Вы находитесь на странице: 1из 37

Lecture 8

Capital Market

1
What are the differences?
Why Financial Markets are
important?
Structure of Financial Markets
It helps to define financial markets along a
variety of dimensions (not necessarily mutually
exclusive). This could include (but not limited
to):
1. By Type of Capital
2. By Time of Offering
3. By Trade Location
4. By Maturity of Securities
Structure of Financial Markets
By Type of Capital
1. Debt Markets
─ Short-Term (maturity < 1 year)
─ Long-Term (maturity > 10 year)
─ Intermediate term (maturity in-between)
─ Represented $52.4 trillion at the end of 2009.
2. Equity Markets
─ Pay dividends, in theory forever
─ Represents an ownership claim in the firm
─ Total value of all U.S. equity was $20.5 trillion at the end
of 2009.
Structure of Financial Markets
by Time of offering
1. Primary Market
─ New security issues sold to initial buyers (Initial Public
Offering)
─ Typically involves an investment bank who underwrites
the offering

2. Secondary Market
─ Securities previously issued are bought
and sold
─ Examples include the NYSE, Nasdaq, IDX
─ Involves both brokers and dealers (do you know the
difference?)
Structure of Financial Markets
by Time of offering
Even though firms don’t get any money, per se, from
the secondary market, it serves two important
functions:

 Provide liquidity, making it easy to buy and sell the


securities of the companies

 Establish a price for the securities


Structure of Financial Markets
By Trade Location
We can further classify secondary markets as follows:
1. Exchanges
─ Trades conducted in central locations (e.g., New York
Stock Exchange, Indonesian Stock Exchange)
2. Over-the-Counter Markets
─ Dealers at different locations buy and sell
─ Best example is the market for Treasury Securities
NYSE home page http://www.nyse.com
Structure of Financial Markets
By Maturity of Securities
We can also further classify markets by the maturity of
the securities:
1. Money Market: Short-Term
(maturity < 1 year)
2. Capital Market: Long-Term
(maturity > 1 year) plus equities
Financial Market
(that is covered by our course)
Money Market

Venture Capital Foreign Exchange


Financial
Markets Market

Capital Market
Stock Market
Pasar Modal
1. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum
dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai pasar modal. (UU
no.21 tahun 2011 tentang OJK)
2. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan
perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen
keuangan jangka panjang seperti Obligasi, Saham dan lainnya.
Pasar Modal
Menurut Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-
belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri,
baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities,
maupun perusahaan swasta.

Menurut Usman (1990:62), umumnya surat-surat


berharga yang diperdagangkan di pasar modal dapat
dibedakan menjadi surat berharga bersifat hutang dan surat
berharga yang bersifat pemilikan. Surat berharga yang bersifat
hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat berharga
yang bersifat pemilikan dikenal dengan nama saham.
Struktur Pasar Modal
(sblm 2014)
Struktur Pasar Modal

Source: kpei.co.id
Pasar Modal (Capital Market)
• Hal-hal terkait dengan Pasar Modal: *)
– Biro Administrasi Efek adalah Pihak yang berdasarkan kontrak
dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan
pembagian hak yang berkaitan dengan efek.
– Efek adalah Surat Berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit
Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas efek
dan setiap derivatif dari efek
– Emiten adalah Pihak yang melakukan penawaran umum.
– Penawaran Umum adalah Kegiatan penawaran efek yang dilakukan
oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata
cara yang diatur dalam undang-undang dan peraturan
pelaksanaannya.
*) UU No: 8 Thn 1995
16
Pasar Modal (Capital Market)
• Hal-hal terkait dengan Pasar Modal: *)
– Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan
harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk
menerima dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi
efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
– Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah Pihak yg mnyediakan jasa
kliring dan penjaminan penyelesaiain Transaksi Bursa.
– Penjaminan Emisi Efek adalah Pihak yang membuat kontrak dengan
Emiten untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten
dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak
terjual
– Perantara Pedagang Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha
jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
– Perusahaan Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai
Penjamian Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek dan atau Manajer
Investasi.
*) UU No: 8 Thn 1995 17
Pasar Modal (Capital Market)
• Hal-hal terkait dengan Pasar Modal: *)
– Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahanya
mengelola portfolio efek untuk para nasabah atau mengelola
portfolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun dan bank yang melakukan
kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
– Penasihat Investasi adalah Pihak yang memberi nasihat
kepada Pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek
dengan memperoleh imbalan jasa.
– Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya telah
dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan
memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000,-
atau jumlah pemegang saham dan modal disetor yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
– Portfolio Efek adalah Kumpulan efek yang dimiliki oleh Pihak
(yaitu orang perorangan, perusahaan usaha bersama, asosiasi
dlsb)
*) UU No: 8 Thn 1995
18
Pasar Modal (Capital Market)
• Hal-hal terkait dengan Pasar Modal: *)
– Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam portfolio efek oleh manajer investasi
– Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian
kepentingan setiap pihak dalam portfolio investasi kolektif.
– Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan pemegang
efek yang bersifat utang.
– Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek
mengenai jual beli efek, pinjam meminjam efek atau kontrak lain
mengenai efek atau harga efek.
– Propektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan
Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli efek.
*) UU No: 8 Thn 1995
19
Bullish and Bearish
Core Instruments

