Вы находитесь на странице: 1из 29

KEUANGAN DAN

EKONOMI ISLAM
 Uang adalah alat tukar yang digunakan dalam transaksi
jual beli baik barang jasa. Jenis uang ada dua yaitu uang
kartal dan giral.
 Di masa Rasulullah jenis uang lebih pada uang kartal dan
ada dua nilai mata uang saja yaitu: dinar dan dirham. Satu
dinar senilai 4,25 gram emas, sedangkan satu dirham
senilai 4,25 gram perak.
 Ada bermacam jenis mata uang, maka menimbulkan
perbedaan dalam nilainya. Pada masa itu tiap mata uang
mengandung logam mulia sehingga untuk menilai mata
uang suatu negara dengan negara lain ada naqid, sarraf dan
jihbiz (semacam money changer).
 Istihsan adalah memberlakukan kemaslahatan parsial
(sebagian) ketika berhadapan dengan kaidah umum.
Atau berpaling dari hukum suatu masalah disebabkan
adanya nash khusus. Contoh hukum asuransi atau
jaminan sosial, jual beli dengan mata uang. Dalilnya
‫األية‬...‫يريد هللا بكم اليسرى وال يريد بكم العسرى‬
‫درء المفاسد مقدم على جلب المصالح‬
1. Dinar Kuwait
2. Dinar Bahrain
3. Riyal Oman
4. Dinar Yordania
5. Pound Sterling
6. Pound Gibraltar
7. Dollar Cayman Islands
8. Euro Eropa
9. Franc Swiss
10.Dollar Amerika Serikat
NUR

DZULUMAT

PRINSIP EKONOMI
PRINSIP EKONOMI
DZULUMAT NUR
Melandaskan pada pola pikir material, Aturan ekonomi secara fungsional
yang menempatkan manusia sebagai mendasarkan pada aturan allah yaitu al-Quran
segala-galanya baik secara sebagaimana yang di contohkan Rasulullah
komunal/liberal

a. Alam ini mutlak milik Allah (QS. Thaha: 6)


