Вы находитесь на странице: 1из 20

Case Report Session

Kehamilan Serotinus dengan KPD dan Gawat Janin


Andi Ammar R. A. (G1A217010)

Pembimbing:
dr. Panggayuh Wilutomo, SpOG
Laporan Kasus
 Nama : Ny. M
 Umur : 23 tahun
 Suku/Bangsa : Melayu
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : IRT
 Alamat : Danau Asri
 MRS : 11 Februari 2019 Pukul 05.15 WIB
Keluhan Utama
Keluar air-air dari jalan lahir sejak ±4 jam SMRS
Anamnesis
RPS Data Kebidanan
• ±7 jam SMRS pasien merasa nyeri Menarche umur : 14 tahun
dan terasa mulas menjalar hingga Haid : Teratur
ke pinggang, nyeri dirasakan Lama haid : 6 hari
hilang timbul. Siklus : 28 hari
• ±4 jam SMRS pasien datang ke
Riwayat Perkawinan
RSUD Raden Mattaher Jambi
Status perkawinan : Ya
dengan keluhan keluar air-air dari
Jumlah : 1 kali
jalan lahir, jernih disertai lendir, Lama : 1 tahun
darah (-). Umur : 22 tahun
• HPHT 19-4-2018.
• Ibu mengaku hamil sudah lewat 9 Riwayat Persalinan:
bulan. BAB dan BAK normal. 1. Ini

Riwayat kehamilan sekarang


RPD GPA : G1P0A0
DM (-), Hepatitis (-), Hipertensi (-), PJK (-), HPHT : 19-04-2018
TB (-), Tifoid (-) TP : 26-01-2019
Pemeriksaan Fisik
Kepala : normocephale
Tanda Vital
Mata : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, reflek
• KU : sedang cahaya +/+, pupil isokor
• Kesadaran : compos mentis THT : dalam batas normal
Leher : pembesaran KGB (-), struma (-)
• TD : 110/70 mmHg Thorak : pergerakan dinding dada simetris
• Nadi : 82 x/menit Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
• Temperatur : 36,5 ºC Cor : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: membesar, bising usus (+)
• Pernapasan : 20x/menit Ekstrem. : akral hangat, sianosis -/-, edema (-)
Pemeriksaan Fisik
Palpasi
Leopold I : TFU 32 cm, teraba bagian bulat lunak
tidak melenting
Leopold II : Kanan : teraba bagian kecil janin
Kiri : teraba bagian besar janin
Leopold III : Teraba bagian bulat keras melenting
Leopold IV : Konvergen
HIS : 1x/10’/20”
TBJ : 3100 gram
DJJ : 160 x/menit
Pemeriksaan Dalam
Portio : tebal
Pendataran : 10%
Pembukaan :1
Ketuban : (+)
Penunjuk : sulit dinilai
Presentasi : kepala
Penurunan :-
Diagnosis
G1P0A0 gravida 42-43 minggu inpartu kala I
Laboratorium fase laten + KPD 4 jam, JTH intrauterine +
Darah rutin
WBC : 9,82 x 103 /mm3
Gawat Janin
RBC : 3,76 x 106 /mm3
Hb : 10,5 g/dl Tatalaksana
Ht : 30,6 %
PLT : 314 L x 103/mm3 • IVFD RL 20 gtt/i
Kesan: Normal • Inj. Ceftriaxone 1x2gr IV
• Observasi keadaan umum dan tanda-tanda
Kimia Darah
GDS : 74 mg/dl vital ibu
• Rencana SC

Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Laporan operasi SC
Pukul 10.00 WIB pasien dibawa ke OK Emergency
Pukul 10.25 WIB operasi dimulai
• Pasien terlentang dalam narkose spinal, dilakukan aseptik antiseptik
• Insisi pfanennstiel, insisi segmen bawah rahim, bayi dilahirkan dengan
meluksir kepala.
• Pukul 10.30 WIB bayi lahir dengan:
Jenis kelamin : laki-laki
BB : 3000 gram
A/S : 8/9
Cairan ketuban jernih tidak bercampur mekonium.
• Plasenta dan selaput ketuban lahir perabdominal lengkap.
• Dinding uterus ditutup, dinding abdomen ditutup.
• Jam 11.10 WIB operasi selesai.
Follow Up
S: Nyeri bekas operasi
O: TD: 110/70 mmHg
N: 94 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36o
A: P1A0 post op SC a/i kehamilan serotinus +
KPD + gawat janin
P: IVFD RL 20tpm
Inj. Ceftriaxon 1 x 2 gram
Inj. Ketorolac 3 x 1 amp

11-2-2019 12-2-2019 13-2-2019

Instruksi Post op: S: Nyeri bekas operasi (+)


Observasi TTV Ibu O: Ku: Baik
Infus D5% : RL gtt 30 x/menit TD: 110/70 mmHg N: 80 x/menit
Diet bertahap S: 36,5ºc RR: 20x/m
Mobilitasi bertahap A: P1A0 post op SC a/i kehamilan serotinus + KPD + gawat janin
Terapi : P:
Ceftriakson 1x2 gr IV PO Ciprofloxacin 2 x 1 tab
Ketorolac 3x1 amp IV PO Asam mefenamat 3 x 1 tab
BLPL
Kehamilan Serotinus
kehamilan yang berlangsung lebih dari perkiraan yang
dihitung dari HPHT, dimana usia kehamilannya melebihi 42
minggu dan belum terjadi persalinan
Kehamilan Serotinus
ETIOLOGI
Belum diketahui secara pasti namun faktor yang dikemukaan adalah
hormonal: kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan
telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin
berkurang.
E
Pengaruh terhadap Ibu
distosia karena aksi uterus tidak terkoordinir, maka akan
sering dijumpai patus lama, inersia uteri, dan perdarahan
postpartum.

