Вы находитесь на странице: 1из 31

Om

Swastiastu
Nama Kelompok 2 :

1. Odila Jimmy Umbu kurniyawan Bedu ( 1861121005 )


2. Prinandro F. Lero (1861121006 )
3. Gede Bayu Riandika ( 1861121029 )
4. Andhika Darma Arya Kepakisan ( 1861121034 )
5. Adrianus Awang ( 1861121041 )
6. Ni Luh Putu Tita Swandewi ( 1861121046 )
Ilmu Ukur Tanah

Topik 2

Pengukuran Sipat Datar


A. Prinsip Dasar Pengukuran Sipat Datar

Metode sipat datar prinsipnya adalah Mengukur beda


tinggi suatu wilayah, alat sipat datar optis di lapangan
menggunakan rambu ukur. Hingga saat ini, pengukuran
beda tinggi dengan menggunakan metode sipat datar 
optis masih merupakan cara pengukuran beda tinggi
yang paling teliti. Sehingga ketelitian kerangka dasar
vertikal (KDV) dinyatakan sebagai batas harga terbesar
perbedaan tinggi hasil pengukuran sipat datar pergi dan
pulang.
B. Pengukuran Beda Tinggi
dengan Alat Sederhana

a. Pengukuran dengan alat sipat b. Pengukuran dengan Selang


datar / pesawat sederhana. Plastik ( terbuka )

c. Pengukuran dengan Selang


Plastik ( Tertutup )
a. Pengukuran dengan SIPAT DATAR

Mengukur beda tinggi dengan SIPAT DATAR untuk daerah


yang relatif datar. Pada hasil pengukuran diperlukan
untuk perencanaan pekerjaan tanah yang antara lain
menentukan kedataran pondasi bangunan,
galian,timbunan dan sebagainya.
Peralatan dan Bahan
1. Pita ukur / meteran
2. Statif
3. Rambu ukur
4. Sipat datar / pesawat sederhana
5. Alat tulis
Gambar Kerja 1
tongkat ukur

unting-unting

Waterpass

m
b b
m
b
m
b m

d d d d
Langkah-Langkah Kerja
1. Sebelum mulai pengukuran, siapkan terlebih dulu alat-alat yang diperlukan.
2. Sejajarkan kaki statif dengan dada kita,lalu buka kaki statif hingga membentuk segitiga .
3. Setelah itu pasang alat PD diatas kaki statif
4. Kencangkan bagian baut yang ada pada bawah kaki statif agar alat PD tidak terlepas dari
kaki statif
5. Atur gelembung nivo agar berada ditengah-tengah tabung.
6. Jika dirasa kurang berada di tengah ,bisa diatur dengan memainkan kaki statif.
7. Lalu mulai mengukur dengan cara Salah satu teman memegang rambu ukur di titik B
sedangkan kita berdiam di titik A.
8. Bacalah benang tengah,benang atas,benang bawahnya dan ukur jarak dari titik A ke B
9. Setelah itu pindahkan alat ke titik B lalu lakukan cara yang sama seperti no 5,6,7,8
10. Demikian seterusnya sehingga pengukuran pada titik akhir yang ditentukan.
b. Pengukuran dengan Selang Plastik
(Terbuka)
 Pengukuran beda tinggi dengan selang plastik sebetulnya
sama dengan pengukuran beda tinggi dengan water pass
tangan. Hanya saja penggunaan selang plastik lebih praktis
dan lebih mudah digunakan. beberapa syarat saat ingin
menggunakan selang plastik antara lain :

 Diameter sepanjang plastik sama


 Tidak bocor
 Tidak berlipat
 Tidak ada gelembung udara
Gambar Kerja 2

b m m
b
b m
m b m
b
C

B D
F
E

d1 d2 d3 d4 d5
Langkah – Langkah Kerja

 Sebelum memulai pengukuran, perlu ada persiapan alat yang digunakan, dan periksa
bila ada kemungkinan kerusakan pada alat tersebut.
 Isi slang plastik dengan air bersih, hingga tidak ada gelembung udara (usahakan slang
plastik berwarna putih dan berdiameter 1 cm).
 Tentukan jarak antara dua titik antara belakang misal A dan muka misal B, dimana jarak
disesuaikan dengan panjang slang plastik, dirikan jelas pada A dan B.
 Rentangkan slang plastik antara titik A dan B, tunggu hingga kedua permukaan air slang
tidak bergerak.
 Ukur ketinggian dari muka tanah sampai dari muka air pada slang titik A (catat sebagai
bacaan belakang B. demikian pula ketinggian dari muka tanah sampai muka air pada
slang dititik B (catat sebagai bacaan muka B). disamping itu juga diukur jarak mendasar
dari A ke B.
 Tentukan letak titik muka berikutnya dengan jarak B ke C disesuaikan panjang selang
plastik, lakukan penjelasan seperti sebelumnya
 Dilakukan sampai pengukuran selesai pada titik yang terakhir.
c.Mengukur Beda Tinggi dengan Selang Plastik
(Keliling Tertutup)

Pengukuran beda tinggi keliling/tertutup


merupakan pengukuran beda tinggi dimana
titik awal pengukuran juga merupakan titik
akhir pengukuran. Dengan diameter selisih
tinggi/beda tinggi antara titik awal dengan
titik akhir haruslah sama dengan nol.
Gambar Kerja 3

Jalon

Jalon

selang plastik
Jalon m
b

2
m
b
selang plastik 1

P
d1 d2
Langkah – Langkah Kerja
 Sediakan semua alat yang diperlukan
 Isi slang plastik dengan air bersih, hingga tidak ada gelembung udara
 Dirutkan dua jalan dititik P dan titik 1 dengan jarak disesuaikan dengan slang plastik
dan rentangkan slang plastik dan rentangkan slang plastik tersebut antara titik P dan
titik 1.
 Diamkan beberapa menit sehingga permukaan air pada slang plastik tenang
 Ukur jarak antara titik P dan muka air pada slang plastik, ini merupakan pembacaan
belakang (b). catat hasil bacaan dalam daftar ukur.
 Ukur jarak antara titik (1) dan muka air pada slang plastik dan merupakan pembacaan
muka (m) kemudian catatlah data tersebut beserta jaraknya pada daftar ukur (P) dan
(1)
 Pindahkan jalan A ketitik (2) dan lakukan pekerjaan seperti langkah c, d, dan f,
sehingga penunaan selesai
 Buat hasil pengukuran yang meliputi daftar data dan gambar propil memanjangnya.
C. Metode Pengukuran Sipat Datar

a. Trigonometrik (Trigonometric
b. Barometrik (Barometric levelling)
levelling)
a. Trigonometrik (Trigonometric levelling)
b. Barometrik (Barometric
levelling)
D. Bagian-Bagian Alat Sipat Datar
E. Teknik Pengukuran Beda Tinggi
F. Teknik Perhitungan Beda Tinggi
G. Profil Memanjang dan Profil
Melintang
H. Sumber Kesalahan Pada Pengukuran
Beda Tinggi
Om Shanti Shanti Shanti Om

Вам также может понравиться