Вы находитесь на странице: 1из 20

GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR

MUSEUM BENTOEL
KELOMPOK 17 :
BAIQ RENY WULANDARI (16220-44)
SANG AYU MADE I.R.M (16220-48)
GISCA BUNGA KASH (16220-49)
TERESA YESI (16220-38)
FARAH AZIZAH (16220-73)
Tugas Kelompok (A) SPASIAL
*Ditunjukkan pada gambar denah / layout plan / site plan (gambar hasil
observasi dan pengukuran arsitektur)

A1) STATEMENT TEORI tentang SPASIAL


“Menurut Yi Fu Tuan ( dalam Susanto, 2001:20) ruang adalah sesuatu yang lebih abstrak dari
sekedar tempat.”
“Schulz (1984:11) membagi dua pengertian ruang, sebagai geometri tiga dimensional dan sebagai
GAMBAR bidang persepsual.”
“Tanda, simbol dan spasial bisa mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku orang yang
mengamatinya”
https://media.neliti.com/media/publications/222101-persepsi-manusia-terhadap-tanda-simbol-d.pdf

A2) APRESIASI tentang SPASIAL


Kajian tentang tata spasial pada unit
bangunan ini terlihat pada bentukan
denahnya, yaitu:
 Menggunakan Gaya arsitektur
klasik, memberikan kesan
aristokrat yang mewah pada
bangunan. Pilar-pilar, ornament,
dan profil-profil pada list plang
dan bingkai jendela.
Tugas Kelompok (A) SPASIAL
A3) KRITIK tentang SPASIAL
 Berdasarkan teori mengenai spasial dari Leepel (dalam Susanto, 2001:20) mendefinisikan ruang sebagai sesuatu yang
didalamnya manusia dapat melakukan kegiatan, sesuatu yang mengijinkan terjadinya pergerakan sehingga
pengertiannya tidak dapat dipisahkan dari pengalaman tempat.
 kritik spasial pada bangunan ini yaitu pada Karakteristik Spasial :
Fungsi ruang/bangunan: sebagai musium yang memajang koleksi benda-benda antik dan foto-foto bernilai seni,
edukasi dan sejarah milik PT. Bentoel
Hubungan ruang : setiap ruang saling berhubungan dihubungkan oleh lorong dan serambi
Organisasi ruang : LINEAR, Organisasi ruang yang dimana terdiri dari sejumlah ruang dan terpusat dalam satu ruangan
sekunder.
Sirkulasi ruang/kawasan: Menembus Ruang, Ialah suatu pergerakkan / ruang lingkup gerak yang berfungsi sebagai
penghubung ruang satu dengan lainnya melalui / menembus ruang yang lain.
Orientasi ruang/bangunan : ruang berorientasi pada fungsi yaitu sebagai sebuah bangunan museum.
Hubungan Lorong/
Fungsi ruang serambi
ruang

Sirkulasi
Organisasi linear Menembus
ruang/ Ruang ruang
Ruang display
GAMBAR kawasan GAMBAR

Muse-
orientasi um
Tugas Kelompok (B) FACADE
*Ditunjukkan pada gambar TAMPAK (gambar hasil
dokumentasi arsitektur)

B1) STATEMENT TEORI tentang FACADE


“ Fasade merupakan ekspresi visual bangunan
yang pertama kali diapresiasi oleh publik, oleh
karena itu penilaian terhadap Fasade identik
dengan penilaian terhadap suatu bangunan “.
Sumber: http://e-journal.uajy.ac.id/10826/4/3TA14209.pdf (diakses
20 Des 2018) CORAK
FASADE

