Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
M. P. Damanik
Sub Bagian Nefrologi Anak
IKA-FKUGM/SMF Anak RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta
GGA
7. Anemia
Transfusi dilakukan bila kadar Hb < 6 g/dl
atau Ht < 20 % sebaiknya diberikan packed
red cel untuk mengurangi penambahan
volume darah.
"Penanganan Anuria pada Anak" (Prof. M.P. Damanik) 16
8. Hipertensi
Hipertensi ditanggulangi dengan diuretika, bila
perlu dikombinasi dengan captopril 0,3 mg/kg
BB/kali diberikan 2-3 kali sehari dinaikan secara
bertahap sampai 2 mg/kg BB/kali. Pada
hipertensi krisis dapat diberikan klonidin drip
0,002 - 0,006 mg/kg BB.
9. Edema paru
Merupakan hal yang sangat berbahaya dan
dapat menimbulkan kematian dalam waktu
singkat, sebagai tindakan percobaan dapat
diberikan furosemid I.v. 1 mg/kg BB.
"Penanganan Anuria pada Anak" (Prof. M.P. Damanik) 17
Bila tindakan tersebut tidak memberi hasil
yang efektif dalam waktu 20 menit maka
dialisis harus segera dilakukan.
B. Tindakan Dialisis.
Jenis dialisis pada anak biasanya
dilakukan :
Peritoneal Dialisis, anak yang lebih besar
dapat dilakukan Hemodilaisis.
OLEH:
ROCHMANADJI WIDAJAT
20
GAGAL GINJAL (Akut / Kronik)
GANGGUAN HOMEOSTASIS
• Gangguan Homeostasis : reversible &
irreversible
• Terapi GH: medikamentosa &
+ tindakan medik
• Ada 2 pilihan tindakan medik : 1.
Mengganti organ ginjal Cangkok 2.
Mengganti fungsi ginjal Dialisis
• Ada 2 metode Dialisis :
1. Hemodialisis, dan 2. Dialisis Peritoneal
21
PRINSIP DIALISIS
• Dialisis : Teknik pertukaran zat terlarut dlm
pemblh drh / kapiler dgn cairan dialisat
hipertonik melalui proses difusi / ultra-
filtrasi
• Hemodialisis : -idem- menggunakan alat
Holofiber
• Dialisis Peritoneal : -idem- menggunakan
Peritoneum
Adanya faktor perbedaan konsentrasi bahan osmotik (glukose) pada larutan
dialisat dan sifat semi-permeabilitas kapiler peritoneum mengakibatkan
ureum, kreatinin, toksin dan elektrolit (kalium) bergerak dari darah ke cairan
dialisat, sementara glukose, kalsium dan laktat / bikarbonat bergerak dari
cairan dialisat ke darah (proses difusi dan ultra-filtrasi scr. bersamaan)
22
DIALISIS PERITONEAL HEMODIALISIS
(Akut & Kronik / CAPD) (Akut & Kronik)
• INDIKASI BIOKIMIAW I
1. Kadar Ureum > 200 mg%, kreatinin > 15 mg%
2. Kadar Kalium > 7 mg% + prbh.EKG
3. Kadar Biknat plasma < 12,5 mg%
24
INDIKASI KONTRA D.P.:
• Indikasi kontra absolut secara praktis tidak ada,
namun beberapa kondisi tidak memungkinkan
dilakukan DP, a.l. : volume rongga peritoneum
tidak adekuat akibat tumor intra-abdominal, dan
neonatus dengan omfalokel, hernia diafragmatika,
gastroschisis.
• Indikasi kontra relatif : super obesitas,
perlekatan dalam abdomen, peritonitis, paska
operasi atau trauma abdomen (operasi besar) ,
“inflammatory bowel disease, infeksi pada dinding
atau kulit abdomen, malnutrisi berat dan kelainan
intra abdomen yang tidak jelas diagnosisnya
25
PROSEDUR D.P.:
1. Persiapan : (a). Alat, Obat & Cairan; (b). Pasien;
(c)Tempat (steril);(d).Operator & informed consent
2. Pemasangan kateter : desinfeksi, anest.lokal, insisi di
lokasi + 5mm, masukkan stylet s/d msk peritoneum
3. Proses Dialisis : mskkan cairan dialisat 20 ml/
kgBB/10mnt, dlm 3 siklus-I biasanya tanpa dwelling
+ heparin 500-1000U / 1000cc c.dialisat. Dosis naik
s/d 30 – 40 ml/kgBB (anak >1thn) + dwelling time
s/d 1-2 jam. Lama DP biasanya 3 – 5 hr.
4. Pemantauan : st.hidrasi, balans cairan, c.dialisat
26
Pemantauan umum selama DP / CAPD
• Jangka Pendek : adalah pemantauan terhadap
komplikasi mekanik : perforasi (usus dan kandung
kemih), perdarahan intra peritoneal, aliran dialisat
macet atau tidak lancar dan kemungkinan
ekstravasasi cairan dialisat ke jaringan subkutan
dan omentum.
• Jangka Panjang : adalah pemantauan
terhadap komplikasi metabolik (gangguan
keseimbangan cairan, asam-basa, elektrolit,
kehilangan protein) dan terhadap komplikasi infeksi
(peritonitis sampai dengan sepsis).
27
KESIMPULAN (1)
28
KESIMPULAN (2)
• Baik DP maupun HD ada karakteristik & +/-
, namun PD pd bayi & anak lbh praktis
• Komplikasi terbanyak DP : Infeksi s/d
Peritonitis dan Mekanik
• Dlm jangka panjang hrs sll. waspada thd
risiko serius : mekanik, metabolik dan
infeksi
29
30