Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ETIKA
DESSY 405150011
S U MPA H D OKTER
LEARNING ISSUE 1
SUMPAH HIPPOKRATES
SUMPAH DOKTER INDONESIA
DEMI ALLAH SAYA BERSUMPAH BAHWA:
1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan.
2. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan
martabat pekerjaan saya sebagai dokter.
3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran.
4. Saya akan merahasiakan segala sessuatu yang saya ketahui karena keprofesiaan saya.
5. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan dokter saya untuk sesuatu yang bertentangan
dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam.
6. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.
7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan
masyarakat.
8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan
keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial dan jenis penyakit dalam
menunaikan kewajiban terhadap pasien.
9. Saya akan memberi kepada guru guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang
selayaknya.
10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara sekandung.
11. Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
12. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan
diri saya..
BIOETIK A
LEARNING ISSUE 2
BIOETIKA
Van Rensselaer Potter (1971)
• Ia memaksudkan bioetika sbg suatu ilmu baru yg menggabungkan pengetahuan ilmu2 hayati dg
pengetahuan tentang sistem2 nilai manusiawi dari etika
• Contoh:
- Dokter mata mengoperasi mata dg teknik laser. Tapi seusai operasi pasien buta 1 mata,
karena sinar laser kena saraf
- Seusai operasi di RS, alat/tampon tertinggal diperut sehingga sakit terus menerus
- Di sebuah RS, pasien bedah meninggal di kamar operasi akibat librasi alat-alat anstesi tidak
tepat lagi
- Spesialis bedah amputasi kaki kanan, tapi yang hrs diamputasi adalah kiri
- Nasocomial infection
- Iatrogenic illness and injury (o/ tindakan.dokter)
• Prinsip non malaficence:
- Hak untuk tidak membunuh
- Hak untuk tidak dilukai/ disakiti
- Hak untuk tidak diambil miliknya
- Hak untuk tidak buka rahasia kepada orang lain
• Pasien yg inkmpeten: anak dibawah umur, org yg mengalami cacat mental, beberapa kategori ps
psikiatris, ps yg demensia, ps yg tdk sadar
JUSTICE
General justice :
• Masyarakat diwajibkan untuk memberikan kepada
masyarakat / negara apa yang menjadi haknya
Distributive justice :
• Negara diwajibkan memberikan kepada warga negara
apa yang menjadi haknya
• Kelangkaan & apa yang tergantung pada manusia
Commutative justice :
• Setiap orang / kelompok harus memberikan haknya
kepada orang / kelompok lain
• Dalam Lafal Sumpah Dokter Indonesia, asas keadilan terungkap sbb : Saya akan
berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh
pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan
sosial dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita.
• Keadilan dalam lafal sumpah di atas adalah bersikap fair dalam hubungan dokter
pasien.
• Keadilan dapat juga berarti keadilan distributif, yaitu keadilan dalam distribusi
sumber daya kesehatan antara 1 daerah dan daerah lain.
ALOKASI PELAYANAN KESEHATAN
• Sebagai masalah keadilan distributif
1. Makro-alokasi: pembagian dalam skala besar→ pemerintah mengatur sbrapa bsr bagian dr sumber
daya negara yang harus diberikan pd sektor kesehatan
2. Meso-alokasi: menentukan prioritas dalam pelayanan kesehatan karena dana yang tersedia selalu
terbatas
3. Mikro-alokasi: pasien mana yang harus dilayani terlebih dahulu kalau tidak semua bisa dilayani
• Prinsip formal: yang sama harus diberlakukan dg cara yang sama dan yang berbeda boleh dg
cara yang tidak sama
• Prinsip material:
a. Kpd stiap orang bagian yang sama
b. Kpd stiap orang sesuai dgn kebutuhannya
c. Kpd stiap orang sesuai dg usahanya
d. Kpd stiap orang dengan kontribusinya kepada masyarakat
e. Kpd stiap orang sesuai dengan jasanya
f. Kpd stiap orang sesuai dengan prinsip tukar-menukar yang berlaku pd pasar bebas
KODE ETIK
KEDOKTERAN
KODE ETIK KEDOKTERAN
Kewajiban umum
Pasal 1
• Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan atau janji dokter.
