Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Bayi cukup bulan (BCB), sesuai masa kehamilan (SMK), SC a.i letak sungsang dan ibu
myopia gravior , ibu KPSW 1 hari, mekoneal staining + BBLR, tersangka sepsis
neonatorum awitan dini (SNAD) ec Streptococcus Group B, Hipoglikemia perbaikan.
Disusun oleh:
Mohammad Syafri Syahruddin
12100115096
Preseptor:
Nina Surtiretna, dr,. Sp A,. M.Kes
IDENTITAS
• IDENTITAS PASIEN • Pekerjaan : IRT
• Nama : By. Ny S • Alamat : Jl. Ciparai, Bandung
• Jenis Kelamin : Laki-laki • Agama : Islam
• Tempat tanggal lahir : 02
September 2016 AYAH
• Umur : 2 hari • Nama: Tn.BC
• Alamat : Jl. Ciparai, • Usia : 35 tahun
Bandung • Pendidikan : SD
• Tgl Masuk RS : 02 • Pekerjaan : Wiraswasta
September 2016
• Tgl Pemeriksaan : 04 • Alamat : Jl. Ciparai, Bandung
September 2016 • Agama : Islam
• KETERANGAN UMUM •
IBU
• Nama: Ny.SP
• Usia : 30 tahun
• Pendidikan : SMA
• Keluhan utama: bintik-bintik merah di kulit
kedua tungkai.
• anamnesis
Sejak dilahirkan diketahui adanya bintik-bintik
merah di kedua tungkai yang tidak menghilang pada
saat penekanan. Keluhan bintik kemerahan ini
semakin lama semakin meluas ke lengan, wajah dan
perut bagian bawah.
Pasien lahir dari ibu P1 A0, yang merasa hamil
37-38 minggu, letak sungsang, SC, atas indikasi letak
sungsang + ibu myopia gravior, APGAR score menit
pertama 8 dan menit ke 5 10. Dengan BB = 2370
gram, PB = 47 cm , LK = 32 cm LP : 25 cm, LD= 29
cm. Air ketuban berbau, bewarna hijau dengan air
ketuban pecah sebelum waktunya. Bayi terlilit 1
lilitan tali pusat dan tali pusat dalam keadaan
normal.
Segera setelah lahir bayi diletakkan diatas meja resusitasi
yang telah dihangatkan terlebih dahulu dengan posisi
semi ekstensi. Kemudian bayi dikeringkan dengan
memakai kain yang kering, bersih dan lembut mulai dari
muka, kepala dan seluruh tubuh sambil dilakukan
pengisapan lendir dari mulut, dan kedua lubang hidung.
Bayi menangis kuat. Kemudian dilakukan perawatan tali
pusat. Tali pusat diklem dan dipotong lalu dibungkus
dengan kasa steril. Karena air ketuban berbau dan
berwarna hijau, kemudian dilakukan pemasangan OGT
dan didapatkan cairan lambung bewarna kuning
kehijauan sekitar ± 5cc.
Pada saat usia 2 hari pasien mengalami muntah
1x berupa cairan berwarna kuning kehijauan,
dengan jumlah sekitar 1cc. Sejak dilahirkan
pasien tidak mengalami demam, namun pada
usia 2 hari pasien mengalami gerakan – gerakan
seperti menggigil yang berulang, berkisar 10
detik, dan diketahui pasien mengalami
hipoglikemi.
Keluhan tidak disertai adanya napas cepat,
kebiruan disekitar mulut.
Keluhan tidak disertai adanya penurunan
kesadaran, kedua ujung jari tangan dan kaki
menjadi dingin, produksi urin berkurang.
Keluhan tidak disertai dengan adanya kejang.
Keluhan tidak disertai buang air besar berdarah
dan muntah berdarah. Keluhan tidak disertai
adanya henti napas.
Diketahui pula bahwa Ibu menikah dengan suaminya
saat usia 29 tahun. Pada saat kehamilan anak pertama ibu
rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan dan dokter yaitu 1
bulan sekali pada kehamilan 1 hingga 6 bulan, 2 minggu sekali
pada 7 dan 8 bulan dan seminggu sekali pada usia kandungan
9 bulan. Selama kehamilan ini, ibu juga melakukan imunisasi
TT. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit selama masa
kehamilan. Ibu tidak memiliki riwayat jatuh. Ibu tidak
konsumsi obat-obatan selama hamil dan minum alkohol. Pada
saat proses persalinan ibu tidak merasa demam, nyeri BAK,
keputihan yang gatal dan berbau, perdarahan yang banyak
dari jalan lahir. Ibu pasien mengeluh air ketuban sudah keluar
sejak 1 hari sebelum pasien lahir dan sudah terlihat berwarna
hijau.
Pada saat lahir pasien mendapatkan injeksi
vitamin K1 dan obat tetes mata. Saat ini pasien
sudah mendapatkan perawatan selama 2 hari,
pasien sudah mendapatkan oksigenisasi, koreksi
untuk hipoglikemi, diinfus dan mendapatkan
antibiotik.
• Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien tidak memiliki riwayat
darah tinggi, kencing manis, kelainan darah,
asma ataupun alergi.
• PEMERIKSAAN FISIK bentuk.
• Keadaan umum : tampak sakit sedang – Rambut : Hitam, Halus, tidak mudah
rontok.
• Kesadaran : precthl score : state 5 – Fontanel : Terbuka
• Tanda-tanda vital : – Wajah : Tidak ada
– Tekanan darah : tidak dilakukan dismorfik (sindrom down (-), Sindrom pierre-
– Nadi : 140 x/mnt robin (-), sindrom de lange (-)
– Respirasi : 48 x/mnt – Mata : Konjungtiva :
– Suhu : 36,7 oC tidak anemis , sklera : tidak ikterik, kornea
jernih
– CRT < 2 dtk
– Hidung : Bentuk normal, simetris,
• Status gizi deviasi septum (-), sekret -/-
– Berat badan : 2.370 gram – Telinga : Bentuk normal, canalis
– Panjang badan : 47 cm acousticus (+), tulang rawan terbentuk
– LK : 32cm sempurna, recoil sempurna, sekret -/-
– LD : 29 cm – Mulut : Mukosa lembab, tdk
hiperemis, faring dan tonsil normal, labioschisis
– LP : 25 cm (-), palatoschisis (-), ukuran lidah normal ,
• Tangisan bayi :normal, (melengking (-), Lemah hipoplasia anguli oris (-)
(-)) • Leher :
• Kulit – Pembesaran KGB (-) dan tiroid (-), Tortikolis (-)
– Petechie +, sianosis -, purpura - retraksi suprasternal (-)
• Kepala
– Bentuk : Simetris, tidak ada kelainan
• Toraks – Meningomielokel (-)
– Pulmo • Anogenital
• Inspeksi : bentuk normal, simetris, retraksi (-), – Genital : phallus (+), rugea dalam, testis
type abdominotorakal, pergerakan nafas simetris turun , ambigus genitalia (-)
• perkusi : Tidak dilakukan
– Anus : Atresia ani (-)
• Palpasi : hangat, tidak teraba massa.
• Auskultasi : VBS kanan = kiri, wheezing -/-, ronkhi – BAB (+)
-/- , slem -/- • Ekstrimitas
– Jantung – Bentuk normal, fraktur (-), Jumlah jari : masing-
• Inspeksi : tidak tampak ictus cordis masing lengan dan tungkai masing-masing 5
• Perkusi : Tidak dilakukan – Jittery pada kedua lengan dan tungkai.
• Palpasi : punctum maximum teraba, tidak kuat – CRT < 3 detik
angkat
• Auskultasi : bunyi jantung murni reguler, murmur • Penilaian refleks
(-) – Refleks fisiologis :
• Abdomen – Refleks primitif :
– Inspeksi : Bentuk datar, tidak ada • palmar grasp (+) bilateral
tonjolan massa, retraksi epigastrik (-) • plantar grasp (+) bilateral
– Tali pusat : Bersih, kering • rooting & sucking (+)
• moro (+)
– Palpasi : tidak dilakukan
– Perkusi : Timpani • Downes Score : skor 0 (tidak ada sesak nafas)
– Auskultasi : Bising usus normal
• Tulang belakang
– Spina bifida (-)
New Ballard Score
Physical Maturity Neuromuscular maturity
• Kulit : 2 • Posture : 3
• Lanugo : 2 • Square window : 3
• Plantar crease : 4 • Arm recoil :4
• Nipples : 2 • Popliteal angle : 5
• Eye & ear : 3 • Scarf sign : 2
• Genital : 3 • Heel to ear : 3
• Kesimpulan :
• Bayi lahir dengan berat badan, lingkar kepala,
dan panjang badan sesuai masa kehamilan
dengan usia kehamilan menurut kurva
Lubchenco
Resume
Pasien seorang bayi laki-laki, dari ibu P1 A0 hamil
cukup bulan, letak sungsang, SC atas indikasi letak sungsang
dan ibu menderita myopia gravior, dengan air ketuban hijau
dan berbau, KPSW 1 hari. BBLR, APGAR score menit pertama:
8 menit ke 5: 10. Ditemukan adanya peteki sejak dilahirkan.
Pada usia 2 hari pasien muntah dengan cairan berwarna hijau,
sebanyak 1 cc dan mengalami jittery. Pada bayi didapatkan
Pemeriksaan fisik, new Ballard score 36 sesuai dengan usia
gestasi 36-38 minggu. Pasien tampak sakit sedang, kesadaran
precthl score stage 5. Dari tanda vital dalam batas normal.
Kulit tampak adanya petechie di wajah, perut dan ekstremitas
atas dan bawah. Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas
normal.
Differential diagnosis
02/09/2016 s/ bayi baru lahir sc o/ dr. Fery Sp.OG a/i -periksa lab: GDS, darah rutin, diff count,
Jam 02.30 letak sungsang dan ibu mata miop gravior, golongan darah, CRP usia 6 jam.
bayi lahir, bb: 2370 gram, pb 47 cm, lk 32 Periksa downe score
lp 25, bs 8-10, cacat (-) Pasang OGT
HR 156 x/m, RR 64 x/m, S Af. Pemasangan oksigen
GDS: 83
OGT: keluar cairan bewarna hijau ± 5cc
Bb: 2380 gr O: Ku: aktif, menangis kuat, Hr: 140 x/m, RR: ASI/PASI 8x 30-40 cc
2450 gr O: ku baik,cm, s; 36,7,cor/pulmo: dbn, abd, Bactecim dan sagestam diganti, sebelum masuk :
Bu(+), Eks: Crt: <3 , kultur darah + uji resistensi, cefotaxim 2 x 120 mg
iv, amikasin 2 x 18 mg iv
Laboratorium:
CRP 18
• Penatalaksanaan umum :
• Rawat dalam ruang isolasi
• Pertahankan Temperature 36,5-37,5°C
• Merawat tali pusat
Penatalaksanaan khusus :
• Suportif: menjaga stabilitas hemodinamik dan
oksigenasi 0,5 L/m via nasal canule
• Pada keadaan umum baik: nutrisi enteral secara
bertahap dan parenteral dikurangi sampai
kebutuhan rumatan terpenuhi:
• Atasi hipoglikemia: loading dextrose 10% 2cc/kg
= 5cc
• Kebutuhan cairan hari ke 2
90cc x 2,37 = 215 cc/hari, terdiri dari ASI 8 x
5cc, infus KnMg3 kecepatan 7cc/jam.
• Antibiotik spektrum luas untuk Gram + dan Gram
- selama belum ada hasil kultur.
• Sebelum pemberian antibiotik, periksa kultur dan
tes resistensi
• Ampisilin 50 mg/kgbb/dosis iv : 2,3 x 50 = 115mg
IV diberikan 2 kali dosis
• Aminoglikosid: gentamicin 5 mg/kgbb/dosis =
11,5mg single dose.
• Observasi ttv, urin output, tanda-tanda
perdarahan.
Prognosis
• Batasan
• Kadar glukosa darah < 40 mg/dl pada 24
jam pertama kehidupan, kadar glukosa darah
< 50 mg/dl pada hari selanjutnya
• Klasifikasi
• Hipoglikemia sementara dan hipoglikemia
persisten
Etiologi
• Hipoglikomia sementara – Defisiensi hormon
– Stress neonatal, sepsis, asfiksia, • Defisiensi hormon pertumbuhan
tidak responsif terhadap
hipotermia, polisitemia, syok, kortikotropin(corticotropin
riwayat ibu diabetes melitus, unresponsivness) defisiensi tiroid,
pemberian glukosa yang tidak epinefrin,glukagon, kortisol,
adekuat, obat-obatan yang hipoplasia/aplasia hipofisis anterior,
dimakan ibu, transfusi ganti, bayi defisiensi hormon hipotalamus,
besar untuk masa kehamilan – Defek herediter metabolisme
• Cadangan glikogen yang menurun karbohidrat
• Glycogen storage disease type 1,
– Bayi kecil untuk masa kehamilan, intoleransi fruktosa, galaktosamia,
bayi prematur/psotmatur, asupan defisiensi glycogen synthetase,
kalori yang berkurang. defisiensi fruktose-1, diphosphatase.
• Hipoglikemia persisten – Defek herediter metabolisme asam
amino dan lemak
– Hormone excess hyperinsulinism
• Sindrom beckwith-
wiedeman,adenoma sel pulau
langerhansm adenomatosis,
hiperplasia/ displasia sel beta,
nesidoblastosis
Faktor risiko
• Bb lahir < 2000g • Bayi dengan ibu DM
• Bayi dengan usia kehamilan ≤35 • Bayi besar masa kehamilan
mgg (BMK) Bb lahir > 90 persentil
• Bayi kecil masa kehamilan • Bayi dengan ibu mendapatkan
(KMK) bb lahir < 10 persentil terapi antihipoglikemik
• Bayi dengan pertumbuhan janin • Neonatus yang sakit
terhambat (PJT) morfologikal asfiksia,polisitemia, sepsis, syok
yang meliputi neonatus dengan ketika dalam kondisi akut
BBL antara 10-25 persentil • Bayi dengan total parenteral
dengan gambaran klinis nutrition
undernutrition seperti ≥ 3
lipatan kulit yang longgar di
daerah gluteal rendahnya lemak
subkutan dan perbedaan lingkar
kepal dan lingkar dada > 3 cm
Patofisiologi