Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ANEMIA APLASTIK
OLEH : Kirbi vira Akesa
1840312242
PRESEPTOR:
Prof.dr.Darfioes Basir, SpA (K)
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Anemia aplastik adalah kelainan hematologik
yang ditandai dengan penurunan komponen
selular pada darah tepi yang diakibatkan oleh
kegagalan produksi di sumsum tulang.
• Penderita mengalami pansitopenia, yaitu
keadaan dimana terjadi kekurangan jumlah sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
• Diagnosis anemia aplastik dapat ditegakkan
berdasarkan gejala subjektif, gejala objektif,
pemeriksaan darah serta pemeriksaan sumsum
tulang.
• Diagnosa pasti anemia aplastik adalah
berdasarkan pemeriksaan darah dan
pemeriksaan sumsum tulang.
Batasan Masalah
• Makalah ini membahas tentang anemia aplastik pada anak.
Tujuan Penulisan
• Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
tentang anemia aplastik.
Metode Penulisan
• Makalah ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan dari
berbagai literature.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• Anemia aplastik adalah suatu sindroma
kegagalan sumsum tulang yang ditandai
dengan pansitopenia perifer dan hipoplasia
sumsum tulang
EPIDEMIOLOGI
• Anemia aplastik jarang ditemukan. Insidensi
bervariasi di seluruh dunia, berkisar antara 2
sampai 6 kasus persejuta penduduk pertahun.
• Frekuensi tertinggi anemia aplastik terjadi
pada orang berusia 15 sampai 25 tahun.
KLASIFIKASI
• Klasifikasi menurut kausa :
– Idiopatik : bila kausanya tidak diketahui;
ditemukan pada kira-kira 50% kasus.
– Sekunder : bila kausanya diketahui.
– Konstitusional : adanya kelainan DNA yang dapat
diturunkan, misalnya anemia Fanconi
Klasifikasi berdasarkan tingkat
keparahan atau prognosis
ETIOLOGI
• Anemia Aplastik yang Didapat
- Anemia aplastik sekunder : radiasi, virus,
penyakit imun, bahan kimia dan obat-obatan.
- Anemia aplastik idiopatik
• Anemia Aplatik yang diturunkan
Patogenesis
• Kerusakan oleh agen toksik secara langsung terhadap stem sel
dapat disebabkan oleh paparan radiasi, kemoterapi sitotoksik atau
benzene. Agen-agen ini dapat menyebabkan rantai DNA putus
sehingga menyebabkan inhibisi sintesis DNA dan RNA.
• Anak telah dikenal menderita anemia aplastik sejak tahun 2018 dan rutin
control ke RSUP Dr. M. Djamil Padang.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya
perdarahan gusi .