Вы находитесь на странице: 1из 15

IDA AFKARINA

14.401.14.035
Identitas Klien Klien 1 Klien 2

Nama Ny. S Ny. S


Umur 82 tahun 78 tahun
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan
Suku Bangsa Jawa Jawa
Agama Islam Islam
Pekerjaan Ibu rumah tangga Ibu Rumah Tangga
Pendidikan SD SD
Alamat Dusun gembolo Rt 4 Rw Dusun krajan Rt/Rw ¼
4 gambir kebaman
Tanggal Mrs 3-7-2017 7-7-2017

Dx Medis GE GE
RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI
RPS Klien 1 Klien 2
Keluhan Keluarga mengatakan pasien BAB Keluarga mengatakan pasien BAB
Utama: cair >5 x/hari, mual muntah cair >10 x/hari, mual muntah,
Saat MRS makan minum menurun
Saat Keluarga mengatakan pasien Keluarga mengatakan BAB cair >7
Pengkajian BAB cair >5 x/hari, mual muntah x/hari, mual muntah

Riwayat Pada saat pengkajian tanggal 3- Pada saat pengkajian tanggal 8-


Penyakit 7-2017 jam 10.00 WIB keluarga 7-2017 jam 07.00 WIB keluarga
Sekarang mengatakan pasien berak >5 mengatakan BAB >7 x/hari,
x/hari, konsistensi cair, pasien konsistensi cair, wajah pucat, bila
pucat, pasien mual dan muntah, diberi asupan makanan apapun
makan minum menurun, pasien pasien mual dan muntah, makan
juga mengeluh perutnya mulas, minum menurun, tingkat derajat
mulas seperti diremas-remas, dehidrasi yang dialami pasien
dan menjalar sampai ke perut yaitu sedang, pasien juga
bagian bawah, dengan skala mengeluh perutnya nyeri seperti
ringan , tingkat dehidrasi yang diremas-remas dengan skala
dialami pasien yaitu sedang. Hal sedang 6, nyeri dirasakan
ini dirasakan sewaktu-waktu, sewaktu-waktu, pasien lemas dan
serta badannya lemas dan aktivitasnya dibantu oleh
aktivitas pasien dibantu oleh keluarga.
keluarga.
Pemeriksaan Klien 1 Klien 2
TD 110/70 mmHg 80/60 mmHg
Nadi 80x/menit teratur. 82 x/menit terartur
Suhu 36,8oC. 36,60C.
RR 20 x/menit. 20 x/menit.
GCS 4-5-6. 4-5-6.
TB 165 Cm 150 cm
Sblm sakit 60 kg 45 kg
Saat sakit 58 kg 42 kg
IMT BB/TB2=58/1,652=21,3% BB/TB2=42/1,502=20%
Sistem I: Tidak terdapat pernafasan I:Bentuk dada simetris,tidak tampak
Pernafasan cuping hidung, hidung simetris, menggunakan otot bantu pernafasan
tidak ada kelainan bentuk, dada intercosta,tidak tampak pernafasan
simetris, frekuensi pernafasan 20 cuping hidung,RR:20 x/mnt
x/mnt
P:Tidak ada nyeri tekan, vocal P: Vocal fremitus teraba sama kanan
fremitus teraba sama antara kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan
dan kiri
P:Suara paru sonor P: Suara paru sonor
A:Tidak ada suara paru tambahan A:Suara napas vesikuler, tidak ada
seperti ronchi, wheezing, suara suara napas tambahan seperti ronchi
nafas vesikuler dan wheezing
Klien 2 Hasil Normal
Laboratorium Tanggal 7 Juli 2017
Kalium 3,6 3,6-5,5
Natrium 148 135-150
Clorida 98 97-108

