Вы находитесь на странице: 1из 24

Kelompok 4

SAMPLING AUDIT
UNTUK PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DHARMA BUMIPUTERA


JURUSAN AKUNTANSI
2019
Di susun oleh :
1. FITROTUN NAJAH 2016020070

2. NOVIAN HARDIANSYAH2016020031

3. OLGA KARMELA 2016020044

4. PUTRI SENJA MAHARANI 2016020038


1 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO

Tiga penentu penting dari ukuran sampel adalah tingkat keyakinan yang di
inginkan, salah saji yang dapat diterima, dan salah saji yang diestimasi. Tujuan sampling
audit adalah untuk menarik kesimpulan mengenai seluruh populasi dari hasil suatu
sampel. Dalam pengujian atas rincian saldo memiliki resiko sampling maupun nonsamp
ling. Untuk mengatasi resiko sampling, auditor dapat menggunakan metode nonstatisti
k atau statistik atas ketiga jenis pengujian tersebut.
Perbedaan utama pengujian atas rincian saldo terletak pada apa yang ingin
diukur oleh auditor.

Jenis Pengendalian Apa yang Diukurnya


Pengujian Pengendalian  Keefektifan operasi pengendalian internal
Pengujian substantif atas transaksi  Keefektifan pengendalian
 Kebenaran moneter transaksi dalam sistem akuntansi
Pengujian atas rincian saldo  Apakah jumlah dolar saldo akun mengandung salah saji
yang material
2 SAMPLING NONSTATISTIK
Ada 14 langkah yang diperlukan dalam sampling audit untuk pengujia
n atas rincian saldo. Langkah-langkah tersebut sejalan dengan 14 langkah yang di
gunakan untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi,
walaupun tujuannya berbeda

Langkah-langkah Audit untuk Pengujian atas rincian saldo


Merencakanan Sampel
1. Menyatakan tujuan pengujian audit.
2. Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan.
3. Mendefinisikan salah saji.
4. Mendefinisikan populasi.
5. Mendefinisikan unit sampling.
6. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi.
7. Menetapkan risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah.
8. Mengestimasi salah saji dalam populasi.
9. Menentukan ukuran sampel awal.
Lanjutan…

Memilih Sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit


10. Memilih sampel.
11. Melaksanakan prosedur audit.

Mengevaluasi Hasil
12. Menggeneralisasi dari sampel ke populasi
13. Menganalisis salah saji
14. Memutuskan akseptabilitas populasi
3 SAMPLING UNIT MONETER
Sampling unit moneter yaitu inovasi dalam metodologi sampling statistik yang dik
embangkan secara khusus untuk digunakan oleh auditor. Sampling unit moneter (monetary
unit sampling = MUS) sekarang merupakan metode sampling statistik yang paling umum di
gunakan untuk pengujian atas rincian saldo karena memiliki kesederhanaan statistik bagi sam
pling atribut serta memberikan hasil statistik yang diekspresikan dalam dolar (atau mata uang
lainnya yang sesuai). MUS juga disebut sebagai sampling unit dolar, sampling jumlah moneter
kumulatif, dan sampling dengan probabilitasa yang proprosional dengan ukuran.

Keuntungan
 Jika auditor mengharapkan tidak adanya salah saji, MUS biasanya mengasilkan ukuran sampel
ukuran sampel yang lebih kecil daripada sampling variabel klasik.
 Perhitungan ukuran sampel dan evaluasi dari hasil sampel tidak didasarkan pada variasi (yaitu devia
si standar) antara unsur-unsur dalam populasi. Deviasi standar diperlukan untuk menghitung ukuran
sampel untuk penerapan sampling variabel klasik karena penyimpangan itu mengandalkan teorema
batas pusat
 Jika diterapkan dengan menggunakan prosedur pemilihan sampel probabilitas proporsional terhada
p ukuran sampel. MUS secara otomatis menghasilkan sampel yang bertingkat-tingkat karena unsur ya
ng dijadikan sampel dipilih sebagai proporsi terhadap nilai dolarnya.
Lanjutan…

Kerugian
 Pemilihan saldo nol atau negatif umumnya membutuhkan pertimbangan des
ain yanga khusus.
 Pendekatan umum terhadap MUS mengasumsikan bahwa jumlah yang diaud
it dari unsur sampel tidak keliru sebesar lebih dari 100%.
 Ketika lebih dari satu atau dua salah saji dideteksi dengan menggunakan pe
ndekatan MUS, perhitungan hasil sampel bisa melebih sajikan cadangan untuk
risiko sampling.
SAMPLING UNIT MONETER (MUS)
Langkah- langkah dalam penerapan sampling moneter Perencanaan

