Вы находитесь на странице: 1из 56

EFUSI PLEURA

Moch. Rizki Budiman


Eva Meltyza
Fika Fadlila
Guntur Cokro N.

Preseptor: Ihsan Soemanto, dr., Sp.B FinaCS


ANATOMI
PLEURA

 Pleura merupakan lapisan tipis selubung permukaan


rongga pleura dan isinya

 Terdiri atas pleura viseral dan pleura parietal.

 Pleura viseral menyelubungi paru

 Pleura parietal melapisi dinding toraks, sisi lateral


mediastinum, membran suprapleura, thoracic inlet, dan
diafragma sisi toraks.

 Diantara pleura parietal dan visceral terdapat rongga yang


berisi sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas dalam
pergerakkan pernapasan.
Pleura

Visceral Parietal
PLEURA VISCERAL
 Melapisi paru-paru termasuk permukaannya.

 Vaskularisasi berasal dari sirkulasi bronchial.

 Persarafan  cabang-cabang dari nerve vagus dan


simpatis yang mensuplai bronki.

 Pleura viseral menerima perdarahan dari arteri bronkialis


sedangkan pleura parietal menerima darah dari sirkulasi
sistemik (arteri interosteal, mamari interna, dan frenik.
PLEURA PARIETAL
 Melapisi dinding thorax.

 Mencakup bagian-bagian berikut:

 Pleura kostal  menutupi permukaan dalam dinding


thorax.

 Pleura mediastinal  menutupi aspek lateral mediastinum,


massa jaringan dan organ-organ yang memisahkan ruang
paru-paru dan kantong pleuranya.

 Pleura diafragmatik  menutupi permukaan superior


diafragma.

 Pleura servikal  menjulang ke dalam leher dengan


puncaknya membentuk kubah seperti mangkuk di atas
apex pulmonis.
Pleural cavity  capillary layer of serous pleural fluid (lubrikan):
Berisi cairan pleura ± 5-15 ml yang terbentuk akibat
ultrafiltrasi plasma dari kapiler pleura
CAIRAN PLEURA FISIOLOGIS

 Diproduksi oleh pleura parietal dan diabsorbsi oleh


pleura visceral.

 Jumlahnya bergantung kepada tekanan osmotik dan


tekanan kapiler.
KOMPOSISI CAIRAN PLEURA
Volume 0,1 – 0,2 ml/kg
Cell/mm3 1000 - 5000
% mesotel 3 – 70 %
% monosit 30 – 75 %
% limfosit 2 – 30 %
% granulosit 10 %
Protein 1 – 2 gr/dl
% albumin 50 – 70 %
Glukosa = plasma
LDH < 50 %
pH ≥ plasma
EFUSI PLEURA
EFUSI PLEURA
Definisi

Efusi pleura didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana


terdapatnya cairan yang berlebih jumlahnya di dalam cavum
pleura. Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga
pleura sekitar 10-20 ml

• Epidemiologi
– TBC penyebab tertinggi di Indonesia
– 30-40 % e.c. gagal jantung
– 10% penyakit internal
ETIOLOGI
 Terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara
pembentukan dan reabsorbsi (penyerapan) cairan
pleura ataupun adanya cairan di cavum pleura
sehingga volumenya melebihi normal.

 Keadaan
 TB
 Non TB: pneumonia, infeksi jamur, virus, parasit
 Non infeksi : hipoproteinemia, neoplasma, gagal jantung,
emboli paru, atelektasis, hemotoraks
KLASIFIKASI EFUSI PLEURA
• Generalized
• Setempat
Letak • Terbungkus kapsul

• Eksudasi
• Transudasi
Tampakan PA • Darah
• Cairan gethan bening

• Subpulmonic
• Free-flowing

Tipe • Laminar
• Loculated
• Fissural
PATOFISIOLOGI

↑ Tekanan
hidrostatik

↑ Tekanan
↑ Permeabilitas
negatif
kapiler
intrapleura

↓Tekanan koloid Efusi Dainase


osmotik
Pleur terganggu

a
Patofisiologi

1. Perubahan permeabilitas membran pleura (misal: proses


inflamasi, penyakit keganasan, emboli paru )

2. Penurunan tekanan onkotik intravaskular (misal :


hipoalbuminemia, sirosis hepatis )

3. Meningkatnya permeabilitas kapiler atau kerusakan vaskular (


misal: trauma, penyakit neoplasma, proses inflamasi, infeksi,
infark paru, hipersensitivitas obat, uremia,pankreatitis

4. Meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler sistemik atau sirkulasi


paru (misal: CHF, Sindroma vena cava superior )
5. Berkurangnya tekanan pada rongga pleura sehingga paru
tidak dapat mengembang (misal : atelektasis, mesotelioma )

6. Ketidakmampuan paru untuk mengembang

7. Penurunan atau blokade aliran limfatik, termasuk sumbatan


duktus torasikus ataupun ruptur (misal : keganasan , trauma )

8. Meningkatnya cairan pada rongga peritonium sehingga


cairan tersebut berpindah ke rongga diafragma melalui
kelenjar limf (misal: sirosis hepatis, peritonial dialisis)
9. Perpindahan cairan dari edema paru ke pleura viseralis

10. Peningkatan tekanan onkotik cairan pleura yang


menetap akibat dari efusi pleura menyebabkan
penumpukan cairan yang lebih banyak
BENTUK CAIRAN PLEURA
 Transudat
◦ Meningkatnya tekanan kapiler sistemik
◦ Meningkatnya tekanan kapiler pulmoner
◦ Menurunnya tekanan koloid osmotik dalam pleura
◦ Menurunnya tekanan intra pleura
Merupakan cairan bening
Terdapat pada keadaan :
 Gagal jantung
 Hipoalbunminemia
 Hidronefrosis
 Dialisis peritoneal
 Pemberian cairan infus yang berlebihan
 Fibroma ovarii (Meig’s syndrom)
 Keganasan (mesothelioma, carsinoma bronkus, neoplasma metastatic dan
limphoma maligna).
 Eksudat
 Berisi cairan kekeruh-keruhan
 Proses peradangan -> peningkatan permeabilitas pembuluh
darah -> efusi pleura.
 Peradangan -> metaplasia sel mesothelial menjadi sel bulat atau
kuboidal -> mengakibakan terjadi pengeluaran cairan ke dalam
rongga pleura.
 Paling sering ditemukan pada infeksi tuberculosis yang dikenal
sebagai pleuritis eksudatif tuberculosa dan penyakit-penyakit
kolagen (Lupus eritrematosus dan Rhematoid Arthritis).
• Cairan Darah
– Adanya pendarahan ke dalam ruang pleura.
– Dapat disebabkan oleh trauma tertutup atau terbuka, infark paru
dan karsinoma paru.

• Cairan Getah Bening


– Diakibatkan oleh sumbatan aliran getah bening thoraks.
– Pada filariasis atau metastasis keganasan ke kelenjar getah
bening.
GAMBARAN KLINIS
• Sesak – nyeri dada – gejala lain berdasarkan organ
tertentu

• Pemeriksaan fisik (jika telah > 300 mL)


– Dullness pada perkusi toraks.
– Suara nafas berkurang atau tidak terdengar.
– Vokal dan taktil fermitus menurun.
– Pleural friction rub ; terdengar paling keras pada akhir dan
awal ekspirasi.
– Pergerakan dada asimetrik, karena berkurang atau
terhambat pada bagian yang sakit.
– Pergeseran mediastinum ; terlihat jika efusi masif
KRITERIA DIAGNOSIS

Cairan di rongga pleura : serous, darah, lipid dan pus.


Efusi pleura : eksudat & transudat

Gejala-gejala :
1. Dispneu progresif
2. Nyeri dada (pleuritic chest pain )
3. Batuk non produktif
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Foto Toraks

Tepat, akurat dan murah.

Tidak dapat membedakan jenis efusi pleura : transudat,


eksudat, darah/ pus
GAMBARAN RADIOLOGI

• Radio-opaque

• Permukaan atas cekung

• Lateral hemithorax

• Sinus contophrenic
tertutup

• Air bronchogram (-)

• Tergantung mobilitas
cairan dalam pleura
GAMBARAN RADIOLOGI

 Karena cairan mengisis ruang hemitoraks sehingga


jaringan paru akan terdorong ke arah sentral / hilus, dan
kadang-kadang mendorong mediastinum ke arah
kontralateral
JUMLAH CAIRAN

250-300 ml Foto toraks tegak


100-200 ml Ditemukan pengisian cairan di
sinus kostofrenikus posterior
pada foto toraks lateral tegak
50-100 ml Dapat diperlihatkan posisi
dekubitus dan arah sinar
horisontal dimana cairan akan
berkumpul disisi samping bawah
1. Pada keadaan dini dimana cairan yang ada di dalam
cavum pleura masih kurang dari 200 cc, maka pada foto
tegak dengan posisi PA belum terlihat bayangan cairan
secara radiologis, karena terletak di belakang diafragma.
Kadang hanya terlihat sinus yang tumpul

2. Cairan yang lebih dari 300cc, maka akan terlihat berupa:


1. Perselubungan padat dengan sinus yang tertutup
2. Permukaan atas cairan yang berbentuk konkaf
3. Bila cairan cukup banyak maka akan mendorong jantung,
mediastinum dan trakea ke sisi yang lain.
Efusi Pleura

Cairan
Cairan Bebas
Terlokalisir

Subpulmonary
Efusi Masive Lamelar Efusi
Pleural Efusion
Cairan Bebas
EFUSI MASIVE

TERDAPAT PERSELUBUNGAN YANG MENYELIMUTI SELURUH RONGGA


DADA KIRI
Massive pleural effusion
 Intercostal space lebih lebar dengan iga-iga yang lebih
datar

 Sinus costophrenicus yang pertama tertutup/terisi

 Trachea mediastinum terdorong ke arah yang sehat(


menjauhi bagian yang sakit)
Lamelar Efusi
Pengumpulan cairan di antara dinding dada dan permukaan
paru-paru, kadang hanya mengisi sudut coctophrenikus.
Subpulmonary Pleural Efusion
Pengumpulan cairan diantara diafragma dan permukaan
bawah paru-paru, menyerupai peningkatan hemidiagragma.
Localated efusi pleura
Efusi Pleura Bilateral
Dengan Meniscus Sign
Efusi Kanan
Pergeseran jantung ke kiri
2. USG

Mendeteksi efusi pleura dengan jumlah cairan yg sedikit ( 5-


50ml)

3. CT-Scan

 Mendeteksi stadium awal dari abnormalitas pleura

 Menentukan lokasi efusi

 Membedakan konsolidasi paru dan efusi pleura


Diagnosis Diferensial

1. Tumor paru

2. Pneumonia

3. Atelektasis
KOMPLIKASI

Empiema
Pulmonary fibrosis
Sepsis
Ca paru
PENATALAKSANAAN

Tujuan Th/ :

1. Menghilangkan gejala

2. Mengobati penyakit dasarnya

3. Mencegah fibrosis pleura

4. Mencegah kekambuhan
UMUM

 Bed rest

 Diet tinggi kalori danrendah garam

 Pemberian oksigen
Pengobatan Efusi Pleura

Medikal torakoskopi
 Efusi yang terinfeksi perlu pula segera dikeluarkan dengan
memakai pipa intubasi melalui sela iga. Bila cairan pusnya
kental sehingga sulit keluar atau bila empiemanya multilokular,
perlu tindakan operatif

 Di samping berguna untuk prosedur diagnostik, juga efektif


untuk mengeluarkan cairan yang banyak secara cepat
dengan resiko edema paru yang lebih rendah karena tekanan
yang seimbang dengan masuknya udara ke rongga pleura.

 Pengobatan secara sistemik hendaknya segera diberikan ,


tetapi ini akan tidak berarti bila tidak diiringi pengeluaran cairan
yang adekuat.
Pleurodesis
 Bertujuan untuk fusi lapisan pleura visceralis dan
parietal dalam mencegah reakumulasi cairan
atau udara dalam rongga paru. Berbagai zat
kimia yang digunakan untuk menginduksi
pleurodesis adalah Bleomycin,
Corynebacterium parvum, doksisiklin, tetrasiklin,
bleomisin
TORAKOSENTESIS DIAGNOSTIK
Indikasi :

 Ada efusi pleura signifikan secara klinis dg sebab tak diketahui

 Efusi pleura unilateral

 Efusi pleura bilateral yg bertahan selama 3 hr setelah terapi diuretik


TORAKOSENTESIS TERAPEUTIK
Indikasi:

 Penderita mengeluh sesak saat istirahat

Tak boleh > 1000-1500 cc tiap aspirasi


Medikamentosa

 Antibiotik spesifik tergantung hasil kultur


mikroorganisme dan resistensi
 parasetamol 500mg 3 kali sehari
Tatalaksana berdasarkan penyakit
dasar

 Gagal jantung:
 Diuretik
 Jika efusi menetap: diagnostik torakosentesis.
 Torakosentesis selain indikasi diatas dilakukan pada efusi 1
sisi, disertai demam, nyeri dada pleuritik.
 Jika NT-proBNP pleura > 1500 pg/cc maka di sebabkan oleh
gagal jantung.
 Empiema dan efusi parapneumonia : berkaitan dengan
pneumonia bakteria, abses paru, bronkiektasis.
 Torakosentesis.
 antibiotik,.
 Drainase.
 Pleuritis TB
 Anti TB minimal 9 bulan.
 Kortikosteroid dosis 0,75-1 mg/kgBB/hari selama 2-3 minggu
dosis diturunkan bertahap.
 Torakosentesis jika didapat sesak atau efusi lebih tinggi dari
sela iga 3.
 Kilotoraks.
 Pemasangan chest tube dan akreotida.
 Jika gagal maka dilakukan pleuroperitoneal shunt.
 Jika pemasangan tube torakostomi dengan drainase chest
tube tidak boleh lama karena dapat menyebabkan
malnutrisi dan penurunan status imun.
 Hematotoraks
 Chest tube torakostomi
 Bila perdarahan > 200 ml/jam maka dilakukan torakotomi
dan torakoskopi.
Terima kasih

Вам также может понравиться