Diagnosa Keperawatan
Defisit volume cairan dan elektrolit Defisit volume cairan dan elektrolit
berhubungan dengan peningkatan sekresi berhubungan dengan peningkatan sekresi
cairan dan elektrolit yang ditandai dengan cairan dan elektrolit yang ditandai dengan
data subjektif keluarga pasien mengatakan data subjektif keluarga pasien mengatakan
pasien berak cair >5 x/hari dan data pasien berak cair >7 x/hari dan data
objektif keadaan umum lemah, mukosa objektif keadaan umum lemah, mukosa
bibir kering, mata cowong, bising usus bibir kering, mata cowong, bising usus
18x/mnt, hipertimpani pada area 20x/mnt, hipertimpani pada area
abdomen, laboratorium leukosit: 20.200, abdomen, laboratorium leukosit: 19.400,
minum sedikit, BAB >5 x/hari, TTV: TD: minum sedikit, BAB >7 x/hari, TTV: TD :
110/70 mmHg, suhu : 36,80C, nadi: 80/60 mmHg, suhu : 36,60C, nadi :
80x/menit, RR : 20x/menit 80x/menit, RR : 20x/menit
Diagnosa keperawatan Intervensi rasional
(NOC) (NIC)
Defisit volume cairan
dan elektrolit 1. BHSP kepada keluarga dan 1. Pasien dan keluatga
Setelah dilakukan pasien tentang tindakan mengerti dan memahami
tindakan keperawatan yang akan dilakukan tindakan yang akan
selama 3x24 jam 2. Identifikasi faktor dilakukan
diharapkan kebutuhan penyebab 2. Mengetahui penyebab diare
cairan dan elektrolit 3. Ukur input dan output 3. Sebagai evaluasi penting
pasien terpenuhi cairan dari intervensi
dengan kriteria hasil: 4. Mengukur derajat 4. Parameter dalam
1. Keadaan umum baik dehidrasi memberikan intervensi
2. Membran mukosa 5. Rehidrasi cairan sesuai sesuai derajat dehidrasi
lembab kebutuhan 5. Memenuhi kebutuhan cairan
3. Wajah tidak pucat 6. Observasi tanda-tanda 6. Mengetahui status
4. Mata tidak cowong vital kesehatan pasien
5. Turgor kulit normal 7. Anjurkan pasien minum 7. Untuk memenuhi cairan
6. Keluhan diare banyak yang hilang pada klien
berkurang 8. Kolaborasi dalam 8. Mengetahui
7. TTV dalam batas pemeriksaan elektrolit ketidakseimbangan kadar
normal 9. Kolaborasi dengan tim elektrolit dalam tubuh
medis dalam pemberian 9. Untuk membunuh bakteri
antibiotik yang ada pada penyakit
Diagnosa 3 Juli 2017
Klien 1 10.30 1. BHSP kepada pasien dan keluarga tentang tidakan yang akan dilakukan
Diagnosa 1 R/ Pasien dan keluarga mengerti dan menyetujui tindakan yang akan
Defisit volume dilakkukan perawat
cairan dan 10.50 2. Mengidentifikasi faktor penyebab diare
elektrolit kurang R/laboratorium leukosit 20.200
dari kebutuhan 11.20 3. Mengukur input dan output cairan
tubuh R/ Input=Infus 1000 cc/24 jam, Obat 16 cc/24 jam, Minum 600 cc/24
jam, Makan 50 cc/24 jam
Output=Urine 600 cc/24 jam, BAB 300/24 jam
IWL= 15Xbb/24 jam
=15x60/24jam=900/24=37,5/jam=37,5x24 jam=900 ml
Defisit 1.666-2000=-334 ml
11.50 4. Mengukur derajat dehidrasi
R/BB sehat: 60 kg, BB sakit: 58 kg=2/60x100%= 3%
(Dehidrasi ringan)
11.55 5. Rehidrasi cairan sesuai kebutuhan klien
R/Pasien menyetujui saran perawat
12.00 6. Menganjurkan pasien minum banyak
R/ Pasien mengikuti yang dianjurkan
13.30 7. Mengobservasi tanda-tanda vital
R/ TD: 110/70 mmHg, Suhu :36,8 0C, Nadi : 80 x/mnt, RR : 20 x/mnt
17.00 8. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antibiotik
R/ Inj. Cefotaxime 1000 mg
Klien 2 8 Juli 2017

Diagnos 07.30 1. BHSP kepada pasien dan keluarga tentang tidakan yang akan dilakukan
a1 R/ Pasien dan keluarga mengerti dan menyetujui tindakan yang akan
Defisit dilakkukan perawat
volume 08.20 2. Mengidentifikasi faktor penyebab diare
cairan R/Laboratorium leukosit 19.400
dan 10.20 3. Mengukur input output
elektroli R/ Input=Infus 1.500cc/24 jam, Obat 16 cc/24 jam, Minum 700cc/24 jam,
t Makan 50 cc/24 jam
Output=Urine 700cc/24 jam, BAB 350cc/24 jam, Muntah 600 cc/24 jam
IWL: 15Xbb/24 jam
=15x45/24 jam
=675/24 jam
Balance 2266-2325=-59 cc
11.30 4. Mengukur derajat dehidrasi
R/ BB sehat: 45 kg, BB sakit: 42 kg=3/45x100%= 7%
Dehidrasi sedang
11.50 5. Menganjurkan pasien minum banyak
R/ Pasien mengikuti yang dianjurkan
12.00 6. Mengobservasi tanda-tanda vital
R/TD: 80/60 mmHg, Suhu :36,8 0C, Nadi : 80 x/mnt, RR : 20 x/mnt
13.30 7. Melakukan pemeriksaan elektrolit
R/ K 3,6, Na 148, Cl 98
13.35 8. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antibiotik
R/ Inj. Cefriaxone 1000 mg
KLIEN Hari 3
1
Jam Evaluasi
09.00 E:
S: Pasien mengatakan BAB 1 x/hari, lembek
O:
1. Keadaan umum cukup
2. Membran mukosa lembab
3. Wajah tidak pucat
4. Mata tidak cowong
5. Turgor kulit baik
6. BAB 1 x/hari, lembek
7. TTV=TD:110/60mmHg, Suhu:36,8 0C, Nadi:82 x/mnt, RR:18 x/mnt
A: Masalah teratasi pasien pulang
P: Berikan KIE tentang definisi, penyebab, tanda dan gejala, dan
penanganan diare.
I:
Memberikan KIE tentang definisi, penyebab, tanda dan gejala, dan
penanganan diare.
R/ Pasien mengerti dan memahami apa yang telah dijelaskan oleh
perawat
Jam Evaluasi