1. Menentukan tujuan pengujian


2. Mendefinisikan karakteristik populasi :
- Mendefinisikan populasi
- Mendefinisikan unit sampling
- Mendefinisikan salah saji
3. Menentukan ukuran sampel, menggunakan masukan berikut :
- Tingkat keyakinan yang diinginkan dan risiko keliru menerima
- Salah saji yang dapat diterima
- Salah saji populasi yang diperkirakan
- Ukuran populasi Kinerja
4. Memilih unsur sampel
5. Melaksanakan prosedur audit
- Memahami dan menganalisis setiap salah saji yang ditemukan Evaluasi
6. Menghitung salah saji yang diproyeksikan dan batas atas dari salah saji
7. Menarik kesimpuln akhir
Generalisasi Ketika Salah Saji Ditemukan

1. Jumlah lebih saji dan kurang saji dibuat terpisah kemudian digabungkan
2. Perbedaan asumsi salah saji dibuat untuk setiap salah saji, termasuk
salah saji nol.
3. Auditor harus setuju dengan lapisan (layer) tingkat pengecualian atas ya
ng diperhitungkan/ computed upper exception rate (CUER) dari tabel pe
ngambilan sampel atribut.
4. Asumsi salah saji harus dihubungkan untuk setiap lapisan.
SAMPLING UNIT MONETER

Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel MUS sama dengan
yang digunakan dalam unit fisik pengambilan sampel atribut, yaitu mengguna
kan table pengambilan sampel atribut.
Lima hal yang diperlukan untuk menghitung jumlah sampel menggunakan
MUS :
1. Materialitas
2. Asumsi persentase rata-rata salah saji untuk populasi yang mengandung s
alah saji
3. Risiko yang dapat diterima atas kesalahan penerimaan
4. Nilai populasi tercatat
5. Estimasi tingkat pengecualian populasi
6. Hubungan antara Model Risiko Audit dengan Ukuran Sampel MUS
AUDIT MENGGUNAKAN SAMPLING UNIT MONETER

1. MUS secara otomatis akan meningkatkan kemungkinan memilih item


dolar yang tinggi dari populasi yang sedang diaudit
2. MUS dapat mengurangi biaya pelaksanaan pengujian audit karena
beberapa item sampel akan diuji sekaligus
3. MUS salah diterapkan
4. MUS menghasilkan kesimpulan statistik dn bukan kesimpulan nonstatistik
SAMPLING UNIT MONETER

Terdapat beberapa kelemahan MUS

- Total batas salah saji yang dihasilkan ketika salah saji ditemukan mungkin
terlalu tinggi untuk digunakan auditor
- Sulit memilih sampel PPS dari populasi yang besar tanpa bantuan
komputer
- Pemilihan saldo nol atau negatif umumnya membutuhkan pertimbangan
desain khusus
- Pendekatan umum terhadap MUS mengasumsikan bahwa jumlah yang dia
udit dari unsur sampel tidak keliru sebesar lebih dari 100%
- Ketika lebih dari satu atau dua salah saji dideteksi dengan menggunakan
MUS perhitungan hasil sampel melebih sajikan cadangan untuk risiko sam
pling
PERBEDAAN ANTARA SAMPLING UNIT
MONETER DAN SAMPLING NONSTATISTIK

• Definisi unit sampling adalah suatu Dolar Individual


• Ukuran populasi adalh populasi dolar yang tercatat
• Pertimbangan pendahuluan mengenai materialitas digunakan untuk setiap
akun dan bukan salah saji yang dapat ditoleransi
• Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus statistic
• Aturan keputusan formal digunakan untuk memutuskan akseptabilitas pop
ulasi
• Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan PPS
• Auditor menggeneralisasi dari sampel ke populasi dengan menggunakan t
eknik MUS
4 SAMPLING VARIABEL

Sampling variabel adalah metode statistik yang digunakan oleh auditor.


Dalam hal ini sampel variable termasuk ke dalam sampling statistik.
Kelebihan sampel variabel / statistik :

1. Memberi kesempatan untuk memilih ukran sampel minimum yang diperlukan


untuk memenuhi tujuan-tujuan pengujian audit.
2. Memberikan pernyataan kuantitatif atas hasil sampel
3. Memberikan ukuran kuantitatif atas risiko sampel
4. Memberikan ukuran kecukupan bukti yang diperoleh
5. Memungkinkan auditor untuk secara eksplisit menspesifikasi tingkat keandalan
dan tingkat ketepatan yang diinginkan
6. Mudah diterapkan menggunakan piranti lunak
7. Memberikan pernyataan hasil-hasil audit yang lebih kuat
8. Memberikan rekomendasi yang lebih objektif bagi manajemen
Lanjutan..

Kekurangan sampel variabel / statistik


1. Memerlukan pemilihan sampel acak yang mungkin lebih menghabiskan bi
aya dan waktu.
2. Bisa menimbulkan masalah dalam penetapan korelasi antara angka-angka
acak yang dipilih dan unit-unit dalam populasi jika tidak dikelola dengan
baik.
3. Mungkin membutuhkan biaya pelatihan tambahan bagi karyawan untuk
menggunakan statistik atau piranti lunak
Kelebihan sampling nonstatistik

1. Memungkinkan auditor menggunakan pertimbangan subjektif dalam men


entukan ukuran sampel dan proses pemilihan unit-unit bernilai dan beresi
ko tinggi
2. Bisa dirancang untuk seefektif dan sefisien sampling statistik tetapi biaya
lebih murah

Kekurangan sampling nonstatistik

1. Tidak bisa ambil rujukan statistik yang valid atas hasil-hasil sampel
2. Tidak bisa mengukur dan menyatakan risiko sampling secara kuantitatif
Metode variabel
• Estimasi Perbedaan
Untuk mengukur estimasi jumlah salah saji total dalam populasi apabila ada ni
lai tercatat maupun nilai yang diaudit bagi setiap item sampel yang hampir sel
alu terjadi dalam audit

• Estimasi Rasio
Estimasi rasio sama dengan estimasi perbedaan, kecuali auditor menghitung
rasio antara salah saji dan nilai tercatatnya serta memproyeksikan hal ini deng
an populasi untuk mengestimasi total salah saji populasi

• Estimasi Rata-rata per Unit


Dalam estimasi rata-rata per unit, auditor berfokus pada nilai yang diaudit dan
bukan pada jumlah salah saji setiap item dalam sampel
Metode statistik berstratifikasi

Sampling berstratifikasi adalah metode sampling dimana semua un


sur dalam total populasi dibagi menjadi dua atau lebih sub populasi. Setiap su
b populasi kemudian di uji secara independen. Perhitungannya dilakukan bagi
setiap strata dan kemudian digabung menjadi estimasi populasi secara keselur
uhan untuk interval keyakinan populasi secara menyeluruh
Merencanakan Sampel dan Menghitung Ukuran Sampel
dengan Menggunakan Estimasi Perbedaan

 Menyatakan tujuan pengujian audit


Tujuan pengujian audit adalah untuk menentukan apakah piutang usaha
sebelum mempertimbangkan penyisihan piutang tak teragih

 Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan


Sampling audit diterapkan dalam konfirmasi piutang usaha karena
besarnya jumlah piutang usaha

 Mendefinisikan kondisi salah saji


Kondisi slaah saji merupakan kesalahan klien yang ditentukan melalui
konfirmasi setiap akun atau prosedur alternative
Merencanakan Sampel dan Menghitung Ukuran Sampel
dengan Menggunakan Estimasi Perbedaan

 Mendefinisikan populasi
Ukuran populasi ditentukan melalui perhitungan, seperti dalam sampling
atribut. Perhitungan yang akurat jauh lebih penting dalam sampling
variabel karena ukuran populasi mempengaruhi secara langsung ukuran
sampel dan batas presisi yang dihitung.

 Mendefinisikan unit sampling


Unit sampling adalah suatu akun dalam daftar piutang usaha.

 Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi


Jumlah salah saji yang bersedia diterima auditor merupakan pertanyaan
tentang materialitas
Merencanakan Sampel dan Menghitung Ukuran Sampel
dengan Menggunakan Estimasi Perbedaan

 Menetapkan Risiko yang dapat diterima


Auditor menetapkan dua resiko:
1. Resiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah (ARIA). ARIA di
pengaruhi oleh risiko audit yang dapat diterima, hasil pengujian penge
ndalian dan pengujian substantive atas transaksi, prosedur analitis, dan
signifikansi relative piutang usaha dalam laporan keuangan. Untuk Hart
Lumber asumsikan ARIA sebesar 10%.
2. Resiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah (ARIR). ARIR dipe
ngauhi oleh biaya tambahan resampling. Karena cukup mahal mengkonf
irmasi piutang usaha untuk yang kedua kalinya, asumsikan ARIR sebesar
25% (bagi pengujian audit dimana tidak terlalu mahal untuk meningkat
kan ukuran sampel, ARIR yang jauh lebih tinggi merupakan hal yang
sudah umum).
Merencanakan Sampel dan Menghitung Ukuran Sampel
dengan Menggunakan Estimasi Perbedaan

 Mengestimasikan salah saji dalam populasi


Estimasi ini memiliki dua bagian :
a. Estimasi titik estimasi yang diharapkan. Auditor memerlukan estimasi di
muka atas titik estimasi populasi bagi estimasi perbedaan, seperti
ketika mereka memerlukan estimasi tingkat pengecualian populasi
untuk sampling atribut.
b. Melakukan estimasi deviasi standar populasi dimuka – variabilias
populasi. Untuk menentukan ukuran sampel awal, auditor memerlukan
estimasi dimuka atas variasi salah saji dalam populasi.
 Menghitung ukuran sampel awal.

 Memilih sampel

 Melaksanakan prosedur audit


Merencanakan Sampel dan Menghitung Ukuran Sampel
dengan Menggunakan Estimasi Perbedaan

 Mengevaluasi Hasil
- Menggeneralisasi dari sampel ke populasi
- Menganalisis salah saji
- Memutuskan akseptabilitas populasi
- Analisis
Terimakasih
Atas Perhatiannya

Вам также может понравиться