Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LEMBAGA PENUNJANG
PERBANKAN
• FITRIANA RAHAYU
• NOVITA SARI
• ROMINCE PAKPAHAN
• YEYET EKAWATI
KLIRING
1
Penyertaan langsung
Yaitu memperhitungkan warkat secara langsung dalam pertemuan kliring, dan yang
dapat ikut dalam penyertaan langsung ialah Kantor BI, Kantor Pusat bank Umum,
dan Bank Pembangunan serta kantor cabang kedua bank itu
2
Penyertaan tidak langsung
Yaitu memperhitungkan warkat dalam pertemuan kliring melalui kantor pusat atau
salah satu kantor cabangnya yang menjadi peserta kliring yang ikut dalam
penyertaan ini ialah kantor cabang dan kantor cabang pembantu
Syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh kantor bank umum
atau bank pembangunan
a. Mempunyai izin usaha dari Mentri Keuangan
b. Keadaan administrasi dan keuangan bank tersebut
memungkinkan untuk memenuhi kewajibannya dalam
kliring
c. Simpanan giro masyarakat dan kelonggaran bank
kredit yang diberikan telah mencapai jumlah
sekurang-kurangnya 20% dari syarat modal disetor
minimum bagi pendirian bank baru di wilayah yang
bersangkutan
d. Bagi bank penyelenggaraan kliring ini berlaku selama 6
bulan terhitung sejak tanggal penyetoran.
e. Diwajibkan ikut serta dalam kliring, setelah mendapat
persetujuan Bank Indonesia
WAKIL PESERTA KLIRING
Setiap bank peserta, langsung menunjuk sekurang-kurangnya 2 orang wakil
tetap pada lembaga kliring. Wakil-wakil ini dapat dibedakan atas dua
golongan:
Golongan
• Golongan ini berwenang untuk
membuat, mengubah, memberikan
tanda terima dan menandatangani
A daftar rekapitulasi, neraca, dan
bilyet saldo kliring.
Golongan
• Di samping melaksanakan apa yang
dilakukan golongan A, golongan ini
juga berwenang untuk mengubah,
B menambah, dan menandatangani
surat penolakan tersebut.
Waktu (jam) kliring
Bilyet Saldo
Berdasarkan neraca kliring penyerahan dan neraca kliring retur
dibuat bilyet saldo kliring yang memuat hasil akhir kliring dari call
money. Oleh penyelenggara dibuatkan neraca gabungan yang
merupakan konpilasi dari neraca masing-masing peserta. Kliring
dinyatakan selesai apabila neraca kliring gabungan telah
seimbang dan hasil kliring masing-masing peserta telah dapat
diselesaikan.
Dihentikan dari Kliring
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), yaitu surat berharga yang diperdagangkan secara diskonto
dengan Bank Indonesia atau lembaga keuangan lainnya yang ditentukan oleh Bank Indonesia.
Sertifikat Deposito, yaitu instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh Bank terhadap simpanan
nasabahnya dengan tingkat suku bunga dan periode jatuh tempo yang ditentukan.
Treasury Bills, yaitu suatu surat hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara dengan
jangka waktu kurang dari satu tahun.
Promissory Notes, yaitu suatu surat pernyataan kesanggupan untuk membayar transaksi hutang
piutang jangka pendek yang dilakukan kreditur dan debitur.
Commercial Paper, yaitu instrumen hutang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan kepada
investor tanpa adanya jaminan (collateral), yang dipakai untuk pembiayaan kewajiban jangka
pendek.
Call Money, yaitu instrumen keuangan yang dipakai untuk kegiatan transaksi pinjam-meminjam
sejumlah dana yang dilakukan antar Bank dengan jangka waktu pendek (maksimal 1 tahun).
Banker’s Acceptance, yaitu suatu surat berharga yang dipakai untuk kegiatan eksport-import
barang, dapat juga digunakan dalam transaksi valuta asing (valas).
Repurchase Agreement (REPO) adalah adalah transaksi jual beli instrument efek antara dua
belah pihak yang didasari dengan perjanjian dimana pada tanggal yang telah ditentukan di
kemudian hari akan dilaksanakan pembelian kembali atas efek yang sama dengan harga tertentu
yang telah disepakati.
Pasar valuta asing (foreign exchange market, forex) atau disingkat valas merupakan suatu
jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata
uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di
dunia selama 24 jam secara berkesinambungan
Asuransi
Macam Resiko :
1. Resiko murni
2. Resiko spekulatif
3. Resiko individu
Penanganan resiko ada beberapa cara :
1. Menghindari resiko
2. Mengurangi resiko
3. Menahan resiko
4. Membagi resiko
5. mentransfer resiko.
POLIS ASURANSI.
Perjanjian antara tertanggung dan penanggung.
Isi Polis :
1. Nomor polis
2. Nama dan alamat tertanggung
3. Uraian resiko
4. jumlah pertanggungan
5. Jangka waktu pertanggungan
6. Besar premi dll
PENGGOLONGAN ASURANSI
1. Asuransi sukarela
2. Asuransi wajib.
MENURUT JENIS USAHA
1. Asuransi Kerugian ( Kebakaran, angkutan dll )
2. Asuransi jiwa
3. Reasuransi.
Prinsip Asuransi
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus
dipenuhi, yaitu insurable interest, utmost good faith, proximate
cause, indemnity, subrogation dan contribution.
Leasing
Leasing pada umumnya Istilah leasing berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata
Lease yang berarti sewa-menyewa, pada dasarnya leasing merupakan suatu bentuk
derivatif dari sewa-menyewa yang kemudian berkembang dalam bentuk khusus serta
mengalami perubahan fungsi menjadi salah satu jenis pembiayaan. Dalam bahasa
Indonesialeasing sering diistilahkan dengan sewa guna usaha.
MANFAAT LEASING
1. Menghemat modal
2. Diversifikasi sumber sumber pembiayaan
3. Biaya lebih murah
4. Diluar neraca
JANGKA WAKTU
Yaitu jangka waktu dalam leasing yang dimulai sejak diterimanya barang modal oleh
Lessee sampai dengan berakhirnya perjanjian. Jangka waktu leasing ditetapkan
dalam tiga kategori, yaitu:
1. jangka waktu singkat, minimal 2 (dua) tahun .
2. Jangka menengah, minimal 3 (tiga) tahun .
3. Jangka panjang, minimal 7 (tujuh) tahun.
Macam-macam bentuk aktivitas leasing.
1. Operating lease
Adalah kegiatan Sewa Guna Usaha di mana Penyewa Guna Usaha, tidak
mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha.
biasanya lessor akan melakukan perawatan dan service atas peralatan yang
disewakan dan biaya ini akan di bebankan kedalam biaya perawatan lesse.
Kelebihan sebelum perjanjian lease berakhir, terdapat hak kepada lessee
untuk membatalkan dan mengembalikan perjanjian tersebut
2. Financial / Capital Lease
adalah kegiatan Sewa Guna Usaha, di mana Penyewa Guna Usaha pada akhir
masa kontrak memiliki hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha
berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama.
3. Sale and lease back lease
Adalah pihak lesse sengaja menjual barang modalnya kepada lessor untuk
kemudian dilakukan kontrak sewa guna usaha atas barang tersebut antara
lessor dengan lesse yang dalam hal ini sebagai pihak yang mejual barang
untuk digunakan selama masa lease yang disetujui kedua pihak.
4. Combination lease
kombinasi lease adalah gabungan dari operartional lease dan capital lease,
dimana pada finance atau capital lease juga dapat melakukan pembatalkan
dan mengembalikan perjanjian tersebut sebelum perjanjian lease berakhir.
5. Synthetic lease
Lease ini sangat popular pada tahun 1990 atau pertenggahan 1990 dan
kepopulerannya mulai pudar sekitar tahun 2001. Dimana lease ini dapat
digunakan untuk tetap membukukan hutang pada balance sheet.
ASURANSI LEASING
Untuk menghindari risiko kerugian yang besar dalam kegiatan
leasing, ditetapkan dalam perjanjian kontraknya bahwa adanya
asuransi yang ditanggung oleh pihak lessee. Pihak lessee harus
menanggung premi asuransi dengan alasan lessee adalah pihak
yang mengerti seluk beluk barang modal yang digunakan dan
pihak lessor hanya mendapatkan keuntungan dari selisih
anatara biaya sana (cost of fund) dengan tingkat bunga yang
ditawarkan kepada lessee.