Antropologi lebih terfokus pada upaya melihat kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dan dikembangkan oleh manusia dan sekelompok manusia dalam kehidupannya KEBIASAAN segala sesuatu yang terjadi secara berulang dan sifatnya sudah terpola (cenderung mantap dan jadi milik bersama) Kebiasan yang sudah terpola inilah yang kemudian lebih dikenal sebagai BUDAYA atau KEBUDAYAAN Apa itu Budaya ? Budaya (culture) berasal dari bahasa Latin (colere) mengolah atau mengerjakan sesuatu (sering dikaitkan dengan lahan pertanian) mengolah lahan (bertani). Dalam bahasa Indonesia, budaya disadur dari bahasa Sansekerta (buddhayah) bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) segala sesuatu yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Jadi budaya ada dan melekat dalam kehidupan manusia tidak pada binatang, tumbuhan, jin maupun malaikat Budaya muncul sebagai hasil proses akal manusia semakin berkembang akal manusia, semakin berkembang pulalah kebudayaannya (semakin rumit) Jadi budaya ada karena manusia ada, dan punahnya manusia maka punah pula kebudayaannya The Famous Moai Statues at Rano Raraku on Easter Island, Chile Ahli-ahli Kebudayaan C. Wissler, C. Kluckhohn, A. Davis, A. Hoebel adalah sebagian ahli antropologi masa lalu yang mengembangkan definisi kebudayaan. Mereka pada dasarnya mengajukan substansi kebudayaan sebagai segala tindakan yang harus dibiasakan oleh manusia dengan belajar (learned behavior). A.L. Kroeber dan Clyde Kluckhohn telah mengumpulkan sejumlah besar definisi kebudayaan dari para ahli sebanyak 160 buah. Proses Kebudayaan Dipelajari (learned) Dibagi bersama (shared): kepercayaan, nilai-nilai, memori kolektif, ekspektasi Simbolik: verbal dan non verbal Sifat-sifat Terintegrasi (terhubung) Kebudayaan dan Peradaban Kebudayaan berbeda dengan istilah Peradaban. Peradaban (civilization) merupakan suatu istilah yang biasanya dipakai untuk menyebut bagian-bagian atau unsur-unsur dari kebudayaan yang halus, maju dan indah, seperti Kesenian, Ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan. Peradaban juga berarti suatu sebutan bagi kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, dan sistem kenegaraan dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Ada banyak konsep tentang apa itu budaya, bahkan disinyalir sudah lebih 180 konsep yang dikembangkan para ahli, tentang apa itu budaya. tetapi secara umum dapat dikelompokkan ke dalam : (1) menurut kaum klasik (2) menurut kaum kognitif (3) menurut kaum interpretatif (tafsir budaya) (4) menurut kaum postmodern KONSEP BUDAYA MENURUT KAUM KLASIK Budaya segala sesuatu yang ada, melekat dan ditampilkan manusia yang ssecara sadar menjadi kebiasaan bersama. Hampir tidak ada yang ada dan melekat dalam diri manusia yang tidak dianggap budaya kecuali prilaku refleks dan mimpi Lapar dan haus (biologis) tapi tidak asal makan dan minum Cantik, marah, kegemaran (psikologis) tidak individual, tapi relatif sama dalam kelompok sosial apakah orang gila punya budaya ? Di Indonesia, konsep budaya pertama sekali dipopulerkan oleh Ki Hajar Dewantoro (1958) budaya adalah cipta – rasa – dan karsa Koentjaraningrat (1987) budaya sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia lewat proses belajar. BUDAYA = material, perilaku dan gagasan bersama
Teraplikasi dalam bentuk :
