Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HERNIINGSIH
• Spesies
30.000 tumbuhan
• Tumbuhan
940 berkhasiat
• Dimanfaatkan
oleh industri
180 jamu tradisional
Obat Tradisional adalah bahan
atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral. Sediaan galenik
(ekstrak/campuran bahan tubuh
hewan), atau campuran dari
bahan-bahan tersebut yang
secara turun-temurun telah
digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman.
Jamu (empiris)
Obat Herbal
OBAT
Terstandar
TRADISIONAL (Praklinis)
Fitofarmaka
(Praklinis dan
Klinis)
FITOFARMAKA
data empiris standardisasi terhadap dan klinik
• Memenuhi persyaratan bahan baku yang digunakan •Telah dilakukan
mutu yang berlaku. dalam produk jadi. standardisasi terhadap
JAMU
2
• PEMBENIHAN
3
• PENANAMAN
4
• PEMELIHARAAN
5
• PANEN DAN PASCAPANEN
• Lahan dibersihkan dari bebatuan atau •Memilih pot disesuaikan dengan jenis
gulma dan sisa tanaman lain dan tinggi rendahnya tanaman yang
Lahan digemburkan atau diolah dengan akan ditanam
cangkul atau garpu
•Media tanam dibuat dari campuran
• Membuat saluran air tanag gembur dengan kompos atau
• Membuat lubang tanam (tanaman pupuk kandnag dengan perbandingan
tahunan 30 x 30 cm atau 30 x 40 cm 1:1 atau 2:1, kemudian diaduk rata
dan tanaman semusim 20 x 20 cm
•Pada dasar pot diberi batu kerikil
• Lubang tanam dibiarkan terbuka 7 hari
sehingga kelebihan air dapat dicegah
untuk membuang racun dan
mengaktifkan mikroba •Media dalam pot dibiarkan selama 3
• Tanah bekas galian dicampur kompos hari untuk membuang racun dan
atau pupuk kandang dengan mengaktifkan mikroba
perbandingan 3:1 atau 2:1
LAHAN POT
Alami
Buatan a. Cangkok
Sumber b. Stek
Benih
c. Sambung d. Okulasi
Cara Pembuatan:
1. Haluskan semua bahan dan campur rata
2. Masukkan ke dalam wadah dan tutup selama
7 hari
3. Ambil airnya tiap minggu airnya bisa
bertahan hingga 6 bulan
Cara Pemakaian:
Campurkan 3—10 ml air EM4 + 1 liter air
siap digunakan
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk
mengendalikan, menolak, atau membasmi
organisme pengganggu tanaman (OPT) hama dan
penyakit.
Rodentisida = hewan
pengerat
Nematisida = cacing
Daun Sirsak
100 lembar daun sirsak tumbuk
1. Campur semua bahan
5 lt air
2. Biarkan selama semalaman
15 gr deterjen
3. Saring
Daun Pepaya
1 kg daun pepaya dirajang kecil 1 lt larutan diencerkan
10 lt air dengan 10—15 lt air
2 sdm minyak tanah
50 gr deterjen
Bawang Putih / Bawang Merah (1:19)
100 gr bawang putih 1. Haluskan bawang putih
2. Rendam dalam minyak sayur, biarkan semalaman
10 ml minyak sayur
3. Campur dengan deterjen dan air
1 sdt detergen 4. Saring
1 lt air
Aplikasi = campurkan 1 pesnab : 10 air
Daun Sirih
1 kg daun sirih
3 butir bawang merah 1. Tumbuk bahan
5 batang serai 2. Tambahkan air, lalu saring
8 lt air 3. Siap digunakan
50 gr deterjen
Puntung Rokok
100 gram puntung rokok 1. Masukkan puntung rokok ke dalam air
600 ml air 2. Diamkan selama 10 hari
Umur panen dan bagian yang akan dipanen juga mempengaruhi cara
panen dan pengelolaan pascapanen.
Daun; Pemanenan daun tanaman obat harus dilakukan dengan hati-hati
karena daun bertekstur lunak dan mudah rusak. Umur petik daun tiap
tanaman juga berbeda, ada yang dipanen saat daun masih muda,
seperti: kumis kucing dan teh. Ada pula tanaman yang dipanen saat
daun sudah tua, contohnya: sirih dan mint. Daun yang dipanen untuk
diambil minyak atsirinya juga harus dilakukan dengan hati-hati dan
harus langsung diolah saat masih segar, agar tidak menghilangkan
kandungan minyaknya.
