Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Peredaran Darah
Materi :
1. Anemia
2. Hemofilia
3. Leukimia
4. Siklemia
5. Talasemia
6. Hipertensi
7. Hipotensi
8. Arteriosklerosis
9. Embolus
10.Jantung Koroner
11.Varises
12.Hemoroid ( wasir )
13.Limfangitis
14.Edema
15.Infark Miokard ( IM )
1. Anemia
- Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel
darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel
darah merah berada di bawah normal.
- Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan dalam
mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh
bagian tubuh.
- Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu
dan jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekurangan
oksigen guna mengahasilkan energi
Gejala :
1. Kelopak Mata Pucat
2. Sering Kelelahan
3. Sering Mual
4. Sakit kepala
5. Ujung Jari Pucat
6. Sesak napas
7. Denyut Jantung Tidak Teratur
8. Wajah Pucat
9. Rambut rontok
10. Menurunnya Kekebalan Tubuh
• Sel darah putih (leukosit) = melawan infeksi.
• Platelets / keping darah = membantu membekukan darah saat terluka.
• Sel darah merah (eritrosit) = membawa oksigen dari paru-paru melalui aliran
darah menuju otak dan organ serta jaringan lain.
Banyak sel darah diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Untuk dapat
memproduksi sel darah merah dan hemoglobin, tubuh anda membutuhkan zat
besi, mineral, protein dan vitamin lainnya dari makanan yang anda makan.
Macam – macam anemia :
Anemias associated with bone marrow disease ( berkuranganya produksi sel darah )
Sickle cell anemia ( sel darah berbentuk sabit yang mudah mati )
Faktor risiko terkena anemia
Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia
antara lain:
• Rendahnya asupan gizi pada makanan.
• Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus
kecil.
• Menstruasi.
• Kehamilan.
• Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati.
• Faktor keturunan.
Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena racun
kimia, dan menggunakan beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel
darah merah dan menyebabkan anemia.
Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian ketat
dan kurang asupan zat besi atau vitamin B-12 pada makanannya.
Pencegahan Penyakit Anemia
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu menghindari iron
deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias dengan makanan sehat yang
mengandung:
1. Zat besi
Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran berwana hijau gelap, buah
yang dikeringkan, dan lain-lain.
2. Folat
Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kavangan,
sereal dan pasta.
3. Vitamin B-12
Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.
4. Vitamin C
Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung vitamin C antara lain
jeruk, melon dan buah beri.
Makanan yang mengandung zat besi penting untuk mereka yang membutuhkan zat besi
tinggi seperti pada anak-anak, wanita menstruasi dan wanita hamil. Zat besi yang cukup
juga penting untuk bayi, vegetarian dan atlet.
2. Hemofilia :
Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, terdiri dari 2 kata yaitu haima dan philia. Haima
berarti darah sedangkan philia berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah suatu
penyakit yang diturunkan, dari ibu kepada anaknya pada saat sang anak tersebut dilahirkan.
Darah pada seorang penderita penyakit hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya
secara normal. Proses pembekuan darah pada penderita penyakit ini tidak secepat orang
normal.
Etiologi
Penyebab paling sering adalah oleh ruptur lesi aterosklerotik
pada arteri koroner yang menyebabkan pembentukan trombus
yang menyumbat arteri lalu mengakibatkan terhentinya
pasokan darah ke regio jantung yang disuplainya.
Patofisiologi
Pada individu yang kekurangan vitamin dan nutrien pokok lainnya,
terutama vitamin C di berjuta-juta sel dinding vaskuler selama
bertahun-tahun akan merusak/melemahkan fungsi pembuluh darah.
Kondisi ini menyebabkan terbentuknya celah-celah yang akan
semakin membesar pada dinding arteri, terutama arteri koroner.
Faktor Resiko
Faktor-faktor yang dapat memicu terhadap resiko terjadinya infark miokard antara lain:
2. Riwayat merokok.
1. Kolesterol teroksidasi
2. Radikal bebas
3. Tekanan darah tinggi
4. Homosistein
5. Bahan kimia yang di bebaskan dari sel lemak
6. Bakteri / virus perusak dinding pembuluh darah
Pengobatan Asteriosklerosis
Perubahan gaya hidup : Gaya hidup yang mengurangi faktor risiko penyebab
aterosklerosis akan memperlambat atau menghentikan proses plak. Hal itu
berarti pola makan yang sehat, olahraga, dan tidak merokok. Perubahan gaya
hidup ini tidak akan menghilangkan penyumbatan, tetapi terbukti
menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
Obat : Minum obat-obatan untuk kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi
akan memperlambat dan bahkan mungkin menghentikan perkembangan
aterosklerosis, serta menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
Operasi bypass : Ahli bedah “memanen” pembuluh darah yang sehat
(seringnya dari kaki atau dada), yang kemudian menggunakan pembuluh
darah yang sehat tersebut untuk bypass bagian yang tersumbat oleh
aterosklerosis.