Stocks

Bonds

Mutual Fund

Derivatives
Saham
• Saham merupakan surat berharga yang paling populer
diantara surat berharga yang ada di pasar modal. Kenapa?
Karena bila dibandingkan investasi lainnya, saham
memungkinkan pemodal untuk mendapatkan return atau
keuntungan yang lebih besar dalam waktu relatif singkat (high
return).
• Selain high return, saham juga memiliki sifat high risk yaitu
suatu ketika harga saham dapat juga melorot secara cepat,
atau sahamnya di delist (dihapuskan pencatatannya) dari
bursa sehingga untuk jual-beli harus mencari pembeli atau
penjual sendiri dan saham tidak memiliki harga patokan pasar.
Dengan karakteristik high risk high return ini maka pemodal
perlu terus memantau pergerakan harga saham yang
dipegangnya, agar keputusan yang tepat dapat dihasilkan
dalam waktu yang tepat pula.
Saham

Keterangan:
BAE: Biro Administrasi Efek
KPEI: Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Biro Administrasi Efek KSEI: Kustodian Sentral Efek Indonesia
JATS: Jakarta Automated Trading System
Obligasi
Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang
merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang
beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo
pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi
tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-
pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit.
Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di
atas 10 tahun. Misalnya saja pada Obligasi pemerintah Amerika yang
disebut "U.S. Treasury securities" diterbitkan untuk masa jatuh tempo
10 tahun atau lebih. Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun
disebut "surat utang" dan utang di bawah 1 tahun disebut "Surat
Perbendaharaan. Di Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga
10 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Surat Utang
Negara (SUN) dan utang di bawah 1 tahun yang diterbitkan
pemerintah disebut Surat Perbendaharan Negara (SPN).
Jenis Obligasi di Indonesia
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu Obligasi
perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri
dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam


rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit
APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar
dapat dibeli secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi
syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.
Perkembangan Pasar Modal Syariah
Fatwa DSN

Saham Syariah

Sukuk

Reksadana Syariah
Fatwa Terkait Pasar Modal
Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk
Reksadana Syariah
Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah
Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal
Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah
Fatwa No. 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi
Fatwa No. 65/DSN-MUI/III/2008 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) Syariah
Fatwa No. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah
Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Fatwa No. 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan SBSN
Fatwa No. 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back
Fatwa No. 72/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease Back
Fatwa No. 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset To Be Leased
Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme
Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.
Saham Syariah
Saham Syariah Secara konsep, saham merupakan surat berharga
bukti penyertaan modal kepada perusahaan dan dengan bukti
penyertaan tersebut pemegang saham berhak untuk
mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut.
Konsep penyertaan modal dengan hak bagian hasil usaha ini
merupakan konsep yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah. Prinsip syariah mengenal konsep ini sebagai kegiatan
musyarakah atau syirkah. Berdasarkan analogi tersebut, maka
secara konsep saham merupakan efek yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah
Syarat Saham Syariah
• Tidak melakukan kegiatan usaha:
– perjudian dan permainan yang tergolong judi;
– perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa;
– perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;
– bank berbasis bunga;
– perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
– jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian(gharar) dan/atau judi
(maisir), antara lain asuransi konvensional;
– memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau menyediakan
barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi), barang atau jasa haram bukan
karena zatnya (haram li-ghairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau, barang
atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat;
– melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah);
• rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak lebih dari 82%, dan
• rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan
total pendapatan usaha dan total pendapatan lainnya tidak lebih dari 10%.
Syarat Saham Syariah
Sukuk
Sukuk Sukuk merupakan istilah baru yang dikenalkan sebagai pengganti
dari istilah obligasi syariah (islamic bonds). Sukuk secara terminologi
merupakan bentuk jamak dari kata ”sakk” dalam bahasa Arab yang
berarti sertifikat atau bukti kepemilikan. Sementara itu, Peraturan
Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 memberikan definisi Sukuk sebagai
berikut :

“Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai


sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau
tidak terbagi (syuyu’/undivided share) atas:
• aset berwujud tertentu (ayyan maujudat);
• nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul ayyan) tertentu baik yang
sudah ada maupun yang akan ada;
• jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun yang akan ada
• aset proyek tertentu (maujudat masyru’ muayyan); dan atau
• kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin khashah)”
Contoh Sukuk

Source: ojk.go.id
Reksa Dana Syariah
• Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 Reksa
Dana syariah didefinisikan sebagai reksa dana sebagaimana
dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya
yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan Prinsip-
prinsip Syariah di Pasar Modal.
• Reksa Dana Syariah sebagaimana reksa dana pada
umumnya merupakan salah satu alternatif investasi bagi
masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan
pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian
untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana
dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari
masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan
untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu
dan pengetahuan yang terbatas.
Contoh Reksa Dana Syariah
Source: ojk.go.id
Jazakumullah Khairan Katsiran

Вам также может понравиться