah.
Proses Kebudayaan
 Dipelajari (learned)
 Dibagi bersama (shared): kepercayaan,
nilai-nilai, memori kolektif, ekspektasi
 Simbolik: verbal dan non verbal
 Sifat-sifat
 Terintegrasi (terhubung)
Kebudayaan dan Peradaban
 Kebudayaan berbeda dengan istilah Peradaban.
 Peradaban (civilization) merupakan suatu istilah yang
biasanya dipakai untuk menyebut bagian-bagian atau
unsur-unsur dari kebudayaan yang halus, maju dan indah,
seperti Kesenian, Ilmu pengetahuan, adat sopan santun
pergaulan.
 Peradaban juga berarti suatu sebutan bagi kebudayaan
yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan,
seni bangunan, seni rupa, dan sistem kenegaraan dan
masyarakat kota yang maju dan kompleks.
 Ada banyak konsep tentang apa itu
budaya, bahkan disinyalir sudah lebih 180
konsep yang dikembangkan para ahli,
tentang apa itu budaya. tetapi secara
umum dapat dikelompokkan ke dalam :
(1) menurut kaum klasik
(2) menurut kaum kognitif
(3) menurut kaum interpretatif (tafsir
budaya)
(4) menurut kaum postmodern
KONSEP BUDAYA
MENURUT KAUM KLASIK
 Budaya  segala sesuatu yang ada,
melekat dan ditampilkan manusia yang
ssecara sadar menjadi kebiasaan bersama.
 Hampir tidak ada yang ada dan melekat
dalam diri manusia yang tidak dianggap
budaya  kecuali prilaku refleks dan mimpi
 Lapar dan haus (biologis)  tapi tidak
asal makan dan minum
 Cantik, marah, kegemaran (psikologis) 
tidak individual, tapi relatif sama dalam
kelompok sosial
apakah orang gila punya budaya ?
 Di Indonesia, konsep budaya pertama
sekali dipopulerkan oleh Ki Hajar
Dewantoro (1958)  budaya adalah
cipta – rasa – dan karsa
 Koentjaraningrat (1987) budaya
sebagai keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik manusia lewat
proses belajar.
BUDAYA = material,
perilaku dan gagasan
bersama

Teraplikasi dalam bentuk :


(1) pengetahuan,
(2) bahasa, (3) mata
pencaharian,
(4) organisasi sosial,
(5) religi, (6) kesenian dan,
(7) Sistem tekhnologi
KONSEP BUDAYA
MENURUT KAUM KOGNITIF
 Kalau budaya melekat dalam diri manusia
 berarti si Jawa akan membawa
budayanya kapan saja dan dimana saja
berada
 Lalu mengapa si Jawa sampai di Padang
tidak lagi menggunakan jempol untuk
menunjuk sesuatu ?  why
 Berarti manusia tukang tipu  perilakunya
tidak sesuai dengan hati nuraninya 
mengikuti situasi dan kondisi yang ada
 Perilaku dan material sebenarnya
dikendalikan oleh sistem kognitif (ide /
gagasan / / pengetahuan / pikiran)
 Kognitif akan membaca lingkungan yang
dihadapi  dan menuntun manusia untuk
berprilaku sesuai dengan hasil pembacaan
kognitif
 Fenomena yang ada di hadapan kita tidak
selalu yang sebenarnya (no substantial
unity)  tetapi dibentuk dipersepsikan oleh
kesadaran individu tentang sesuatu.
Siapa?
Dimana?
Geografis dan Culture Area
 BUDAYA  kesatuan sistem kognitif
(ide / gagasan / kognitif / pengetahuan
/ pikiran) yang mempedomani
manusia dalam bertindak (berprilaku)
dan menghasilkan karya tertentu .
 ARTINYA  tindakan (perilaku) dan
material yang terlihat dan muncul
dalam berbagai fenomena yang kita
hadapi dalam kehidupan bukanlah
budaya tetapi HASIL BUDAYA.
BUDAYA =
gagasan / ide /
pengetahuan

