Вы находитесь на странице: 1из 20

Drainase Pertanian

Kelompok 3

Bilqis Tsamara 160110003


Umi Amalia 160110007
Yufan Verdyan Siahaan 160110026
Rosnita 160110050
Nurmala Putri 160110093
Dean Noval Zidan 160110110
Prayoga Nugroho 160110131
Eva Puspita Siregar 160110144
Ratih Rohima Sari 1601100
Husnul Hatimah 160110165
Pengertian Drainase Pertanian

Apa itu Drainase Pertanian? Sistem drainase


pertanian adalah sistem yang
digunakan untuk membuang
air yang tidak digunakan
dalam areal persawahan.
Pada sistem drainase
pertanian masih disisakan
sedikit air untuk kebutuhan
tanaman pertanian yang ada.
Sehingga tidak seluruh
kelebihan air dibuang pada
sistem drainase pertanian.
Drainase pada lahan
pertanian umumnya
membuang kelebihan air
seperti kelebihan air karena
hujan dan kelebihan air
irigasi.
Tujuan dan Manfaat Drainase Pertanian

• Memberikan lingkungan yang sesuai untuk perakaran


agar pertumbuhan tanaman maksimum dengan cara
membuang kelebihan air pada zona perakaran dan
mengendalikan salinitas pada zona perakaran dan profil
tanah
• Meningkatkan proses dekomposisi bahan organik dan
ketersediaan nitrogen
• Memperbaiki struktur tanah, sebagai hasil dari aerasi
tanah yaitu peningkatan dan pertumbuhan akar
• Mengalirkan kelebihan kadar garam.
Tujuan Drainase Pertanian

Pada lahan bergelombang drainase lebih berkaitan


dengan pengendalian erosi, sedangkan pada lahan rendah
(datar) lebih berkaitan dengan mengoptimalkan produksi.
Tujuan tersebut di atas dicapai melalui dua macam
pengaruh, yaitu ;
 Pengaruh langsung terutama ditentukan oleh :
1. Kondisi hidrologi
2. Karakteristik hidrolik tanah
3. Rancangan sistem drainase yaitu;
1) Penurunan muka air tanah di atas atau di dalam tanah
2) Mengeluarkan sejumlah debit air dari system drainase.

 Pengaruh tak langsung ditentukan oleh iklim, tanah, tanaman,


kultur teknis dan aspek sosial dan lingkungan.
Drainase Pertanian
Akibat dari drainase pertanian yang buruk terhadap
tanah dan tanaman :

1.Air yang mengisi pori tanah tidak hanya menghilangkan


udara pada pori tanah juga menghalagi pertukaran gas
(aerasi) pada akar. Kadar oksigen di dalam tanah sangat
terbatas.
2.Setelah oksigen terlarut pada genangan air habis oleh
mikroba, maka proses dekomposisi bahan organik
berubah dari aerobik menjadi anaerob.
3.Pelapukan bahan mineral berubah dari reaksi
oksidasi menjadi reaksi reduksi
4.Konsentrasi Ferrous (Fe2+) dan sulfida (S2-) yang
bersifat racun meningkat dalam beberapa hari
5.Mempengaruhi pengambilan unsur hara tanaman
melalui akar. Gejala yang muncul daun menguning, agak
merah atau muncul bercak-bercak pada daun.
Drainase Pertanian

Jenis – jenis drainase :

1. Drainase permukaan
Drainase permukaan berfungsi untuk menangani air
permukaan, khususnya air yang berasal dari air hujan.
2. Drainase bawah permukaan
Merupakan pembuangan atau pengontrolan muka
air tanah sampai optimal untuk meningkatkan produksi
tanaman. Drainase bawah permukaan berfungsi untuk
membuang air bawah permukaan, serta menerima dan
membuang air dari lapisan tembus air.
Drainase Pertanian

a. Drainase acak (Random Field Drains)


Untuk mengatasi masalah cekungan dan lubang – lubang tempat
berkumpulnya air. Lokasi dan arah dari saluran drainase disesuaikan
dengan kondisi tofografi lahan
b. Drainase Paralel (Parallel Field Drains)

Drainase ini digunakan pada tanah yang relative datar dengan


kemiringan kurang dari 1%–2 % Pada daerah dataran tertentu
ditemukan sistem khusus dari jarak saluran paralel, 2 saluran diletakkan
secara paralel dengan jarak 5-15 meter. Tanah galian saluran diletakkan
diantara kedua saluran tersebut, dimanfaatkan sebagai jalan yang
diperlukan pada saat pemeliharaan saluran.
Drainase Pertanian
Drainase Berdasarkan Penampungannya
a. Singular
Terdiri dari jajaran pipa–lateral yang
ditanam di bawah permukaan tanah
dengan jarak tertentu, air yang keluar
dari seluruh pipa lateral ditampung
pada saluran terbuka, selanjutnya
disalurkan ke saluran drainase utama.

