Вы находитесь на странице: 1из 24

dr. Amiruddin Eso, M.

Kes
 Sehat (WHO) : “state of complete physical,
mental, and social well-being and not merely
the absence of disease and infirmity.”
 Approaches to health
 DISEASE

 ILLNESS

 SICKNESS
 Autoanamnesis
 Heteroanamnesis
 Awali dengan pertanyaan terbuka (open
ended question), kemudian sesuaikan gaya
wawancara dengan komunikasi yang
berjalan spontan saat itu.
 Gunakan pertanyaan tertutup (closed ended
question) pada saaat yang tepat untuk
mengumpulkan berbagai detil yang tidak
dapat diformulasikan menjadi gambaran
klinis atau diagnosis.
 Fleksibel dan bisa dilakukan secara
bergantian tergantung kondisi pasien
 specification: jika jawaban tidak jelas, lakukan
pertanyaan tertutup
 Generalization : Bila pasien memberi jawaban spesifik
 checking symptom : mengajukan daftar gejala
 leading question: mengarahkan pasien pd jawaban
spesifik
 Probing: saat pasien mengemukakan tentang
pentingnya situasi yang dialaminya tanpa alasan yang
jelas
 Interrelation: Eksplorasi hubungan yang tidak logis
dalam wawancara
 Summarizing: Teknik summaries berguna pada pasien
yang memberikan jawaban yang tidak jelas atau
sirkumstansial, asosiasi longgar, flight of ideas, seperti
pada pasien bipolar atau siklotimia. Teknik ini
membantu memfokuskan perhatian pasien.
 Identifikasi pasien meliputi nama, umur,
jenis kelamin, alamat, suku bangsa/latar
belakang, kebudayaan, status sipil,
pendidikan, dan pekerjaannya.
 Orientasi dinilai dengan menanyakan
posisi pasien sekarang dalam ruang
dan waktu.
 Sebab utama yang menyebabkan seseorang secara
aktif/pasif datang/dibawa berobat (tidak harus ke
dokter) menurut pasien dan/atau keluarganya.
 tertawa sendiri tanpa sebab,
 nangis tanpa sebab,
 gaduh gelisah,
 bingung,
 Lakukan autoanamnesa terlebih dahulu dengan
menanyakan alasan pasien datang/berobat, berapa lama
ia mengalami gangguan tersebut, apakah ada pencetus
yang berhubungan dengan awal keluhannya, dan
bagaimana pasien memahami gangguannya.
 Heteroanamnesa yang ditanyakan meliputi sejak kapan
tampak perilaku tidak yang wajar tersebut, perkiraan
mengapa hal tersebut terjadi, dan berapakali
kambuhnya.
 Bertitik tolak dari keluhan utama yaitu
permulaan gangguan (gejala/tanda pertama)
hingga keadaan sekarang. Susun secara
sistematis dan kronologis.
 Tanyakan fungsi jiwa secermat mungkin antara
lain:
 Afek emosi : apa pasien pernah menangis/tertawa
tanpa sebab.
 Proses berfikir : apakah pasien pernah berbicara
melantur. Rincilah apa yang dibicarakan nilailah
bentuk dan isi pikiran, sedangkan arus pikiran
tidak bisa dinilai karena tidak direkam saat itu.
 Presepsi : pernahkan melihat/mendengar sesuatu
yang tidak dilihat/didengar orang lain
 Kemauan : bagaimana tentang perawatan diri,
pekerjaan, pergaulan sosial
 Tanyakan pola penggunaan obat-obatan
terlarang
 Termasuk intake alkohol
 Penggunaan mariyuana, kokain, heroin dan
halusinogen.
 Tanyakan apakah pasien sebelumnya pernah
mengalami gangguan yang sejenis,
 Apakah sudah pernah menemui dokter dan
mendapat pengobatan.
 Bila sudah ditanyakan riwayatnya, rincilah
