Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
P
Umur : 43 tahun
Tanggal lahir : 27 Juli 1975
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kencur III/220 RT 08/08 Tembalang,
Semarang
Agama : Islam
Suku : Jawa
Ruang : Parikesit
Masuk Rumah Sakit : 4 Januari 2018
No.RM : 253218
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 8 Januari
2019 pukul 11.00 WIB di bangsal Parikesit RS
K.R.M.T Wongsonegoro, Semarang
Keluhan Utama : Pasien datang ke UGD Kebidanan RS K.R.M.T
Wongsonegoro dengan keluhan nyeri perut bawah
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat KB:
Tahun 2000 pakai IUD, lepas
tahun 2014
Tahun 2014 MOW
Riwayat Penyakit
Riwayat Keluarga
Dahulu
Riwayat keluhan serupa : Os Tidak didapatkan riwayat yang diderita
tidak pernah mengalami keluhan pasien pada keluarga
serupa sebelumnya.
Riwayat Hipertensi :
Riwayat hipertensi : disangkal
disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Hepatitis :
Riwayat hepatitis : di akui
disangkal
Riwayat Penyakit jantung :
Riwayat penyakit jantung : disangkal
disangkal
Riwayat TBC : disangkal
Riwayat TBC : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Alergi :
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi apapun.
Riwayat Kebiasaan :
Makan 3 kali/hari. Makanan dimasak sendiri terdiri dari nasi, lauk dan sayur.
Minum kurang lebih 1,5 L/hari. Pasien tidak mengkonsumsi kopi, alkohol dan
rokok.
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (GCS
: E 4, M 6, V5)
Status gizi : Obesity (BB/TB
70kg/158cm)
Pemeriksaan
fisik Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,6°C
Saturasi oksigen : 98%
Status Generalis
13
Inspeksi
Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi
Thrill (-), ictus cordis teraba
Perkusi
Batas jantung kanan setinggi ICS VI linea
sternalis dextra, batas jantung kiri setinggi
ICS VI linea medioclavicularis sinistra, batas
atas jantung setinggi ICS II linea
14
Inspeksi
Bentuk dada fusiformis, bentuk thorax simetris pada saat
statis dan dinamis, retraksi intercostal (-), sela iga
melebar (-), kelainan kulit (-), tipe pernapasan
thoracoabdominal
Palpasi
Gerak dinding dada simetris, nyeri tekan (-),
benjolan (-), vocal fremitus tidak melemah atau
meningkat di kedua lapang paru depan dan
belakang
Perkusi
Hemitoraks kanan dan kiri sonor, batas paru hepar
setinggi ICS VI linea midclavicularis dextra dan batas
paru lambung setinggi ICS VIII linea axillaris anterior
sinistra
THORAX Auskultasi
Vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/-
PARU
15
Inspeksi
Simetris, ikterik (-), hiperemis (-), spider nevi (-),
benjolan (-), jejas (-)
Auskultasi
Bising usus normal (2x/menit)
Palpasi
Teraba supel, massa (-), ascites (-) hepamegali
(+) , ballottement ginjal (-), undulasi (-), turgor kulit
kembali cepat, nyeri tekan (-)
ABDOMEN Perkusi
shifting dullness (-), nyeri ketok CVA (-/-)
16
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Simetris kanan dan kiri, deformitas -/-, Capillary
Refill Time < 2 detik, akral hangat +/+, oedem -/-,
ptekie -/-, jejas -/-
Ekstremitas Bawah
Simetris kanan dan kiri, deformitas -/-, Capillary
Refill Time < 2 detik, akral hangat +/+, oedem -/-,
ptekie -/-, jejas -/-
Kulit
Sawo matang, tidak tampak sianosis, ikterik (-), tidak tampak ruam, turgor
kulit cepat <2 detik
Pemeriksaan Vaginal Toucher
Fluor/Fluksus : -/-
V.U.V : dalam batas normal
Ostium uteri externum : menutup
Portio : sebesar ibu jari tangan, permukaan licin, kenyal, tidak rapuh, nyeri
goyang (-)
Differential Diagnosis :
Endometriosis
Adenomiosis
Tatalaksana
Rawat inap
Monitor Keadaan Umum dan Tanda Vital
Bed Rest
Mioma adalah tumor monoklonal yang terdiri dari matriks ekstraseluler yang
mengandung kolagen, fibronektin, dan proteoglikan
Angka kejadian mioma uteri paling sering terjadi pada perempuan usia
reproduktif, yaitu sekitar 20%-25% dengan faktor yang tidak diketahui secara
pasti. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche,
sedangkan setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih
bertumbuh.
Hingga saat ini, etiologi mioma uteri belum diketahui, namun terdapat
beberapa faktor yang diduga kuat sebagai penyebab tumbuhnya mioma, yaitu
estrogen dan progesteron, hormon pertumbuhan, Human Placental Lactogen,
dan genetik.
Teori reseptor estrogen dan teori stimulasi estrogen
Teori Cell Nest dari Meyer dan De Snoo
Teori Human Growth Hormone (HGH)
Teori mutasi
Usia
Ras
Genetik
Faktor reproduksi
Hormon Endogenus
Penggunaan hormon eksogenus
Obesitas
Gaya hidup
Lingkungan
Asimtomatik Infertilitas
Perdarahan uterus abnormal Komplikasi obstetrik
Menoragia
Berhubungan dengan kehamilan
Anemia
Nyeri
Tekanan pada pelvis Abortus
Peningkatan frekuensi berkemih Degenerasi merah
Inkontinensia urin
Keganasan
Kesulitan berkemih
Hidronefrosis Jarang terjadi
Konstipasi Asites
Tenesmus Polisitemia
Karsinoma sel hepar
Massa pada pelvis
Metastasis jinak
Nyeri pelvis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Ultrasonografi
Magnetic resonance imaging
Foto BNO/IVP
Histerografi dan histeroskopi
Laparoscopy
Penatalaksanaan pada pasien dengan mioma uteri bergantung pada
presentasi penyakit dan keinginan pasien. Penyebab lain dari perdarahan
uterus abnormal, penekanan atau nyeri pada pelvis, dan infertilitas perlu
disingkirkan sebelum memulai terapi.
Cara penanganan konservatif sebagai berikut:
Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan.
Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC.
Pemberian zat besi.
Obat-obatan simtomatik seperti antinyeri dan antiinflamasi.
Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75 mg IM
Terapi hormonal yang lainnya seperti kontrasepsi oral dan preparat
progesteron
Dilakukan penanganan operatif, bila:
Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 minggu.
Pertumbuhan tumor cepat.
Mioma subserosa bertangkai dan torsi.
Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.
Hipermenorea pada mioma submukosa.
Penekanan pada organ sekitarnya.
Enukleasi mioma
Miomektomi
Histerektomi
Penanganan Radioterapi
Degenerasi Ganas
Anemia
Torsi (Putaran Tangkai)
Nekrosis dan Infeksi Jaringan Mioma
Infertilitas
THANK
YOU