Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
kesehatan jiwa
11
Asam lemak …………………. (lanjutan)
Berdasarkan letak ikatan rangkapnya
Penggolongan:
Asam lemak tak jenuh omega (n)-3
ikatan rangkap pertama terletak pada atom C ke 3
dari gugus metil (CH3) yang terakhir (terminal)
Asam lemak tak jenuh n-6
pada atom C 6
Asam lemak tak jenuh n-9
pada atom C 9
12
Peran DHA
• Dibutuhkan untuk pertumbuhan,
perkembangan, maturasi normal otak
• Sintesis membran sel
• Pembentukan neutranmiter
• Bahan makanan sumber DHA : salmon,
sardine, tuna
• Kebutuhan DHA massa kehamilan dan laktasi :
– Kebutuhannya sekitar 200-300 mg DHA
Vitamin
• Vitamin B1 : thiamin diphosphate (TDP)
– Transformsi energi (koenzim)
– Konduksi membran dan syaraf :
• Stimulasi sistem syaraf
• Transmisi sistem syaraf regulasi channel natrium dan fsforilasi
protein
– Esensial untuk metabolisme glukosa
– Biosintesis neurotranmiter
– Bahan makanan sumber : daging , kacang-kacangan , sereal
• Vitamin B2 (riboflavin)
– Sumber : daging, sayuran hijau, telur
– Struktur riboflavin terdiri 2 turunan koenzim FMN (flavin
mononucleotide) dan FAD (flavin adenine dinucleotide)
• Vitamin B2;
– Metabolisme vitamin B6
– Sintesis bentuk aktif folat , 5 metil
tetrahidofolatneurotransmiter (seperti dopamine)
memerlukan FAD-dependent monoamine oxidase for
metabolism
• Vitamin B3 (niacin)
– Komponen utama dalam molekul NADH yang penting
untuk sintesis neurotransmiter dopamin
• Vitamin B12
– Defisiensi vitamin B12 memberikan manifestasi neurologi
dan psikiatri yang bervariasi
– Manifestasi neurologi: parasthesia, gangguan koordinasi
– Manifestasi psikiatri: catotonia, depresi, bipolar disorder,
• Vitamin c terlibat dalam sintesis
neurotranmiter
– Menurunkan kofaktor mineral yang dapat
mengoksidasi reaksi yang diperlukan dalam
sintesis neurotranmiter norepinephrine
– Menurunkan co substrat tertentu selama sintesis
neurotranmiter seperti serotonin
Asam folat
• Defisiensi folat dihubungkan dengan:
– depresi
– Penurunan kognitif
– Demensia
• Hubungan defisiensi folat dan vitamin B12 =
– Anemia
– Fungsi kognitif
– hipotiroid
• Bahan makanan sumber :sayuran hijau, jamur,
buah, brokoli, asparagus , makanan yang
difortifikasi
Vitamin D
• Peran vitamin D dalam sel :
– Proliferasi
– Diferensiasi
– Neurotrophism
– Neuroproteksi
• Otak memiliki reseptor vitamin D
• Sumber vitamin D:
– Paparan sinar matahari 15-20 menit
– Bahan makanan: kuning telur, oily fish, makanan
minuman yang difortifikasi
Zat besi
• Besi sebagai sinyal dopaminergik
• Defisiensi besi :
– gangguan mielinisasi otak
– Defisiensi besi anak :
• Peningkatan resiko gangguan psikiatri
• Gangguan mood
• Autisme spectrum disorder
• Attention deficit hyeractivity disorder
seng
• Gangguan seng tidak hanya dari asupan nutrisi
tetapi juga dari gangguan mekanisme transpor
protein seng
• Seng berperan dalam regulasi produksi dopamin
di otak
• Mekanisme aksi seng menurunkan gejala
depresi”
– Penurunan dopamin reuptake (seng mengikat
reseptor dopamin)
– Meningkatkan konversi hormon tiroid T4 menjadi T3
– Meningkatkan fungsi eksitatori neurotransmiter
Asam amino
• Asam amino sebagai “building blocks”
neurotansmiter serotonin ( dari triptofan),
dopamin, norepinefrin ( tirosin)
• Sebagai antioksidan glutation ( glutamin,
glisin, N asetil sistein)
• 80% berat otak kering terdiri atas lemak
• Dalam kondisi optimal 25% lemak terdiri atas
docosahexaenoic acid (DHA) omega 3
• DHA sebagai brain's building block
• Peran omega 3:
– Asam lemak ini memberikan
struktur untuk neuron dan merupakan titik sambung
neurotransmitter reseptor
– DHA untuk memelihara fungsi
neurotransmiter
-DHA sebagai antiinflamasi
Meningkatkan ambang kejang
Aspek nutrisi terhadap psikiatri
• Kecukupan dari glukosa, asam amino, lemak dan
vitamin-mineral penting memelihara fungsi
otak normal
• Makanan diperlukan untuk memelihara integritas
membran sel otak dan produksi neurotransmiter
• otak tidak mampu menyimpan glukosa dan
oksigen perubahan kadar glukosa dibawah
batas kritis menyebabkan fungsi otak terganggu
Aspek nutrisi terhadap psikiatri
• Asam amino diperlukan untuk sintesis protein dan
pembentukan neurotransmiter
• Kualitas asupan protein mempengaruhi pembentukan protein
otak
• Asam amino triptofan sebagai prekusor serotonin (5
hydroxytryptami) neurotransmiter yang terlibat dalam
appetite, kenyang, tidur, tekanan darah, sensitivitas nyeri, dan
mood
• Tempat bagian otak yang aktif secara metabolik : hipokampus,
ganglia basalis, hipotalamus sangat sensitif terhadap efek
malnutrisi, kehilangan energi, suplai asam amino
Aspek nutrisi terhadap psikiatri
• Malnutrisi mempengaruhi maturasi otak:
neurogenesis, migrasi neuronal dan glial,
jumlah sinaps dan derajat mielinisasi
pembentukan atau perubahan ireversibel
perubahan fungsi kognitif
• 60% berat otak kering terdiri atas lemak
• Dalam kondisi optimal 25% lemak terdiri atas
docosahexaenoic acid (DHA) omega 3
• DHA sebagai brain's building block
• Peran omega 3:
– Asam lemak ini memberikan
struktur untuk neuron dan merupakan titik sambung
neurotransmitter reseptor
– DHA untuk memelihara fungsi
neurotransmiter
-DHA sebagai antiinflamasi
Meningkatkan ambang kejang
Peran omega 3
• Diferensiasi dan fungsi sel, oligodendrosit,
astrosit memerlukan ALA dan w3
• Bahan makanan sumber ALA:
– brokoli, flakseed,
– Bayam, kol
– Minyak kanola, minyak kedelai
• Bahan makanan sumber omega 3:
– fish oil, ikan laut
Angka Kebutuhan gizi untuk omega 3
• Bayi 0-6 bulan: 0,5 g
• Bayi 7-11 bulan: 0,5 gr
• Anak 1-3 tahun: 0,7 gr
• Anak 4-6 tahun: 0,9 gr
• anak 7-9 tahun: 0,9 gr
• Laki-laki 10-12 tahun: 1,2 gr perempuan : 1 gr
• Laki-laki > 13 tahun: 1,6 gr perempuan : 1,1 gr
• Bumil TM -1 : +0,3 gr
• Bumil TM -2 : +0,3 gr
• Bumil TM-3 : +0,3 gr
• Busui 6 bulan pertama : + 0,2 gr
• Busui 6 bulan kedua : + 0,2 gr
Diagnosis psikiatri --nutrisi
• Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorder (DSM) V:
1. Feeding and eating disorder (Gangguan makan)
2. ADHD
3. Autisme
Feeding and eating disorder
• Gangguan terus-menerus makan
atau perilaku makan yang menghasilkan
perubahan konsumsi atau absorpsi makanan
dan yang secara signifikan mengganggu
kesehatan fisik atau fungsi psikososial
• Diagnostik DSM V: pica, rumination disorder,
avoidant/restrictive food intake disorder,
anorexia nervosa, bulimia nervosa, dan binge
eating disorder
• Eating disorder: kondisi psikiatri yang
memberikan dampak komplikasi nutrisi dan
medik, kaadang-kadang beberapa bersifat
mengancam nyawa.
Anorexia nervosa
Terjadi pada 1-2% dewasa muda wanita dengan
85% pasien memiliki onset selama remaja
Tatalaksana nutrisi anorexia nervosa
• Pada gangguan makan diberikan
rehabilitasi nutrisi :
1. Penilaian nutrisi (assessment)
2. Terapi nutrisi medik
3. Konseling gizi
Penilaian nutrisi (assessment)
• Riwayat asupan nutrisi :
– Pasien anoreksia nervosa konsumsi kurang dari
1000 kalori
– Membatasi asupan mereka
– Takut makan
– Pasien Bulimia melakukan muntah setelah periode
binge ( menikmati kegiatan makan berlebihan)
– Pasien anoreksia nervosa bermain dengan
makanannya saat makan memotong-motong
makanan
• Penilaian laboratorium:
– Penurunan serum glukosa
– Penurunan status protein
• Penilaian antropometri
– pasien mengalami malnutrisi
– Perhitungan BB/TB
Anoreksia nervosa
– Vitamin dan mineral:
• Pasien anoreksia nervosa hiperkarotenemia
• Defisiensi zat besi bahan makanan sumber
Tata laksana terapi nutrisi
• Pasien rawat jalan:
– Rehabilitasi nutrisi
– Perbaikan BB
– Penghentian perilaku untuk menurunkan BB
– Perbaikan perilaku makan
– Perbaikan status psikologi dan emosional.
• Pasien rawat inap
Attention deficit hyperactivity disorder
• Gangguan perilaku
• Tidak ada perhatian, hiperaktifitas, impulsif
• Tidak sesuai perkembangan anak
• Faktor Pola diet:
– Artificial flavors
– Pewarna
– Gula
– Perubahan asam lemak
– Alergi
– Studi : natrium benzoat, pewarna/pengawet,
meningkatkan risiko perilaku negatif
Autism spectrum disorder
• Pola perilaku, interaksi sosial, komunikasi ???
• Faktor diet:
– Eliminasi diet tertentu : gluten free dan casein free
• Produk Gandum ,Produk susu
• Pola makan anak : jika anak hanya konsumsi makanan
tertentu saja, makanan yang dapat meningkatkan
hipersensitifitas ( tekstur, suhu, warna, bau) , kesulitan
dalam transisi makanan
• Beberapa anak menolak sayur dan buah dan hanya
mau konsumsi kelompok makanan tertentu saja
Autism spectrum disorder