PEMUNDU
B2) APRESIASI tentang FACADE RAN
Kajian tentang facade pada unit bangunan ini terlihat pada gambar TAMPAKNYA, BANGUNA
N
FACADE ATAP
yaitu: IRAMA
 Komposisi stereometrik dan goemetrik menjadi motif yang menonjol dan
DINDING
dalam fasade bangunan arsitektural museum Bentoel,selain itu seni dekoratif KOMPO
SISI
serta unsur monumentalis juga menjadi perhatian pada fasade, terlihat
pada atap pelana, unsure paladian,gotik, klasikisme, rasionalisme, modern,
simetris, vertikalisme, permainan bidang, garis-garis horizontal.
 Karakteristik fasade bangunan museum Bentoel adalah fasad kolonialisme:
dilihat dari Elemen-elemen fasade yang lain seperti bidang dinding, kolom,
dan ballustrade (pagar).
Tugas Kelompok (B) FACADE
*Ditunjukkan pada gambar TAMPAK (gambar hasil observasi dan
pengukuran arsitektur)
B3) KRITIK tentang FACADE
 Berdasarkan teori mengenai FACADE menurut D.K. Ching (1979), Kesimetrisan fasade bangunan dipengaruhi oleh
bentuk dan konfigurasi (komposisi) elemen fasadenya, yaitu: (1) Atap; (2) Pintu masuk utama (main entrance); (3)
Kolom; (4) Jendela; (5) Teras, balkon dan railing (railling); (6) Balok (ornamentasi).
 Kritik FACADE pada bangunan ini yaitu:
 Aspek estetika: artikulasi pada pemilihan model atap pelana terlihat menonjol dan menarik (estetis) serta unik dan
berkarakter khusus.
 Artikulasi berupa elemen-elemen tertentu, seperti : main entrance, teras dan balkon, tidak bisa diletakkan di tengah
fasade karena adanya pertimbangan fungsi (lay out denah) serta tuntutan alur sirkulasi yang harus mengikuti bentuk
denah.

PINTU MASUK ESTETIKA FASAD:


ATAP
UTAMA

1. KESATUAN 2. KESELARASAN
(UNITY) (HARMONY)

KOLOM JENDELA
3. KESETANGKUPAN 4. KESEIMBANGAN
(SYMMETRY) (BALANCE)

TERAS, BALKON, BALOK


RAILLING (ORNAMENTASI) 5. PERLAWANAN (CONTRAST)
Tugas Kelompok
(C) STRUKTUR UMUM
*Ditunjukkan pada gambar POTONGAN (gambar hasil pengukuran dan observasi arsitektur)
Beban Pola
C1) STATEMENT TEORI tentang STRUKTUR Gravitasi : Geometrik
Tegak Lurus bentuk:
“Struktur bangunan berpengaruh pada masalah teknik dan estetika Kebumi,
termasuk pembentukan ruang. Persoalan teknik adalah kekokohan gedung vertikal ke a. organisasi
terhadap pengaruh luar maupun beban sendirinya yang bisa bumi, beban fungsi ruang,
mengakibatkan perubahan bentuk atau bahkan robohnya gedung. yang secara b. visual,
alami dimiliki
Persoalan estetika merupakan persoalan arsitektur yang agak sulit oleh setiap
c. stabilitas,
ditentukan yaitu keindahan gedung secara keseluruhan, serta kualitas benda di muka d.distribusi
arsitektur. Struktur akan menentukan pembagian ruang-ruang dalam bumi. beban.
bangunan dan juga membentuk ruang luar dan ruang dalam” Struktur adalah sebuah sistem,
Sumber: http://mengerjakantugas.blogspot.com/2013/06/sistem-struktur-untuk-teori-arsitektur.html
artinya gabungan atau rangkaian
dari berbagai macam elemen-
C2) APRESIASI tentang STRUKTUR elemen yang dirakit sedemikian
• Kajian tentang struktur pada unit bangunan ini terlihat pada rupa hingga menjadi satu
kesatuan yang utuh.
gambar POTONGAN, yaitu:
 Elemen kaku yang digunakan yaitu balok, kolom, pelengkung, Pola dan Koordinasi
pelat datar, pelat berpelengkungan. Modul: Pola
1. Modul Perencanaan
 Dinding eksterior dan atap juga meredam kebisingan, serta (Ruang/Arsitektural) Struktur:
memberikan kenyamanan bagi pengunjung bangunan. 2.Modul Struktur Pola/Modul
 Jendela memberikan akses terhadap cahaya, udara, dan 3.Modul Bahan/
Material
Grid, garis-
pemandangan. 4.Modul Utilitas garis kotak
 Dinding interior dan partisi membagi ruang interior bangunan 5.Modul Perlengkapan lurus
Furnitur
menjadi satuan ruang-ruang yang lebih kecil.
Tugas Kelompok (C) STRUKTUR UMUM
C3) KRITIK tentang STRUKTUR
 Berdasarkan teori mengenai STRUKTUR dari Sesuai dengan teori Vitruvius,
struktur yang diterapkan tidak hanya bertindak sebagai wujud kekuatan Firmitas
bangunan (firmitas) saja, namun dengan struktur tersebut dapat menghasilkan (kekuatan
sebuah bentukan arsitektur yang estetik (firmitas) pada objek rancang tanpa
mengurangi fungsi didalamnya (utilitas).
bangunan)
 Kritik STRUKTUR pada bangunan ini yaitu:
 Bentuk Bangunan: Estetik
Museum Bentoel Bentuk bangunannya terlihat masif dan perancangannya lebih
mengutamakan space untuk ruang dalam yang luas dan minim sekat. Pada fasad
diberikan bentukan-bentukan yang modern (kotak atau persegi). Bentukan
bangunan cenderung hanya bentuk geometris kotak dan dibagian depan banyak
Fungsi (utilitas)
dihiasi material kayu.
Tugas Kelompok
(D) GAYA
D1) STATEMENT TEORI tentang GAYA
Gaya arsitektur Klasik:
 Ruangan – ruangan pada rumah klasik juga umunya di buat terpisah-pisah dan dalam ukuran yang extra
besar. Mulai dari pintu masuk di bagian depan, ruang penerima(foyer) ruang tamu, ruang keluarga, ruang
makan, dapur, dll dipisahkan dengan dinding solid. Ada kalanya koridor digunakan sebagai penghubung
antara ruang-ruang yang berjauhan. Karena memang idealnya rumah bergaya arsitektur klasik di bangun
di atas lahan yang luas.
 Bahan bagunan yang digunakan pada bangunan klasik umunya adalah bahan-bahan alam.
 Bangunan klasik juga perlu mengekspresikan seni di masanya seperti besi-besi cor, marmer, batu alam
adalah bahan – bahan yang ideal untuk menyajikan bengunan dengan gaya arsitektur klasik.
 Beberapa ciri arsitektur klasik antara lain: Bentuk Simetris, Kolom/PilarTinggi yang menjulang, Segitiga
pediment.

