Вы находитесь на странице: 1из 42

MALPRESENTASI

DAN
MALPOSISI
◦ Malpresentasi : Bagian terendah janin yang berada di segmen
bawah rahim, bukan belakang kepala
◦ Malposisi : Penunjuk (presenting part) tidak berada
di anterior

Keadaan Normal : Presentasi janin adalah belakang


kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil dalam posisi
transversal (saat masuk PAP), dan posisi anterior (setelah
melewati PAP)
◦ Sikap ekstensi ringan  presentasi puncak kepala
(penunjuk UUB)
◦ Sikap ekstensi sedang  presentasi dahi (penunjuk sinsiput)
◦ Sikap ekstensi maksimal  presentasi muka (penunjuk dagu)

Keadaan Normal : Sikap fisiologis janin  menghasilkan sikap


fleksi  presentasi belakang kepala dgn UUK anterior  kepala
janin masuk PAP dlm ukuran terkecil (sirkumferensia
suboksipitobregmatikus)
Epidemiologi pada kehamilan
tunggal
◦ Presentasi kepala : 96,8%
◦ Presentasi bokong : 2,7%
◦ Presentasi bahu : 0,3%
◦ Presentasi majemuk : 0,1%
◦ Presentasi muka : 0,05%
◦ Presentasi dahi : 0,01%
PRESENTASI
BOKONG
Presentasi Bokong
◦ Letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi.
◦ Insiden (kehamilan tunggal dan cukup bulan) :
◦ 25 – 30 % (<28 minggu)
◦ 3 – 4 % (≥ 37 minggu)
Faktor Risiko
◦ Prematuritas
◦ Abnormalitas struktur uterus
◦ Polihidramnion
◦ Plasenta previa
◦ Multiparietas
◦ Mioma uteri
◦ Kehamilan multiple
◦ Anomali janin (anensefali, hidrosefalus)
◦ Riwayat presentasi bokong sebelumnya
Jenis Presentasi Bokong

Complete Footling Frank

10 % 60 – 70 %
Diagnosis
◦ Gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen
◦ Pemeriksaan abdominal :
◦ kepala terletak di bagian atas • Pemeriksaan Leopold
◦ bokong pada daerah pelvis • USG
• taksiran berat janin
◦ Auskutasi : DJJ lokasinya lebih tinggi • vol. air ketuban
• letak plasenta
◦ Pemeriksaan vaginal : • hiperekstensi
◦ Teraba bokong atau kaki kepala
◦ Sering disertai adanya mekonium • kelainan kongenital
• Pemeriksaan bimanual
Untuk membedakan mulut dan
anus
◦ Anus merupakan garis lurus dengan tuber iskhii
◦ Mulut merupakan segitiga dengan prominen molar
Pada presentasi muka  pemeriksaan vaginal :
Mulut dan bagian rahang mudah diraba
Komplikasi
◦ Pada Janin :
◦ Kematian perinatal
◦ Prolaps tali pusat
◦ Trauma pada bayi (CPD)
◦ Asfiksia (prolaps tali pusat, kompresi tali pusat, pelepasan plasenta, kepala
macet)
◦ Perlukaan / trauma pada organ abdominal / leher
◦ Pada Ibu
◦ Pelepasan plasenta
◦ Perlukaan vagina/serviks
◦ endometritis
Tatalaksana Umum
◦ Persalinan lama pada presentasi ◦ Persalinan pada presentasi kaki  SC
sungsang  indikasi SC persalinan pervaginan jika:
◦ SC lebih aman direkomendasikan ◦ Persalinan sudah sedemikian maju
pd: dan pembukaan sudah lengkap
◦ Presentasi bokong pada ◦ Bayi preterm yang kemungkinan
primigravida hidupnya kecil
◦ Double footling breech ◦ Bayi kedua pada kehamilan kembar
◦ Pelvis yang kecil atau malformasi
◦ Janin yang sangat besar
◦ Bekas SC dgn indikasi CPD
◦ Kepala yang hiperekstensi atau
defleksi
Tatalaksana Khusus
◦ Tentukan apakah persalinan pervaginam mungkin dilakukan, jika
:
◦ Pelvis adekuat
◦ Presentasi bokong murni/lengkap
◦ Kepala fleksi
◦ Tidak ada riwayat SC karena CPD
◦ Janin tidak terlalu besar
◦ Sebelum in partu, usahakan melakukan versi luar
apabila syarat dipenuhi :
◦ Pembukaan serviks <3cm
◦ Usia kehmilan ≥37 minggu
◦ Ketuban intak dan air ketuban cukup
◦ Tidak ada komplikasi / kontraindikasi (IUGR, perdarahan, bekas
SC, kelainan janin, kehamilan kembar, hipertensi)
◦ Persalinan pervaginam masih mungkin dilakukan
Versi Luar
Versi Luar

◦ Prosedur versi luar cukup aman dan efektif


◦ Dilakukan saat usia kehamilan 34-36 minggu
◦ Kemungkinan komplikasi : bradikardi sementara pd janin, solusio
plasenta, komplikasi pada tali pusat, perdarahan feto-maternal,
KPD
◦ Kejadian SC indikasi gangguan DJJ (non-reassuring) atau Solusio
Plasenta setelah versi luar: < 1 %
◦ Tingkat keberhasilan : 50 – 70%

 Perkiraan berat janin, volume air ketuban, letak plasenta, morfologi


janin normal
PERSALINAN SUNGSANG
1. PERSALINAN PERVAGINAM
a. Persalinan Spontan (Spontaneous Breech)
Janin dilahirkan dgn kekuatan & tenaga ibu sendiri  cara Bracht
b. Manual Aid (Partial Breech Extraction, Assisted Breech Delivery)
Janin dilahirkan sebagian dgn kekuatan & tenaga ibu, sebagian
tenaga penolong
c. Ekstraksi Sungsang (Total Breech Extraction)
Janin dilahirkan seluruhnya dgn tenaga penolong
2. PERSALINAN PER ABDOMINAM (SC)
Tahapan (Prosedur Pertolongan
Persalinan Spontan)
◦ Tahap pertama  fase lambat
: mulai lahirnya bokong sampai pusar (skapula depan)
◦ Tahap kedua  fase cepat
: mulai lahirnya pusar sampai lahirnya mulut
◦ Tahap ketiga  fase lambat
: mulai lahirnya mulut sampai seluruh kepala
(kepala harus dilahirkan scr perlahan  menghindari perdarahan
intra kranial
Persalinan Spontan –
BRACHT
◦ Persiapan ibu, janin, penolong
◦ Posisi litotomi, saat crowning  suntikkan
2-5 unit oksitosin
◦ Episiotomi (saat bokong membuka
vulva)
◦ Bokong dicengkeram scr Bracht
◦ Cek tali pusat  kendorkan
◦ Hiperlordosiskan badan janin 
punggung janin didekatkan ke perut ibu
(asisten melakukan dorongan Kristeller
pd fundus)
◦ Janin yang baru lahir  letakkan di perut
ibu
BRACHT
Keuntungan : Kerugian:
◦ Tangan penolong tdk masuk ◦ 5-10% cara Bracht mengalami
jalan lahir  mengurangi kegagalan (panggul sempit,
bahaya infeksi janin besar, jalan lahir kaku pd
primigravida, lengan
◦ Cara paling mendekati fisiologi
 mengurangi trauma janin menjungkit)
Manual Aid
Tahapan :
◦ Tahap pertama  lahirnya bokong sampai pusar dilahirkan dgn kekuatan ibu
sendiri
◦ Tahap kedua  lahirnya bahu & lengan memakai tenaga penolong.
◦ Klasik / Deventer
◦ Mueller
◦ Lovset
◦ Bickenbach (Mueller & Klasik)
◦ Nuchal Arm

◦ Tahap ketiga  lahirnya kepala


◦ Mauriceau (Veit-Smellie)
◦ Prague terbalik
◦ Cunam Piper
Cara Klasik
◦ Prinsip : Melahirkan lengan belakang dahulu
(karena berada di ruangan lebih luas 
sakrum)
◦ melahirkan lengan depan  jika sulit, lengan
depan diputar shg menjadi lengan belakang
(putar gelang bahu ke arah belakang)
◦ Kedua kaki janin dipegang (tangan kanan)
 elevasi ke atas sejauh mungkin, shg perut
janin mendekati perut ibu
◦ Tangan kiri penolong masuk ke jalan lahir (jari
tengah & telunjuk menyusuri bahu janin
sampai fosa kubiti  lengan bawah lahir dgn
gerakan seolah mengusap wajah janin
◦ Melahirkan lengan depan  pergelangan
kaki janin dipegang (tangan kanan)  ditarik
curam kebawah, shg punggung janin
mendekati punggung ibu
Cara Keuntungan: dapat dilakukan disemua

Klasik persalinan
Kerugian: lengan janin msh relatif tinggi dlm
panggul jari penolong msk jalan lahir
infeksi
Cara
Mueller
◦ Prinsip: melahirkan bahu & lengan depan
Keuntungan: tangan penolong
dahulu dgn ekstraksi, baru melahirkan tidak masuk jauh ke jalan lahir
bahu & lengan belakang  infeksi minimal
◦ Bokong janin dipegang scr femuro-pelviks
(duimbekken greep)  kedua ibu jari
penolong sejajar spina sakralis media dan
jari telunjuk pd krista iliaka, jari lainnya
mencengkeram paha depan  badan
ditarik sejauh mungkin ke bawah sampai
bahu depan tampak di simpisis, lengan
depan dilahirkan dgn mengait lengan
bawahnya
◦ Badan janin ditarik ke atas sampai bahu
belakang lahir
◦ jika lengan belakang tidak lahir dgn
sendirinya, maka kedua jari penolong
mengait lengan bawah agar lahir
Cara Mueller
Cara Lovset
◦ Prinsip: memutar badan janin setengah lingkaran bolak-
balik sambil traksi curam ke bawah, agar bahu belakang
lahir dibawah simfisis
◦ Bokong janin dipegang scr femuro-pelviks sambil traksi
curam ke bawah badan janin diputar setengah lingkaran
(shg bahu blkg mnjd bahu depan). Sambil traksi, badan
janin diputar kembali ke arah berlawanan setengah
lingkaran (shg bahu blkg di bawah simfisis & dpt
dilahirkan)
◦ Jika lengan tidak lahir sendiri, lengan dilahirkan dgn
mengait lengan bawah
Keuntungan:
• teknik sederhana & jarang gagal
• dpt dilakukan pd berbagai letak sungsang tanpa melihat posisi
lengan
• tangan penolong tdk masuk jalan lahir
Cara lovset ini dianjurkan pd kmngkinan terjadi kesukaran:
primigravida, janin besar, panggul relatif sempit
Cara Lovset
Cara Lovset
Melahirkan lengan
menunjuk  cara Nuchal
Arm
Melahirkan lengan
menjungkit 
cara Lovset
After coming
head
Cara Mauriceau (Veit-Smellie)
◦ Tangan penolong kiri (jari tengah &
telunjuk) masuk ke mulut janin  jari
keempat pegag fossa kanina, jari lain
cengkeram leher
◦ Badan anak diletakkan diatas lengan
bawah penolong (seolah
menunggang kuda)
◦ Tangan penolong kanan (jari telunjuk
& 3 jari lain cengkeram leher dari arah
punggung)
◦ Kedua tangan penolong menarik
kepala janin kebawah (asisten ekspresi
Kristeller)  tenaga terutama dari
tangan yg mencengkeram leher
◦ Saat oksiput tampak di bwh simfisis,
kepala janin di elevasi ke atas
Cara Prague Terbalik
◦ Teknik ini dipakai jika oksiput dgn
UUK berada dekat sakrum dan
muka janin menghadap simfisis
◦ Satu tangan penolong
mencengkeram leher dari arah
bawah, punggung janin
diletakkan di telapak tangan
penolong
◦ Tangan penolong lain
memegang kedua pergelangan
kaki  kaki ditarik ke atas
bersamaan dgn tarikan pd bahu
janin, shg perut janin mendekati
perut ibu
Cunam Piper
Ekstraksi Sungsang
EKSTRAKSI KAKI
◦ Tangan yg searah dgn bagian kecil janin dimasukkan scr obstetrik ke jalan lahir,
tangan yg lain buka labia
◦ Tangan yg di dlm menelusuri bokong, pangkal paha sampai lutut  lakukan
abduksi & fleksi pd paha, shg kaki bawah fleksi (tangan yg diluar dorong fundus
uterus ke bwh). Setelah kaki bwh fleksi, pergelangan kaki dipegang oleh jari 2 & 3
 dituntun keluar vagina sampai batas lutut.
◦ Kedua tangan penolong pegang betis janin, kedua ibu jari dibelakang betis
sejajar sumbu panjang betis, jari2 lain di dpn betis. Kaki janin ditarik curam ke bwh
sampai pangkal paha lahir.
◦ Pegangan dipindahkan pd pangkal paha setinggi mungkin dgn kedua ibu jari di
belakang paha, sejajar sumbu panjang paha, jari2 lain di depan paha.
◦ Pangkal paha ditarik curam ke bawah sampai trochanter depan lahir. Dgn
pegangan yg sama, pangkal paha di elevasi ke atas shg trochanter belakang
lahir. Bila kedua trochanter telah lahir berarti bokong lahir.
◦ Dgn teknik pegangan femuro-pelviks, badan ditarik curam ke bawah sampai
pusar lahir
◦ Selanjutnya cara persalinan sama spt Manual Aid
Ekstraksi Kaki
Ekstraksi Sungsang
◦ EKSTRAKSI BOKONG  letak bokong murni (bokong sudah di dasar
panggul shg sukar menurunkan kaki)
◦ Jari telunjuk penolong yg searah dgn bagian kecil janin, masuk ke
jalan lahir dan diletakkan di pelipatan paha depan. Pelipatan
paha dikait & ditarik ke bawah. (tangan yg diluar mencengkeram
pergelangan tangan td & turut tarik curam ke bawah)
◦ Jika trochanter depan mulai tampak di bwh simfisis, maka jari
telunjuk penolong yang lain segera mengait pelipatan paha ditarik
curam ke bawah sampai bokong lahir.
◦ Dgn teknik femuro-pelviks, janin dpt dilahirkan scr manual aid.
Ekstraksi Bokong

Вам также может понравиться