Вы находитесь на странице: 1из 34

ASUHAN KELUARGA BERENCANA

DAN KESEHATAN REPRODUKSI


“Evidence based dalam asuhan kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana”
Disusun oleh :
Selvia Rahayu M P3.73.24.3.15.028
Ummi Jamiatus Sholiha P3.73.24.3.15.038
Yuni Ristina P3.73.24.3.15.039
Yunita Sulistyawati P3.73.24.3.15.040

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2016/2017
Pengertian Evidence Based

Evidance based berasal dari bahasa


Inggris yang mempunyai arti,
Evidance berarti bukti atau fakta dan
Based berarti dasar. Jadi evidence
based adalah: Praktik berdasarkan
bukti.
Evidance based midwifery (Practice) didirikan oleh RCM dalam rangka
membantu mengembangkan professional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan
tubuh bidan berorientasi akademis. EBM secara resmi diluncurkan sebagai
sebuah jurnal mandiri untuk penelitian murni bukti sebagai konferensi di RCM
Harrogate, Inggris pada tahun 2003 (Hemmings et al, 2003) yang dirancang
untuk bidan dalam mendorong maju pengetahuan kebidanan dengan tujuan
utama meningkatkan perawatan untuk ibu dan bayi (Silverton, 2003)

Jadi pengertian Evidence Base-Midwifery dapat


disimpulkan sebagai asuhan kebidanan berdasarkan bukti
penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang
sistematis.
Manfaat Evidance Based

Keamanan bagi Memenuhi tuntutan


nakes karena dan kewajiban
intervensi yang sebagai professional
dilakukan dalam memberikan
berdasarkan bukti asuhan yang
ilmiah bermutu

Memenuhi kepuasan
pelanggan yang mana
dalam asuhan kebidanan
klien mengharapkan asuhan
yang benar, sesuai dengan
bukti dan teori serta
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
EBM merupakan keterpaduan

best research clinical


evidence expertise

clinical
expertise
B. Evidence Based
dalam pelayanan
kesehatan
reproduksi dan KB
1. Evidence Based pelayanan kesehatan
reproduksi

Ruang lingkup pelayanan kesehatan reproduksi


terpadu melipu komponen:
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
b. Keluarga Berencana (KB)
c. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
d. Infeksi Menular Seksual (IMS), Human Immunodeficiency
Virus and Acquired Immuno Deficieny Syndrom(HIV dan
AIDS)
e. Kesehatan Reproduksi Lanjut Usia (Kespro Lansia)
f. Kesehatan Reproduksi lainnya
A. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Untuk mencapai kesehatan ibu dan anak salah


satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah
menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) dengan melakukan
berbagai percepatan penurunan AKI dan AKB
antara lain :

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan


Komplikasi (P4K)
B. Keluarga Berencana (KB)

Dimaksudkan untuk Meningkatkan kesejahteraan ibu,


anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)

C. Keluarga Berencana (KB) Kesehatan


Reproduksi Remaja (KRR)
Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan masih rendahnya
pengetahuan komprehensif remaja tentang HIV dan
AIDS dan hasil SKRRI tahun 2007 yang dilakukan pada
responden belum menikah berusia 15-24 tahun,
menunjukan bahwa 1% dari perempuan dan 6% dari
laki-laki telah melakukan hubungan seks pranikah.
Melihat hasil tersebut pemerintah membentuk
Program Kesehatan Remaja dengan pendekatan
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Dimana tugas PKPR sendiri adalah :

Meningkatkan
Meningkatkan
pengetahuan
keterlibatan
dan
remaja dalam
keterampilan
Meningkatkan perencanaan,
remaja dalam
pemanfaatan pelaksanaan
penyediaan pencegahan
Puskesmas dan evaluasi
pelayanan masalah
oleh remaja pelayanan
kesehatan kesehatan
untuk kesehatan
remaja yang khusus pada
mendapatka remaja
berkualita remaja (KIE)
n pelayanan
kesehatan
d. Infeksi Menular Seksual (IMS), Human
Immunodeficiency Virus and Acquired Immuno
Deficieny Syndrom(HIV dan AIDS)
 Salah satu perkembangan terkini (evidence based) mengenai
upaya pemerintah menekan IMS dan HIV AIDS adalah penggunaan
kondom 100% pada setiap hubungan seks berisiko (seks tanpa
kondom terutama dengan banyak pasangan) untuk memutus rantai
penularan HIV.
 Mengendalikan HIV dan AIDS dengan perilaku hidup sehat,
pencegahan penyakit, pengobatan dan perawatan dan juga
mendorong meningkatkan tanggung jawab keluarga dan
masyarakat terhadap Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA).
 Pemerintah bekerjasama masyarakat, dan LSM berdasarkan prinsip
kemitraan.
e. Kesehatan Reproduksi Lanjut Usia (Kespro Lansia)

Program kesehatan pada lanjut usia sering hanya


menitikberatkan pada pelayanan penyakit
akibat proses degeneratif seper hipertensi, stroke,
diabetes mellitus, dan radang sendi dan penyakit
yang timbul akibat menurunnya kadar esterogen
seperti jantung koroner, kepikunan (Demensia pe
Alzheimer) sehingga menyebabkan kesulitan
konsentrasi, kehilangan ingatan pada periswa
jangka pendek.
f. Kesehatan Reproduksi lainnya

Melayani kesehatan reproduksi


lainnya seperti kanker payudara
dan kanker leher rahim (kanker
serviks),pencegahan dan
penanganan kekerasan terhadap
perempuan dan anak (PP-KtP/A),
aborsi, inferlitas, fistula vesiko-
vaginal, prolapsus uteri, kanker
prostat dan benign prostac
hyperplasia.
Selain kebijakan dan program-program diatas
pemerintah juga menerapkan beberapa program
yang bertumpu pada pengertian kesehatan
reproduksi dimana tidak hanya menyangkut fisik
tetapi juga sehat secara mental dan sosial kultural
diantaranya :

1. Pembangunan Kesetaraan Gender


Program RPJPN hingga 2025 kedepan akan
melakukan pembangunan pemberdayaan
perempuan dan penyetaraan gender dengan
cara peningkatan kualitas hidup dan peran
perempuan diberbagai bidang pembangunan,
penurunan jumlah tindak kekerasan dan
melakukan harmonisasi peraturan perundangan
dan pelaksanaan disemua tingkat pemerintahan
untuk meningkatkan kualitas dan peran serta
perempuan
2. Pendidikan seks dini

Kebanyakan masyarakat mengganggap bahwa pembicaraan atau


pendidikan seksusal terhadap anak dianggap tabu dan tidak layak, namun
sebaliknya pendidikan seks dini untuk saat ini sangat penting guna menekan
angka kekerasan seksual yang diteriama oleh anak-anak.
3. Larangan Sunat pada anak
perempuan
Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Bina Kesehatan
Selain itu khitanDepkes
Masyarakat perempuan menyebabkan
RI tanggal berkurangnya
20 April 2006, sunat bagi
kenikmatan bagi perempuan saat berhubungan seks. bahkan,
anak perempuan tidak bermanfaat bagi kesehatan,
WHO sudah mengeluarkan release bahwa praktik khitan
justru merugikan
perempuan dan menyakitkan.
dapat menyebabkan kemandulan bagi perempuan
dan peningkatan resiko terkena penyakit berbahaya seperti HIV

Menurut jurnal yang ditulis oleh Islamiyatur Rokhmah dan Ummu


Hani Praktik khitan perempuan justru sering menyebabkan organ
reproduksinya terinfeksi, timbulnya masalah pada saluran kencing,
trauma psikis, komplikasi saat melahirkan dan, beberapa kasus,
menyebabkan pendarahan.
4. Drugs abuse

UU N0 35 tahun 2009 tentang narkotika yang memandang pecandu narkotika


bukan sebagai pelaku kriminal tapi penderita yang harus direhabilitasi
Metode Kontrasepsi
Terbaru pada Pria
RISUG (Reversible Inhibition of Sperm Under
Guidance)

- RISUG ini merupakan salah satu metode kontrasepsi yang bekerja di dalam
saluran vas deferens atau saluran yang berfungsi untuk mengalirkan
sperma.
- Caranya adalah dengan menyuntikan bahan sejenis polymer yang
berbentuk gel ke dalam saluran vas deferens, sehingga gel tersebut akan
melapisi bagian dalam dinding vas deferens. Gel polymer tersebut
nantinya akan membunuh setiap sperma yang melewati saluran vas
deferens sehingga mencegah terjadinya kehamilan.
- Kemudian apabila pria menginginkan kesuburannya kembali baik dalam
hitungan bulan ataupun tahun, maka bahan polymer akan dibersihkan
dari saluran vas deferens melalui suntikan lain.
Metode Kontrasepsi Hormonal
 Testosterone
Penelitian mengenai metode kontrasepsi hormonal untuk pria pada awalnya
banyak menggunakan testosterone yang digunakan untuk mengelabui otak
sehingga menghentikan produksi sperma. Tetapi hal tersebut ternyata tidak
terlalu sukses apabila dibandingkan dengan kerja pil kontrasepsi pada wanita
yang dapat menghentikan terjadinya ovulasi.
 Desogestrel
Selain itu para peneliti di Manchester telah mengkombinasikan pemberian
desogestrel (digunakan pada pil kontrasepsi untuk wanita) dan koyo yang
mengandung testosterone untuk digunakan sebagai kontrasepsi pada pria.
Cara kerjanya adalah : desogestrel akan menghentikan produksi testosterone
di testis sehingga produksi sperma juga terhenti,
Suntikan progesteron

Pemberian hormon progesteron pada pria akan berdampak pada turunnya


produksi sperma.
Pil Kontrasepsi Non Hormonal

 Ekstrak Tanaman Gandarusa (Justicia gendarussa)


Saat ini tengah dikembangkan metode kontrasepsi bagi pria dari ekstrak
tanaman Gandarusa. Tanaman gandarusa memiliki sifat antispermatozoa,
dan saat ini proses penelitian tersebut sudah memasuki uji klinis. Menurut Drs.
Bambang, cara kerja senyawa ekstrak gandarusa ini mirip seperti metode
hormonal KB. Yakni menurunkan aktifitas enzim hialuronidase didalam
spermatozoa, sehingga sel sperma tidak mampu menembus sel telur.
Selain memiliki sifat antispermatozoa juga memiliki efek analgetik, antidiuretik.
Menurut salah seorang pembudidaya gandarusa, Tini Hartini, Gandarusa ini
bisa digunakan sebagai obat anti nyeri ketika keseleo.
Bahan BMS 189453 yang dapat mem- blok
reseptor asam retinoat (suatu zat untuk
metabolisme vitamin A).
 Sedangkan studi di luar negeri meneliti suatu obat yang dapat
menghambat produksi sperma. Saat ini penelitian mencapai tahap uji
pada hewan. Hal ini memberikan harapan baru bagi perkembangan KB
untuk pria.
Pada suatu jurnal endokrinologi disebutkan penelitian eksperimental suatu
bahan BMS 189453 yang dapat mengeblok reseptor asam retinoat (suatu zat
untuk metabolisme vitamin A). Vitamin A ini merupakan faktor pertumbuhan
yang dibutuhkan dalam proses pembelahan dan kelangsungan hidup sel-sel
sperma di testis. Cara kerja pil KB pria ini berbeda dengan pil KB perempuan
Nifedipine

 Nifedipine adalah jenis obat yang termasuk calcium channel blockers


(CCBs). Penelitian menunjukkan CCBs bisa menghambat saluran kalsium
dalam membran sel sperma. Hal itu akan berdampak menghambat kerja
sperma tetapi tidak berpengaruh pada produksinya. Seseorang yang
mengonsumsi nifedipine jumlah spermanya tetap tetapi fungsinya
menurun.
Metode Kontrasepsi
Terbaru pada Wanita
Cincin organ intim

 Vagina ring berbeda dengan metode kontreasepsi hormonal berdaya


kerja panjang yang baru, karena vaginal ring tidak disuntikan atau
dipasang dibawah kulit tetapi diletakkan di dalam vagina dan dibiarkan
disitu dan dapat dikeluarkan setiap saat. berdiameter sekitar 5 cm dan
mengandung hormon sintesis dosis rendah. Alat Kontrasepsi ini akan
melepaskan hormon yang langsung diserap dinding organ reproduksi
wanita, sehingga tidak terjadi pembuahan. Persamaannya : vaginal ring
juga melepaskan hormon secara perlahan-lahan.
Dikenal tiga macam vaginal ring :

1. Vaginal ring levonorgestrel


2. Vaginal ring progesteron
3. Vaginal Ring kombinasi Progestin-Estrogen
Kontrasepsi spons,

berbentuk mirip spons yang digunakan untuk sekali pakai. Kontrasepsi ini
mengandung spermisida, yang ditempatkan di atas leher rahim. Setelah
pemasangan, alat kontrasepsi ini akan tetap efektif selama 24 empat jam.
Selain mencegah pembuahan, alat kontrasepsi ini juga akan melindungi dari
penyakit kelamin / PMS dan HIV.
Patch (koyo KB),

alat kontrasepsi yang berbentuk mirip plastik elastis kecil dan tipis.
Penggunaan alat kontrasepsi ini adalah ditempelkan di kulit bawah perut,
dan untuk selanjutnya akan melepaskan hormon (hormone yang sama
dengan pil KB), untuk mencegah pembuahan.
Contoh praktik pelayanan kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana.
Contoh pelayanan kesehatan reproduksi :
 Konseling , informasi dan pelayanan Keluarga Berencana (KB)
 Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan bayi baru
lahir/neonatal)
 Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual
(PMS), termasuk pencegahan kemandulan.
 Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
 Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kesehatan reproduksi
Remaja perlu Mengetahui Kesehatan Reproduksi.
• Masa remaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa transisi yang unik dan ditandal oleh
berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis.
• terjadi perubahan fisik (organobiologik) secara cepat, yang tidak seimbang dengan
perubahan kejiwaan (mentalemosional).
• Dalam lingkungan sosial tertentu, sering terjadi perbedaan perlakuan terhadap remaja laki-laki
dan perempuan.
Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja.
• Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi
• Remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merencanakan kehamilan agar
sesuai dengan keinginannya dan pasangannya
• Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan
reproduksi
• Bahaya penggunaan obat obatan/narkoba pada kesehatan reproduksi.
• Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual.
• Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar
mampu menangkal hal-hal yang bersifat negative
• Hak-hak reproduksi
Upaya Kementerian Kesehatan dalam Pelayanan Kesehatan
Remaja
- Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
- Pelayanan Kesehatan Peduli remaja (PKPR) pelayanan
kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja,
menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka,
menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan
kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta efektif dan efisien
dalam memenuhi kebutuhan tersebut
- Penyelenggaraan TRIAS UKS Pendidikan Kesehatan,
Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah
Sehat.
Pelayanan Umum dalam Penanganan Akseptor Keluarga
Berencana
Uraikan apa yang akan
Sapalah klien tersebut dan Tanyakan metoda kontrasepsi terjadi, dari saat permulaan
perkenalkan diri. yang dibutuhkan oleh klien sampai selesai kunjungan di
klinik tersebut

Bicarakan semua metoda


Tanyakan apakah klien kontrasepsi yang tersedia,
Jelaskan cara kerja metoda
mempunyai pengalaman dengan sehingga klien dapat
yang dipilih klien.
salah satu metoda kontrasepsi. menentukan pilihannya.

Lakukan pemasangan,
Diskusikan manfaat dan Lakukan anamnesa dan pencocokan atau
kerugian metoda pemeriksaan fisik, untuk Penyuntikan, sesuai metoda
kontrasepsi yang dipilih mengetahui apakah metoda
yang dipilih.
klien. tersebut aman bagi klien.

Ikuti prosedur untuk Rencana kunjungan Jelaskan instruksi mengenai cara


kunjungan ulang. ulang. menggunakan metoda tersebut.

Вам также может понравиться