Rimpang; Umumnya dapat dipanen pada umur 8-12 bulan. Ketika daun
tanaman sudah mulai menguning dan mengering, rimpang tanaman siap
dipanen.
Biji; Banyak mengandung tepung, protein dan minyak. Kadar air biji saat
dipanen berbeda-beda bergantung pada umur panen tanaman obat
tersebut. Makin tua umur biji, makin rendah kadar airnya. Sebaiknya
hindari tempat lembap untuk penyimpanan.
Akar; Untuk akar yang mengandung banyak air pengeringannya
silakukan secara perlahan-lahan guna mengindari pembusukan dan
fermentasi.
1. Mempertahankan dan menjaga
kualitas bahan simplisia
Mencegah kerusakan
fisiologis
Mencegah kerusakan
mikrobiologis
Mencegah kontaminasi hama
Mencegah/menghilangkan
kontaminasi kimia
2. Meningkatkan daya simpan
bahan simplisia untuk proses
lebih lanjut
3. Meningkatkan nilai jual bahan
simplisia
Tahapan Pembuatan Simplisia
1.
Pengum 2.
pulan Sortasi
Bahan Basah
Baku
4.
3. Pengubah
Pencucian an Bentuk
Lanjutan...
7. Pengemasan
8. Penyimpanan
1. Sortasi Basah
Air Bersih
•Bebas dari :
(air minum)
Mikroba patogen: Pseudomonas,
1. Mata air Enterobacter, dsb
2. Air sumur Mikroba indikator pencemar:
3. Air PAM Escherichia coli
Bebas logam berat
Tidak berwarna, Tidak berbau
Manual
Singkat
1. Menggunakan air mengalir –
kotoran tidak menempel
kembali
Mencegah menurunnya
2. Perendaman berulang (daun,
kualitas bahan baku
biji)
3. Penyemprotan untuk kotoran
yang kuat melekat (batang, Zat aktif larut dalam air
rimpang/umbi)
4. Penyikatan-sikat halus bagian
yang sulit dibersihkan
(rimpang/umbi)
Tujuan
1. Membuang sisa air pencucian
2. Memudahkan perajangan
3. Mempercepat pengeringan
1 . Memudahkan proses
pengeringan Bahan (agak keras-besar)
2. Memudahkan proses
pengemasan dan
1. Akar
penyimpanan
2. Kayu
3. Memudahkan proses
3. Batang
pengolahan selanjutnya
4. Buah
(ekstraksi)
5. Umbi
6. Kulit kayu
Ukuran Rajangan
Arah Rajangan
Membujur (Split)
Sel sel tidak pecah, minyak atsiri tidak mudah
menguap
Melintang (Slice) -> lebih cepat kering
Ketebalan antara 3-4 mm
Arah Rajangan
Manual
Menggunakan mesin perajang
Tujuan
• Mengurangi aktivitas air
• Menghambat pertumbuhan jamur dan mikroba patogen
angka kamir ≤ 104, (Aspergillus flavus ---> aflatoksin, 30 bpj),
• Menghambat terurainya zat aktif krn aktifitas enzim
• Memperpanjang umur simpan
• Meningkatkan kualitas simplisia
Sinar matahari
Tujuan
Memisahkan kotoran, bahan organik asing, pengotor fisik,
dan simplisia yang rusak akibat proses penanganan
sebelumnya
% Rendemen ?
Tujuan
Mempermudah penyimpanan dalam gudang
Melindungi simplisia pada saat pengangkutan,
dan distribusi, penyimpanan
Mengefisienkan proses pengiriman
Melindungi simplisia dari ganguan luar
(suhu, kelembaban, sinar).
Melindungi simplisia dari pencemaran mikroba
Melindungi simplisia dari serangan berbagai jenis serangga
Melindungi simplisia dari kerusakan mekanik
Menarik perhatian konsumen
Bahan pengemas terjamin kebersihannya
Kering
Bahan pengemas: bahan plastik
Silika gel untuk menyerap udara
Seal menggunakan Pengemas Vakum
Pelabelan
(identitas, jumlah, kualitas, tanggal
produksi, dan tanggal kadaluarsa)
Fakto Penyebab Kerusakan Simplisia:
Kadar air
Kelembaban
Sinar mata hari langsung
Oksigen - udara
Reaksi kimia
Hama (kutu, rayap,tikus,kecoa )
Kapang (mycotoxin)
Persyaratan Gudang
Bersih
Tertutup
Penerangan memadai
Sirkulasi udara bagus
Tidak lembab (30-55 %)
Tidak kena sinar matahari langsung
Digunakan alas kayu untuk meletakkan
simplisia
Terima kasih