Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Memenuhi kepuasan
pelanggan yang mana
dalam asuhan kebidanan
klien mengharapkan asuhan
yang benar, sesuai dengan
bukti dan teori serta
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
EBM merupakan keterpaduan
clinical
expertise
B. Evidence Based
dalam pelayanan
kesehatan
reproduksi dan KB
1. Evidence Based pelayanan kesehatan
reproduksi
Meningkatkan
Meningkatkan
pengetahuan
keterlibatan
dan
remaja dalam
keterampilan
Meningkatkan perencanaan,
remaja dalam
pemanfaatan pelaksanaan
penyediaan pencegahan
Puskesmas dan evaluasi
pelayanan masalah
oleh remaja pelayanan
kesehatan kesehatan
untuk kesehatan
remaja yang khusus pada
mendapatka remaja
berkualita remaja (KIE)
n pelayanan
kesehatan
d. Infeksi Menular Seksual (IMS), Human
Immunodeficiency Virus and Acquired Immuno
Deficieny Syndrom(HIV dan AIDS)
Salah satu perkembangan terkini (evidence based) mengenai
upaya pemerintah menekan IMS dan HIV AIDS adalah penggunaan
kondom 100% pada setiap hubungan seks berisiko (seks tanpa
kondom terutama dengan banyak pasangan) untuk memutus rantai
penularan HIV.
Mengendalikan HIV dan AIDS dengan perilaku hidup sehat,
pencegahan penyakit, pengobatan dan perawatan dan juga
mendorong meningkatkan tanggung jawab keluarga dan
masyarakat terhadap Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA).
Pemerintah bekerjasama masyarakat, dan LSM berdasarkan prinsip
kemitraan.
e. Kesehatan Reproduksi Lanjut Usia (Kespro Lansia)
- RISUG ini merupakan salah satu metode kontrasepsi yang bekerja di dalam
saluran vas deferens atau saluran yang berfungsi untuk mengalirkan
sperma.
- Caranya adalah dengan menyuntikan bahan sejenis polymer yang
berbentuk gel ke dalam saluran vas deferens, sehingga gel tersebut akan
melapisi bagian dalam dinding vas deferens. Gel polymer tersebut
nantinya akan membunuh setiap sperma yang melewati saluran vas
deferens sehingga mencegah terjadinya kehamilan.
- Kemudian apabila pria menginginkan kesuburannya kembali baik dalam
hitungan bulan ataupun tahun, maka bahan polymer akan dibersihkan
dari saluran vas deferens melalui suntikan lain.
Metode Kontrasepsi Hormonal
Testosterone
Penelitian mengenai metode kontrasepsi hormonal untuk pria pada awalnya
banyak menggunakan testosterone yang digunakan untuk mengelabui otak
sehingga menghentikan produksi sperma. Tetapi hal tersebut ternyata tidak
terlalu sukses apabila dibandingkan dengan kerja pil kontrasepsi pada wanita
yang dapat menghentikan terjadinya ovulasi.
Desogestrel
Selain itu para peneliti di Manchester telah mengkombinasikan pemberian
desogestrel (digunakan pada pil kontrasepsi untuk wanita) dan koyo yang
mengandung testosterone untuk digunakan sebagai kontrasepsi pada pria.
Cara kerjanya adalah : desogestrel akan menghentikan produksi testosterone
di testis sehingga produksi sperma juga terhenti,
Suntikan progesteron
berbentuk mirip spons yang digunakan untuk sekali pakai. Kontrasepsi ini
mengandung spermisida, yang ditempatkan di atas leher rahim. Setelah
pemasangan, alat kontrasepsi ini akan tetap efektif selama 24 empat jam.
Selain mencegah pembuahan, alat kontrasepsi ini juga akan melindungi dari
penyakit kelamin / PMS dan HIV.
Patch (koyo KB),
alat kontrasepsi yang berbentuk mirip plastik elastis kecil dan tipis.
Penggunaan alat kontrasepsi ini adalah ditempelkan di kulit bawah perut,
dan untuk selanjutnya akan melepaskan hormon (hormone yang sama
dengan pil KB), untuk mencegah pembuahan.
Contoh praktik pelayanan kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana.
Contoh pelayanan kesehatan reproduksi :
Konseling , informasi dan pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan bayi baru
lahir/neonatal)
Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual
(PMS), termasuk pencegahan kemandulan.
Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kesehatan reproduksi
Remaja perlu Mengetahui Kesehatan Reproduksi.
• Masa remaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa transisi yang unik dan ditandal oleh
berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis.
• terjadi perubahan fisik (organobiologik) secara cepat, yang tidak seimbang dengan
perubahan kejiwaan (mentalemosional).
• Dalam lingkungan sosial tertentu, sering terjadi perbedaan perlakuan terhadap remaja laki-laki
dan perempuan.
Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja.
• Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi
• Remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merencanakan kehamilan agar
sesuai dengan keinginannya dan pasangannya
• Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan
reproduksi
• Bahaya penggunaan obat obatan/narkoba pada kesehatan reproduksi.
• Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual.
• Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar
mampu menangkal hal-hal yang bersifat negative
• Hak-hak reproduksi
Upaya Kementerian Kesehatan dalam Pelayanan Kesehatan
Remaja
- Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
- Pelayanan Kesehatan Peduli remaja (PKPR) pelayanan
kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja,
menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka,
menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan
kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta efektif dan efisien
dalam memenuhi kebutuhan tersebut
- Penyelenggaraan TRIAS UKS Pendidikan Kesehatan,
Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah
Sehat.
Pelayanan Umum dalam Penanganan Akseptor Keluarga
Berencana
Uraikan apa yang akan
Sapalah klien tersebut dan Tanyakan metoda kontrasepsi terjadi, dari saat permulaan
perkenalkan diri. yang dibutuhkan oleh klien sampai selesai kunjungan di
klinik tersebut
Lakukan pemasangan,
Diskusikan manfaat dan Lakukan anamnesa dan pencocokan atau
kerugian metoda pemeriksaan fisik, untuk Penyuntikan, sesuai metoda
kontrasepsi yang dipilih mengetahui apakah metoda
yang dipilih.
klien. tersebut aman bagi klien.