Вы находитесь на странице: 1из 60

Kejang

Demam
Simpleks
Oleh:
Riska Susila
Wijayanti
Pembimbing:
dr. Ridhayani, Sp. A
1.
Pendahuluan

2
Latar Belakang

Kejang demam: Kejang • kejang


kejang demam demam
berhubungan terjadi kompleks
dgn demam tapi pada • kejang
tdk terbukti 2-5% anak demam
adanya infeksi berumur 6 sederhana
intrakranial/peny bln – 5
ebab tertentu tahun

3
2.
Laporan Kasus

4
Identitas
Pasien
Nama : An. S
Umur : 1 tahun 6 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Nama ayah : Tn. S
Nama ibu : Ny. M
Agama: Islam
Alamat: Jln. Garapan RT 26 RW 06
MRS : 8 Januari 2019
No RM : 56.76.72

5
Anamnesis
Alloanamnesis
(9 Januari 2019)

Keluhan utama
Kejang

Keluhan
tambahan
Demam

6
Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien juga
Sejak ± 1 hari SMRS ibu
mengalami
pasien mengatakan
batuk berdahak
bahwa pasien
warna putih cair
mengalami demam
disertai pilek.
tinggi, demam
Keluhan muntah
dirasakan terus
disangkal. Makan
menerus, demam tanpa
dan minum
disertai menggigil dan
biasa, BAB dan
berkeringat.
BAK biasa.

7
Riwayat Perjalanan Penyakit

Saat kejang: kedua


Pada saat ± 2 jam tangan dan tungkai
SMRS, demam pasien bergerak-
disertai kejang gerak seperti
dengan frekuensi 1 menghentak dengan
kali durasi kejang 5 mata mendelik ke
menit. atas. Setelah kejang
pasien menangis.

8
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat kejang sebelumnya tidak ada
• Riwayat trauma disangkal

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak
ada
 
Riwayat Sosial Ekonomi
Kesan status sosial ekonomi menengah ke bawah

9
Riwayat Kehamilan dan
Kelahiran
Masa kehamilan : Aterm, P2A0

Persentasi : Kepala

Cara persalinan : Spontan, lgsg menangis

KPSW : Tidak ada

Riwayat demam dlm kehamilan : Tidak ada

Riwayat ketuban kental, hijau, bau: Tidak ada

Ditolong oleh : Bidan

10
Keadaan Bayi saat Lahir
▧ Jenis kelamin : Laki-laki
▧ Kelahiran : Tunggal
▧ Kondisi : Hidup
▧ BB : 3100 gram
▧ PB : 45 cm
▧ LK : Tidak diketahui

11
Riwayat Gizi

Secara kualitatif, asupan


gizi cukup, secara
kuantitatif asupan
memenuhi gizi seimbang
yaitu makanan pokok 2-3
porsi, sayuran 3-5 porsi,
buah 2-3 porsi, protein
hewani 2-3 porsi, dan
protein nabati 2-3 porsi.
12
Riwayat Perkembangan Fisik
▧ Menegakkan kepala : 3 bulan
▧ Tengkurap : 3 bulan
▧ Duduk : 5 bulan
▧ Berdiri : 9 bulan
▧ Berjalan : 13 bulan

😭�
Kesan:
Perkembangan fisik dalam batas normal

13
Riwayat Imunisasi

▧ BCG : (+)
▧ DPT : DPT 1(+), 2(-), 3(-)
▧ Polio : Polio 0(+), 1 (+),2 (-), 3(-)
▧ Hepatitis B : Hep B 1(+),2(+), 3(-),
4(-)
▧ Campak : (-)
▧ Kesan : Imunisasi dasar tidak
lengkap

14
Status Gizi
▧ BB : 9,2 kg
▧ TB : 80 cm
▧ BBI : 11,2 kg

Kesan:
Status gizi baik (sedang)
berdasarkan kurva CDC
2000

15
Pemeriksaan Fisik
▧ Keadaan umum : Tampak sakit sedang
▧ Keadaan gizi : Gizi baik
▧ Kesadaran : Compos mentis
▧ Berat badan : 9,2 kg
▧ Panjang badan: 80 cm
▧ Suhu : 39,5 0C
▧ Pernafasan : 36x/menit, Kusmaull (-),
dispneu (-), retraksi (-)
▧ Nadi : 128x/m