Pasal 2
• Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional secara independen, dan
mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang tertinggi.
Pasal 3
• Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu
yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4
• Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri .
Pasal 5
• Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik, wajib
memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan
pasien tersebut.
Pasal 6
• Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan
teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan
keresahan masyarakat.
Pasal 7
• Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya.
Pasal 8
• Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara kompeten dengan
kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas
martabat manusia.
Pasal 9
• Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya
untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam
karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan.
Pasal 10
• Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga kesehatan lainnya, serta
wajib menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 11
• Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup makhluk insani.
Pasal 12
• Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan aspek pelayanan kesehatan
(promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha
menjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat.
Pasal 13
• Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang kesehatan, bidang lainnya dan
masyarakat, wajib saling menghormati.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN
Pasal 14
• Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan dan ketrampilannya untuk
kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan
pasien/ keluarganya, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.
Pasal 15
• Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat berinteraksi dengan keluarga dan
penasihatnya, termasuk dalam beribadat dan atau penyelesaian masalah pribadi lainnya.
Pasal 16
• Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah
pasien itu meninggal dunia.
Pasal 17
• Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin
ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT
Pasal 18
• Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
Pasal 19
• Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan
keduanya atau berdasarkan prosedur yang etis.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI
Pasal 20
• Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.
Pasal 21
• Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran/ kesehatan.
AT U R A N T E R K A I T
PRAKTIK
KEDOKTERAN
PRAKTIK KEDOKTERAN
Pasal 512a KUHP
Barang siapa sebagai mata pencarian, baik khusus maupun sebagai sambilan menjalankan pekerjaan dokter/dokter
gigi dg tidak ada surat izin, didalam keadaan yang tidak memaksa, diancam pidana kurungan paling lama dua bulan
atau pidana denda setinggi-tingginya seratus lima puluh ribu rupiah
Pasal 1 UU No. 29 tahun 2004
1. Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi thd ps dalam
melaksanakan upaya kesehatan
2. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis,dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan
kedokteran/kedokteran gigi baik didalam atau diluar negeri yang diakui pemerintahan RI sesuai dg peraturan
perundang-undangan
3. Konsil kedokteran RI adalah suatu badan otonom,mandiri, nonstruktural, dan bersifat independen
4. Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang dokter untuk menjalankan
praktik kedokteran diseluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi
5. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap dokter yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah
mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui scr hukum untuk melakukan tindakan profesinya
6. Registrasi ulang adalah pencatatan ulang terhadap dokter dan dokter gigi yang telah registrasi setelah
memenuhi persyaratan yang berlaku
7. SIP adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada dokter dan dokter gigi yang akan
menjalankan praktik kedokteran setelah memenuhi persyaratan
8. STR dokter adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kepada
dokter yang telah diregistrasi
9. Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang
dapat digunakan untuk praktik kedokteran
10. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya utk memperoleh
pelayanan kesehatan yang diperlukan baik scr langsung maupun tidak langsung kpd dokter
11. Profesi kedokteran adalah suatu pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan,
kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang berjenjang dan kode etik yang bersifat
melayani masyarakat
12. Organisasi profesi adalah IDI untuk dokter
13. Kolegium kedokteran Indonesia adalah badan yang dibentuk oleh organisasi profesi untung
masing-masing cabang disiplin ilmu yang bertugas mengampu cabang disiplin ilmu tersebut
14. Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah lembaga yang berwenang utk
menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dalam penerapan disiplin ilmu
kedokteran, dan menetapkan sanksi
Pasal 3 UU No. 29 tahun 2004
Pengaturan praktik kedokteran bertujuan untuk:
1. Memberikan perlindungan kepada pasien
2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan media yang diberikan oleh dokter
3. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter
• Untuk memperoleh STR, dokter dan dokter gigi wajib mengajukan permohonan kepada KKI
dengan melampirkan:
1. Fotokopi ijasah dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis.
2. Surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi.
3. Surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang telah memiliki SIP.
4. Fotokopi sertifikasi kompetensi.
5. Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi
PRINSIP REGISTRASI
DOKTER/DOKTER GIGI (PASAL 29)
• Dr/drg yg praktik harus memiliki S.T.R.