perilaku dan material


bukan BUDAYA,
tetapi HASIL
BUDAYA
 Spadley (1979), kebudayaan … refer to the
acquired kenowledge that people use to
interpret experience and generate social
behavior.
 Parsudi Suparlan (1982), Budaya 
keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang dipergunakan untuk
memahami dan menginterpretasikan
lingkungan dan pengalamannya, serta
menjadi kerangka landasan bagi
mewujudkan dan terwujudnya kelakuan.
KONSEP BUDAYA
MENURUT KAUM INTERPRETATIF
 Tidak selalu kognitif jujur  banyak kasus
kognitif pun terkadang sering menipu
 Kognitif bilang akan marah  tetapi batal
ketika teman mengelus pundaknya  why
 Kognitif bilang akan mengumpulkan PR 
tetapi batal setelah PR tersebut dibahas
dalam kelas
 BERARTI  prilaku dikendalikan oleh proses
timbal balik antara kognitif dan lingkungan
disekitarnya.
 Hubungan timbal balik antara kognitif
dan lingkungan  dijembatani oleh kode-
kode, tanda-tanda atau simbol-simbol
tertentu
 ARTINYA  Manusia dalam berinteraksi
akan mengeluarkan kode-kode dan
tanda-tanda dan simbol-simbol yang
terkadang maknanya terselubung,
sehingga perlu dimaknai oleh manusia lain.
 Kode, tanda dan simbol  bisa berbentuk
benda, perilaku, maupun bahasa
 Dalam antropologi  simbol (symbol)
dibedakan dengan tanda (sign)
 Simbol (symbol)  maknanya tidak ada
hubungan dengan kode yang ditampilkan
 Nunjuk tangan permisi – mengangkat
tangan minta waktu – menyerah – bahasa
 Tanda (sign)  maknanya sesuai dengan
kode yang ditampilkan
 Nunjuk tangan ada sesuatu di atas –
jempol sebagai penunjuk arah (Jawa) –
mengepalkan tangan tanda mau meninju
MADU TIGA
By : Ahmad Dani

duh … senangnya dalam hati


kalau beristri dua,
dunia serasa ane yang punya
kepada istri tua kanda sayang pada mu
kepada istri muda I say I love you
istri tua merajuk, pergi ke rumah istri muda
kalau dua-dua merajuk, ane kawin tiga ….
Budaya =
simbol
Ujudnya
pemaknaan
bersama terhadap
simbol-simbol
(seperti TEKS)
 BUDAYA  simbol-simbol yang tampil di
hadapan seseorang yang kemudian
ditafsir / diinterpretasi / dimaknai secara
bersama sesuai dengan kognitif yang
diwariskan oleh kelompok sosialnya.
 ARTINYA  simbol bisa dikatakan
sebagai budaya apabila manusia-
manusia yang melakukan interaksi
memiliki pemaknaan yang sama
terhadap simbol yang ditampilkan
 Geertz (1992)  Budaya adalah pola-pola
makna yang terujud sebagai simbol-simbol
yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi, dan mengembangkan
pengetahuan serta sikap-sikap mereka
tentang kehidupan.
 Weber  manusia terjerat oleh simbol-simbol
(aturan-aturan) yang diciptaannya sendiri.
 BERARTI  Budaya tidak berada dalam diri
manusia, tetapi ada diantara manusia-
manusia yang sedang melakukan interaksi
dan hubungan dalam suatu kelompok sosial.
KONSEP BUDAYA
MENURUT KAUM POSTMODERNISM
 banyak simbol yang ada tidak selalu
dimaknai secara sama, tetapi dipaksakan
oleh pemilik simbol agar dimaknai sesuai
dengan keinginannya
 Kata “situasi” ternyata tidak terkait
dengan kata “situ – sini”
 Kantong kresek hitam tidak sama dengan
kantong merek matahari
 Orang beriman = Dai, Pak haji, pakai
songkok putih
 Berarti  simbol-simbol yang
ditampilkan hanyalah wacana
(discourse) yang dibuat pemilik
kekuasaan  lalu dilegitimasi sebagai
sebuah kebenaran.
 Wacana masuk dalam pikiran kita
dengan tidak disadari  melalui
pencitraan simbol-simbol yang secara
terus menerus ditampilkan dalam
kehidupan kita
BUDAYA =
kekuasaan

KRITIS DAN ANTI KEMAPANAN


Siapa Berkuasa --- Maka dia bisa membentuk Citra
(Image) dan menentukan arah dan ujud Budaya
 Pencitraan ini membuat berbagai
fenomena dianggap benar 
lebih sebagai PEMBENARAN
daripada sebagai KEBENARAN
 Bourdieu  kekerasan simbolik
 Boudriland  hyperreality
 Hobart  simulacra
 Habermas  hegemony
Kekerasan Simbolik
 Beberapa contoh empirisnya, misalnya,
menunjukkan bahwa walaupun tampaknya ada
kebebasan memilih dalam seni, preferensi artistik
setiap orang (seperti: musik klasik, rock, pop, jazz,
musik tradisional) secara kuat terikat pada posisi
sosial mereka.
 Bourdieu juga menunjukkan, perbedaan
kebahasaan seperti aksen, tata bahasa (grammar),
cara pengucapan (spelling), dan gaya bahasa –yang
semuanya adalah bagian dari modal budaya—
merupakan faktor utama dalam mobilitas sosial.
 Misalnya, untuk mendapat gaji lebih besar, atau
mendapat pekerjaan dengan status lebih tinggi.
Hyperreality
 Hyperreality atau hiperealitas adalah
ketidakmampuan kesadaran manusia
membedakan kenyataan dan fantasi,
khususnya dalam kehidupan berteknologi
tinggi.
Simulacra
 Simulacra adalah suatu kebohongan
berupa tanda, atau image yang dibangun
seseorang yang memiliki sifat pada
kontennya yang jauh dari realitas asli
orang tersebut.
Simulacra
 Contoh: misal saja ada seseorang yang
dalam realitas hidupnya berdosa dan
kurang bermoral, namun melalui akun
pribadinya di sosial media, dia bisa
saja post hal-hal yang
bersifat religious mulai dari gambar hingga
ayat-ayat suci. Dalam hal ini orang
tersebut sedang melakukan suatu simulasi
yang berbeda dengan realitas dirinya yang
asli. Inilah yang disebut dengan simulacra.
Hegemoni
 Hegemoni adalah bentuk penguasaan
terhadap kelompok tertentu dengan
menggunakan kepemimpinan intelektual
dan moral secara konsensus. Artinya,
kelompok-kelompok yang terhegemoni
menyepakati nilai-nilai ideologis penguasa.
Hegemoni
 Kekuasaan berdasarkan norma masyarakat,
contoh: Hubungan antara suami dengan istri,
orangtua dengan anak, kakak dengan adik
 Kekuasaan yang diberi atas kelas sosial,
contoh: Majikan dengan ART/supir/satpam,
ningrat dengan yang bukan ningrat
 Kekuasaan atas kelas ekonomi, contoh:
Hubungan antara si kaya dan si miskin
 Kekuasaan berdasarkan karisma
pribadi/kelompok, contoh: Hubungan antara
selebritas dengan fansnya, motivator dengan
pengikutnya
Hegemoni
 Kekuasaan atas hukum legal negara, contoh:
Pemerintah negara (RT/RW/kelurahan), polisi,
militer, hakim
 Kekuasaan berdasarkan keterampilan
seseorang, contoh: Dokter, penjahit, montir
 Kekuasaan yang diberi atas pengetahuan
seseorang, contoh: Guru, dosen
 Kekuasaan yang diberi karena tradisi, contoh:
Kepala adat, dukun adat
 Kekuasaan yang diberi karena persuasi moral,
contoh: Agama
pencitraan melalui pendidikan
pencitraan melalui media massa
pencitraan melalui agama
Mana tindakan yang
benar?
Terima Kasih
TERIMA KASIH
sampai jumpa lagi

Вам также может понравиться