16
Keadaan Spesifik
▧ Kepala : Normocephali, wajah seperti
orang tua (-)

▧ Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera


ikterik (-), edema palpebra (-), refleks
cahaya (+/+), pupil bulat, isokor,
diameter 3 mm, mata cekung (-), bercak
bitot (-)

▧ Hidung : Deformitas (-),epistaksis (-),


sekret (+), nafas cuping hidung (-)
17
Keadaan Spesifik
▧ Telinga : Bentuk telinga normal, sekret
(-)
▧ Mulut : Stomatitis angularis (-), atrofi
papil lidah (-), mukosa bibir dan mulut
kering (-), sianosis sirkum oral (-), typhoid
tongue (-)
▧ Tenggorokan : Arcus faring simetris,
uvula di tengah, dinding faring posterior
tidak hiperemis, tonsil T1 – T1.
▧ Leher : Tidak terdapat pembesaran
kelenjar getah bening
18
Keadaan Spesifik
Thoraks : Simetris, pergerakan dinamis,
retraksi (-)
Jantung
▧ Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
▧ Palpasi : iktus cordis tidak teraba, thrill
tidak teraba
▧ Perkusi : dalam batas normal
▧ Auskultasi : HR 115 x/menit, irama
reguler, murmur (-), gallop (-)

19
Keadaan Spesifik
Paru-paru
▧ Inspeksi : statis & dinamis simetris
▧ Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
▧ Perkusi : sonor pada kedua lapangan
paru
▧ Auskultrasi: vesikuler normal, ronkhi (-),
wheezing (-)

20
Keadaan Spesifik
Abdomen
▧ Inspeksi : datar
▧ Palpasi : lemas, hepar dan lien tidak
teraba, cubitan kulit kembali lambat (-),
nyeri tekan (-)
▧ Perkusi : undulasi (-), shifting dullness
(-)
▧ Auskultasi: bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2


detik, pretibial edema (-).
21
Pemeriksaan Neurologis
Lengan Tungkai
Motorik
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas bebas Bebas
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Eutoni Eutoni Eutoni Eutoni
Klonus     - -
Refleks Normal Normal Normal Normal
Fisiologis
Refleks - - - -
Patologis
Pemeriksaan Rangsang Meningeal:
▧ Kaku kuduk : (-) tidak terdapat tahanan
▧ Brudzinsky I : (-) kedua tungkai tidak fleksi
▧ Brudzinsky II : (-) tungkai lain tidak fleksi
▧ Kernig : (-) sudut > 135 0, tidak terdapat hambatan

22
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin
(8 Januari 2019)

Hematologi Hasil Nilai Normal


Hemoglobin 10,4 10,5-13,5 g/dl
Leukosit 14.700 6.000 – 17.500/ul
Trombosit 294.000 150.000 – 300.000/ul
Hematokrit 32 % 28 - 42 %
Hitung Jenis
Basofil 0 0–1%
Eosinofil 2 1–3%
Neutrofil Batang 1 2–6%
Neutrofil Segmen 72 50 – 70 %
Limfosit 20 20 – 40 %
Monosit 5 2–8%

23
Kejang Diagno
Demam sis Meningiti
Simpleks Bandin s
+ ISPA
g

24

Diagnosis Kerja

Kejang Demam Simpleks +


ISPA

25
 IVFD D5% ½ NS gtt IX/menit (mikro; 27
cc/jam)
 Ceftriaxone 1 x 900 mg drip dalam D5% 100cc
(dosis 100mg/kgBB/hari)
 Diazepam oral 3 x 3 mg (bila demam)
(dosis 0,3mg/kgBB/kali atau ≥12 kg diberikan
10
mg per hari)
 Paracetamol syr 4 x 120 mg atau 1 cth
(dosis 10-15mg/kgBB/kali)

Penatalaksanaan

26
Quo ad vitam: bonam
Progn
osis Quo ad functionam:
dubia ad bonam

27
Follow Up (10 Januari 2019;
07.25 WIB)
A:
A: Kejang
Kejang Demam
Demam Simpleks
Simpleks ++
ISPA
ISPA perbaikan
perbaikan
S:
S: Kejang(-)
Kejang(-) demam
demam (-) (-)
O:
O: KU:
KU: Tampak
Tampak sakit
sakit sedang
sedang P:
P:
Sens:
Sens: Compos
Compos mentis
mentis -- IVFD
IVFD D5% D5% ½ ½ NS NS gtt gtt
-Nadi:
-Nadi: 115
115 x/menit
x/menit IX/menit
IX/menit (mikro;
(mikro; 27
27 cc/jam)
cc/jam)
-RR:
-RR: 30
30 x/menit
x/menit -- Ceftriaxone
Ceftriaxone 1 x 900 mg
1 x 900 mg drip
drip
-Temp:
-Temp: 36,5 ooC
36,5 C dalam D5% 100cc
dalam D5% 100cc (dosis (dosis
-BB:
-BB: 9,2
9,2 kgkg 100mg/kgBB/hari)
100mg/kgBB/hari)
Kepala:
Kepala: Normocephali,
Normocephali, NCH NCH (-)
(-) -- Diazepam
Diazepam oraloral 33 xx 33 mg
mg
Leher
Leher :: Pembesaran
Pembesaran KGB KGB (-)
(-) (bila
(bila demam)
demam) (dosis
(dosis
Thorak:
Thorak: 0,3mg/kgBB/kali
0,3mg/kgBB/kali atau ≥12
atau ≥12
Simetris,
Simetris, retraksi
retraksi (-),
(-), vesikuler
vesikuler (+/+),
(+/+), ronkhi(-),
ronkhi(-), kg
kg diberikan 10 mg per
diberikan 10 mg per
wheezing
wheezing (-),
(-), bunyi
bunyi jantung
jantung I/II
I/II (+)
(+) normal,
normal, murmur(-),
murmur(-), hari)
hari)
gallop
gallop (-)
(-) -- Paracetamol
Paracetamol syrsyr 4x120
4x120 mgmg
Abdomen
Abdomen :: atau
atau 11 cth cth (dosis
(dosis 10-10-
Datar,
Datar, lemas,
lemas, BU BU (+),
(+), hepar
hepar lien
lien tidak
tidak teraba,
teraba, nyeri
nyeri 15mg/kgBB/kali)
15mg/kgBB/kali)
tekan (-)
tekan (-)
Ekstremitas
Ekstremitas :: Akral
Akral hangat,
hangat, CRT
CRT << 2” 2” Pasien
Pasien pulang
pulang paksa
paksa

28
3.
Tinjauan
Pustaka

29
Definisi

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang


terjadi pada anak berumur 6 bulan sampai 5 tahun
yang mengalami kenaikan suhu tubuh (suhu di atas
38oC, dengan metode pengukuran suhu apa pun)
yang tidak disebabkan oleh proses intrakranial.
Etiologi
▧ Belum diketahui, tapi umur anak, tinggi dan
cepatnya suhu meningkat mempengaruhi
terjadinya kejang

▧ Faktor hereditas: 8-22 % anak yg mengalami


kejang demam memiliki orangtua yg memiliki
riwayat kejang demam pada masa kecilnya
Epidemiologi

Menurut IDAI, kejadian kejang demam pada anak


usia 6 bulan sampai 5 tahun hampir 2 - 5%

32
Klasifikasi

Kejang Demam
Sederhana

Kejang Demam
Kompleks
Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis
fisik

Pemeriksaan Pemeriksaan
laboratorium penunjang
Diagnosis Banding
Kriteri Banding Kejang Demam Epilepsi Meningitis
Ensefalitis
Kejang Pencetusnya Tidak berkaitan Salah satu
demam dengan demam gejalanya demam
Kelainan Otak (-) (+) (+)
Kejang berulang (+) (+) (+)
Penurunan (+) (-) (+)
kesadaran
Penatalaksanaan
Saat Kejang

Diazepam rektal
0,5-0,75 mg/kg
atau diazepam
Obat rektal 5 mg
prehospital : (BB<12 kg;
diazepam BB>12kg 10
rektal mg)
Diazepam iv 0,2-0,5
mg/kg perlahan dgn
kecepatan 2 mg/menit
dosis maksimal 10 mg
Saat Demam

Antipiretik
Antikonvulsan
Antipiretik

▧ Dosis parasetamol yang digunakan adalah


10-15 mg/kg/kali diberikan tiap 4-6 jam.