6. Embolus (Emboli)
Gumpalan bekuan darah yang bergerak di dalam sirkulasi dan terjepit di dalam
pembuluh darah kecil.
Kondisi yang meningkatkan terjadinya
emboli
Sedang hamil.
Mengalami kegemukan atau obesitas.
Merokok.
Menderita penyakit jantung.
Berusia di atas 60 tahun.
Tidak bergerak atau aktif dalam jangka waktu
lama.
Penyebab – penyebab terjadinya
emboli
1. Lemak
2. Gumpalan Darah
3. Air ketuban
4. Kolestrol
5. Udara
Gejala – gejala pada emboli
Emboli pada paru-paru:
Sesak napas
Sakit pada dada yang lebih parah ketika bernapas dan
batuk
Batuk-batuk, bisa mengeluarkan darah
Berkeringat berlebihan
Pusing
Detak jantung yang cepat
Jika emboli menghambat aliran darah ke otak, maka akan
terjadi gejala-gejala stroke.
THALASSEMIA MAYOR - LETHAL (7)
Penyebab penyakit ini adalah kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin (Hb)
sehingga produksi hemoglobin berkurang
Thalassemia adalah sekelompok gejala atau penyakit keturunan yang diakibatkan karena
kegagalan pembentukan salah satu dari empat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin
sebagai bahan utama darah.
Darah manusia terdiri dari plasma dan sel darah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
keeping darah (trombosit).
Seluruh sel darah tersebut dibentuk oleh sumsum tulang, sementara hemoglobin merupakan
salah satu pembentuk sel darah merah.
Kerja limpa dan hati sangat berkaitan dengan eritrosit.
Limpa berfungsi membersihkan eritrosit yang rusak sedangkan hati merombak eritrosit yang
sudah tua.
Rusaknya tulang wajah pada penderita anemia karena terdiri atas tulang pipih yang berfungsi
sebagai tempat pembuatan eritrosit.
Eritrosit yang rusak dalam jumlah besar menyebabkan tulang pipih pada wajah membuat
eritrosit pipi, serta menjauhnya jarak antara kedua mata.
• TEKANAN DARAH
Tekanan darah ada pada setiap manusia yang hidup karena adanya aktivitas jantung memompa darah
dalam tubuh. Besarnya tekanan darah dapat diukur dengan alat tensimeter, hasil pengukuran akan
menunjukan dua nilai, nilai tertinggi adalah tekanan sistolik yaitu tekanan ketika jantung berkontraksi
memompa darah keluar jantung. Dan nilai terendah adalah tekanan diastolik yaitu ketika jantung
mengendur dan terisi darah. Besarnya tekanan darah tersebut berbeda-beda pada setiap orang
bergantung faktor usia, berat badan dan lain sebagainya.
• Tekanan darah normal pada orang dewasa diatas 18 tahun menurut WHO dalam guidelines 1999 adalah
(sistolik/diastolik) kurang dari 130/85 mmHg. sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHg sudah termasuk
hipertensi.
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
• Hipertensi sekunder. Yaitu hipertensi yang telah diketahui penyebabnya secara pasti,
yaitu faktor gangguan ginjal, kelebihan hormon esterogen dan aldosteron.
• Naiknya tekanan darah secara sederhana dapat diketahui dengan mengarahkan perhatian
pada organ yang terlibat secara langsung yaitu sistem kardiofaskuler. Tekanan darah
meningkat diatas normal karena ada gangguan dalam organ-organ sistem kardiofaskuler.
Gangguan tersebut antara lain:
• Gangguan Jantung: Tekanan darah akan meningkat jika jantung berdenyut lebih cepat dan
lebih kuat.
• Gangguan pembuluh darah: Tekanan darah akan meningkat jika pembuluh darah mengalami
penurunan elastisitas, penyempitan atau penyumbatan.
• Gangguan pada darah: Tekanan darah akan meningkat jika darah mengalami peningkatan
volume atau penggumpalan.