Klien 2 E:
09.00 S: Pasien mengatakan BAB 1 x/hari, lembek
O:
1. Keadaan umum cukup
2. Membran mukosa lembab
3. Wajah tidak pucat
4. Mata tidak cowong
5. Turgor kulit baik
6. BAB 1 x/hari, lembek
7. TTV=TD:100/60 mmHg,Suhu:36,7 0C,Nadi :82 x/mnt,RR:20 x/mnt

A: Masalah teratasi pasien pulang


P: Berikan KIE tentang definisi, penyebab, tanda dan gejala, dan
penanganan diare.
I:
Memberikan KIE tentang definisi, penyebab, tanda dan gejala, dan
penanganan diare.
R/ Pasien mengerti dan memahami apa yang telah dijelaskan oleh
perawat
1. Keluhan utama
Pada pasien gastroenteritis tidak semua mengalami peningkatan
suhu tubuh. Karena penyebab gastroenteritis dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti faktor infeksi, malabsorbsi, faktor
makanan, dan faktor psikologis. Selain itu klien 1 dan klien 2
tidak mengalami peningkatan suhu tubuh karena pasien langsung
mendapatkan hidrasi yang cukup dan segera mendapatkan obat
2. Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pada klien 1 dan 2 tidak mengalami pernafasan cepat dan dalam
karena pasien dalam kondisi kesadaran yang baik
(composmentis). Pada hasil pemeriksaan laboratorium elektrolit
pasien tidak menunjukkan tanda-tanda ketidakseimbangan
elektrolit dan langsung mendapatkan penanganan sehingga tidak
terjadi peningkatan pernafasan.
3. Pemeriksaan Diagnostik Tinja
Pada pemeriksaan tinja klien 1 dan 2 tidak dilakukan dikarenakan
pada uji laboratorium darah lengkap sudah mendapatkan hasil
bahwa pada klien 1 hasil laboratorium leukosit 19.400 dan pada
klien 2 leukosit 20.200 dimana dari hasil laboratorium tersebut
sudah dapat diketahui bahwa terdapat infeksi yang kemungkinan
disebabkan oleh bakteri.
4. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan pada pembahasan diagnosa keperawatan klien 1 dan 2
masalah yag tidak muncul adalah hipertermi dan kerusakan
integritas kulit.
5. Intervensi
Pada klien 1 tidak dilakukan pemeriksaan elektrolit dikarenakan
pada klien 1 hanya mengalami dehidrasi ringan yaitu kehilangan
cairan 3% dengan mengukur derajat dehidrasi berdasarkan berat
badan. Hal itu dibuktikan dengan pendokumentasian pada
implementasi keperawatan.
6. Implementasi
Pada klien 1 tidak dilakukan pemeriksaan elektrolit
karena klien hanya mengalami dehidrasi ringan,
dibuktikan dengan mengukur derajat dehidrasi
yaitu 3 %. Hal itu sudah cukup diketahui dari tanda
dan gejala seperti wajah pucat, turgor kulit kembali
2 detik, frekuensi nafas normal, mukosa mulut
kering sehingga tidak dilakukan pemeriksaan
elektrolit

7. Evaluasi
Menurut penulis masalah pada klien 1 dan 2 sudah
teratasi karena selama peneliti melakukan tindakan
keperawatan 3 hari, keadaan klien sudah membaik
dan klien sudah menunjukkan perkembangan yang
baik sehinggan evaluasi dapat tercapai dan pasien
sudah bisa pulang.
Kesimpulan
Asuhan Keperawatan Klien yang
Mengalami Gastroenteritis dengan
Defisit Volume Cairan dan Elektrolit di
Ruang Kelas 1 RSUD. Genteng
Banyuwangi tahun 2017, memerlukan
waktu dan proses yang
berkesinambungan sesuai dengan
bagaimana kondisi klien, di mana
penulis menggunakan pendekatan
managemen proses keperawatan yang
terdiri dari beberapa proses yaitu
pengkajian, perumusan diagnosa,
perencanaan tindakan, implementasi
dan evaluasi.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться