Вы находитесь на странице: 1из 22

BAB 7

LEMBAGA PENUNJANG
PERBANKAN

• FITRIANA RAHAYU
• NOVITA SARI
• ROMINCE PAKPAHAN
• YEYET EKAWATI
KLIRING

Kliring ialah sarana perhitungan warkat antarbank yang


dilaksanakan oleh Bank Indonesia guna memperluas dan
memperlancar lalu lintas pembayaran giral. Pembayaran
giral antarbank yaitu kegiatan bayar-membayar dengan
warkat bank diperhitungkan atas beban dan untuk
kepentingan rekening nasabah bank yang telah ditetapkan.

BANK PESERTA KLIRING


Bank-bank umum dan bank pembangunan yang berada di
wilayah kliring tertentu dikoordinator oleh Bank Indonesia
atau bank lain yang ditunjuk di wilayah itu
Macam-macam penyertaan
dalam kliring

1
Penyertaan langsung
Yaitu memperhitungkan warkat secara langsung dalam pertemuan kliring, dan yang
dapat ikut dalam penyertaan langsung ialah Kantor BI, Kantor Pusat bank Umum,
dan Bank Pembangunan serta kantor cabang kedua bank itu

2
Penyertaan tidak langsung
Yaitu memperhitungkan warkat dalam pertemuan kliring melalui kantor pusat atau
salah satu kantor cabangnya yang menjadi peserta kliring yang ikut dalam
penyertaan ini ialah kantor cabang dan kantor cabang pembantu
Syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh kantor bank umum
atau bank pembangunan
a. Mempunyai izin usaha dari Mentri Keuangan
b. Keadaan administrasi dan keuangan bank tersebut
memungkinkan untuk memenuhi kewajibannya dalam
kliring
c. Simpanan giro masyarakat dan kelonggaran bank
kredit yang diberikan telah mencapai jumlah
sekurang-kurangnya 20% dari syarat modal disetor
minimum bagi pendirian bank baru di wilayah yang
bersangkutan
d. Bagi bank penyelenggaraan kliring ini berlaku selama 6
bulan terhitung sejak tanggal penyetoran.
e. Diwajibkan ikut serta dalam kliring, setelah mendapat
persetujuan Bank Indonesia
WAKIL PESERTA KLIRING
Setiap bank peserta, langsung menunjuk sekurang-kurangnya 2 orang wakil
tetap pada lembaga kliring. Wakil-wakil ini dapat dibedakan atas dua
golongan:

Golongan
• Golongan ini berwenang untuk
membuat, mengubah, memberikan
tanda terima dan menandatangani
A daftar rekapitulasi, neraca, dan
bilyet saldo kliring.

Golongan
• Di samping melaksanakan apa yang
dilakukan golongan A, golongan ini
juga berwenang untuk mengubah,
B menambah, dan menandatangani
surat penolakan tersebut.
Waktu (jam) kliring

 Kliring diselenggarakan setiap hari kerja sepanjang


kantor penyelenggara dibuka untuk umum. Pertemuan
kliring diadakan dua kali sehari dan jadwalnya
ditetapkan oleh penyelenggara. Jika salah satu peserta
kliring tidak dapat turut serta dalam kliring, peserta
tersebut diwajibkan untuk mengajukan permohonan dan
penyelenggara sepuluh hari sebelumnya. Bila
permohonan tersebut telah disetujui maka peserta yang
bersangkutan duwajibkan mengemukakan hal tesebut
dalam surat kabar yang mempunyai peredaran yang luas
ditempat tersebut. Penyelenggara akan mengemukakan
hal tersebut pada peserta dua hari kerja sebelum hari
efektif.
Warkat kliring
 Ialah alat lalu lintas pembayaran giral yang diperhitungkan
dalam kliring. Warkat kliring terdiri dari cek bilyet giro, surat
nukti penerimaan transfer dari luar kota, wesel bank untuk
transfer kredit, dan nota debet, semuanya dinyatakan dalam
mata uang rupiah dan bernilai nominal penuh (100% fact value).

Bilyet Saldo
 Berdasarkan neraca kliring penyerahan dan neraca kliring retur
dibuat bilyet saldo kliring yang memuat hasil akhir kliring dari call
money. Oleh penyelenggara dibuatkan neraca gabungan yang
merupakan konpilasi dari neraca masing-masing peserta. Kliring
dinyatakan selesai apabila neraca kliring gabungan telah
seimbang dan hasil kliring masing-masing peserta telah dapat
diselesaikan.
Dihentikan dari Kliring

Apabila jumlah kewajiban dari suatu peserta melampaui


jumlah dana (saldo) dan jaminan kliring yang tersedia pada
penyelenggara, maka pelampauan itu disebut saldo negatif.
Peserta yang bersangkutan diberi kesempatan untuk
menyelesaikan saldo negatif itu dalam 30 menit setelah
pertemuan kliring retur ditutup. Jika sampai batas waktu tadi
tidak dapat diselesaikan juga maka atas persetujuan Bank
Indonesia penyelenggara dapat memperpanjang batas
waktu termaksud sampai hari kliring berikutnya sebelum kas
dari kantor penyelenggara dibuka dan jika saldo negatif tidak
dapat diselesaikan juga maka terhadap peserta itu
dikenakan penghentian sementara dari pengikutsertaan
dalam kliring
Pengunduran Diri dari Kliring

Peserta dapat mengajukan permohonan pengunduran diri


dari kliring jika mengalami hal-hal sebagai berikut :
 Mengalami kesulitan keuangan yang mengakibatkan
tidak terpenuhinya syarat-syarat untuk diikutsertakan
lebih lanjut dalam kliring
 Kepengurusan peserta yang bersangkutan tidak
menunjukkan keadaan semestinya, seperti perselisihan
dalam kepengurusan
Pengertian Pasar Uang

Pasar uang dan pasar modal terdapat perbedaan yang cukup


jelas. Misalnya jika dilihat dari jangkauan instrumen yang
diperjualbelikan, tempat penjualan serta tujuan daripada para
penjual dan pembeli dari kedua pasar tersebut
Perbedaan pertama adalah dari instrumen yang
diperjualbelikan yaitu jika di dalam pasar modal yang
diperjualbelikan adalah surat-surat berharga jangka panjang
seperti saham dan obligasi. Sedangkan pasar uang adalah
surat-surat berharga jangka pendek
Kemudian jika dilihat dari segi pasar tempat
diperjualbelikan surat-surat berharga tersebut juga berbeda,
misalnya dalam jual beli pasar modal para penjual dan pembeli
dapat bertemu disuatu tempat tertentu seperti bursa efek,
sedangkan pasar uang , pasarnya abstrak artinya penjualan
dan pembelian surat-surat tersebut tidak dipasar tersebut, akan
tetapi melalui elektronik.
Tujuan Pasar Uang

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pasar uang adalah


sebagai berikut :
1. Pihak yang membutuhkan dana, dalam hal ini baik bank
maupun perusahaan non bank yang membutuhkan
dana yang segera harus dipenuhi untuk kepentingan
tertentu
2. Pihak yang menanamkan dana, yaitu pihak yang
menyediakan dana atau pihak yang menjual dana baik
bank maupun perusahaan non bank dengan tujuan
investasi di pasar uang
Bagi pihak yang memerlukan dana dan mencari dana
tersebut dipasar uang terdapat beberapa tujuanm yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek
2. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
3. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
4. Sedang mengalami kalah kliring

Tujuan bagi pihak yang menanamkan dananya di pasar


modal adalah :
1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku
bunga tertentu
2. Bermaksud membantu pihak yang benar-benar
mengalami kesulitan keuangan
3. Spekulasi dengan harapan keuntungan besar dalam
waktu yang relatif singkat dan dalam kondisi ekonomi
tertentu
Instrumen Pasar Uang

 Pengertian Pasar Uang adalah suatu pasar yang menjadi


wadah bertemunya para pemilik dana (Funder) dengan
pihak yang membutuhkan dana (Consumer), dimana
pertemuan tersebut dapat dilakukan secara langsung
ataupun melalui perantara (Broker) atas transaksi
permintaan (Demand) atau penawaran (Supply)
terhadap sejumlah dana atau surat-surat berharga
jangka pendek.
 Sertifikat Bank Indonesia (SBI), yaitu surat berharga yang bentuknya hutang jangka pendek yang
diterbitkan oleh pemerintah.