• S.T.R. Diterbitkan K.K.I
• Syarat memperoleh S.T.R.:
– Ijazah
– Surat bukti sumpah/janji
– Keterangan sehat fisik & mental
– Sertifikat kompetensi
– Pernyataan akan mematuhi etika profesi
• Re-registrasi : 5 tahun,
– Pertimbangan: div registrasi & div pembinaan
SURAT TANDA REGISTRASI (STR)
• STR ini akan berlaku selama 5 tahun dan harus melakukan registrasi ulang 6 bulan sebelum
masa STR yang digunakan habis.
• Sebelum STR diperpanjang, dokter harus melakukan uji kompetensi untuk mengetahui apakah
mengalami penurunan kompetensi atau tidak.
• Jika ada dokter yang berpraktik tapi tidak memiliki STR, maka akan dikenakan sanksi 5 tahun
penjara
SURAT IJIN
PRAKTEK
SURAT IZIN PRAKTEK (SIP)
• Surat Izin Praktik selanjutnya disebut SIP adaiah bukti tertulis yang diberikan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota kepada dokter dan dokter gigi yang telah memenuhi persyaratan untuk
menjalankan praktik kedokteran.
• Mengisi surat permohonan untuk memperoleh STR sebagaimana terlampir pada formulir 1a;
• Melampirkan persyaratan sebagai berikut :
– Fotokopi Ijazah dokter/dokter gigi yang dilegalisir oleh Dekan/Wadek I Institusi Pendidikan yang bersangkutan;
– Fotokopi sertifikat kompetensi yang dilegalisir oleh Kolegium terkait;
– Surat keterangan sehat fisik dan mental (asli) dari dokter yang memiliki SIP (dengan mencantumkan nomor SIPnya);
– Fotokopi bukti sumpah/janji dokter/dokter gigi;
– Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi (bermaterai), formulir 1b;
– Pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 4 (empat) lembar dan ukuran 2 x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar;
– Bukti bayar registrasi dari Bank
ALUR
SERTIFIKASI KOMPETENSI
(dikeluarkan o/ Kolegium
setempat)
STR
REKOMENDASI IDI
SIP
SERTIFIKASI KOMPETENSI
SURAT
KETERANGAN
DOKTER
SURAT KETERANGAN DOKTER
• Sangat erat hubungannya dengan • Hak cuti hamil seorang ibu adalah 3
besarnya tunjangan atau pensiun bulan, yaitu sekitar 1 bulan sebelum
yang akan diterima oleh pekerja, dan 2 bulan setelah persalinan.
yang tergantung kepada keterangan • Tujuan : agar si ibu cukup istirahat
dokter tentang sifat cacatnya. dan mempersiapkan dirinya dalam
menghadapi proses persalinan, dan
mulai kerja kembali setelah masa
nifas.
SURAT KETERANGAN PENGGANTIAN
BIAYA DARI ASURANSI KESEHATAN
• Informasi Dasar: Identitas pasien dan perwalian (bila diperlukan), hasil rekam medik oleh dokter
• Diisi dan digabungkan dengan formulir claim asuransi
SURAT KETERANGAN IBU HAMIL
BEPERGIAN
DENGAN PESAWAT UDARA
• Sesuai dengan ketentuan internasional Aviation, Ibu hamil tidak dibenarkan bepergian dengan
pesawat udara, jika mengalami :
1. hiperemesis atau emesis gravidarum
2. hamil dengan komplikasi ( perdarahan, preeklamsi dsb )
3. hamil >36 minggu
4. hamil dengan penyakit-penyakit lain yang beresiko.
VISUM ET REPERTUM
• Visum et repertum (VeR) adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh dokter untuk penyidik
dan pengadilan.
• VeR mempunyai daya bukti dan alat bukti yang sah dalam perkara pidana.
