Вы находитесь на странице: 1из 54

Laporan

Kasus GIZI BURUK


Oleh :
Kelompok Puskesmas Sikumana
Ery Yuliando Nepa Bureni, S.Ked
Christine Dupe, S.Ked
Lidiya, S.Ked

Pembimbing :
dr. Filjordan Lulupoy
dr. Kartini Marpaung

KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKUTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2018
I. LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
• Nama : An. WT  Nama Ibu : Ny. YT (35 tahun)
• JK : Laki-laki  Pekerjaan : IRT
• TTL : 18/05/2018  Pendidikan : Tamat SD
• Umur : 8 bulan
• Alamat : Noemete, TTS
 Nama ayah : Tn. UT (32 tahun)
 Pekerjaan : Tukang Ojek
 Pendidikan : Tamat SD
Anamnesis
• Keluhan Utama : Berat Badan kurang

• Riwayat Penyakit Sekarang (Heteroanamnesis) : Pasien merupakan rujukan dari


puskesmas Kota Soe dengan diagnosa gizi buruk. Sebelum ke Puskesmas, Ibu pasien
mengatakan rutin memeriksakan anaknya ke Posyandu. Lalu dari hasil pemeriksaan
pasien memiliki berat badan yang kurang sehingga pasien dibawa ke Puskesmas dan
dirujuk ke TFC RS Umemanekan untuk perbaikan gizi. Ibu pasien mengatakan dari hasil
pemeriksaan di Posyandu sebelumnya, pasien pada umur 4 bulan memiliki berat badan
pasien 4,2kg, pada umur 5 bulan 4,5kg, pada umur 6 bulan 5 kg, pada umur 7 bulan
5,2kg. Pasien tidak pernah mengalami demam ataupun mencret sebelum diawat di TFC
RS Umemanekan. pasien sebelumnya hanya pernah sakit batuk pilek dan berobat ke
Puskesmas.
• Pada saat ini pasien mengeluhkan tadi pagi mencret sebanyak 4 kali, dengan konsistensi
cair, dan lebih banyak air daripada ampas.
• Riwayat penyakit dahulu & pengobatan : Pasien sebelumnya pernah
menderita batuk pilek dan diobati di Puskesmas.
• Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada riwayat penyakit keluarga.
• Riwayat kelahiran : Menurut ibu bayinya lahir normal, lahir cukup bulan
ditolong oleh bidan di Puskesmas. Berat badan lahir 2.500 gram, lahir
langsung menangis.
• Riwayat imunisasi : BCG, DPT, Polio, Campak , HiB
• Riwayat kehamilan ibu : P4A0AH4, ibu pasien ANC 5 kali di puskesmas
dan tidak pernah mengalami sakit berat sebelumnya.
• Riwayat makan: Anak diberi ASI eksklusif sampai sekarang usia 8 bulan.
Pada saat usia 6 bulan sudah mulai diberikan pisang yang dihaluskan, dan
sekali makan biasanya menghabiskan setengah buah pisang sebnayak 3 kali
sehari. Pada usia 7 bulan diberikan bubur SUN sekali makan 2 kali takaran
yang dicampur dengan air, dan dalam sehari makan 3 kali. Pada usia 8 bulan
diganti bubur beras dicampur dengan daun singkong, bayam, atau pucuk labu
dan sesekali di tambah tempe atau tahu dan jarang diberikan ayam. Menurut
ibu pasien sebelumnya pasien pernah diberikan susu formula sebanyak 1 kali
namun pasien tidak mau meminumnya. Ibu pasien mengatakan setiap kali
makan pasien hanya dapat mengkonsumsi 2-3 sendok makanan.
• Riwayat sosial ekonomi: Ayah pasien bekerja sebagai ojek, dengan penghasilan 50 ribu sampai
75 ribu per hari. Ibu pasien tidak bekerja, namun di musim hujan atau musim tanam membantu
suaminya untuk mengelola kebun di sekitar rumah dengan menanam pisang, ubi, dan jagung.
Di rumah pasien tinggal bersama keluarganya yang berjumlah 6 orang yang terdiri dari ayah,
ibu, dan 3 kakak kandungnya. Pasien merupakan anak ke empat. Anak pertama berumur 8
tahun, kelas 2 SD. Anak kedua umur 6 tahun, kelas 1 SD. Anak ketiga 5 tahun, PAUD.
Penghasilan ayah pasien tidak tetap, namun menurut ibu pasien cukup untuk menghidupi
seluruh anggota keluarga. Kebutuhan keuangan ditanggung oleh ayah dan Ibu pasien.