(1) pengetahuan, (2) bahasa, (3) mata pencaharian, (4) organisasi sosial, (5) religi, (6) kesenian dan, (7) Sistem tekhnologi KONSEP BUDAYA MENURUT KAUM KOGNITIF Kalau budaya melekat dalam diri manusia berarti si Jawa akan membawa budayanya kapan saja dan dimana saja berada Lalu mengapa si Jawa sampai di Padang tidak lagi menggunakan jempol untuk menunjuk sesuatu ? why Berarti manusia tukang tipu perilakunya tidak sesuai dengan hati nuraninya mengikuti situasi dan kondisi yang ada Perilaku dan material sebenarnya dikendalikan oleh sistem kognitif (ide / gagasan / / pengetahuan / pikiran) Kognitif akan membaca lingkungan yang dihadapi dan menuntun manusia untuk berprilaku sesuai dengan hasil pembacaan kognitif Fenomena yang ada di hadapan kita tidak selalu yang sebenarnya (no substantial unity) tetapi dibentuk dipersepsikan oleh kesadaran individu tentang sesuatu. Siapa? Dimana? Geografis dan Culture Area BUDAYA kesatuan sistem kognitif (ide / gagasan / kognitif / pengetahuan / pikiran) yang mempedomani manusia dalam bertindak (berprilaku) dan menghasilkan karya tertentu . ARTINYA tindakan (perilaku) dan material yang terlihat dan muncul dalam berbagai fenomena yang kita hadapi dalam kehidupan bukanlah budaya tetapi HASIL BUDAYA. BUDAYA = gagasan / ide / pengetahuan
perilaku dan material
bukan BUDAYA, tetapi HASIL BUDAYA Spadley (1979), kebudayaan … refer to the acquired kenowledge that people use to interpret experience and generate social behavior. Parsudi Suparlan (1982), Budaya keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang dipergunakan untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan bagi mewujudkan dan terwujudnya kelakuan. KONSEP BUDAYA MENURUT KAUM INTERPRETATIF Tidak selalu kognitif jujur banyak kasus kognitif pun terkadang sering menipu Kognitif bilang akan marah tetapi batal ketika teman mengelus pundaknya why Kognitif bilang akan mengumpulkan PR tetapi batal setelah PR tersebut dibahas dalam kelas BERARTI prilaku dikendalikan oleh proses timbal balik antara kognitif dan lingkungan disekitarnya. Hubungan timbal balik antara kognitif dan lingkungan dijembatani oleh kode- kode, tanda-tanda atau simbol-simbol tertentu ARTINYA Manusia dalam berinteraksi akan mengeluarkan kode-kode dan tanda-tanda dan simbol-simbol yang terkadang maknanya terselubung, sehingga perlu dimaknai oleh manusia lain. Kode, tanda dan simbol bisa berbentuk benda, perilaku, maupun bahasa Dalam antropologi simbol (symbol) dibedakan dengan tanda (sign) Simbol (symbol) maknanya tidak ada hubungan dengan kode yang ditampilkan Nunjuk tangan permisi – mengangkat tangan minta waktu – menyerah – bahasa Tanda (sign) maknanya sesuai dengan kode yang ditampilkan Nunjuk tangan ada sesuatu di atas – jempol sebagai penunjuk arah (Jawa) – mengepalkan tangan tanda mau meninju MADU TIGA By : Ahmad Dani
duh … senangnya dalam hati
kalau beristri dua, dunia serasa ane yang punya kepada istri tua kanda sayang pada mu kepada istri muda I say I love you istri tua merajuk, pergi ke rumah istri muda kalau dua-dua merajuk, ane kawin tiga …. Budaya = simbol Ujudnya pemaknaan bersama terhadap simbol-simbol (seperti TEKS) BUDAYA simbol-simbol yang tampil di hadapan seseorang yang kemudian ditafsir / diinterpretasi / dimaknai secara bersama sesuai dengan kognitif yang diwariskan oleh kelompok sosialnya. ARTINYA simbol bisa dikatakan sebagai budaya apabila manusia- manusia yang melakukan interaksi memiliki pemaknaan yang sama terhadap simbol yang ditampilkan Geertz (1992) Budaya adalah pola-pola makna yang terujud sebagai simbol-simbol yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, dan mengembangkan pengetahuan serta sikap-sikap mereka tentang kehidupan. Weber manusia terjerat oleh simbol-simbol (aturan-aturan) yang diciptaannya sendiri. BERARTI Budaya tidak berada dalam diri manusia, tetapi ada diantara manusia- manusia