 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), yaitu surat berharga yang diperdagangkan secara diskonto
dengan Bank Indonesia atau lembaga keuangan lainnya yang ditentukan oleh Bank Indonesia.

 Sertifikat Deposito, yaitu instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh Bank terhadap simpanan
nasabahnya dengan tingkat suku bunga dan periode jatuh tempo yang ditentukan.

 Treasury Bills, yaitu suatu surat hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara dengan
jangka waktu kurang dari satu tahun.

 Promissory Notes, yaitu suatu surat pernyataan kesanggupan untuk membayar transaksi hutang
piutang jangka pendek yang dilakukan kreditur dan debitur.

 Commercial Paper, yaitu instrumen hutang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan kepada
investor tanpa adanya jaminan (collateral), yang dipakai untuk pembiayaan kewajiban jangka
pendek.

 Call Money, yaitu instrumen keuangan yang dipakai untuk kegiatan transaksi pinjam-meminjam
sejumlah dana yang dilakukan antar Bank dengan jangka waktu pendek (maksimal 1 tahun).

 Banker’s Acceptance, yaitu suatu surat berharga yang dipakai untuk kegiatan eksport-import
barang, dapat juga digunakan dalam transaksi valuta asing (valas).

 Repurchase Agreement (REPO) adalah adalah transaksi jual beli instrument efek antara dua
belah pihak yang didasari dengan perjanjian dimana pada tanggal yang telah ditentukan di
kemudian hari akan dilaksanakan pembelian kembali atas efek yang sama dengan harga tertentu
yang telah disepakati.

 Pasar valuta asing (foreign exchange market, forex) atau disingkat valas merupakan suatu
jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata
uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di
dunia selama 24 jam secara berkesinambungan
Asuransi

 Asuransi adalah persetujuan dalam mana pihak yang


menjamin berjanji pada pihak yang dijamin untuk
menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti
kerugian yang diderita oleh yang dijamin, karena akibat
dari suatu peristiwa yang belum jelas terjadi. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa asuransi
melibatkan dua pihak yaitu pihak yang menjamin
kerugian dan pihak yang menderita kerugian.
 Asuransi mempunyai beberapa manfaat bagi
tertanggung yaitu
1. Rasa aman dan perlindungan
Dengan mengikuti asuransi akan memberikan suatu rasa
aman terhadap kejadian- kejadian yang tidak
diharapkan dan bisa mengakibatkan kerugian.
2. Asuransi dapat dijadikan sebagai tabungan dan
sumber pendapatan.
Asuransi merupakan salah satu bentuk tabungan dan
sumber pendapatan selain deposito, simpanan dan
lainnya.
3. Polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk
mendapatkan kredit. Bila kita ingin memperoleh kredit
bank, polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk
memperoleh kredit tersebut.
4. Pendistribusian dan manfaat. Jika tidak ada asuransi
maka kerugian yang diakibatkan oleh suatu persitiwa
tertentu hanya akan ditanggung oleh yang mengalami
peristiwa tersebut. Akan tetapi, dengan adanya asuransi
biaya kerugian tersebut dapat dialihkan kepada
penanggung yang tentu saja sangat bermanfaat bagi
penanggung.
5. Membantu kegiatan usaha. dll
 RESIKO DAN KETIDAK PASTIAN

Resiko merupakan sesuatu yg terjadi yg tdk dinginkan, pada


asuransi resiko bisa diartikan ketidakpastian dari kerugian
keuangan atau atau kemungkinan terjadi kerugian.
Dengan identifikasi yg tepat maka penanggung bisa menghitung
dengan tepat kerugian yg akan terjadi.

Macam Resiko :
1. Resiko murni
2. Resiko spekulatif
3. Resiko individu
Penanganan resiko ada beberapa cara :
1. Menghindari resiko
2. Mengurangi resiko
3. Menahan resiko
4. Membagi resiko
5. mentransfer resiko.
 POLIS ASURANSI.
Perjanjian antara tertanggung dan penanggung.
Isi Polis :
1. Nomor polis
2. Nama dan alamat tertanggung
3. Uraian resiko
4. jumlah pertanggungan
5. Jangka waktu pertanggungan
6. Besar premi dll
 PENGGOLONGAN ASURANSI
1. Asuransi sukarela
2. Asuransi wajib.
 MENURUT JENIS USAHA
1. Asuransi Kerugian ( Kebakaran, angkutan dll )
2. Asuransi jiwa
3. Reasuransi.
 Prinsip Asuransi
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus
dipenuhi, yaitu insurable interest, utmost good faith, proximate
cause, indemnity, subrogation dan contribution.
Leasing
Leasing pada umumnya Istilah leasing berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata
Lease yang berarti sewa-menyewa, pada dasarnya leasing merupakan suatu bentuk
derivatif dari sewa-menyewa yang kemudian berkembang dalam bentuk khusus serta
mengalami perubahan fungsi menjadi salah satu jenis pembiayaan. Dalam bahasa
Indonesialeasing sering diistilahkan dengan sewa guna usaha.