• Riwayat Lingkungan : Pasien tinggal dengan kondisi rumah beratap seng, dengan dinding
tembok, lantai semen kasar, memiliki ventilasi sebanyak 9 buah. Di rumah terdapat 5 ruangan
yang terdiri dari 3 kamar tidur, dan 1 ruang tamu, dan 1 dapur. Ibu pasien mengatakan, mereka
memasak di dapur yang terletak di luar rumah. Masak dengan menggunakan kayu api. Pasien
memiliki WC yang terpisah dari rumah dengan jarak 3 meter, terbuat dari kayu, beratapkan
seng, dengan lantai dan closet yang terbuat dari semen.
• Pasien mendapatkan sumber air dari sumur yang di pakai bersama 20 keluarga. Pasien
mengatakan disaat musim kemarau air di sumur kering sehingga pasien harus membeli air
jerigen. Air dari sumur tersebut digunakan untuk memasak, minum, mandi dan mencuci. Sumur
tersebut berjarak jauh dari septic tank pasien.
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Tampak  LK : 41,5 cm

sakit ringan  LLA : 11,3 cm

• Kesadaran : Alert  LD : 35,5 cm

BB : 5,34kg, PB : 63,8cm  LP : 37,5 cm

• HR: 125 x/menit  Status Gizi :


BB/PB : <-3SD Gizi Buruk
• RR : 30 x/menit
BB/U: <-3SD Gizi Buruk
• Suhu : 36,10C
PB/U : <-3SD Sangat Pendek
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : Normocephal, ubun-ubun belum menutup, rambut
tipis dan berwarna keitaman
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-), cekung (-/-).
• Hidung : rhinore (-/-), deviasi septum (-/-), pernapasan
cupping hidung (-/-)
• Mulut : bibir tampak lembab, sianosis (-), tonsil (sde)
• Dada : Bentuk normal, costa, simetris kiri dan kanan,
retraksi (-), vesikuler (+/+),
• Jantung : s1s2 tunggal reguler, gallop (-), murmur (-)
• Abdomen : bentuk cembung, supel, bising usus 5x/menit,
hepar dan lien tidak teraba. Shifting dullnes (-)
• Ekstremitas : CRT < 2 detik, udem (-), baggy pants (-)
• Kulit : Crazy paverment dermatosis (-)
Laboratorium (29/01/2019)
Hb : 9 mg/dl
Diagnosis
1. Gizi buruk kondisi III (Marasmus)
2. Anemia
Penatalaksanaan
(14/02/2019)
F100 100cc/2jam
Resomal 50-100cc / tiap kali mencret
Zinc 1x20mg (H1)
Diet bubur lunak 2x1 (Pagi)
II. PEMBAHASAN
DEFINISI & EPIDEMIOLOGI
• Gizi buruk → kondisi dimana seseorang dinyatakan mengalami
kekurangan nutrisi dan dilihat dari status/ keadaan gizi berdasarkan
Berat Badan menurut Tinggi Badan/ Panjang Badan (BB/TB- PB)
<-3 SD dan atau dengan tanda-tanda klinis marasmus, kwashiorkor
dan marasmik-kwashiorkor.
• Jumlah kasus gizi buruk menurut kabupaten/kota di Provinsi
NTT tahun 2017 sebanyak 3.017 balita di NTT.
• Menurut Profil Kesehatan Prov.NTT tahun 2017, TTS masuk dalam
urutan ke 3 tertinggi di NTT untuk kasus gizi buruk (340 kasus)

15
Faktor Risiko dan Komplikasi
Faktor Risiko Komplikasi
• Status Sosial Ekonomi • Diare
• Pengetahuan Ibu
• Dehidrasi
• Penyakit Infeksi
• Hipotermi
• BBLR
• Kelengkapan Imunisasi
• Hipoglikemia

• ASI • Syok
18
Dampak Jangka Panjang Gizi Buruk

• Gangguan Pertumbuhan Otak dan proses berpikir

• Gangguan Tumbuh dan Kembang

• Gangguan Perkembangan Mental  Keterbelakangan


mental

19
Kasus Teori
Anak tinggal tinggal TTS • TTS menempati urutan ke 3
tertinggi di NTT untuk kasus gizi
buruk (340 kasus-2017)

20
Kasus Teori

LK pasien 41,5 cm  LK • LK dipengaruhi oleh status gizi. Ukuran


< (mikrosefal) kepala dan volume otak anak tidak
meningkat yang berakibat pada
keterlambatan kognitif pasien.
• Lingkar kepala normal usia 8 bulan
adalah 42,2-46,9 cm

21
• Kasus • Teori
• Riwayat Persalinan: • BBLR  sitem imun kurang sempurna 
dilahirkan secara mudah terkena infeksi  infeksi 
normal cukup bulan, penurunan napsu makan  GIZI BURUK
BBL 2,5 kg

22
• Kasus • Teori

 Riwayat Imunisasi: • Sistem kekebalan menurun pada


lengkap. anak gizi buruk yang
imunisasinya tidak lengkap.

