Вы находитесь на странице: 1из 16

ASKEP KLIEN DENGAN

EFUSI PLEURA
DEFINISI
Penumpukan cairan didalam rongga pleura (antara permukaan
viseral dan parietal), lebih sering akibat sekunder dari penyakit lain.

Anatomi
Rongga pleura normal berisi 5 – 15 cc cairan yang brfungsi sebagai
cairan pelumas / lumbrikan  shg pleura bisa bergerak bebas tanpa
Friksi

Efusi pleura adalah komplikasi dari penyakit gagal jantung, TBC,


Pneumonia, infeksi paru (Virus), sindrom nefrotik, emboli paru, dan
tumor paru

Cairan berupa :
1. Cairan bening / jernih
2. Darah
Berdasarkan sifat cairan :
1. Transudat
Plasma yang keluar dari dinding kapiler.
Tjd ketika ada gangguan pada proses pembentukan dan
reabsorbsi dari cairan pleura yg disebabkan oleh
ketidakseimbangan tekanan hidrostatik atau onkotik

2. Eksudat
Ekstravasasi cairan ke dalam jaringan atau rongga.
Disebabkan oleh inflamasi bakteri atau tumor.
MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik disebabkan oleh penyakit primernya.
Ukuran/luasnya efusi akan menentukan gejala. Efusi pleura
yang luas akan menyebabkan sesak napas.
1. Dyspnea (napas pendek)  bila efusi meluas
2. Kesulitan berada dalam posisi flat (supine)
3. Batuk
4. Pekak saat diperkusi
5. Egofoni saat di auskultasi
PENGKAJIAN
1. Pe sampai tidak adanya suara napas
2. Pe fremitus, saat perkusi terdapat suara flat / dullnes
3. Efusi pleura massive  kaji adanya tanda akut respiratori distres
(otot bantu pernapasan, sesak napas, RR > 30x/mnt), tracheal
deviation.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Chest X-Ray
2. CT Scan
3. Thoracentesis  untuk menngetahui jenis cairan
4. Kultur cairan pleura (kadar gram negatif, WBC, RBC,
unsur kimia lain spt glukosa dan protein)
5. Analisa sitologi  Sel ganas
6. Biopsi Pleura
MANAJEMEN MEDIS
Tujuan dilakukannya tindakan medis :
 Mencegah reakumulasi cairan
 Menurunkan ketidaknyamanan karena dyspnea

Tindakan :
1. Thoracentesis
2. Pleurectomy
3. Pleuroperitoneal Shunt
THORACENTESIS
 Tujuan : untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura, untuk
mendapatkan spesimen analisis, me dyspnea & ketidaknyamanan
pernafasan
 Dapat dilakukan dengan USG  sebagai guide
 Thoracentesis dilakukan tergantung pada tingkat keparahan efusi
pleura
 Terdiri dari 2 :
1. Non WSD
2. WSD tanpa suction
3. WSD dengan suction
 Thoracentesis dapat diikuti dengan pemberian “Talk”  tujuannya
untuk me resiko efusi berulang  pada Ca paru dengan efusi
pleura massive
 Efek samping : nyeri, pe protein & elektrolit, pneumothorax
INTERVENSI KEPERAWATAN
 Atur posisi yang nyaman  untuk kemudahan bernafas & prosedur
thoracentesis
 Pastikan total jumlah cairan efusi pleura  pada saat thoracentesis
 Jika terpasang WSD  Nurse observasi kepatenan WSD, jumlah
drainase
 Jika klien mendapat nyeri pain management (kaji frekuensi, durasi
dan skala nyeri) dan kolaborasi pemberian terapi analgesik

Вам также может понравиться