• Kasus Pemerkosaan
– Kesulitan jika korban dikirim terlambat karena hasil pemeriksaan tidak menunjukkan keadaan
sebenarnya
• Bedah mayat kedokteran kehakiman
– Harus objektif tanpa pengaruh dari mereka yang berkepentingan dalam perkara. Keterangan dibuat
dengan istilah yang mudah dipahami, berdasarkan apa yang dilihat dan ditemukan, sehingga tidak
berulang kali dipanggil ke pengadilan untuk dimintakan keterangan tambahan.
LAPORAN PENYAKIT MENULAR
• Sering diminta sebagai bukti pembayaran, tidak menimbulkan masalah apabila sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Berhubungan dengan penggantian biaya berobat dari perusahaan tepat pasien atau
pasangannya bekerja.
• Contoh :
– perusahaan hanya mengganti 50% biaya pengobatan, pasien minta dibuatkan kuitansi sebesar 2 kali imbalan
jasa yang diterima dokter,
– pasien meminta agar imbalan jasa dokter dinaikkan dengan sisa imbalan dibagi 50-50% antara dokter dan
pasien,
– Pasien meminta agar biaya pengangkutan pulang pergi dari luar kota ke tempat berobat dimasukkan dalam
kuitansi berobat (built in), sedangkan dokter tidak menerima bagian dari biaya pengangkutan tersebut.
• Ketiga contoh di atas jelas malpraktik etik dan malpraktik kriminil.
SANKSI HUKUM
PENYIMPANGAN PEMBUATAN SURAT KETERANGAN
PA S A L 2 6 7 K U H P : PA S A L 1 7 9 K U H A P :
1. Seorang dokter yang dengan sengaja
1. Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai
memberikan surat keterangan palsu tentang
ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau
ada atau tidaknya penyakit, kelemahan, atau
ahli alinnya wajib memberikan keterangan ahli
cacat diancam dengan hukuman penjara paling
demi keadilan.
lama empat tahun.
2. Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi
2. Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk
berlaku juga bagi mereka yang memberikan
memasukkan seseorang dalam rumah sakit gila
keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa
atau untuk menahannya disitu, dijatuhkan
mereka mengucapkan sumpah atau janji akan
hukuman penjara paling lama delapan tahun
memberikan keterangan yang sebaik-baiknya
enam bulan.
dan sebenar-benarnya menurut pengetahuan
3. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dalam bidang keahliannya.
dengann sengaja memberikan surat keterangan
palsu itu seolah-olah isinya sesuai dengan
kebenaran.
SISTEM
RUJUK AN
SISTEM RUJUKAN
• Interval Referral = penanganan penderita spenuhnya kepada dokter konsultan untuk jangka
wktu ttt, dan slma jangka waktu tsb dr kluarga tidak ikut menanganinya (ct.cuti/ menghadiri
pertemuan diluar kota)
• Collateral referral= dr kluarga menyerahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan
penderita hanya utk 1 masalah kedokteran khusus saja. (mis: glaukoma kronik maka dirujuk ke
dokter spesialis mata). Penanganan masalah lain dan penderita tersebut tetap berada di tangan
dokter yang merujuk
• Cross referral= dokter keluarga menyerahkan wewenang penanganan penderita sepenuhnya
kpd dokter lain untuk selamanya
• Split referral= dokter kluarga dengan masalah kesehatan yang ditangani, menyerahkan
wewenang dan tanggung jwab penanganan penderita sepenuhnya kpd beberapa dokter
konsultan, dan selama rujukan dokter keluarga tidak ikut campur
Ada 2 macam rujukan :
1. Rujukan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
Cakupannya adalah kasus penyakit: (ada 3)
a. Rujukan kasus u/ keperluan d/, th/, tindakan medis
b. Rujukan spesimen u/ pembangunan lab yang lebih lengkap
c. Rujukan ilmu pengetahuan a.l mendatangkan tenaga yang lebih kompeten u/ melakukan
bimbingan &/ menyelenggarakan pelayanan medik dipuskesmas
2. Rujukan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
Cakupannya : masalah kesehatan masyarakat (seperti KLB, pencemaran lingkungan, bencana)
Merujuknya ke dinas Kab/kota
Ada 3: (1) sarana dan logistik (2) tenaga (3) operasional