Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Demam
Simpleks
Oleh:
Riska Susila
Wijayanti
Pembimbing:
dr. Ridhayani, Sp. A
1.
Pendahuluan
2
Latar Belakang
3
2.
Laporan Kasus
4
Identitas
Pasien
Nama : An. S
Umur : 1 tahun 6 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Nama ayah : Tn. S
Nama ibu : Ny. M
Agama: Islam
Alamat: Jln. Garapan RT 26 RW 06
MRS : 8 Januari 2019
No RM : 56.76.72
5
Anamnesis
Alloanamnesis
(9 Januari 2019)
Keluhan utama
Kejang
Keluhan
tambahan
Demam
6
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien juga
Sejak ± 1 hari SMRS ibu
mengalami
pasien mengatakan
batuk berdahak
bahwa pasien
warna putih cair
mengalami demam
disertai pilek.
tinggi, demam
Keluhan muntah
dirasakan terus
disangkal. Makan
menerus, demam tanpa
dan minum
disertai menggigil dan
biasa, BAB dan
berkeringat.
BAK biasa.
7
Riwayat Perjalanan Penyakit
8
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat kejang sebelumnya tidak ada
• Riwayat trauma disangkal
9
Riwayat Kehamilan dan
Kelahiran
Masa kehamilan : Aterm, P2A0
Persentasi : Kepala
10
Keadaan Bayi saat Lahir
▧ Jenis kelamin : Laki-laki
▧ Kelahiran : Tunggal
▧ Kondisi : Hidup
▧ BB : 3100 gram
▧ PB : 45 cm
▧ LK : Tidak diketahui
11
Riwayat Gizi
😭�
Kesan:
Perkembangan fisik dalam batas normal
13
Riwayat Imunisasi
▧ BCG : (+)
▧ DPT : DPT 1(+), 2(-), 3(-)
▧ Polio : Polio 0(+), 1 (+),2 (-), 3(-)
▧ Hepatitis B : Hep B 1(+),2(+), 3(-),
4(-)
▧ Campak : (-)
▧ Kesan : Imunisasi dasar tidak
lengkap
14
Status Gizi
▧ BB : 9,2 kg
▧ TB : 80 cm
▧ BBI : 11,2 kg
Kesan:
Status gizi baik (sedang)
berdasarkan kurva CDC
2000
15
Pemeriksaan Fisik
▧ Keadaan umum : Tampak sakit sedang
▧ Keadaan gizi : Gizi baik
▧ Kesadaran : Compos mentis
▧ Berat badan : 9,2 kg
▧ Panjang badan: 80 cm
▧ Suhu : 39,5 0C
▧ Pernafasan : 36x/menit, Kusmaull (-),
dispneu (-), retraksi (-)
▧ Nadi : 128x/m
16
Keadaan Spesifik
▧ Kepala : Normocephali, wajah seperti
orang tua (-)
19
Keadaan Spesifik
Paru-paru
▧ Inspeksi : statis & dinamis simetris
▧ Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
▧ Perkusi : sonor pada kedua lapangan
paru
▧ Auskultrasi: vesikuler normal, ronkhi (-),
wheezing (-)
20
Keadaan Spesifik
Abdomen
▧ Inspeksi : datar
▧ Palpasi : lemas, hepar dan lien tidak
teraba, cubitan kulit kembali lambat (-),
nyeri tekan (-)
▧ Perkusi : undulasi (-), shifting dullness
(-)
▧ Auskultasi: bising usus (+) normal
22
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin
(8 Januari 2019)
23
Kejang Diagno
Demam sis Meningiti
Simpleks Bandin s
+ ISPA
g
24
“
Diagnosis Kerja
25
IVFD D5% ½ NS gtt IX/menit (mikro; 27
cc/jam)
Ceftriaxone 1 x 900 mg drip dalam D5% 100cc
(dosis 100mg/kgBB/hari)
Diazepam oral 3 x 3 mg (bila demam)
(dosis 0,3mg/kgBB/kali atau ≥12 kg diberikan
10
mg per hari)
Paracetamol syr 4 x 120 mg atau 1 cth