yang sedang melakukan interaksi dan hubungan dalam suatu kelompok sosial. KONSEP BUDAYA MENURUT KAUM POSTMODERNISM banyak simbol yang ada tidak selalu dimaknai secara sama, tetapi dipaksakan oleh pemilik simbol agar dimaknai sesuai dengan keinginannya Kata “situasi” ternyata tidak terkait dengan kata “situ – sini” Kantong kresek hitam tidak sama dengan kantong merek matahari Orang beriman = Dai, Pak haji, pakai songkok putih Berarti simbol-simbol yang ditampilkan hanyalah wacana (discourse) yang dibuat pemilik kekuasaan lalu dilegitimasi sebagai sebuah kebenaran. Wacana masuk dalam pikiran kita dengan tidak disadari melalui pencitraan simbol-simbol yang secara terus menerus ditampilkan dalam kehidupan kita BUDAYA = kekuasaan
KRITIS DAN ANTI KEMAPANAN
Siapa Berkuasa --- Maka dia bisa membentuk Citra (Image) dan menentukan arah dan ujud Budaya Pencitraan ini membuat berbagai fenomena dianggap benar lebih sebagai PEMBENARAN daripada sebagai KEBENARAN Bourdieu kekerasan simbolik Boudriland hyperreality Hobart simulacra Habermas hegemony Kekerasan Simbolik Beberapa contoh empirisnya, misalnya, menunjukkan bahwa walaupun tampaknya ada kebebasan memilih dalam seni, preferensi artistik setiap orang (seperti: musik klasik, rock, pop, jazz, musik tradisional) secara kuat terikat pada posisi sosial mereka. Bourdieu juga menunjukkan, perbedaan kebahasaan seperti aksen, tata bahasa (grammar), cara pengucapan (spelling), dan gaya bahasa –yang semuanya adalah bagian dari modal budaya— merupakan faktor utama dalam mobilitas sosial. Misalnya, untuk mendapat gaji lebih besar, atau mendapat pekerjaan dengan status lebih tinggi. Hyperreality Hyperreality atau hiperealitas adalah ketidakmampuan kesadaran manusia membedakan kenyataan dan fantasi, khususnya dalam kehidupan berteknologi tinggi. Simulacra Simulacra adalah suatu kebohongan berupa tanda, atau image yang dibangun seseorang yang memiliki sifat pada kontennya yang jauh dari realitas asli orang tersebut. Simulacra Contoh: misal saja ada seseorang yang dalam realitas hidupnya berdosa dan kurang bermoral, namun melalui akun pribadinya di sosial media, dia bisa saja post hal-hal yang bersifat religious mulai dari gambar hingga ayat-ayat suci. Dalam hal ini orang tersebut sedang melakukan suatu simulasi yang berbeda dengan realitas dirinya yang asli. Inilah yang disebut dengan simulacra. Hegemoni Hegemoni adalah bentuk penguasaan terhadap kelompok tertentu dengan menggunakan kepemimpinan intelektual dan moral secara konsensus. Artinya, kelompok-kelompok yang terhegemoni menyepakati nilai-nilai ideologis penguasa. Hegemoni Kekuasaan berdasarkan norma masyarakat, contoh: Hubungan antara suami dengan istri, orangtua dengan anak, kakak dengan adik Kekuasaan yang diberi atas kelas sosial, contoh: Majikan dengan ART/supir/satpam, ningrat dengan yang bukan ningrat Kekuasaan atas kelas ekonomi, contoh: Hubungan antara si kaya dan si miskin Kekuasaan berdasarkan karisma pribadi/kelompok, contoh: Hubungan antara selebritas dengan fansnya, motivator dengan pengikutnya Hegemoni Kekuasaan atas hukum legal negara, contoh: Pemerintah negara (RT/RW/kelurahan), polisi, militer, hakim Kekuasaan berdasarkan keterampilan seseorang, contoh: Dokter, penjahit, montir Kekuasaan yang diberi atas pengetahuan seseorang, contoh: Guru, dosen Kekuasaan yang diberi karena tradisi, contoh: Kepala adat, dukun adat Kekuasaan yang diberi karena persuasi moral, contoh: Agama pencitraan melalui pendidikan pencitraan melalui media massa pencitraan melalui agama Mana tindakan yang benar? Terima Kasih TERIMA KASIH sampai jumpa lagi