jumlah, warna obat yang pernah diterima dan
hasil pengobatan serta riwayat perawatan di
rumah sakit.
 Riwayat pribadi ditanyakan antara lain mengenai
perkembangan fisik dan mental, hubungan antar
manusia, hidup, emosi, sifat, minat,
kemampuan, prestasi, ketrampilan, pengalaman
penting, kepercayaan, gangguan jiwa yang
pernah dialami mulai dari graviditas ibunya,
kelahiran bayi, kanak-kanak, pubertas,
adolesens, dewasa, tua/senja usia.
 Tanyakan penderita anak ke berapa dari berapa
bersaudara (predesposisi anak ke-1 dan terakhir
atau anak tunggal), masa kelahiran,
pertumbuhan, dididik, tinggal dengan siapa,
riwayat perkembangan pendidikan,
 Riwayat pekerjaan (suka pindah? kenapa?),
bakat, minat, penggunaan waktu luang dan
riwayat pernikahan.
 Riwayat keluarga orang tua, saudara, susunan
keluarga, susunan anggota rumah tangga
dalam rumah yang ditempatinya, anggota
keluarga yang pernah atau sedang menderita
gangguan jiwa atau penyakit fisik lain.
 Apakah ada keluarga (ayah, ibu, saudara,
suami/istri) yang menderita gangguan jiwa
dan apakah pernah sampai MRS.
 Faktor pencetus/stressor psikososial,
 Peristiwa apa yang mendahului gejala, untuk
mengetahui prognosa dan cara terapi.
Faktor Organik/Riwayat penyakit medis
terdahulu
 Pernahkah mengalami penyakit fisik misalnya
kejang (mulai lahir sampai sekarang), DM,
stroke, Hipertensi.
Riwayat Pengobatan
 Tanyakan obat-obatan yang sering ia
gunakan baik yang dengan resep atau tanpa
resep.
 Pemeriksaan, secara obyektif didapatkan dari
penilaian status mentalis, penilaian kognitif,
bila diindikasikan dapat dilakukan
pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium, dan scan otak. Penilaian status
psikiatri perlu disesuaikan dengan sosio
ekonomi dan latar belakang pendidikan.
1. Status Internistik
 Pemeriksaan kardiologi sederhana berupa
denyut nadi dan tekanan darah.
2. Status Neurologik
 Pemeriksaan neurologis sederhana antara
lain
 Status Praesens (tanggal, jam)
 Kesan Umum, amati wajah, apakah sesuai dengan usia, kontak
mata, cara berpakaian, rambut, hygiene pribadi salah satunya
dari bau, cara duduk, bersikap dan perilaku terhadap
pemeriksa, cara berjalan, psikomotor yang melambat atau
agitasi.
Kontak
 o Verbal : lancar, tidak lancar, relevan, irrelevan
 o Non verbal : tulis, gambar, isyarat (misalnya beri minum lihat
responnya)
 Orientasi, terhadap waktu, ruang, nama, identitas dan
orang lain
 Atensi, perhatian dan konsentrasi terhadap pertanyaan
yang diajukan. Dapat ditanyakan dengan pertanyaan
pasien datang dengan siapa, dimana ia memarkir
kendaraannya, atau kapan ia membuat janji untuk
datang pada pemeriksa saat ini. Dari pertanyaan
tersebut, pemeriksa dapat menentukan seberapa besar
atensi, konsentrasi, orientasi dan memori.
 Memori, penilaian daya ingat pasien dapat dilakukan
secara informal. Saat pemeriksa memperkenalkan diri
dan pasien dapat mengulang menyebut nama
pemeriksa (immediate recall). Untuk menilai memori
jangka sedang dan panjang pasien dapat diajak
menceritakan kejadian yang telah lama terjadi.
 Afek – Emosi : amati keadaan emosional pasien
(misalnya: depresi, gembira, cemas) yang biasanya