D2) APRESIASI tentang GAYA


Post Mod
• Kajian tentang Gaya Klasik pada unit Bangunan Museum Bentoel terlihat pada: Modern ern
 Dalam desain exterior maupun interior banyak kita temui ornamen yang
Medi verna
menggunakan bahan material natural, seperti kayu dan marmer, namun desain Klasik teran
kular
ia
ornamen tidak rumit dan terkesan ringan.
konte
 Penggunaan kolom dan balok sebagai elemen utama, memberi kesan bangunan mpore
mini eklek
malis tik
r
yang kokoh dan elegant.
 profil-profil pada list plang dan bingkai jendela, menonjolkan bentuk persegi
yang terkesan kaku namun menawan.
Tugas Kelompok
(D) GAYA
D3) KRITIK tentang STRUKTUR
Berdasarkan teori mengenai GAYA Arsitektur Klasik,
kritik GAYA pada bangunan ini yaitu:
 Setiap ruang menampilkan sejarah awal berdirinya PT.Bentoel pemilihan ornamen-ornamen interior yang
disesuaikan pada jamannya memberi kesan Klasik yang kental dalam setiap ruang.
 Sebagian besar ruangan di Museum Bentoel menggunakan pencahayaan dan Penghawaan alami, sirkulasi udara
cukup terjaga, di dukung dengan plafon yang cukup tinggi memberi kesan dingin pada setiap ruangan.
 Musium Bentoel sendiri memiliki dua bangunan utama, yang mana memiliki fungsi yang berbeda, namun gaya
arsitektural yang digunakan pada kedua bangunan adalah sama, hanya memiliki sedikit saja perbedaan yaitu pada
luas bangunan dan bentuk atap.

Arsitektur Arsitektur
Ciri-ciri

Ciri-ciri
Klasik : Modern :
1.Penggunaan 1. Elemen garis
kolom dan yang simetris
balok sebagai dan bersih.
elemen 2. Rancangan
utama. DIAGRAM
yang terbuka
2.Bahan dengan banyak
utama diambil elemen kaca.
dari alam.
Tugas INDIVIDU
SANG AYU MADE I.RM (1622048) (1) BENTUK RUANG
• Teori BENTUK RUANG RUANG
BENTUK Ruang adalah sebagai tempat
(topos ), tempat ( topos ) sebagai
• Menurut vitivirus, tidak ada suatu dimana, atau suatu place of
istilah bentuk. Bentuk bagi
belonging, uang menjadi lokasi
vitivurus, bila mau di kaitkan
dengan fungsi/utilitas tentunya yang tepat diman setiap elemen
merupakan gabungan antara fisik cenderung berada.
firmitas (thecnic) dengan venustas
(beauty/delight) (saliya”99). Apresiasi BENTUK RUANG
• Obyek dalam persepsi kita Dengan adanya bentuk ruang kita
memiliki wujud/ujud (sha) dapat menikmati bentuk ruang
(abecrombie, 1984 : 37 ) dengan berbagai bentuk yang
menghiasi suatu ruang tersebut.
• Wujud merupakan hasil
konfigurasi tertentu dari
permukaan-permukaan dan sisi Kritik BENTUK RUANG
bentuk ( ching, 1979 : 50 ) Jika banyak bentuk yang ada di
dalam satu ruangan maka ruangan
tersebut akan terlihat tidak rapih
dan tidak teratur.
Tugas INDIVIDU
SANG AYU MADE I.RM (1622048) (2) ORGANISASI RUANG
• Teori ORGANISASI RUANG Apresiasi ORGANISASI RUANG
1.) Organisasi Terpusat  Dengan adanya organisasi ruang,
Pola sirkulasi yang terjadi didalamnya merupkan pola sirkulasi spiral, dimana maka beberapa ruang dalam
manusia mengitari bagian utamanya yaitu ka'bah. serta seluruh ruang berada suatu bangunan dapat tertata
disekitarnya sangat terkait dengan bagian utama dari pusat itu.
dengan rapih dan sesuai.
2.) Organisasi Linear
Karena bila ruang - ruang yang disusun secara linier dapat memberikan kesan  Kritik ORGANISASI RUANG
lugas dan eksklusif. linier juga memberi kesan mengalir seperti air dan
berkelanjutan. Organisasi ruang harus tertata
3.) Organisasi Radial dengan rapih dan apabila tidak
tersusun dengan rapih maka, suatu
Organisasi ruang yang bersifat ekstrovett dimana memadukan organisasi ruang
terpusat dan linier. yang mengembang keluar ruang lingkupnya. bangunan akan terlihat tidak
4.) Organisasi Grid menyatu
Organisasi grid terdiri dan bentuk-bentuk dan ruang-ruang di mana posisinya
dalam ruang dan hubungan antar ruang diatur oleh pola atau bidang grid tiga
dimensi.
5.) Organisasi Cluster
Organisasi dalam bentuk kelompok atau “cluster” mempertimbangkan
pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya.
Tugas INDIVIDU Apresiasi SIRKULASI RUANG
SANG AYU MADE I.RM (1622048) Dengan adanya sirkulasi ruang kita dapat
mengakses ke suatu ruang satu dengan
Teori ORIENTASI RUANG ruang lainnya dengan mudah dan juga
(3) SIRKULASI RUANG Arah dari sebuah bentuk relative cepat.
terhadap bidang dasar, arah mata
• Teori SIRKULASI RUANG angin, bentuk-bentuk benda lain, Kritik SIRKULASI RUANG
DEFINISI SIRKULASI atau terhadap seseorang yang Jika disuatu ruang memiliki banyak pola
Kita mengalami suatu ruang melihatnya. sirkulasi maka akan membingungkan bagi
dalam kaitannya dengan dari pengguna sirkulasi untuk memilih mana
mana asal kita bergerak dan jalur terdekat.
akan kemana arah kita Apresiasi ORIENTASI RUANG
mengantisipasi tujuan Dengan adanya arah orientasi ruang
kita.Sirkulasi menjadi suatu kita dapat melihat dengan baik
wadah untuk memfasilitasi bentuk suatu ruang.
hal tesebut, dimana kita
bergerak dari suatu tempat Kritik ORIENTASI RUANG
ke sebuah tempat lain yang
berbeda, sehingga fungsi dari Apabila orientasi suatu ruang tidak
sirkulasi adalah untuk di atur dengan baik, maka suatu
menghubungkan ruangan ruangna akan terlihat tidak
yang satu dengan ruangan beraturan.
lainnya.
Tugas INDIVIDU
Gisca Bunga Kasih (1622049) (6) MATERIAL RUANG
Teori MATERIAL RUANG
Material adalah sebuah masukan
dalam produksi. Material seringkali
Teori BATAS RUANG adalah bahan mentah - yang belum
Batas ruang yaitu suatu lingkup yang diproses, tetapi kadang kala telah
mencakup wilayah tertentu. Suatu diproses sebelum digunakan untuk
tempat dimana memiliki jangkauan proses produksi lebih lanjut.
atau ukuran tertentu. Apresiasi MATERIAL RUANG
Material Ruang yang digunakan pada
Apresiasi BATAS RUANG Museum Bentoel didominasi oleh
Batasan ruang memudahkan kita material alami seperti kayu dan
untuk mengetahui batasan setiap marmer, memberi kesan hangat dan
ruang, agar dapat mengetahui nyaman pada ruang.
perbedaan setiap ruangan. Kritik MATERIAL RUANG

Kritik BATAS RUANG Pada beberapa ruang yang didominasi


material kaca, namun hanya digunakan
Batasan ruang jika tidak diatur pada etalase dan meja display.
dengan baik, maka bias jadi batasan
ruang itu tidak terlihat.
Tugas INDIVIDU Apresiasi TEKSTUR RUANG
Gisca Bunga Kasih (1622049) Dengan adanya tekstur kita dapat (8) SKALA RUANG
merasakan perbedaan Teori SKALA RUANG
(7) TEKSTUR RUANG permukaan suatu ruangan, halus-
kasar, dan sebagainya.
Dalam objek pengamatan kami,
skala yang lebih lebih banyak
digunakan adalah skala manusia
• Teori TEKSTUR RUANG
Kritik TEKSTUR RUANG dan skala generik.
• Tekstur adalah nilai raba dari Tekstur juga harus ditempatkan Macam Teori Skala, sbb:
suatu permukaan, bisa halus, 1) Skala ruang intim
kasar, licin, dan lain-lain. pada suatu bidang yang sesuai,
2) Skala ruang monumental
Berdasarkan hubungannya dengan karena jika tidak ditempatkan
3) Skala ruang kota
indera pengelihatan, tekstur dengan benar, suatu ruang akan 4) Skala ruang menakutkan
dibagi dua telihat tidak menyatu/tidak Apresiasi SKALA RUANG
• Tekstur Nyata : adalah bila diraba menyambung satu sama lain. Dengan adanya skala ruang kita
maupun dilihat, secara fisik terasa dapat merasakan besar atau
kasar-halusnya. kecilnya objek di dalam suatu
• Tekstur Semu : adalah tidak ruangan.
memiliki kesan yang sama antara Kritik SKALA RUANG
pengelihatan dan perabaan. Skala ruang dan skala
Tekstur semu ini bisa terbentuk perabot/furniture di dalam
karena kesan perspektif dan gelap ruang terkesan kurang
terang. proporsional.
Tugas INDIVIDU
TERESA YESI (1622038)
Tugas INDIVIDU
TERESA YESI (1622038)
Tugas INDIVIDU Apresiasi WARNA RUANG
BAIQ RENY WULANDARI (1622044) Pemilihan warna warna alami
seperti coklat kayu pada kusen
(9) WARNA RUANG dan furniture, orange muda
pada marmer lantai memberi
• Teori WARNA RUANG kesan ruangan bertekstur licin
dan suasana yang hangat.
• Warna adalah kesan yang ditimbulkan
oleh pantulan cahaya pada mata. Warna Kritik WARNA RUANG
pokok atau primer ada tiga yaitu merah, Dinding Ruang yang
kuning dan biru. Percampuran diantara didominasi warna putih,
warna-warna primer ini menghasilkan memberi kesan terang dan
warna sekunder. Putih dan hitam disebut
warna netral. Perbedaan warna bisa bersih. Ornamen hiasan
beragsur-angsur (gradasi) dan mencolok dinding berwarna warni,
(kontras) Setidaknya ada dua cara duplikat produk rokok yang
menyusun paduan warna, yakni :
pernah diproduksi oleh
• Analogus : adalah penyusunan dengan PT.Bentoel yang dipajang
cara meletakkan hasil perpaduan warna
primer diantaranya. disalah satu ruang memberi
• Monokromatik : adalah penyusunan kesan ruangan lebih hidup dan
berdasarkan tingka perpaduan dengan ceria, dan menjadi salah satu
warna putih dan hitam. daya tarik juga spot foto yang
cukup diminati pengunjung.
Tugas INDIVIDU Teori warna:
FARAH AZIZAH (1622073) Warna adalah kesan yang
ditimbulkan oleh pantulan
cahaya pada mata.
(10) SIRKULASI RUANG Fungsi warna :
estetika, manipulasi,
Teori sirkulasi psikologis
Jenis-jenis pola sirkulasi : Macam-macam efek warna :
1.Pola sirkulasi linear kesan hangat, kesan dingin.
2.Radial Apresiasi warna ruang :
3.Spiral warna ruang pada museum
4.Network bentoel memberi kesan
5.Campuran hangat, hal tersebut
ditunjukkan dengan warna
Apresiasi sirkulasi : tembok, lantai, tangga, serta
Sirkulasi pada museum bentoel menggunakan pola atap yang berwarna putijh,
radial, ditunjukkan dengan pola sirkulasi dengan kuning dan coklat.
pusat sirkulasiyaitu pada ruang duduk (seating area). Kritik :
Kritik : pola sirkulasi pada musium bentoel harus ebih pemilihan warna coklat
diperjelas agar pengunjung dapat melihat-lihat cocok untuk museum,
seluruh isi ruang dengan teratur. Tanpa terlewat satu karena fungsi warna juga
ruangan pun, selain itu juga dapat memudahkan mempengaruhi psikologis,
pengunjung. warna kuning memberi
kesan hangat pada ruangan.
Tugas INDIVIDU EKSTERIOR maupun
SANG AYU MADE I.RM (1622048)
INTERIOR bangunan
Museum ini
(11) TEMA RUANG menggunakan warna
• Teori TEMA RUANG putih pada dinding
Suatu pola utama atau ide dasar yang dijadikan yang Memberikan
acuan utama dalam merancang desain proyek, kesan bersih, sesuai
contoh tema kemaritiman, go green, bhineka
nusantara, dan lain-lain. EKSTERIOR dipadukan dengan
warna apa saja dan
• Apresiasi TEMA RUANG Coklat pada lantai
Dengan adanya tema ruang kita dapat Menimbulkan kesan
menentukan model suatu desain ruangan dan
juga dapat menentukan prabot/hiasan apa saja seimbang, cocok
yang dibutuhkan untuk tema yang akan
dirancang untuk lantai, dinding
dan furniture dari
• Kritik TEMA RUANG kayu atau menyerupai
Apabila tema suatu ruang tidak sesuai dengan kayu.
prabot/hiasan maka, suatu ruangan tidak
terasa menyatu. INTERIOR
Tugas INDIVIDU
BAIQ RENY WULANDARI (1622044) SARAN :
Kesimpulan: Kepekaan dan insting berarsitektur dapat
dilatih dengan sering melakukan
Berdasarkan pada survey objek amatan pengamatan – pengamatan detail
kami, dapat kami tarik kesimpulan bahwa arsitektur pada bangunan-bangunan yang
Dalam setiap bangunan Arsitektural ada memiliki nilai seni dan fungsi yang spesifik,
banyak aspek arsitektural yang menarik sehingga diharapkan akan dapat
untuk di amati, guna menjadi seorang menambah wawasan sebagai seorang
arsitek yang peka terhadap kebutuhan (calon) arsitektur yang kelak mungkin akan
ruang dan lingkungan, tanpa menemui banyak permasalahan dalam
mengesampingkan keindahan bentuk melakukan sebuah perancangan.
sebuah rancangan bangunan.

TERIMAKASIH

Вам также может понравиться