Вы находитесь на странице: 1из 15

Memahami Kelistrikan Elektonik

Suzuki Futura

KELOMPOK 2
Endra Duwi Riadi : 2017006010
Arif Sodik Romadhon : 2017006011
Edoardo Tri Aji Dewantoro : 2017006012
Ahmad Khalim : 2017006013
Heppy Amanda : 2017006014
Wilibrondus Rahayaan : 2017006015
SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK
Dalam rangka untuk mencapai emisi gas buang yang distandarkan oleh badan
pengendali polutan udara international untuk mengurangi polutan udara dari gas buang
yang terdiri dari HC, CO2 dan Nox maka perusahaan mobil mengembangkan teknologi
pengapian.
Teknologi system pengapian perkembangannya dari system pengapian konvensional,
system pengapian semi elektronik dan system pengapian full elektronik (system
pengapian yang sudah dikontrol oleh computer.
Mesin bisa menghasilkan tenaga yang optimal dipengaruhi oleh:
1. Untuk menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yang sesuai dapat
dihasilkan apabila system bahan bakar baik yang meliputi tangki bahan
bakar, selang, filter, kaburator/system EFI (Elektronic Fuel Injection) dan
intake manifold).
2. Tekanan kompresi yang baik.
3. Tekanan kompresi yang baik kira-kira 10 Kg/cm2 tergantung kapasitas cc
mesin. Kompresi yang baik didukung oleh system mekanisme katup yang
baik, perpak kepala silinder tidak bocor, piston, ring piston dan diinding
silinder yang baik.
4. Timing ignition yang tepat dan percikan bunga api yang kuat.
5. Saat pengapian yang tepat akan menghasilkan tekanan pembakaran yang
optimum pada 10oATDC (After Top Death Center) setiap variasi kecepatan
mesin.
Percikan bunga api yang kuat akan mampu membakar seluruh campuran udara
dan bahan bakar di dalam ruang bakar sehingga mampu menghasilkan daya
ledak yang besar.
SISTEM PENGAPIAN SEMI ELEKTRONIK
1. Baterai/Accu
Berfungsi sebagai sumber tenaga listrik.
Sehingga system pengapian ini tanpa
baterai/accu tidak bias bekerja.
2. Fuse
Berfungsi sebagai pembatas arus/pengaman
rangkaian bila terjadi konsleting listrik.
3. Kunci kontak/ignition switch
Berfungsi untuk menyambug dan mumutus
arus dari baterai/accu.
4. Distributor
Berfungsi membagi tegangan tinggi ke
masing-masing busi sesuai dengan FO (Firing
Order).
5. Kabel tegangan tinggi busi.
Berfungsi menghantarkan tegangan tinggi
dari distributor ke busi.
6. Busi
Berfungsi mengubah tegangan tinggi
menjadi loncatan bunga api untuk
membakar campuran udara dan bahan
bakar di dalam ruang bakar.
7. Igniter
Berfungsi untuk menyambung dan
memutus arus yang mengalir ke
kumparan primer tergantung ada
tidaknya sinyal tegangan yang dikirim
oleh generator signal (pulser) sehingga
terjadi tegangan induksi pada
kumparan sekunder.
8. Pulser (signal generator)
Berfungsi untuk membangkitkan signal
tegangan ke igniter sehingga igniter
ON/OFF.
9. Coil pengapian/ignition coil
Berfungsi untuk mengubah tegangan
12 volt menjadi tegangan tinggi kira-
kira 20.000 s/d 25.000 volt.
CARA KERJA SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK
Perhatikan skema system pengapian semi elektronik gambar di bawah ini:

Battery - Signal Generator (Pulser & Pick Up Coil)


–Igniter (CDI) – Ignition Coil – Distributor – Spark
Plug (Busi)
Komponen signal generator terdiri dari:
1. Signal rotor.
Jumlah signal rotor disesuaikan dengan jumlah mesin missal mesin 4 silinder
maka jumlah signal rotornya ada 4 buah. Signal rotor ini terpasang pada as
distributor.
Signal rotor berfungsi mengubah kepadatan flux magnet pada pickup coil.
2. Pickup coil.
Pickup coil ini terdiri dari lilitan kawat yang ujung-ujung kawatnya berhubungan
dengan igniter.
Pickup coil berfungsi untuk membangkitkan listrik tergantung perubahan fluk
magnet yang terjadi tergantung posisi kedudukan dari signal generator.
3. Magnet
Magnet pada pickup coil ini adalah magnet permanen.
Bagaimana cara kerja signal generator?

Perhatikan pada gambar 1 di atas, terjadi aliran flux magnet


dari magnet permanen ke signal rotor flux magnet yang terjadi
kecil sehingga tegangan yang dihasilkan zero/nol.
Perhatikan gambar no 2 diatas.
Signal rotor mendekati inti besi pickup coil maka flux magnet
yang terjadi besar sehingga signal generator menghasilkan
tegangan listrik. Pada saat kondisi ini signal generator
mengirimkan sinyal tegangan ke igniter.
Gambar no 3.
Jarak/celah signal rotor dengan inti pickup coil paling sempit pada kondisi
ini generator signal tidak menghasilkan sinyal tegangan.
Gambar no 4.
Signal rotor mulai meninggalkan inti pickup coil pada pickup coil terbangkit
listrik sehingga signal generator mengirimkan sinyal tegangan. Sinyal
tegangan yang dikirim oleh generator signal pada saat signal rotor menuju
dan dan meninggalkan inti pickup coil berbeda, mengapa?
Mari kita sekarang pelajari karakteristik tegangan listrik yang dihasilkan oleh
generator signal.
Tegangan listrik yang dikirim oleh generator signal diperiksa dengan
menggunakan voltmeter. Jarum voltmeter akan bergerak dari -5 volt s/d + 5
volt, pada saat generator signal tidak mengirimkan signal tegangan maka
tegangan voltmeter 0 dan saat generator signal mengirim tegangan maka
tegangan 5 volt.
bagaimana prinsip kerja system pengapian elektronik
?

Pada saat kunci kontak on dan generator Sinyal tegangan yang dikirim oleh signal generator adalah
sinyal mengirim tegangan positif ke igniter. tegangan positif + 5 volt mengakibatkan igniter menjadi
ON
Sehingga mengalir arus listrik dari:
Baterai – fuse – kunci kontak – kumparan primer coil pengapian – igniter – massa.
Sehingga pada kumparan primer dialiri arus listrik maka pada kumparan primer terjadi medan
magnet.
Kumparan Sekunder
Signal generator tidak mengirim sinyal tegangan
ke igniter sehingga igniter menjadi OFF. Karena
igniter OFF maka arus listrik yang mengalir ke
kumparan primer terputus sehingga medan
magnet pada kumparan primer hilang dan akan
mengiduksi kumparan sekender sehingga
terbangkit tegangan yang sangat tinggi pada
kumparan sekunder.
Tegangan tinggi ini dikirim ke distributor untuk
dibagi ke masing-masing busi sesuai dengan FO
(Firing Order).
Sumber Reverensi
Kelistrikan Elektonik Suzuki Futura
TERIMA KASIH
SALAM & BAHAGIA

Вам также может понравиться