dikemukkan sendiri oleh pasien. Afek adalah penilaian
terhadap keadaan emosi pasien yang terdiri dari:
Tingkatan afek, atau spektrum mood yang ditunjukkan pasien.
Terdiri dari: (a) penuh (normal) yaitu emosi yang berubah
sesuai dengan keadaan yang dibicarakan, (b) terbatas, yang
sering tampak sedih (pasien depresi) dan dapat juga tiba-tiba
meningkat (pasien manik), dan (c) datar, yaitu pasien yang
menunjukkan sedikit sekali emosi, terutama pada pasien
skizoprenia.
Kelabilan, yaitu kecepatan perubahan mood pasien.
Kesesuaian, yaitu seberapa sesuai keadaan emosi dengan
subyek pembicaraan. Jika pasien membicarakan kesedihan
malah bergembira berarti termasuk tidak sesuai.
 Proses Berfikir : bentuk (adanya ide aneh; normalnya realistis
ditanya menjawab sesuai pertanyaan), arus, isi. Terbagi menjadi :
o Linear : menjawab langsung sesuai pertanyaan
o Circumstance : jawaban berputar-putar dari pertanyaan yang
sebenarnya
o Tangensial : jawaban tidak berhubungan dengan pertanyaan,
terjadi bila pasien cemas, atau mengalami demensia
o Flight of idea : tampak pada mania, pikiran pasien melompat-
lompat dari ide satu ke ide lainnya yang sulit untuk diikuti
o Asosiasi longgar : pasien menunjukkan ide-ide yang tidak
berhubungan
o Pikiran blocking : pikiran pasien tiba-tiba terhenti tanpa tujuan
yang jelas, kadang muncul pada psikosis.
o Berfikir kongkrit : pasien tidak dapat berfikir abstrak, sehingga
responnya sering ekstrim.
o Preservasi : perilaku, sikap dan pola bicara yang berulang.
Sering merupakan tanda dari disfungsi sistem saraf.
 Isi pikiran, jenisnya antara lain:
o Waham : keyakinan pribadi yang salah (tidak sesuai dengan
pendekatan rasional) yang dipertahankan.
o Waham paranoid : termasuk keyakinan bahwa pasien sedang
dikejar kelompok tertentu.
o Waham kebesaran : keyakinan bahwa pasien lebih berbakat,
terkenal daripada keadaan yang sesungguhnya.
o Waham somatik : keyakinan bahwa ada ssesuatu yang salah
pada bagian tubuhnya, atau ia menderita penyakit tertentu.
o Waham bersama : terjadi bila salah satu anggota keluarga juga
mengalami waham yang sama.
o Paranoia : perasaan kecurigaan secara umum, kecenderungan
untuk menganggap sesuatu yang diluar dirinya berbahaya.
o Ide bunuh diri : pikiran yang selalu mengarah pada rasa ingin
bunuh diri.
o Ide membunuh : pikiran untuk membunuh orang lain.
o Ide referensi : pasien merasa pernah mengalami hal tertentu
atau pergi ke tempat tertentu.
Intelegensi, sesuai dengan tingkat pendidikan (angka, pengetahuan
umum, beda jeruk dengan bola).
Persepsi
o Halusinasi : presepsi sensoris tanpa adanya input sensoris. Dapat terjadi
pada sebuah indra sensoris antara lain halusinasi auditorius
(mendengar sesuatu tanpa ada sumber bunyi), halusinasi visual
(melihat sesuatu yang tidak ada). Terjadi pada pasien scizophrenia,
delirium, mania.
o Ilusi : presepsi yang salah terhadap input sensoris. Misalnya menganggap
batu yang dilihat sebagai buah. Terutama terjadi pada delirium.
o Derealisasi dan depersonalisasi : perasaan tidak nyaman karena diri
sendiri atau dunia luar berubah dan menjadi tidak nyata.

Kemauan/volition : motivasi pasien dalam melakukan aktivitas


sehari-hari, berhubungan dengan perawatan diri, pekerjaan,
pergaulan sosial.
Psikomotor : terdiri dari postur yaitu tonus otot tubuh pasien yang
berkaitan dengan energi dan ketegangan dan gerakan psikomotor
haruslan bertujuan yang dibedakan atas bahasa tubuh ekspresif
untuk menekankan apa yang ingin disampaiakan secara verbal
dan simbolik yang tergantung budaya untuk mewakili apa yang
ucapakan oleh verbal.
 Diagnosis, berupa diagnosis multiaxial sesuai
PPDGJ III yang mengacu pada DSM IV dengan
mempertimbangkan keadaan komorbid yang
berhubungan :
 Axis I : Gangguan Klinis
Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
 Axis II : Gangguan Kepribadian
Retardasi Mental
 Axis III : Kondisi Medik Umum
 Axis IV : Masalah Psikososial dan Lingkungan
 Axis V : Global Assessment of Functioning -
GAF Scale
Status PAsien Psikiatri.docx

Вам также может понравиться

  • Karsinoma Kolorektal
    Karsinoma Kolorektal
    Документ34 страницы
    Karsinoma Kolorektal
    Fara Sippirili
    Оценок пока нет
  • Karsinoma Kolorektal
    Karsinoma Kolorektal
    Документ34 страницы
    Karsinoma Kolorektal
    Fara Sippirili
    Оценок пока нет
  • Ruptur Uretra
    Ruptur Uretra
    Документ25 страниц
    Ruptur Uretra
    Julian Eka Putra
    100% (3)
  • 3 PB
    3 PB
    Документ12 страниц
    3 PB
    Bettt
    Оценок пока нет
  • Trauma Kapitis
    Trauma Kapitis
    Документ16 страниц
    Trauma Kapitis
    NaomiRimaClaudya
    Оценок пока нет
  • Ambliopia
    Ambliopia
    Документ51 страница
    Ambliopia
    Resti Zulvanita Devi
    Оценок пока нет
  • PKMRS Tumor Wajah - Anisa Adryani
    PKMRS Tumor Wajah - Anisa Adryani
    Документ1 страница
    PKMRS Tumor Wajah - Anisa Adryani
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Status Bagian Ilmu Bedah Edit
    Status Bagian Ilmu Bedah Edit
    Документ6 страниц
    Status Bagian Ilmu Bedah Edit
    Indra Dika
    Оценок пока нет
  • Status Bagian Ilmu Bedah Edit
    Status Bagian Ilmu Bedah Edit
    Документ6 страниц
    Status Bagian Ilmu Bedah Edit
    Indra Dika
    Оценок пока нет
  • Referat Cedera Kepala
    Referat Cedera Kepala
    Документ61 страница
    Referat Cedera Kepala
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Status Bagian Ilmu Bedah Edit
    Status Bagian Ilmu Bedah Edit
    Документ6 страниц
    Status Bagian Ilmu Bedah Edit
    Indra Dika
    Оценок пока нет
  • Status Bagian Ilmu Bedah Edit
    Status Bagian Ilmu Bedah Edit
    Документ6 страниц
    Status Bagian Ilmu Bedah Edit
    Indra Dika
    Оценок пока нет
  • Vulvovaginitis Fix
    Vulvovaginitis Fix
    Документ25 страниц
    Vulvovaginitis Fix
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Vulvovaginitis Fix
    Vulvovaginitis Fix
    Документ25 страниц
    Vulvovaginitis Fix
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • PKMRS Tumor Wajah - Anisa Adryani
    PKMRS Tumor Wajah - Anisa Adryani
    Документ1 страница
    PKMRS Tumor Wajah - Anisa Adryani
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Karsinoma Kolorektal
    Karsinoma Kolorektal
    Документ21 страница
    Karsinoma Kolorektal
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Referat Nisa
    Referat Nisa
    Документ21 страница
    Referat Nisa
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • ORKITIS - PENYAKIT PERADANGAN TESTIS
    ORKITIS - PENYAKIT PERADANGAN TESTIS
    Документ12 страниц
    ORKITIS - PENYAKIT PERADANGAN TESTIS
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Vulvitis Dan Vaginitis
    Vulvitis Dan Vaginitis
    Документ20 страниц
    Vulvitis Dan Vaginitis
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Karsinoma Kolorektal
    Karsinoma Kolorektal
    Документ21 страница
    Karsinoma Kolorektal
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • STRIKTUR URETRA
    STRIKTUR URETRA
    Документ35 страниц
    STRIKTUR URETRA
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Refarat
    Refarat
    Документ15 страниц
    Refarat
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • STRIKTUR URETRA
    STRIKTUR URETRA
    Документ35 страниц
    STRIKTUR URETRA
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ48 страниц
    Bab I
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Kasus Besar
    Kasus Besar
    Документ24 страницы
    Kasus Besar
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Kasbes
    Kasbes
    Документ51 страница
    Kasbes
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Kasus Besar
    Kasus Besar
    Документ24 страницы
    Kasus Besar
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • AKI BILATERAL
    AKI BILATERAL
    Документ30 страниц
    AKI BILATERAL
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • Ilmu Bedah 2 Urologi (New)
    Ilmu Bedah 2 Urologi (New)
    Документ139 страниц
    Ilmu Bedah 2 Urologi (New)
    LipatOla123
    Оценок пока нет
  • Dokumen - Tips Referat Ruptur Uretra Not Fixed
    Dokumen - Tips Referat Ruptur Uretra Not Fixed
    Документ20 страниц
    Dokumen - Tips Referat Ruptur Uretra Not Fixed
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет