kekuatannya •Laju denyut jantung maksimal •Toleransi latihan •Kapasitas erobik •Peningkatan lemak tubuh Manfaat Latihan/Olahraga bagi usia lanjut:
Perlambat perubahan fisiologis yang pengaruhi kapasitas latihan
Optimalkan perubahan pada komposisi tubuh
Tingkatkan rasa nyaman secara psikologis
Mengatasi penyakit kronis
Mengurangi disabilitas fisik
Meningkatkan harapan hidup
Edward & Kuopio Larson • latihan dgn • aktifitas ringan • Latihan 1 kali intensitas sampai sedang seminggu sedang menurunkan menurunkan memperbaiki kematian resiko kardiovaskuler, akibat penyakit timbulnya resiko fraktur, arteri koroner; diabetes kemampuan • latihan melitus sebesar fungsional dan pengkondisian 40 % proses mental 2 minggu menurunkan resiko infark miokard akut. Untuk menghindari kematian mendadak sebagai resiko terberat latihan/olahraga
perlu dilakukan evaluasi medis lengkap sebelumnya.
Evaluasi meliputi masalah muskuloskeletal dan
penyakit jantung beserta faktor resikonya Infark Myokard baru / angina tak stabil ( 2 minggu )
Gagal jantung dekompensata ( NYHA-IV ) berat
Aritmia yang mengancam hidup yang belum cukup diterapi
Stenosis aorta berat / kardiomiopati hipertrofikans berat
Penyakit akut serius
Kondisi yang menyebabkan latihan /olahraga tidak aman
Beban awal rendah ( < 3 METs ) dan dinaikkan bertahap
Sepeda statik lebih baik daripada
treadmill bila ada gangguan keseimbangan, koordinasi neuromuskuler, dan masalah kaki. Pegangan tangan pada treadmill membantu lansia dengan gangguan keseimbangan, penurunan kekuatan otot, gangguan koordinasi neuromuskuler dan yang merasa takut
Beban treadmill perlu disesuaikan dengan
kemampuan berjalan (tingkatkan gradasi dan bukan kecepatannya ) Bila kesulitan, fase awal dapat diperpanjang, dimulai kembali, atau dilakukan tes ulang,
Disaritmia terpicu latihan lebih sering terjadi pada
lansia daripada kelompok umur lain
Obat-obatan mungkin mempengaruhi EKG dan
respon hemodinamik terhadap latihan
Pada lansia, EKG lebih sensitif tapi kurang spesifik.
Hasil positif palsu paling sering timbul pada LVH FLEKSIBILITAS
•Cara : peregangan statis pada
betis, hamstring dan abduktor paha •Frekuensi : tiap hari •Intensitas :harus menimbulkan rasa teregang, bukan nyeri •Lama : 15 detik/ grup otot DAYA TAHAN
• Cara : jalan, jalan naik bukit/tangga; golf,
bersepeda; berenang • Frekuensi : > 4x/minggu • Intensitas :sampai tingkat˝ cukup/moderat˝. Skala RPE Borg 11-13 dari ringan sampai setengah berat ( atau 50-75 % dari maks denyut nadi sesuai umur ) • Lama : 20-30 mnt/hr,merata dalam seminggu ( 200 kal/hr atau 2,5 km/hr ). Tidak harus terus menerus. Tingkatkan waktu kemudian intensitas KEKUATAN
•Cara : otot tertentu. Kontraksi grup otot
dan gerakan banyak sendi dengan gerak seperti gerakan sehari-hari •Frekuensi : 2-3x/mg – 3 set/grup otot •Intensitas :untuk yang ingin mendapat hasil cepat intensitas berat, tingkatkan tahanan tiap minggu. Untuk hasil lambat/maintain intensitas sedang •Lama : 2-3 set setiap gerakan. Hentikan kalau capai KESEIMBANGAN
•Cara : Sikap kewaspadaan atas
sikap tubuh. Tai Chi & gerakan berdansa/menari. Bagi yang rapuh berpindah tempat/berbalik badan •Frekuensi : 1-3x/mg •Intensitas :tergantung dari tingkat supervisi dan fungsi keseimbangan •Lama : bervariasi Aerobic Activity Freq : minimum 5 d/wk moderate intensity. 3 d/wk vigorous intensity
Intensity : On scale 0-10 for level of physical exertion, 5-6
for moderate , and 7-8 for vigorous
Time: 30-60 min/day, total 150-300 min/wk moderate;
or 20-30 min/day, total 75-100 min/wk vigorous
Type : walking, aquatic exc, Stationary-cycle
Muscle Strengthening Activity
Frequency : minimum 2 d/wk
Intensity : On scale 0-10 for level of physical exertion,
between 5-6 (moderate) , and 7-8 (vigorous)
Type : Progressive Weight-training Program or Weight-
bearing calisthenics ( 8-10 exc involving the major groups of 10-15 repetitions each); stair climbing, & other strengthening activities that use the major muscle groups Flexibility Activity Frequency : minimum 2 d/wk
Intensity : On scale 0-10 for level of physical
exertion, moderate (5-6 ) intensity
Type : any activities that maintain or increase
flexibility using sustained stretches for each major group & static rather than ballistic movements Balance Exercise: for frequent fallers or individuals with mobility problems
Frequency : minimum 2-3 d/wk
Type : neuromuscular training combined
balance, agility, and propioceptive training. Progressive difficulty posture, dynamic movements that perturb the COG, stressing postular muscles group, reducing sensory input , and Tai chi. Sebagian besar lansia tidak melakukan latihan secara teratur dan biasa hidup bermalas-malasan.
Keadaan ini menurunkan fungsi organ, juga meningkatkan
resiko berbagai penyakit degeneratif antara lain hipertensi, DM, penyakit arteri koroner, dan kecelakaan.
Penelitian menunjukkan bahwa latihan yang meningkatkan
aktivitas setingkat lebih tinggi sudah cukup untuk mengeliminasi berbagai resiko tersebut di atas. Darmojo B. & Martono H.H. Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ). Ed 3, Bagian 1.Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2004
Lewis C.B & Bottomley J.M. Geriatric Rehabilitation. A
Clinical Approach, 3rd Ed, chapter 13. New Jersey , Pearson Prentice Hall. 2008
Thompson W.R. ACSM`s Guidelines for Exercise Testing
and Prescription, 8th Ed, chapter 8. Philadelphia, Lippincott Williams & Wilkins.2010 TERIMA KASIH