▧ Dosis ibuprofen 5-10 mg/kg/kali.


Antikonvuls
an

Intermitten Rumatan
Intermitten

▧ Kelainan neurologis berat, misalnya palsi serebral


▧ Berulang 4 kali atau lebih dalam setahun
▧ Usia <6 bulan
▧ Bila kejang terjadi pada suhu tubuh kurang dari
39 derajat Celsius
▧ Apabila pada episode kejang demam
sebelumnya, suhu tubuh meningkat dengan
cepat.
Intermitten

▧ Diazepam oral 0,3 mg/kg/kali per oral atau rektal


0,5 mg/kg/kali (5 mg untuk berat badan <12 kg
dan 10 mg untuk berat badan >12 kg), sebanyak
3 kali sehari, dengan dosis maksimum diazepam
7,5 mg/kali.

▧ Diazepam intermiten diberikan selama 48 jam


pertama demam
Rumatan

Indikasi pengobatan rumat:


1. Kejang fokal
2. Kejang lama >15 menit
3. Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum
atau sesudah kejang, misalnya palsi serebral,
hidrosefalus, hemiparesis.
Rumatan

▧ Usia <2 tahun, asam valproat  gangguan fungsi


hati

▧ Asam valproat 15-40 mg/kg/hari dibagi dalam 2


dosis

▧ Fenobarbital 3-4 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis.1


Edukasi

▧ Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam


umumya mempunyai prognosis baik
▧ Memberitahukan cara penanganan kejang
▧ Memberikan informasi mengenai kemungkinan
kejang kembali
▧ Pemberian obat profilaksis untuk mencegah
berulangnya kejang
▧ memang efektif, tetapi harus diingat adanya efek
samping obat1
Komplikasi
Waspadai dan evaluasi  pada anak dengan kejang
demam:

▧ mortalitas

▧ perkembangan mental dan neurologis

▧ berulangnya kejang demam

▧ resiko terjadinya epilepsy di kemudian hari


Prognosis
Anak
Anak yang
yang mengalami
mengalami kejang
kejang demam
demam pertama
pertama pada
pada
usia
usia sebelum
sebelum 11 tahun
tahun kemungkinan
kemungkinan kekambuhan
kekambuhan
ialah
ialah 50%,
50%, dan
dan bila
bila berusia
berusia lebih
lebih dari
dari 11 tahun
tahun
kemungkinan
kemungkinan kekambuhannya
kekambuhannya 28%.
28%.11
3.
Analisis Masalah

48
Analisis Masalah
▧ Seorang anak laki-laki TEORI:
usia 1 tahun 6 bulan ▧ Kejang demam
datang ke IGD RSUD adalah bangkitan
Palembang Bari kejang yang terjadi
dengan keluhan pada anak berumur 6
utama kejang. bulan sampai 5 tahun
▧ mengalami kenaikan
▧ Keluhan kejang suhu tubuh (suhu di
disertai dengan atas 38°C) yang tidak
demam. disebabkan oleh
proses intrakranial.

49
Analisis Masalah
▧ Sejak ± 1 hari SMRS TEORI:
mengalami demam ▧ kejang demam
tinggi, demam biasanya diawali
dirasakan terus dengan infeksi virus
menerus, demam atau bakteri.
tanpa disertai
▧ Penyakit yg paling
menggigil dan
sering adalah
berkeringat, batuk
penyakit infeksi
berdahak warna putih
saluran pernapasan,
cair disertai pilek.
otitis media, dan
gastroenteritis.