(dosis 10-15mg/kgBB/kali)
Penatalaksanaan
26
Quo ad vitam: bonam
Progn
osis Quo ad functionam:
dubia ad bonam
27
Follow Up (10 Januari 2019;
07.25 WIB)
A:
A: Kejang
Kejang Demam
Demam Simpleks
Simpleks ++
ISPA
ISPA perbaikan
perbaikan
S:
S: Kejang(-)
Kejang(-) demam
demam (-) (-)
O:
O: KU:
KU: Tampak
Tampak sakit
sakit sedang
sedang P:
P:
Sens:
Sens: Compos
Compos mentis
mentis -- IVFD
IVFD D5% D5% ½ ½ NS NS gtt gtt
-Nadi:
-Nadi: 115
115 x/menit
x/menit IX/menit
IX/menit (mikro;
(mikro; 27
27 cc/jam)
cc/jam)
-RR:
-RR: 30
30 x/menit
x/menit -- Ceftriaxone
Ceftriaxone 1 x 900 mg
1 x 900 mg drip
drip
-Temp:
-Temp: 36,5 ooC
36,5 C dalam D5% 100cc
dalam D5% 100cc (dosis (dosis
-BB:
-BB: 9,2
9,2 kgkg 100mg/kgBB/hari)
100mg/kgBB/hari)
Kepala:
Kepala: Normocephali,
Normocephali, NCH NCH (-)
(-) -- Diazepam
Diazepam oraloral 33 xx 33 mg
mg
Leher
Leher :: Pembesaran
Pembesaran KGB KGB (-)
(-) (bila
(bila demam)
demam) (dosis
(dosis
Thorak:
Thorak: 0,3mg/kgBB/kali
0,3mg/kgBB/kali atau ≥12
atau ≥12
Simetris,
Simetris, retraksi
retraksi (-),
(-), vesikuler
vesikuler (+/+),
(+/+), ronkhi(-),
ronkhi(-), kg
kg diberikan 10 mg per
diberikan 10 mg per
wheezing
wheezing (-),
(-), bunyi
bunyi jantung
jantung I/II
I/II (+)
(+) normal,
normal, murmur(-),
murmur(-), hari)
hari)
gallop
gallop (-)
(-) -- Paracetamol
Paracetamol syrsyr 4x120
4x120 mgmg
Abdomen
Abdomen :: atau
atau 11 cth cth (dosis
(dosis 10-10-
Datar,
Datar, lemas,
lemas, BU BU (+),
(+), hepar
hepar lien
lien tidak
tidak teraba,
teraba, nyeri
nyeri 15mg/kgBB/kali)
15mg/kgBB/kali)
tekan (-)
tekan (-)
Ekstremitas
Ekstremitas :: Akral
Akral hangat,
hangat, CRT
CRT << 2” 2” Pasien
Pasien pulang
pulang paksa
paksa
28
3.
Tinjauan
Pustaka
29
Definisi
32
Klasifikasi
Kejang Demam
Sederhana
Kejang Demam
Kompleks
Diagnosis
Pemeriksaan
Anamnesis
fisik
Pemeriksaan Pemeriksaan
laboratorium penunjang
Diagnosis Banding
Kriteri Banding Kejang Demam Epilepsi Meningitis
Ensefalitis
Kejang Pencetusnya Tidak berkaitan Salah satu
demam dengan demam gejalanya demam
Kelainan Otak (-) (+) (+)
Kejang berulang (+) (+) (+)
Penurunan (+) (-) (+)
kesadaran
Penatalaksanaan
Saat Kejang
Diazepam rektal
0,5-0,75 mg/kg
atau diazepam
Obat rektal 5 mg
prehospital : (BB<12 kg;
diazepam BB>12kg 10
rektal mg)
Diazepam iv 0,2-0,5
mg/kg perlahan dgn
kecepatan 2 mg/menit
dosis maksimal 10 mg
Saat Demam
Antipiretik
Antikonvulsan
Antipiretik
Intermitten Rumatan
Intermitten
▧ mortalitas
48
Analisis Masalah
▧ Seorang anak laki-laki TEORI:
usia 1 tahun 6 bulan ▧ Kejang demam
datang ke IGD RSUD adalah bangkitan
Palembang Bari kejang yang terjadi
dengan keluhan pada anak berumur 6
utama kejang. bulan sampai 5 tahun
▧ mengalami kenaikan
▧ Keluhan kejang suhu tubuh (suhu di
disertai dengan atas 38°C) yang tidak
demam. disebabkan oleh
proses intrakranial.