23
• Kasus • Teori
 Riwayat makan : ASI eksklusif • ASI ekslusif mengandung zat gizi yang
hingga usia 8 bulan, anak cukup untuk pertumbuhan dan
mengkonsumsi makanan mengandung zat kekebalan tubuh
tambahan setelah usia 6 sehingga melindungi dari adanya infeksi
bulan, diberikan pisang yang • MP-ASI diberikan pada usia 6 bulan agar
dihaluskan. Biasanya villi usus sudah berfungsi dengan baik
diberikan sayur, dan jarang
diberikan tempe, tahu, ikan,
dan daging. Anak diberi
makan 3 kali sehari dan
disertai ASI. Saat makan anak
maksimal 2-3 sendok makan. 24
• Kasus • Teori
 Pekerjaan Ibu: IRT • Rendahnya sosial-ekonomi keluarga akan
 Pekerjaan ayah : Ojek berdampak terhadap daya beli pada keluarga
 Pendidikan ibu : SD tersebut (rendahnya kualitas dan kuantitas
 Pendidikan ayah : SD konsumsi pangan )  GIZI BURUK
 Penghasilan keluarga • Pendidikan orang tua yang rendah dapat
diperoleh dari ayah mempengaruhi ketersediaan pangan dalam
keluarga
• Pendidikan tinggi  pendapatan meningkat 
daya beli makanan meningkat
• Pendidikan penting untuk memperoleh dan
mengelola informasi termasuk informasi tentang
gizi 25
• Kasus • Teori
 Kepala : rambut • Tipe Marasmus
hitam, tipis, tidak mudah • Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang
tercabut terbungkus kulit
 Ekstremitas : Akral • Wajah orang tua
hangat, CRT < 2”, edema • Cengeng, rewel
(-), ekstremitas atas (-/-), • Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat
bawah (-/-). sedikit sampai tidak ada
 Pasien rewel • Perut umumnya cekung
 Tidak ada edema • Iga ngambang
• Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya
kronis berulang) dan diare
26
KASUS

PB/U < -3SD  Sangat Pendek


KASUS

BB/PB<-3SD  Sangat Kurus


KASUS

BB/U < -3SD  Gizi Buruk


KASUS
TEORI
Tren Pertumbuhan • CATCH DOWN GROWTH :
terjadi penurunan berat
badan dari sebelumnya
• NORMAL : peningkatan
BB paralel dengan garis • FLAT GROWTH : berat
median dan Z-Score badan tidak bertambah
/tetap
• GROWTH FALTERING/
• FAILURE TO THRIVE/
pertumbuhan
GAGAL TUMBUH :
terhambat : kegagalan
kegagalan mencapai
peningkatan BB sesuai
pertumbuhan sesuai
kurva pertumbuhan umur dan jenis kelamin
normal menurut usia yang sebelumnya normal
4 Fase Perawatan dan Pengobatan Anak Gizi Buruk

1. Fase Stabilisasi
2. Fase Transisi
3. Fase Rehabilitasi
4. Fase Tindak Lanjut
Tanda bahaya dan tanda penting
Tanda bahaya & tanda penting KONDISI

I II III IV V

1. Renjatan/syok + - - - -

2. Letargis/tidak sadar + + - + -

3. Muntah/diare/dehidrasi + + + - -
RENCANA III (muntah/diare/dehidrasi)
FASE STABILISASI
Berikan D10% / gula pasir 10% : 50 ml per oral/NGT
ReSoMal : 5 ml/kgBB/x (30 cc), tiap 30’  2 jam I

Membaik Memburuk / syok


10 jam berikutnya : RENCANA I
ReSoMal (50 cc) & F-75 ( 60 cc) selang seling tiap 1 jam
Bila sudah terehidrasi/diare berhenti ReSoMal distop
F-75 lanjut setiap 2 jam
RENCANA III (muntah/diare/dehidrasi)

FASE TRANSISI: 3-7 HARI


Bila stabil dan sebagian besar F-75 dihabiskan, berikan setiap 3 jam
Kemudian setiap 4 jam
Bila masih menetek berikan ASI diantara F-75

FASE REHABILITASI : 8-14 HARI


F-100 : 150 – 220 ml/kgBB/hr  diberikan tiap 4 jam
Target BB/PB-TB > - 3SD s/d – 2SD
BPL ~ kriteria

FASE REHABILITASI : 2-6 MINGGU


F-100 : 150-220 ml/kgBB/hr  diberikan tiap 6 jam
Target BB/PB-TB > - 2SD
RENCANA V (tanpa tanda bahaya)

FASE STABILISASI
Berikan D10% / gula pasir 10% : 50 ml per oral/NGT

2 jam I
F-75 lanjut setiap 30 menit (1/4)

10 jam berikutnya
F-75 setiap 2 jam
RENCANA V (tanpa tanda bahaya)

FASE STABILISASI (3-7 hari)


Bila stabil sebagian F75 dihabiskan, berikan setiap 3 jam
Kemudian setiap 4 jam
Bila masih menetek berikan ASI diantara F75

FASE TRANSISI (8-14 hari)


F100 : 150 – 220 ml/kgBB/hr, berikan setiap 4 jam
Target BB/TB-PB > -3SD s/d -2SD
BPL : Sesuai kriteria

FASE REHABLITASI (2-6 Minggu)


F100 : 150 – 220 ml/kgBB/hr, berikan setiap 6 jam
Target BB/TB-PB > -2SD
1. Fase Stabilisasi (1-2 hari)
Kondisi V  Rencana V
KASUS
• Larutan Gula 10% (50 cc)
• Cek Nadi, RR, Suhu, GCS tiap 30 menit
• F-75 15cc tiap 30 menit sebanyak 4 kali, lanjut
F-75 15cc tiap 30 menit

39
RENCANA V (tanpa tanda bahaya)

FASE STABILISASI
Berikan D10% / gula pasir 10% : 50 ml per oral/NGT

2 jam I
F-75 lanjut setiap 30 menit (1/4)

10 jam berikutnya
F-75 setiap 2 jam
2. Fase Transisi (3-7 hari)
Kondisi V  Rencana V
KASUS
• F100 190cc/4jam
• Bubur saring 2x1 porsi
• Amoxicilin 3x1/2 cth

41
RENCANA V (tanpa tanda bahaya)

FASE STABILISASI (3-7 hari)


Bila stabil sebagian F75 dihabiskan, berikan setiap 3 jam
Kemudian setiap 4 jam
Bila masih menetek berikan ASI diantara F75

FASE TRANSISI (8-14 hari)


F100 : 150 – 220 ml/kgBB/hr, berikan setiap 4 jam
Target BB/TB-PB > -3SD s/d -2SD
BPL : Sesuai kriteria

FASE REHABLITASI (2-6 Minggu)


F100 : 150 – 220 ml/kgBB/hr, berikan setiap 6 jam
Target BB/TB-PB > -2SD
Mengobati Infeksi
• Cotrimoksasol per oral 25 mg SMX + 5 mg TMP
/Kg BB tiap 12 jam slm 5 hari  Gibur tanpa
komplikasi
• Komplikasi : genta iv/im 7,5 mg/kgBB 1x1 slm 7
hari + ampi iv/im 50 mg/KgBB 4x1 slm 2 hari
amox oral 15 mg/KgBB 3x1 5 hari
• Bila tidak membaik dalam 48 jam kloram iv/im
25 mg/kgBB 3x1 5 hari
3. Fase Rehabilitasi (Minggu 2-6)
Kondisi III  Rencana III
KASUS
• F100 100cc/2jam
• Resomal 50-100cc / tiap kali mencret
• Zinc 1x20mg (H1)
• Diet bubur lunak 2x1 (Porsi)

44
RENCANA III (muntah/diare/dehidrasi)

FASE TRANSISI: 3-7 HARI


Bila stabil dan sebagian besar F-75 dihabiskan, berikan setiap 3 jam
Kemudian setiap 4 jam
Bila masih menetek berikan ASI diantara F-75

FASE REHABILITASI : 8-14 HARI


F-100 : 150 – 220 ml/kgBB/hr  diberikan tiap 4 jam
Target BB/PB-TB > - 3SD s/d – 2SD
BPL ~ kriteria

FASE REHABILITASI : 2-6 MINGGU


F-100 : 150-220 ml/kgBB/hr  diberikan tiap 6 jam
Target BB/PB-TB > - 2SD
KRITERIA PEMULANGAN
Bila BB/TB atau BB/PB >-2 SD dan tidak ada gejala klinis dan
memenuhi kroteria pulang sebagai berikut:
a) Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif.
b) BB/PB atau BB/TB >-3 SD.
c) Komplikasi sudah teratasi.
d) Ibu telah mendapatkan konseling gizi.
e) Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kgBB/minggu selama 2 minggu
berturut-turt.
f) Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan dapat
dihabiskan.