b. Komposit
Terdiri dari jajaran pipa–pipa lateral yang
ditanam di bawah permukaan tanah
dengan jarak tertentu, air dari seluruh
pipa lateral ditampung pada pipa
penampung yang juga ditanam di tanah,
antara pipa lateral dengan pipa
penampung dihubungkan dengan
sambuangan, selanjutnya disalurkan ke
saluran drainase utama.
Drainase Pertanian
Drainase Berdasarkan Sistemnya
a. Sistem Herringbone Terdiri dari pipa saluran drainase lateral
yang diletakan secara parallel dan
terhubung dengan pipa utama dengan
membuat sudut tertentu, biasanya dari
kedua sisi. Pipa utama atau sub utama
diletakkan pada bagian lahan yang rendah
atau lahan yang pada kemiringan lahan
yang besar atau lembah
b. Sistem Gridiron
Sistem drainase gridiron terdiri dari
pipa–pipa saluran drainase lateral
yang diletakkan secara paralel dan
terhubung dengan pipa utama secara
tegak lurus, biasanya dari satu sisi.
Sistem ini sesuai untuk lahan di
daerah rendah yang datar dengan
ukuran lahan yang sama.
Drainase Pertanian
c. Sistem Drainase Intersepsi
Sistem drainase intersepsi dapat
menampung rembesan air yang mengalir
ke lahan yang terletak lebih rendah atau di
bagian bawah. Pipa intersepsi biasanya
diletakkan pada bagian atas dan daerah
yang basah yang ditentukan dari hasil
pengamatan drainase awal.
d. Sistem Random
Sistem ini digunakan pada lahan yang
berombak atau pada lahan dimana
kondisi tanahnya terdiri dari beragam
jenis tanah dan pada lahan yang terdapat
area tergenang. Sistem drainase random,
daerah cekungan dihubungkan dengan
saluran pengumpul air dan air di
keluarkan dari lahan melalui saluran
pembuang.
Drainase Pertanian
Hal yang diperlukan dalam perencanaan Saluran
Pembuang :

1. Peta
Peta situasi dan topografi, peta tanah, peta geologi, peta air
tanah, tata guna tanah dan tata jaringan irigasi dan drainase
2. Data Rencana
Data klimatologi termasuk curah hujan, data debit sungai,
data pola tanam dan tata tanam, hasil dan produksi tanaman
3. Data lainnya
Data lain yang berhubungan dengan masalah tersebut,
antara lain ketersediaan dan kapasitas outlet saluran
pengatur, data ketersediaan pompa beserta suku cadang dan
bengkel perbaikan
Drainase Pertanian

Permasalahan dalam perencanaan drainase:


• Peningkatan debit
Perubahan tata guna lahan yang selalu terjadi mengakibatkan peningkatan aliran
permukaan dan debit banjir. Besar kecil aliran permukaan sangat ditentukan oleh
pola penggunaan lahan, yang diekspresikan dalam koefisien pengaliran yang
bervariasi antara 0,10 (hutan datar) sampai 0,95 (perkerasan jalan). Hal ini
menunjukkan bahwa pengalihan fungsi lahan bisa meningkatkan debit puncak
banjir, dan hal ini mengakibatkan prasarana drainase yang ada menjadi tidak
mampu menampung debit yang meningkat tersebut.

• Penyempitan dan pendangkalan saluran


Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan berkurangnya lahan untuk saluran
drainase. Banyak banguanan di atas saluran menyebabkan drainase menjadi
tersumbat. Hal ini karena kesadaran penduduk yang rendah terhadap
kebersihanlingkungan.

• Lemahnya koordinasi dan sinkronisasi dengan komponen infrastruktur


yang lain
Terkadang penggalian saluran drainase tidak sengaja merusak prasarana yang
sudah ada atau yang ditanam dalam tanah. Biasanya kesalahan ini terjadi karena
tidak adanya informasi yang akurat mengenai prasarana tersebut.
Drainase Pertanian
1. Rasio ruang (void ratio) = e
merupakan suatu indeks dari isi pori tanah, yang
dinyatakan dalam hubungannya dengan isi padat,
tetapi bukan dengan isi total tanah.
𝑽𝒑
e=
𝑽𝒔
Dimana,
Vp = Volume ruang pori
Vs = Volume partikel padat

Nilai porositas tanah (f) lebih banyak


dipergunakan dalam fisika tanah dari pada rasio
ruang (e) yang pada umumnya merupakan indeks
yang lebih banyak dipakai dalam teknil sipil dan
mekanika tanah.
Drainase Pertanian

2. Porositas (f)
Drainase Pertanian

• Kelembaban tanah adalah perbandingan volume air dengan


volume tanah basah atau kering.

• Porositas tanah ter-drainase atau Drainable porosity (Pd)


Pd(%)= porositas tanah (%)-kelembaban pada
kapasitas lapang (%)
𝑑𝑑
Pd ( % ) = ℎ
𝑥 100%

Dimana: dd = tinggi air dirainase (mm)


h = tinggi muka air tanah (mm)
Drainase Pertanian

Drainable water atau Air Drainase

• Drainable water: banya kny a air y a ng dapat


dialirkan dari tanah y a n g j e n u h air akibat gaya
gravitasi.
• Satuan air drainase ( met er atau mili met er )
Drainase Pertanian

Penambahan dan pengurangan air pada lahan pertanian menggunakan sebuah sistem
kesetimbangan yaitu,

Dimana,
IR = Air Irigasi
R = Air Hujan
ri = Rembesan masuk
ET = Evapotranspirasi
P = Perkolasi
I = Infiltrasi
rk = Rembesan keluar

Dapat disimpulkan bahwa kesetimbangan dimana air yang masuk (sebelah


kanan) pada lahan pertanian harus sama dengan air yang keluar (sebelah kiri) pada lahan
pertanian itu sendiri. Apabila pada sisi air yang masuk lebih besar daripada jumlah air
yang keluar, maka pada saat itulah diperlukan sistem drainase yang akan membuang
kelebihan air tersebut.
Drainase Pertanian

CO NTO H SO AL

Sebidang lahan dengan ukuran 20 m x 15 m kedalaman


akar 1 meter memiliki ruang pori 47%, dan kelembaban
tanah setelah didrainase adalah 39%. Tentukan void ratio
(e); drainable porosity; banyaknya air yang di-drainase-kan
Drainase Pertanian
Terima Kasih

Вам также может понравиться