49
Analisis Masalah
▧ Sejak ± 1 hari SMRS TEORI:
mengalami demam ▧ kejang demam
tinggi, demam biasanya diawali
dirasakan terus dengan infeksi virus
menerus, demam atau bakteri.
tanpa disertai
▧ Penyakit yg paling
menggigil dan
sering adalah
berkeringat, batuk
penyakit infeksi
berdahak warna putih
saluran pernapasan,
cair disertai pilek.
otitis media, dan
gastroenteritis.
50
Analisis Masalah
▧ Sejak ± 1 hari SMRS ibu TEORI:
pasien mengatakan
▧ Kejang terjadi 24 jam
bahwa pasien mulai
demam tinggi pertama sewaktu
▧ ± 2 jam SMRS, demam
demam.
disertai kejang 1 kali ▧ Saat kejang
durasi 5 menit. kehilangan
▧ Saat kejang kedua kesadarannya
tangan dan tungkai ▧ Kejang bersifat fokal
pasien bergerak-gerak
atau parsial maupun
seperti menghentak,
mata mendelik ke atas.
kejang umum
▧ Setelah kejang pasien
menangis.
51
Analisis Masalah
▧ KDS: kejang <15 KASUS:
menit, bentuk kejang ▧ Demam + kejang
umum, serta tidak frekuensi 1 kali durasi
berulang dalam waktu kejang 5 menit.
24 jam.
▧ Saat kejang kedua
▧ KDK: kejang lama >15 tangan dan tungkai
menit, kejang fokal pasien bergerak-
atau parsial satu sisi, gerak seperti
atau kejang umum menghentak dengan
didahului kejang mata mendelik ke
parsial, serta berulang atas.
atau lebih dari 1 kali
dalam 24 jam.
Kesimpulan:
Kejang demam
simpleks
52
Analisis Masalah
Berdasarkan pemeriksaan vital sign dan
pemeriksaan fisik pada pasien dalam batas normal
kecuali suhu 39,5°C dan sekret pada hidung. Hal ini
menunjukkan bahwa pasien mengalami infeksi pada
saluran pernapasan.
53
Analisis Masalah
▧ Pemeriksaan ▧ Hal ini dapat
neurologis pada menyingkirkan
pasien dalam batas diagnosis banding
normal dan tidak ada meningitis
kelainan. ▧ Meningitis: kaku
kuduk, kernig sign,
brudzinski I dan II.
54
Analisis Masalah
▧ Pemeriksaan darah ▧ Berdasarkan
rutin, dan didapatkan anamnesis,
hasil dalam batas didapatkan bahwa
normal. batuk dan demam
yang dialami pasien
baru dialami sejak 1
hari SMRS, jadi
kemungkinan belum
terjadinya
peningkatan leukosit.
55
Analisis Masalah
Tatalaksana: TEORI:
▧ IVFD D5% ½ NS gtt ▧ Pada kasus diberikan
IX/menit antipiretik
▧ Ceftriaxone 1 x 900 (paracetamol, 10-15
mg drip dalam D5% mg/kg/kali tiap 4-6
100cc jam) untuk
menurunkan demam
▧ Diazepam oral 3 x 3
mg (bila demam)
▧ Paracetamol syr 4 x
120 mg atau 1 cth.
56
Analisis Masalah
▧ Pada kasus ini DOSIS:
diberikan terapi ▧ Diazepam oral 0,3
intermitten. mg/kg/kali per oral
▧ Obat antikonvulsan ▧ Rektal 0,5 mg/kg/kali
intermiten diberikan (5 mg untuk berat
hanya pada saat badan <12 kg dan 10
demam. mg untuk berat
▧ Untuk intermitten badan >12 kg)
pada pasien kejang ▧ Sebanyak 3 kali
demam pada kasus ini sehari,
ialah diazepam.
Dosis maksimum
diazepam 7,5 mg/kali
57
Analisis Masalah
▧ Tatalaksana antibiotik ▧ Antibiotik secara
berupa ceftriaxone. empiris adl
Ceftriaxone merp pemberian pada
antibiotik golongan kasus infeksi yang
cefalosporin generasi belum diketahui jenis
ketiga. kumannya, diberikan
berdasar data
epidemiologi kuman
▧ Kasus ini
yang ada.
penggunaannya
bersifat empiris.
▧ karena antibiotik
sudah dibutuhkan
namun hasil kultur
bakteri belum ada.
58
Analisis Masalah
Pasien pulang paksa pada tanggal 10 Januari 2019,
dan tidak diberikan tatalaksana.
59
Thankyou!
60