46
KIE Keluarga Anak Gizi Buruk
Jika anak telah tumbuh dengan baik

1. Memberikan makanan yang sesuai umur anak:


Teruskan pemberian ASI bila masih ASI. Berikan makanan secara
bertahap sesuai kemampuan anak.
Beri makanan selingan 2 kali diantara waktu makan (biskuit, kue)
2. Membawa anak ke Puskesmas/ Puskesmas Pembantu/ Posyandu
terdekat dengan rumah pasien untuk dilakukan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan serta penyakit penyerta secara rutin.

47
PERAWATAN TUMBUH KEMBANG

48
Biaya Perawatan
No. Keterangan Jumlah Harga

F75 dan F100


1 Susu formula dancow full cream 3 dos @Rp. 74.500,- Rp. 223.500,-

2 Minyak sayur 1 botol kecil Rp. 5.000,-


3 Gula pasir 1 ½ Kg @Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-

4 Mineral Mix 12 sachet -


5 Makanan Transisi 1 orang @Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
6 Makanan Orang Tua 2 orang @Rp. 30.000,- Rp. 180.000,-
7 Air tangki 3 tangki @Rp. 100.000,- Rp. 300.000,-
8 Minyak tanah 10 liter @Rp. 25.000,- Rp. 50.000,-
9 Sabun mandi 18 buah @Rp.2.000,- Rp. 36.000,-
Detergen 2 pcs @Rp. 16.000,- Rp. 32.000,-
10 Transport Umemanekan – Noemete Rp. 20.000,- Rp. 20.000,-

Total Rp. 1.026.500,-


Biaya di rumah
No. Keterangan Jumlah Harga

1 Beras 20kg Rp. 200.000,-


2 Belanja lauk pauk @Rp. 20.000,- Rp. 600.000,-

3 Makanan Transisi 1 orang @Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-


4 Air bersih jerigen @Rp. 40.000,- Rp. 160.000,-
5 Minyak tanah 10 liter @Rp. 25.000,- Rp. 50.000,-
6 Listrik Rp. 50.000,-
8 Sabun mandi 18 buah @Rp.2.000,- Rp. 36.000,-
Detergen 2 pcs @Rp. 16.000,- Rp. 32.000,-
9 Transport Umemanekan – Noemete Rp. 20.000,- Rp. 20.000,-

Total Rp. 1.298.000,-


Pemasukan Pengeluaran

Ojek : 50-75 Konsumsi


ribu/hari (makanan)

Hasil perkebunan
di rumah (saat Pendidikan
musim subur)

Lain-lain
Pemasukan perbulan : ± 1.500.00 s/d 2.250.000
Pengeluaran perbulan : ± Rp. 1.298.000,-
PENUTUP
Telah dilaporkan anak laki-laki berusia 8 bulan 27 hari dengan diagnosis
Gizi buruk kondisi III (Marasmus) + Anemia. Pasien mendapatkan terapi
cairan dan makanan. Kondisi saat ini masih dalam status gizi buruk dan
belum memenuhi kriteria pemulangan sehingga masih membutuhkan
perawatan di TFC sampai memenuhi kriteria pemulangan.

Di curigai pasien tersebut jatuh kedalam kondisi gizi buruk diakibatkan


oleh status ekonomi, kondisi lingkungan dan pendidikan orang tua yang
rendah.

KIE yang diberikan kepada orang tua adalah :


• cara pengolahan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi dengan
biaya terjangkau.
• mengedukasi orang tua pasien untuk meningkatkan status gizi ibu
sehingga ASI yang di berikan dapat berkualitas.
• mengedukasi orang tua pasien untuk menerapkan PHBS. 52
REFERENSI
1. Novitasari D. Faktor faktor risiko kejadian gizi buruk pada balita yang
dirawat di RSUP Dr. Karyadi Semarang. 2012.

2. Jurnal Involusi Kebidanan, Vol 1, no 2, Juni 2011, 37-44. Hubungan lingkar


kepala dengan perkembangan anak usia 12-24 bulan di posyandu
Tlogowatu Kemalang Klaten.

3. KEMENKES RI. PERMENKES RI tentang penggunaan KMS bagi balita. 2010.

4. KEMENKES RI. PERMENKES RI. bagan tata laksana anak gizi buruk. 2013.

53
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться