Вы находитесь на странице: 1из 44

Nama : Ny.

P
Umur : 43 tahun
Tanggal lahir : 27 Juli 1975
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kencur III/220 RT 08/08 Tembalang,
Semarang
Agama : Islam
Suku : Jawa
Ruang : Parikesit
Masuk Rumah Sakit : 4 Januari 2018
No.RM : 253218
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 8 Januari
2019 pukul 11.00 WIB di bangsal Parikesit RS
K.R.M.T Wongsonegoro, Semarang
Keluhan Utama : Pasien datang ke UGD Kebidanan RS K.R.M.T
Wongsonegoro dengan keluhan nyeri perut bawah
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah sejak ± 1 minggu sebelum


masuk RS. Nyeri yang dirasakan seperti tertusuk dan hilang timbul.
Keluhan demam, mual, muntah, dan nyeri kepala disangkal. BAB dan
BAK dalam batas normal. Edema pada tungkai disangkal. Sebelumnya
pasien pernah tanggal 18 September 2018 dikarenakan trombosit
rendah dirawat karena muntah darah lalu di diagnosis menderita sakit
hepatoma. Kemudian pasien diperiksa USG abdomen dan ditemukan
adanya mioma uteri, lalu pasien disarankan ke poli ginekologi.
Riwayat Riwayat
Menstruasi Pernikahan
 Menarche : usia 13
tahun
 Pasien menikah 1 kali
 Siklus haid : 28 hari saat berusia 21 tahun
 Durasi haid : 4-5 hari  Lama pernikahan 18
 Jumlah : ganti tahun hingga saat ini
3x/hari
Riwayat kehamilan dan persalinan

Gravida (-), Partus (4),


Abortus (0)
Jenis
Th Tempat Umur Jenis Penolong Keadaan
No Penyulit kelamin/
Partus/Ab partus hamil persalinan persalinan anak
BBL
1 1997 Bidan Aterm Spontan Bidan - 3400 sehat
2 1999 Bidan Aterm Spontan Bidan - 3200 sehat
3 2000 Bidan Aterm Spontan Bidan - 3000 sehat
4 2014 RSWN Aterm Sectio Dokter - 3400 sehat
Caesaria
 Riwayat ginekologi :
Riwayat kista ovarium (-), mioma uteri
(-)

 Riwayat KB:
 Tahun 2000 pakai IUD, lepas
tahun 2014
 Tahun 2014 MOW
Riwayat Penyakit
Riwayat Keluarga
Dahulu
 Riwayat keluhan serupa : Os Tidak didapatkan riwayat yang diderita
tidak pernah mengalami keluhan pasien pada keluarga
serupa sebelumnya.
 Riwayat Hipertensi :
 Riwayat hipertensi : disangkal
disangkal
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat Hepatitis :
 Riwayat hepatitis : di akui
disangkal
 Riwayat Penyakit jantung :
 Riwayat penyakit jantung : disangkal
disangkal
 Riwayat TBC : disangkal
 Riwayat TBC : disangkal
 Riwayat Asma : disangkal
 Riwayat asma : disangkal
 Riwayat Alergi : disangkal
 Riwayat alergi : disangkal
 Riwayat Alergi :
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi apapun.

 Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah ibu rumah tangga, tinggal bersama suami, biaya pengobatan
ditanggung BPJS PBI

 Riwayat Kebiasaan :
Makan 3 kali/hari. Makanan dimasak sendiri terdiri dari nasi, lauk dan sayur.
Minum kurang lebih 1,5 L/hari. Pasien tidak mengkonsumsi kopi, alkohol dan
rokok.
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (GCS
: E 4, M 6, V5)
Status gizi : Obesity (BB/TB
70kg/158cm)
Pemeriksaan
fisik Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,6°C
Saturasi oksigen : 98%
Status Generalis

Kepala dan wajah


 Rambut : Distribusi rambut
merata, dan tidak mudah dicabut
 Kulit : Lesi (-), rash (-), deformitas
(-), sianotik (-), ikterik (-).
Mata
 Konjungtiva anemis, ptosis (-),
sclera ikterik (-/-), mata cekung (-
), pupil bulat, isokor, diameter
3mm/3mm, refleks pupil
Hidung
langsung dan tidak langsung
 Bentuk dan ukuran normal,
(+/+).
deviasi (-), septum nasal normal
berada di tengah, mukosa
hiperemis (-), benda asing (-),
secret (-), deformitas (-).
12
Telinga
 Kedua telinga tampak simetris,
serumen (+), hiperemis (-), liang
telinga lapang, deformitas (-),
nyeri tekan (-) benda asing (-).
Mulut
 Sianosis (-) deviasi lidah (-), atrofi
lidah (-) lidah kotor (-). Mukosa
mulut tidak hiperemis.
 Faring normal tidak hiperemis,
Leher letak uvula di tengah. Tonsil
 Pembesaran tiroid (-), normal, T1/T1.
pembesaran KGB leher dan
supraklavikular (-), pembesaran
kelenjar parotis (-)

13
Inspeksi
Ictus Cordis tidak terlihat

Palpasi
Thrill (-), ictus cordis teraba

Perkusi
Batas jantung kanan setinggi ICS VI linea
sternalis dextra, batas jantung kiri setinggi
ICS VI linea medioclavicularis sinistra, batas
atas jantung setinggi ICS II linea

THORAX parasternalis sinistra


Auskultasi
S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-).
JANTUNG

14
Inspeksi
Bentuk dada fusiformis, bentuk thorax simetris pada saat
statis dan dinamis, retraksi intercostal (-), sela iga
melebar (-), kelainan kulit (-), tipe pernapasan
thoracoabdominal
Palpasi
Gerak dinding dada simetris, nyeri tekan (-),
benjolan (-), vocal fremitus tidak melemah atau
meningkat di kedua lapang paru depan dan
belakang
Perkusi
Hemitoraks kanan dan kiri sonor, batas paru hepar
setinggi ICS VI linea midclavicularis dextra dan batas
paru lambung setinggi ICS VIII linea axillaris anterior
sinistra

THORAX Auskultasi
Vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/-
PARU

15
Inspeksi
Simetris, ikterik (-), hiperemis (-), spider nevi (-),
benjolan (-), jejas (-)

Auskultasi
Bising usus normal (2x/menit)

Palpasi
Teraba supel, massa (-), ascites (-) hepamegali
(+) , ballottement ginjal (-), undulasi (-), turgor kulit
kembali cepat, nyeri tekan (-)

ABDOMEN Perkusi
shifting dullness (-), nyeri ketok CVA (-/-)

16
Ekstremitas

Ekstremitas Atas
Simetris kanan dan kiri, deformitas -/-, Capillary
Refill Time < 2 detik, akral hangat +/+, oedem -/-,
ptekie -/-, jejas -/-

Ekstremitas Bawah
Simetris kanan dan kiri, deformitas -/-, Capillary
Refill Time < 2 detik, akral hangat +/+, oedem -/-,
ptekie -/-, jejas -/-
Kulit

Sawo matang, tidak tampak sianosis, ikterik (-), tidak tampak ruam, turgor
kulit cepat <2 detik
Pemeriksaan Vaginal Toucher
 Fluor/Fluksus : -/-
 V.U.V : dalam batas normal
 Ostium uteri externum : menutup
 Portio : sebesar ibu jari tangan, permukaan licin, kenyal, tidak rapuh, nyeri
goyang (-)

 Corpus uteri : Sebesar kepalan tangan


 Adneksa parametrium : Tidak ada kelainan
 Cavum douglas : Tidak ada kelainan
Pemeriksaan
Laboratorium
( 4 Januari 2019)
Pemeriksaan
Laboratorium
( 4 Januari 2019)
Pemeriksaan Radiologi ( 4 Januari 2019 )

Cor : Letak, bentuk dan ukuran normal


Pulmo : corakan bronchovaskuler normal
Diafragma dan sinus costophrenikus kanan baik.

Kesan : Cor : normal


Pulmo : tak tampak kelainan
Kesan : Early to late stage sirosis hepar
Penebalan dinding vesika fellea e.c edem
Splenomeggali
Massa padat uterus ukuran sekitar 5,4 x 5, 8 cm curiga mioma uteri intramural
Asites
Seorang perempuan berusia 43 tahun P4A0 dirawat di bangsal ginekologi
RSWN dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak ± 1 minggu. Demam,
mual, muntah, dan nyeri kepala disangkal. BAB dan BAK dalam batas normal.
Edema pada tungkai disangkal.
Riwayat kehamilan dan persalinan Gravida (-), Paritas (4), Abortus (0). Riwayat
penggunaan IUD tahun 2000, Pasien sudah dilakukan MOW tahun 2014.
Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos
mentis, TD 120/80 mmHg, HR 80x/m, RR 20x/m, S 36.6oC, IMT 28.04 (obese
grade I). Konjungtiva anemis. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan kesan
anemia dan trombositopenia
 Working Diagnosis :
P4 A0 U 44 th dengan mioma
uteri
Anemia
Diagnosis Trombositopenia

 Differential Diagnosis :
 Endometriosis
 Adenomiosis
Tatalaksana
 Rawat inap
 Monitor Keadaan Umum dan Tanda Vital
 Bed Rest

Medikamentosa Non Medikamentosa


 Inf. RL 20 tpm - Laparotomi
 Tranfusi White Blood 3 Kolf - Miomektomi
 Inj. Asam traneksamat 2x1
- Histerektomi
 Inj. Dexametason 1 ampul (Premedikasi)
 Inj. Cefotaxim 1gr
 Keadaan umum dan tanda – tanda vital
 Hasil laboratorium (hemoglobin, hematokrit, leukosit, dan
trombosit)
PROGNO
SIS
 Ad vitam : Dubia ad bonam
 Ad functionam : Dubia ad bonam
 Ad sanationam : Dubia
TINJAUAN
P U S TA K A
Mioma uteri, yang dikenal juga sebagai uterine fibroid, atau leiomyoma,
merupakan tumor jinak yang berasal dari otot polos uterus serta jaringan ikat
sekitarnya

Mioma adalah tumor monoklonal yang terdiri dari matriks ekstraseluler yang
mengandung kolagen, fibronektin, dan proteoglikan
Angka kejadian mioma uteri paling sering terjadi pada perempuan usia
reproduktif, yaitu sekitar 20%-25% dengan faktor yang tidak diketahui secara
pasti. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche,
sedangkan setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih
bertumbuh.
Hingga saat ini, etiologi mioma uteri belum diketahui, namun terdapat
beberapa faktor yang diduga kuat sebagai penyebab tumbuhnya mioma, yaitu
estrogen dan progesteron, hormon pertumbuhan, Human Placental Lactogen,
dan genetik.
 Teori reseptor estrogen dan teori stimulasi estrogen
 Teori Cell Nest dari Meyer dan De Snoo
 Teori Human Growth Hormone (HGH)
 Teori mutasi
 Usia
 Ras
 Genetik
 Faktor reproduksi
 Hormon Endogenus
 Penggunaan hormon eksogenus
 Obesitas
 Gaya hidup
 Lingkungan
 Asimtomatik  Infertilitas
 Perdarahan uterus abnormal  Komplikasi obstetrik
 Menoragia
 Berhubungan dengan kehamilan
 Anemia
 Nyeri
 Tekanan pada pelvis  Abortus
 Peningkatan frekuensi berkemih  Degenerasi merah
 Inkontinensia urin
 Keganasan
 Kesulitan berkemih
 Hidronefrosis  Jarang terjadi
 Konstipasi  Asites
 Tenesmus  Polisitemia
 Karsinoma sel hepar
 Massa pada pelvis
 Metastasis jinak
 Nyeri pelvis
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
 Ultrasonografi
 Magnetic resonance imaging
 Foto BNO/IVP
 Histerografi dan histeroskopi
 Laparoscopy
 Penatalaksanaan pada pasien dengan mioma uteri bergantung pada
presentasi penyakit dan keinginan pasien. Penyebab lain dari perdarahan
uterus abnormal, penekanan atau nyeri pada pelvis, dan infertilitas perlu
disingkirkan sebelum memulai terapi.
Cara penanganan konservatif sebagai berikut:
 Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan.
 Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC.
 Pemberian zat besi.
 Obat-obatan simtomatik seperti antinyeri dan antiinflamasi.
 Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75 mg IM
 Terapi hormonal yang lainnya seperti kontrasepsi oral dan preparat
progesteron
Dilakukan penanganan operatif, bila:
 Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 minggu.
 Pertumbuhan tumor cepat.
 Mioma subserosa bertangkai dan torsi.
 Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.
 Hipermenorea pada mioma submukosa.
 Penekanan pada organ sekitarnya.
 Enukleasi mioma
 Miomektomi
 Histerektomi
 Penanganan Radioterapi
 Degenerasi Ganas
 Anemia
 Torsi (Putaran Tangkai)
 Nekrosis dan Infeksi Jaringan Mioma
 Infertilitas
THANK
YOU

Вам также может понравиться