Dalam suatu transaksi lease biasanya terdapat beberapa partisipan.


1. Lessor (orang yang menyewakan)
2. Lessee (orang yang menyewa)
3. Pemasok
4. Bank atau kreditur.

MANFAAT LEASING
1. Menghemat modal
2. Diversifikasi sumber sumber pembiayaan
3. Biaya lebih murah
4. Diluar neraca

JANGKA WAKTU
Yaitu jangka waktu dalam leasing yang dimulai sejak diterimanya barang modal oleh
Lessee sampai dengan berakhirnya perjanjian. Jangka waktu leasing ditetapkan
dalam tiga kategori, yaitu:
1. jangka waktu singkat, minimal 2 (dua) tahun .
2. Jangka menengah, minimal 3 (tiga) tahun .
3. Jangka panjang, minimal 7 (tujuh) tahun.
Macam-macam bentuk aktivitas leasing.
 1. Operating lease
Adalah kegiatan Sewa Guna Usaha di mana Penyewa Guna Usaha, tidak
mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha.
biasanya lessor akan melakukan perawatan dan service atas peralatan yang
disewakan dan biaya ini akan di bebankan kedalam biaya perawatan lesse.
Kelebihan sebelum perjanjian lease berakhir, terdapat hak kepada lessee
untuk membatalkan dan mengembalikan perjanjian tersebut
 2. Financial / Capital Lease
adalah kegiatan Sewa Guna Usaha, di mana Penyewa Guna Usaha pada akhir
masa kontrak memiliki hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha
berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama.
 3. Sale and lease back lease
Adalah pihak lesse sengaja menjual barang modalnya kepada lessor untuk
kemudian dilakukan kontrak sewa guna usaha atas barang tersebut antara
lessor dengan lesse yang dalam hal ini sebagai pihak yang mejual barang
untuk digunakan selama masa lease yang disetujui kedua pihak.
 4. Combination lease
kombinasi lease adalah gabungan dari operartional lease dan capital lease,
dimana pada finance atau capital lease juga dapat melakukan pembatalkan
dan mengembalikan perjanjian tersebut sebelum perjanjian lease berakhir.
 5. Synthetic lease
Lease ini sangat popular pada tahun 1990 atau pertenggahan 1990 dan
kepopulerannya mulai pudar sekitar tahun 2001. Dimana lease ini dapat
digunakan untuk tetap membukukan hutang pada balance sheet.
 ASURANSI LEASING
Untuk menghindari risiko kerugian yang besar dalam kegiatan
leasing, ditetapkan dalam perjanjian kontraknya bahwa adanya
asuransi yang ditanggung oleh pihak lessee. Pihak lessee harus
menanggung premi asuransi dengan alasan lessee adalah pihak
yang mengerti seluk beluk barang modal yang digunakan dan
pihak lessor hanya mendapatkan keuntungan dari selisih
anatara biaya sana (cost of fund) dengan tingkat bunga yang
ditawarkan kepada lessee.

PEMBAYARAN SEWA GUNA USAHA


Terdapat dua cara untuk melakukan pembayaran pada leasing
ini yaitu:
1. Pembayaran dimuka (payment in advance)
Pembayaran angsuran pertama dilakukan pada saat realisasi
atau saat tanggal dimana perjanjian leasing disepakati.
Angsuran ini hanya mengurangi utang pokok karena saat itu
belum dikenkan bunga.
2. Pembayaran sewa di belakang (payment in arrears)
Angsuran ini dilakukan pada periode berikutnya setelah relisasi
atau sebualn setelah perjanjian leasing disepakati.

Вам также может понравиться