Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pembimbing :
dr. Filjordan Lulupoy
dr. Kartini Marpaung
• Riwayat Lingkungan : Pasien tinggal dengan kondisi rumah beratap seng, dengan dinding
tembok, lantai semen kasar, memiliki ventilasi sebanyak 9 buah. Di rumah terdapat 5 ruangan
yang terdiri dari 3 kamar tidur, dan 1 ruang tamu, dan 1 dapur. Ibu pasien mengatakan, mereka
memasak di dapur yang terletak di luar rumah. Masak dengan menggunakan kayu api. Pasien
memiliki WC yang terpisah dari rumah dengan jarak 3 meter, terbuat dari kayu, beratapkan
seng, dengan lantai dan closet yang terbuat dari semen.
• Pasien mendapatkan sumber air dari sumur yang di pakai bersama 20 keluarga. Pasien
mengatakan disaat musim kemarau air di sumur kering sehingga pasien harus membeli air
jerigen. Air dari sumur tersebut digunakan untuk memasak, minum, mandi dan mencuci. Sumur
tersebut berjarak jauh dari septic tank pasien.
Pemeriksaan Fisik
15
Faktor Risiko dan Komplikasi
Faktor Risiko Komplikasi
• Status Sosial Ekonomi • Diare
• Pengetahuan Ibu
• Dehidrasi
• Penyakit Infeksi
• Hipotermi
• BBLR
• Kelengkapan Imunisasi
• Hipoglikemia
• ASI • Syok
18
Dampak Jangka Panjang Gizi Buruk
19
Kasus Teori
Anak tinggal tinggal TTS • TTS menempati urutan ke 3
tertinggi di NTT untuk kasus gizi
buruk (340 kasus-2017)
20
Kasus Teori
21
• Kasus • Teori
• Riwayat Persalinan: • BBLR sitem imun kurang sempurna
dilahirkan secara mudah terkena infeksi infeksi
normal cukup bulan, penurunan napsu makan GIZI BURUK
BBL 2,5 kg
22
• Kasus • Teori
23
• Kasus • Teori
Riwayat makan : ASI eksklusif • ASI ekslusif mengandung zat gizi yang
hingga usia 8 bulan, anak cukup untuk pertumbuhan dan
mengkonsumsi makanan mengandung zat kekebalan tubuh
tambahan setelah usia 6 sehingga melindungi dari adanya infeksi
bulan, diberikan pisang yang • MP-ASI diberikan pada usia 6 bulan agar
dihaluskan. Biasanya villi usus sudah berfungsi dengan baik
diberikan sayur, dan jarang
diberikan tempe, tahu, ikan,
dan daging. Anak diberi
makan 3 kali sehari dan
disertai ASI. Saat makan anak
maksimal 2-3 sendok makan. 24
• Kasus • Teori
Pekerjaan Ibu: IRT • Rendahnya sosial-ekonomi keluarga akan
Pekerjaan ayah : Ojek berdampak terhadap daya beli pada keluarga
Pendidikan ibu : SD tersebut (rendahnya kualitas dan kuantitas
Pendidikan ayah : SD konsumsi pangan ) GIZI BURUK
Penghasilan keluarga • Pendidikan orang tua yang rendah dapat
diperoleh dari ayah mempengaruhi ketersediaan pangan dalam
keluarga
• Pendidikan tinggi pendapatan meningkat
daya beli makanan meningkat
• Pendidikan penting untuk memperoleh dan
mengelola informasi termasuk informasi tentang
gizi 25
• Kasus • Teori
Kepala : rambut • Tipe Marasmus
hitam, tipis, tidak mudah • Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang
tercabut terbungkus kulit
Ekstremitas : Akral • Wajah orang tua
hangat, CRT < 2”, edema • Cengeng, rewel
(-), ekstremitas atas (-/-), • Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat
bawah (-/-). sedikit sampai tidak ada
Pasien rewel • Perut umumnya cekung
Tidak ada edema • Iga ngambang
• Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya
kronis berulang) dan diare
26
KASUS
1. Fase Stabilisasi
2. Fase Transisi
3. Fase Rehabilitasi
4. Fase Tindak Lanjut
Tanda bahaya dan tanda penting
Tanda bahaya & tanda penting KONDISI
I II III IV V
1. Renjatan/syok + - - - -
2. Letargis/tidak sadar + + - + -
3. Muntah/diare/dehidrasi + + + - -
RENCANA III (muntah/diare/dehidrasi)
FASE STABILISASI
Berikan D10% / gula pasir 10% : 50 ml per oral/NGT
ReSoMal : 5 ml/kgBB/x (30 cc), tiap 30’ 2 jam I
FASE STABILISASI
Berikan D10% / gula pasir 10% : 50 ml per oral/NGT
2 jam I
F-75 lanjut setiap 30 menit (1/4)
10 jam berikutnya
F-75 setiap 2 jam
RENCANA V (tanpa tanda bahaya)
39
RENCANA V (tanpa tanda bahaya)
FASE STABILISASI
Berikan D10% / gula pasir 10% : 50 ml per oral/NGT
2 jam I
F-75 lanjut setiap 30 menit (1/4)
10 jam berikutnya
F-75 setiap 2 jam
2. Fase Transisi (3-7 hari)
Kondisi V Rencana V
KASUS
• F100 190cc/4jam
• Bubur saring 2x1 porsi
• Amoxicilin 3x1/2 cth
41
RENCANA V (tanpa tanda bahaya)
44
RENCANA III (muntah/diare/dehidrasi)
46
KIE Keluarga Anak Gizi Buruk
Jika anak telah tumbuh dengan baik
47
PERAWATAN TUMBUH KEMBANG
48
Biaya Perawatan
No. Keterangan Jumlah Harga
Hasil perkebunan
di rumah (saat Pendidikan
musim subur)
Lain-lain
Pemasukan perbulan : ± 1.500.00 s/d 2.250.000
Pengeluaran perbulan : ± Rp. 1.298.000,-
PENUTUP
Telah dilaporkan anak laki-laki berusia 8 bulan 27 hari dengan diagnosis
Gizi buruk kondisi III (Marasmus) + Anemia. Pasien mendapatkan terapi
cairan dan makanan. Kondisi saat ini masih dalam status gizi buruk dan
belum memenuhi kriteria pemulangan sehingga masih membutuhkan
perawatan di TFC sampai memenuhi kriteria pemulangan.
4. KEMENKES RI. PERMENKES RI. bagan tata laksana anak gizi buruk. 2013.
53
TERIMA KASIH