Вы находитесь на странице: 1из 54

Peran nutrisi dalam gangguan

kesehatan jiwa

dr. Monika AK, M.Gizi, SpGK


Aspek nutrisi dari otak dan struktur
sistem syaraf
• One of the most important contributions of
nutrition to mental health is the maintenance
of the structure and function of the neurons
and brain centers coordinating communication
within the body and between the body and the
environment.
Bagaimana nutrisi mempengaruhi
kesehatan mental
1. Zat gizi dapat mendukung dan menginterfensi
perkembangan normal otak dan SSP
2. Zat gizi sebagai prekusor untuk neurotransmiter
3. Makronutrien sebagai sumber energi untuk otak
4. Zat gizi mempengaruhi transkripsi genetik
5. Zat gizi dapat mempengaruhi mood dan sense of
well-being
6. Zat gizi dapat masuk dan keluar dari sel dan
berhubungan dengan emosi dan stres
Struktur sel otak
• Jaringan otak terdiri 80% terdiri dari lemak
• Glukosa merupakan sumber energi sistem syaraf
• Kebutuhan energi otak disediakan terutama melalui
Adenosine triphosphat (ATP)
• Kemampuan sirkulasi serebral untuk memberikan
oksigen dalam konsentrasi cukup tinggi berperan
dalam metabolisme glukosa yang akan menghasilkan
ATP
• Energi dibutuhkan jaringan otak untuk memelihara
potensial membran, transpor ion, memelihara struktur
sel, biosintesis dan transpor neurotransmitter serta
biosintesis dan transpor elemen seluler
• Sel syaraf terdiri dari komponen asam lemak yang
menyusun membran sel fosfolipid sel syaraf
• Rasio omega 3 dan omega 6 mempengaruhi aspek
serotonin dan kolinergik dari neurotransmiter

• Sel syaraf berkomunikasi melalui pelepasan molekul


neurotransmiter :
– Serotonin
– Asetilkolin
– Dopamin Pembentukan neurotransmiter
memerlukan asam amino
– Noreepinefrin
seperti : triptofan, tirosin,
– Epinephrin glisin, glutamat
– Glutamat
Pembentukan neurotransmiter
• Asam amino
• Mineral : seng, tembaga, besi, selenium, magnesium
• Vitamin B : B1, B2, B3, B6, b12, asam folat
• Peran vitamin dalam fungsi otak:
– kerja langsung dan tidak langsung
– langsung terhadap fungsi otak antara lain aktifitas sintesis
neurotransmiter, neural receptor binding, neuronal
membrane ion pump
– Peran vitamin terhadap fungsi otak tidak langsung yakni
dalam metabolisme energi dan suplai darah serebral
Neurotansmiter- Prekusor-Kofaktor
Neurotransmiter prekusor Ko faktor
Norepinephrine Fenilalanin dan tirosin Tembaga, vitamin C
Norepinephrine menjadi Fenilalanin dan tirosin Tembaga, vitamin C
epineprine
Dopamin Fenilalanin dan tirosin Vitamin B6
Serotonin triptofan Vitamin B6
Peran zat gizi pada kesehatan jiwa
• Omega 3
• Vitamin B1, B2, B3, B12, asam folat,
• vitamin C
• vitamin D
• Mineral zat besi, selenium, zink,
• Asam amino
Omega 3
• Omega 3 ???
• Omega 3 dibutuhkan dari konsepsi sampai
maturitas
• Turunan omega 3: eicosapentaenoic acid (EPA)
dan docosahexanoic acid (DHA)
• Bahan makanan sumber EPA dan DHA :
seafood dan fatty fish
• DHA disimpan diotak dan sel syaraf  bagian
dari massa otak
 Berdasarkan jumlah ikatan rangkap
Penggolongan:
Asam lemak jenuh (saturated fatty acid/SAFA)
 ikatan rangkap (–)
Asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty
acid/MUFA)
 1 ikatan rangkap
Asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty
acid/PUFA)
 2 ikatan rangkap

11
Asam lemak …………………. (lanjutan)
 Berdasarkan letak ikatan rangkapnya
Penggolongan:
Asam lemak tak jenuh omega (n)-3
 ikatan rangkap pertama terletak pada atom C ke 3
dari gugus metil (CH3) yang terakhir (terminal)
Asam lemak tak jenuh n-6
 pada atom C 6
Asam lemak tak jenuh n-9
 pada atom C 9

12
Peran DHA
• Dibutuhkan untuk pertumbuhan,
perkembangan, maturasi normal otak
• Sintesis membran sel
• Pembentukan neutranmiter
• Bahan makanan sumber DHA : salmon,
sardine, tuna
• Kebutuhan DHA massa kehamilan dan laktasi :
– Kebutuhannya sekitar 200-300 mg DHA
Vitamin
• Vitamin B1 : thiamin diphosphate (TDP)
– Transformsi energi (koenzim)
– Konduksi membran dan syaraf :
• Stimulasi sistem syaraf
• Transmisi sistem syaraf  regulasi channel natrium dan fsforilasi
protein
– Esensial untuk metabolisme glukosa
– Biosintesis neurotranmiter
– Bahan makanan sumber : daging , kacang-kacangan , sereal
• Vitamin B2 (riboflavin)
– Sumber : daging, sayuran hijau, telur
– Struktur riboflavin terdiri 2 turunan koenzim FMN (flavin
mononucleotide) dan FAD (flavin adenine dinucleotide)
• Vitamin B2;
– Metabolisme vitamin B6
– Sintesis bentuk aktif folat , 5 metil
tetrahidofolatneurotransmiter (seperti dopamine)
memerlukan FAD-dependent monoamine oxidase for
metabolism
• Vitamin B3 (niacin)
– Komponen utama dalam molekul NADH yang penting
untuk sintesis neurotransmiter dopamin
• Vitamin B12
– Defisiensi vitamin B12 memberikan manifestasi neurologi
dan psikiatri yang bervariasi
– Manifestasi neurologi: parasthesia, gangguan koordinasi
– Manifestasi psikiatri: catotonia, depresi, bipolar disorder,
• Vitamin c terlibat dalam sintesis
neurotranmiter
– Menurunkan kofaktor mineral yang dapat
mengoksidasi reaksi yang diperlukan dalam
sintesis neurotranmiter norepinephrine
– Menurunkan co substrat tertentu selama sintesis
neurotranmiter seperti serotonin
Asam folat
• Defisiensi folat dihubungkan dengan:
– depresi
– Penurunan kognitif
– Demensia
• Hubungan defisiensi folat dan vitamin B12 =
– Anemia
– Fungsi kognitif
– hipotiroid
• Bahan makanan sumber :sayuran hijau, jamur,
buah, brokoli, asparagus , makanan yang
difortifikasi
Vitamin D
• Peran vitamin D dalam sel :
– Proliferasi
– Diferensiasi
– Neurotrophism
– Neuroproteksi
• Otak memiliki reseptor vitamin D
• Sumber vitamin D:
– Paparan sinar matahari 15-20 menit
– Bahan makanan: kuning telur, oily fish, makanan
minuman yang difortifikasi
Zat besi
• Besi sebagai sinyal dopaminergik
• Defisiensi besi :
– gangguan mielinisasi otak
– Defisiensi besi anak :
• Peningkatan resiko gangguan psikiatri
• Gangguan mood
• Autisme spectrum disorder
• Attention deficit hyeractivity disorder
seng
• Gangguan seng tidak hanya dari asupan nutrisi
tetapi juga dari gangguan mekanisme transpor
protein seng
• Seng berperan dalam regulasi produksi dopamin
di otak
• Mekanisme aksi seng menurunkan gejala
depresi”
– Penurunan dopamin reuptake (seng mengikat
reseptor dopamin)
– Meningkatkan konversi hormon tiroid T4 menjadi T3
– Meningkatkan fungsi eksitatori neurotransmiter
Asam amino
• Asam amino sebagai “building blocks”
neurotansmiter serotonin ( dari triptofan),
dopamin, norepinefrin ( tirosin)
• Sebagai antioksidan glutation ( glutamin,
glisin, N asetil sistein)
• 80% berat otak kering terdiri atas lemak
• Dalam kondisi optimal 25% lemak terdiri atas
docosahexaenoic acid (DHA)  omega 3
• DHA sebagai brain's building block
• Peran omega 3:
– Asam lemak ini memberikan
struktur untuk neuron dan merupakan titik sambung
neurotransmitter reseptor
– DHA untuk memelihara fungsi
neurotransmiter
-DHA sebagai antiinflamasi 
Meningkatkan ambang kejang
Aspek nutrisi terhadap psikiatri
• Kecukupan dari glukosa, asam amino, lemak dan
vitamin-mineral  penting memelihara fungsi
otak normal
• Makanan diperlukan untuk memelihara integritas
membran sel otak dan produksi neurotransmiter
• otak tidak mampu menyimpan glukosa dan
oksigen  perubahan kadar glukosa dibawah
batas kritis menyebabkan fungsi otak terganggu
Aspek nutrisi terhadap psikiatri
• Asam amino diperlukan untuk sintesis protein dan
pembentukan neurotransmiter
• Kualitas asupan protein mempengaruhi pembentukan protein
otak
• Asam amino triptofan sebagai prekusor serotonin (5
hydroxytryptami)  neurotransmiter yang terlibat dalam
appetite, kenyang, tidur, tekanan darah, sensitivitas nyeri, dan
mood
• Tempat bagian otak yang aktif secara metabolik : hipokampus,
ganglia basalis, hipotalamus sangat sensitif terhadap efek
malnutrisi, kehilangan energi, suplai asam amino
Aspek nutrisi terhadap psikiatri
• Malnutrisi mempengaruhi maturasi otak:
neurogenesis, migrasi neuronal dan glial,
jumlah sinaps dan derajat mielinisasi 
pembentukan atau perubahan ireversibel
perubahan fungsi kognitif
• 60% berat otak kering terdiri atas lemak
• Dalam kondisi optimal 25% lemak terdiri atas
docosahexaenoic acid (DHA)  omega 3
• DHA sebagai brain's building block
• Peran omega 3:
– Asam lemak ini memberikan
struktur untuk neuron dan merupakan titik sambung
neurotransmitter reseptor
– DHA untuk memelihara fungsi
neurotransmiter
-DHA sebagai antiinflamasi 
Meningkatkan ambang kejang
Peran omega 3
• Diferensiasi dan fungsi sel, oligodendrosit,
astrosit memerlukan ALA dan w3
• Bahan makanan sumber ALA:
– brokoli, flakseed,
– Bayam, kol
– Minyak kanola, minyak kedelai
• Bahan makanan sumber omega 3:
– fish oil, ikan laut
Angka Kebutuhan gizi untuk omega 3
• Bayi 0-6 bulan: 0,5 g
• Bayi 7-11 bulan: 0,5 gr
• Anak 1-3 tahun: 0,7 gr
• Anak 4-6 tahun: 0,9 gr
• anak 7-9 tahun: 0,9 gr
• Laki-laki 10-12 tahun: 1,2 gr perempuan : 1 gr
• Laki-laki > 13 tahun: 1,6 gr  perempuan : 1,1 gr
• Bumil TM -1 : +0,3 gr
• Bumil TM -2 : +0,3 gr
• Bumil TM-3 : +0,3 gr
• Busui 6 bulan pertama : + 0,2 gr
• Busui 6 bulan kedua : + 0,2 gr
Diagnosis psikiatri --nutrisi
• Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorder (DSM) V:
1. Feeding and eating disorder (Gangguan makan)
2. ADHD
3. Autisme
Feeding and eating disorder
• Gangguan terus-menerus makan
atau perilaku makan yang menghasilkan
perubahan konsumsi atau absorpsi makanan
dan yang secara signifikan mengganggu
kesehatan fisik atau fungsi psikososial
• Diagnostik DSM V: pica, rumination disorder,
avoidant/restrictive food intake disorder,
anorexia nervosa, bulimia nervosa, dan binge
eating disorder
• Eating disorder: kondisi psikiatri yang
memberikan dampak komplikasi nutrisi dan
medik, kaadang-kadang beberapa bersifat
mengancam nyawa.
Anorexia nervosa
Terjadi pada 1-2% dewasa muda wanita dengan
85% pasien memiliki onset selama remaja
Tatalaksana nutrisi anorexia nervosa
• Pada gangguan makan  diberikan
rehabilitasi nutrisi :
1. Penilaian nutrisi (assessment)
2. Terapi nutrisi medik
3. Konseling gizi
Penilaian nutrisi (assessment)
• Riwayat asupan nutrisi :
– Pasien anoreksia nervosa konsumsi kurang dari
1000 kalori
– Membatasi asupan mereka
– Takut makan
– Pasien Bulimia melakukan muntah setelah periode
binge ( menikmati kegiatan makan berlebihan)
– Pasien anoreksia nervosa bermain dengan
makanannya saat makan  memotong-motong
makanan
• Penilaian laboratorium:
– Penurunan serum glukosa
– Penurunan status protein

• Penilaian antropometri
– pasien mengalami malnutrisi
– Perhitungan BB/TB
Anoreksia nervosa
– Vitamin dan mineral:
• Pasien anoreksia nervosa  hiperkarotenemia
• Defisiensi zat besi  bahan makanan sumber
Tata laksana terapi nutrisi
• Pasien rawat jalan:
– Rehabilitasi nutrisi
– Perbaikan BB
– Penghentian perilaku untuk menurunkan BB
– Perbaikan perilaku makan
– Perbaikan status psikologi dan emosional.
• Pasien rawat inap
Attention deficit hyperactivity disorder
• Gangguan perilaku
• Tidak ada perhatian, hiperaktifitas, impulsif
• Tidak sesuai perkembangan anak
• Faktor Pola diet:
– Artificial flavors
– Pewarna
– Gula
– Perubahan asam lemak
– Alergi
– Studi : natrium benzoat, pewarna/pengawet,
meningkatkan risiko perilaku negatif
Autism spectrum disorder
• Pola perilaku, interaksi sosial, komunikasi ???
• Faktor diet:
– Eliminasi diet tertentu : gluten free dan casein free
• Produk Gandum ,Produk susu
• Pola makan anak : jika anak hanya konsumsi makanan
tertentu saja, makanan yang dapat meningkatkan
hipersensitifitas ( tekstur, suhu, warna, bau) , kesulitan
dalam transisi makanan
• Beberapa anak menolak sayur dan buah dan hanya
mau konsumsi kelompok makanan tertentu saja
Autism spectrum disorder

Вам также может понравиться