Jantung berdetak lebih cepat dan lebih kuat karena pengaruh hormon adrenalin.
sekresi hormon adrenalin dapat dipicu oleh dua hal:
1. Stress
4. Rusaknya lapisan endotel arteri oleh radikal bebas meningkatkan risiko inveksi.
8. Kadar garam (Na) yang tinggi dalam darah sangat mudah mengendap dalam
pembuluh darah dan dapat menyebabkan pembuluh menyempit.
9. Kadar garam yang tinggi disebabkan oleh kelebihan hormon aldosteron. Hormon
ini mengurangi ekskresi garam dalam darah.
KOMPLIKASI AKIBAT HIPERTENSI
5. Komplikasi pada jantung adalah penyakit jantung koroner dan gagal jantung.
Wasir (10)
Leukemia atau yang lebih dikenal sebagai kanker darah adalah salah satu
jenis penyakit kanker. Leukemia disebabkan karena meningkatnya jumlah sel
darah putih dalam darah atau sumsum tulang.
Karena jumlahnya yang meningkat, sel-sel darah putih yang sebetulnya tidak
normal tersebut menggantikan sel darah yang normal. Ketidaknormalan ini
membuat fungsi sel terganggu.
Pada umumnya penderita leukemia sering terserang infeksi seperti radang amandel,
luka di mulut, radang paru-paru, diare, dan berbagai jenis infeksi lainnya.
Hipotensi ortostatik. Gejala hipotensi ortostatik biasanya muncul saat Anda berubah posisi
secara tiba-tiba. Seseorang dengan hipotensi ortostatik mengalami penurunan tekanan darah
sistolik sebanyak 15-30 mm Hg ketika berdiri dari posisi duduk atau berbaring.
Dehidrasi.
Efek samping pengobatan. Ada beberapa obat yang bisa menurunkan tekanan darah, seperti
obat antidepresi dan obat anti-hipertensi seperti alpha-blocker dan beta-blocker.
Anemia. Anemia menyebabkan jumlah sel darah merah berada di bawah normal. Salah satu
gejala anemia adalah tekanan darah rendah.
Ketidakseimbangan hormon. Penyakit seperti diabetes atau penyakit Addison menyebabkan
gangguan produksi hormon. Hal ini bisa berdampak pada keseimbangan kadar air dan mineral
tubuh, serta tekanan darah.
Penyakit saraf. Penyakit saraf seperti penyakit Parkinson dapat menyebabkan hipotensi
ketika menjangkiti sistem saraf yang mengontrol fungsi tubuh otonom seperti mengendalikan
tekanan darah.
Syok dan cedera serius.
Penyakit jantung.
Kehamilan.
Contoh Hipotensi
13. Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan pembuluh darah kecil yang
memasok darah dan oksigen ke jantung. Ini disebabkan oleh pembentukan plak di
dinding arteri, dikenal pula sebagai pengerasan arteri. Pembentukan plak ini dapat
menyertai perpaduan pradisposisi genetik dan pilihan gaya hidup. Resiko yang
terjadi akan sangat fatal apabila tidak segera dilakukan pengobatan/pencegahan
dari sekarang.
Gejala Penyakit Jantung Koroner :
Edema paru adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan
pada paru-paru. Cairan ini terkumpul dalam kantung-kantung udara di
paru-paru, menyebabkan sulit bernapas.
Bangun di malam hari dengan perasaan sesak napas yang dapat membaik
ketika anda duduk
Kenaikan berat badan dengan cepat ketika edema paru muncul sebagai
akibat dari gagal jantung kongestif, yakni kondisi dimana jantung anda
memompa darah terlalu sedikit untuk memenuhi kebutuhan tubuh anda.
Paru-paru anda berisi kantung udara yang kecil-elastis (biasa disebut alveoli). Setiap
kali anda bernapas, kantung-kantung udarah mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida.
Biasanya, pertukaran gas ini berlangsung tanpa masalah. Namun, dalam kondisi tertentu, alveoli
terisi dengan cairan (bukan udara), sehingga mencegah oksigen terserap ke aliran darah anda.
Beberapa hal dapat menyebabkan cairan ini menumpuk di paru-paru, tetapi sebagian besar kasus
penumpukan ini berkaitan dengan jantung (edema paru jantung).
Cara penanganan mirip dengan cara penanganan pada penyakit jantung lainnya , seperti :
- Menjaga tekanan darah agar kerja jantung maksimal
- Mengurangi mengkonsumsi makanan yang dapat tertimbun atau menyebabkan penyumbatan
pembuluh darah / saluran darah .
- Olahraga
- Hindari minum setelah olahraga keras , karena pada saat itu , katup udara sedang terbuka
maksimal dan minuman yang anda minum bisa masuk ke saluran pernafasan
Terima Kasih