50
Analisis Masalah
▧ Sejak ± 1 hari SMRS ibu TEORI:
pasien mengatakan
▧ Kejang terjadi 24 jam
bahwa pasien mulai
demam tinggi pertama sewaktu
▧ ± 2 jam SMRS, demam
demam.
disertai kejang 1 kali ▧ Saat kejang
durasi 5 menit. kehilangan
▧ Saat kejang kedua kesadarannya
tangan dan tungkai ▧ Kejang bersifat fokal
pasien bergerak-gerak
atau parsial maupun
seperti menghentak,
mata mendelik ke atas.
kejang umum
▧ Setelah kejang pasien
menangis.

51
Analisis Masalah
▧ KDS: kejang <15 KASUS:
menit, bentuk kejang ▧ Demam + kejang
umum, serta tidak frekuensi 1 kali durasi
berulang dalam waktu kejang 5 menit.
24 jam.
▧ Saat kejang kedua
▧ KDK: kejang lama >15 tangan dan tungkai
menit, kejang fokal pasien bergerak-
atau parsial satu sisi, gerak seperti
atau kejang umum menghentak dengan
didahului kejang mata mendelik ke
parsial, serta berulang atas.
atau lebih dari 1 kali
dalam 24 jam.
Kesimpulan:
Kejang demam
simpleks
52
Analisis Masalah
Berdasarkan pemeriksaan vital sign dan
pemeriksaan fisik pada pasien dalam batas normal
kecuali suhu 39,5°C dan sekret pada hidung. Hal ini
menunjukkan bahwa pasien mengalami infeksi pada
saluran pernapasan.

53
Analisis Masalah
▧ Pemeriksaan ▧ Hal ini dapat
neurologis pada menyingkirkan
pasien dalam batas diagnosis banding
normal dan tidak ada meningitis
kelainan. ▧ Meningitis: kaku
kuduk, kernig sign,
brudzinski I dan II.

54
Analisis Masalah
▧ Pemeriksaan darah ▧ Berdasarkan
rutin, dan didapatkan anamnesis,
hasil dalam batas didapatkan bahwa
normal. batuk dan demam
yang dialami pasien
baru dialami sejak 1
hari SMRS, jadi
kemungkinan belum
terjadinya
peningkatan leukosit.

55
Analisis Masalah
Tatalaksana: TEORI:
▧ IVFD D5% ½ NS gtt ▧ Pada kasus diberikan
IX/menit antipiretik
▧ Ceftriaxone 1 x 900 (paracetamol, 10-15
mg drip dalam D5% mg/kg/kali tiap 4-6
100cc jam) untuk
menurunkan demam
▧ Diazepam oral 3 x 3
mg (bila demam)
▧ Paracetamol syr 4 x
120 mg atau 1 cth.

56
Analisis Masalah
▧ Pada kasus ini DOSIS:
diberikan terapi ▧ Diazepam oral 0,3
intermitten. mg/kg/kali per oral
▧ Obat antikonvulsan ▧ Rektal 0,5 mg/kg/kali
intermiten  diberikan (5 mg untuk berat
hanya pada saat badan <12 kg dan 10
demam. mg untuk berat
▧ Untuk intermitten badan >12 kg)
pada pasien kejang ▧ Sebanyak 3 kali
demam pada kasus ini sehari,
ialah diazepam.

Dosis maksimum
diazepam 7,5 mg/kali

57
Analisis Masalah
▧ Tatalaksana antibiotik ▧ Antibiotik secara
 berupa ceftriaxone. empiris adl
Ceftriaxone merp pemberian pada
antibiotik golongan kasus infeksi yang
cefalosporin generasi belum diketahui jenis
ketiga. kumannya, diberikan
berdasar data
epidemiologi kuman
▧ Kasus ini 
yang ada.
penggunaannya
bersifat empiris.
▧  karena antibiotik
sudah dibutuhkan
namun hasil kultur
bakteri belum ada.

58
Analisis Masalah
Pasien pulang paksa pada tanggal 10 Januari 2019,
dan tidak diberikan tatalaksana.

Edukasi yang diberikan pada keluarga adalah bahwa


kejang dapat timbul kembali jika pasien demam 
keluarga pasien harus sedia obat penurun panas,
termometer, dan kompres hangat jika pasien
demam.

59
Thankyou!

60

Вам также может понравиться