Pengaruh terhadap Bayi


I T
kematian janin dalam kandungan, kesalahan letak, distosia
bahu, janin besar, moulage.

Tatalaksana
Prinsip: merencanakan pengakhiran kehamilan
B
Terminasi Kehamilan
Induksi oksitosin, syarat: SC, dipertimbangkan pada:
• kehamilan aterm, • Insufisiensi plasenta dengan
• ada kemunduran his, keadaan serviks belum matang
• ukuran panggul normal, • Pembukaan yang belum lengkap,
• tidak ada disproporsi sefalopelvik, persalinan lama dan terjadi
• presentasi kepala, gawat janin, atau
• serviks sudah matang (porsio teraba • Pada primigravida tua,
lunak, mulai mendatar, dan mulai • kematian janin dalam
membuka) kandungan,
• pre-eklampsia, hipertensi
menahun,
• anak berharga (infertilitas)
• dan kesalahan letak janin.
Ketuban Pecah Dini
Tanda:
• berupa keluarnya cairan dari
vagina, yang dapat keluar
sebagai pancaran yang besar Definisi
dan mendadak atau sebagai pecahnya selaput ketuban yang
suatu tetesan yang konstan terjadi sebelum terjadinya persalinan.
lambat.
• Keluarnya cairan berupa air-air
dari vagina setelah kehamilan Faktor Penyebab
22 minggu
KPD Infeksi, Defisiensi asam askorbat,
• Ketuban dinyatakan pecah dini dsb
jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung.
Tatalaksana
Pemeriksaan Sederhana
Konservatif dan Aktif
Dengan tes lakmus, cairan amnion
akan mengubah kertas lakmus merah
menajadi biru
Tatalaksana KPD
Kehamilan >37 minggu,
• induksi dengan oksitosin,
• bila gagal pikirkan SC.
• Dapat pula diberikan misoprostol 50 ug intravaginal
tiap 6 jam maksimal 4 kali.
• Bila ada tanda-tanda infeksi, berikan antibiotik dosis
tinggi dan persalinan diakhiri jika:
• Bila skor pelvik <5, lakukanlah pematangan serviks,
kemudian induksi. Jika tidak berhasil, SC.
• Bila skor pelvik >5, induksi persalinan, partus
pervaginam.
• Antibiotik
GAWAT JANIN

Suatu keadaan dimana terdapat hipoksia


pada janin (kadar oksigen yang rendah
dalam darah)

Kriteria gawat janin.


• denyut jantung janin di atas 160
kali/menit atau di bawah 100
kali/menit,
• denyut jantung tidak teratur, atau
• keluarnya mekonium yang kental pada
awal persalinan.
TATALAKSANA
1. Reposisi pasien ke sisi kiri
2. Hentikan pemberian oksitosin
3. Identifikasi penyebab maternal (demam ibu, obat-obatan), dan diterapi sesuai dengan
penyebab
4. Jika penyebab ibu tidak ada tetapi denyut jantung tetap abnormal minimal 3 kontraksi,
lakukan pemeriksaan vaginal
• Perdarahan dengan nyeri konstan atau intermiten, curigai solusio plasenta
• Tanda infeksi (demam, sekret vagina berbau), berikan antibiotik sesuai dengan
penatalaksanaan amnionitis
• Bila tali pusat di bawah bagian yang terendah, atau ada di vagina, tangani sesuai dengan
penanganan tali pusat prolaps
5. Jika denyut jantung abnormal menetap atau ada tanda tambahan gawat janin, rencanakan
persalinan:
• Jika serviks terdilatasi penuh dan kepala janin tidak lebih dari 1/5 di atas simfisis pubis
atau ujung tulang terendah dari kepala pada stasion 0, lahirkan dengan ekstraksi vakum
atau forsep.
• Jika serviks tidak terdilatasi penuh atau kepala janin lebih dari 1/5 di atas simfisi pubis
atau ujung tulang terendah dari kepala di atas stasion 0, lahirkan dengan seksio sesarea.
Analisis Kasus

Serotinus KPD Gawat Janin

Ny M, 23 tahun, G1P0A0.
MRS 11 Februari 2019. Anamnesis:
keluar air-air dari jalan lahir, jernih
disertai lendir, darah (-).
HPHT 19-4-2018  UK 42-43 minggu. SC

Pemeriksaan Leopold: TFU 32 cm, presentasi kepala, punggung


kiri, sudah masuk PAP.
HIS 1x/10’/20”
DJJ 160x/menit.
KESIMPULAN

Ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan Get a modern


minimal 4 kali selama kehamilannya sehingga kehamilan PowerPoint
serotinus yang berisiko menimbulkan komplikasi terhadap Presentation that
ibu dan bayi tidak terjadi. Kemudian, diagnosis dan is beautifully
designed.
penanganan ketuban pecah dini dan gawat janin terutama
pada kehamilan serotinus perlu dilakukan dengan cepat dan
tepat agar prognosis pada ibu dan bayi menjadi baik.
Thank You

Вам также может понравиться