b. Alam karunia Allah di peruntukkan bagi
manusia (QS. Luqman: 20)
c. Alam hanya boleh di nikmati dan di
manfaatkan tanpa melampaui batas (QS. Al-
araf: 31)
d. Di akui hak individual (QS. Al- baqarah:
267)
e. Larangan menimbun kekayaan (QS. At-
taubah: 34)
f. Perintah saling berbagi (QS.al-isra’: 26)
‫ظ ْر نَ ْفس َّما قَدَّ َم ْ‬
‫ت‬ ‫ّللاَ َو ْلتَن ُ‬‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا َّ‬ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذ َ‬
‫ون ‪١٨‬‬ ‫ّللاَ َخ ِبير ِب َما ت َ ْع َملُ َ‬ ‫ّللاَ ِإ َّن َّ‬ ‫ِلغَد َواتَّقُوا َّ‬
‫ت لَ ُكم بَ ِهي َمةُ‬ ‫ين آ َمنُواْ أ َ ْوفُواْ ِب ْالعُقُو ِد أ ُ ِحلَّ ْ‬ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذ َ‬
‫ص ْي ِد َوأَنت ُ ْم‬‫غي َْر ُم ِح ِلي ال َّ‬ ‫علَ ْي ُك ْم َ‬ ‫َ‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ْ‬ ‫ت‬ ‫ُ‬ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫َّ‬
‫األ َ ِ ِ َ‬
‫ال‬ ‫إ‬ ‫ام‬‫ع‬ ‫ْ‬
‫ن‬ ‫َ‬
‫ُح ُرم ِإ َّن ّللاَ يَ ْح ُك ُم َما يُ ِريدُ ﴿‪١‬‬
‫ت ِإلَى أ َ ْه ِل َها َو ِإذَا‬ ‫َ ِ‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫ا‬‫م‬ ‫َ‬ ‫أل‬ ‫ا‬ ‫ْ‬ ‫ا‬ ‫و‬‫ُّ‬ ‫د‬ ‫ؤ‬ ‫ُ‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫م‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ْ‬
‫ِإ َّن ّللاَ يَأ ُ ُ ْ‬
‫اس أَن ت َ ْح ُك ُمواْ ِب ْالعَ ْد ِل ِإ َّن ّللاَ نِ ِع َّما‬ ‫َح َك ْمتُم بَي َْن النَّ ِ‬
‫صيرا ‪٥٨‬‬ ‫س ِميعا بَ ِ‬ ‫ان َ‬ ‫ظ ُكم ِب ِه ِإ َّن ّللاَ َك َ‬ ‫يَ ِع ُ‬
‫الربَا َ ‪٢٧٥‬‬ ‫َ َ َ ِ‬ ‫م‬ ‫ر‬‫َّ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ّللا‬ ‫ل‬ ‫َّ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َوأ‬
‫الربَا ِإن‬ ‫ِ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ِ‬ ‫ي‬
‫َ‬ ‫ق‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫ا‬‫م‬‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ر‬‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ذ‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ّللا‬ ‫ْ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ق‬‫َّ‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ْ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ن‬‫م‬‫َ‬ ‫آ‬ ‫ين‬‫َ‬ ‫ذ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫يَا أ َ‬
‫ُّ‬ ‫ي‬ ‫َ‬
‫ين ‪٢٧٨‬‬ ‫ُكنتُم ُّمؤْ ِمنِ َ‬
‫صدَّقُواْ‬ ‫س َرة َوأَن ت َ َ‬ ‫ع ْس َرة فَن َِظ َرة ِإلَى َم ْي َ‬ ‫ان ذُو ُ‬ ‫َو ِإن َك َ‬
‫ون ‪٢٨٠‬‬ ‫َخيْر لَّ ُك ْم ِإن ُكنت ُ ْم ت َ ْعلَ ُم َ‬
‫اإلثْ ِم‬
‫ِ‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ن‬ ‫او‬
‫َ َ‬ ‫ع‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫َ‬ ‫ال‬ ‫و‬‫علَى ِ َ َ َ‬
‫ى‬ ‫و‬ ‫ْ‬
‫ق‬ ‫َّ‬ ‫ت‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫بر‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫َوتَعَ َاونُواْ َ‬
‫ب ‪٢‬‬ ‫ش ِديدُ ْال ِعقَا ِ‬ ‫ان َواتَّقُواْ ّللاَ ِإ َّن ّللاَ َ‬ ‫َو َ ِ‬ ‫و‬ ‫ْ‬
‫د‬ ‫ُ‬ ‫ع‬ ‫ْ‬
‫ال‬
‫اط ِل ِإالَّ‬ ‫ب‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ب‬
‫َْ ْ َ ْ ِ َ ِ‬ ‫م‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫ْ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ْ‬ ‫ين آ َمنُواْ الَ تَأ‬ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذ َ‬
‫س ُك ْم ِإ َّن‬ ‫عن ت َ َراض ِمن ُك ْم َوالَ ت َ ْقتُلُواْ أَنفُ َ‬ ‫ارة َ‬ ‫َ‬ ‫ج‬‫َ‬ ‫ت‬
‫ِ‬ ‫ون‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫َ‬ ‫أ‬
‫ان ِب ُك ْم َر ِحيما ‪٢٩‬‬ ‫ّللاَ َك َ‬
 Ilmu ekonomi adalah disiplin ilmu yang mengkaji
tentang cara-cara manusia dan masyarakat dalam
menentukan atau menjatuhkan pilihannya dengan
atau tanpa menggunakan uang dalam
menggunakan sumber-sumber produktif yang
langkah untuk memproduksi berbagai barang
konsumsi baik untuk sekarang maupun yang akan
datang
 Zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta sampai
pada nishabnya.
 Landasan hukum diwajibkannya zakat adalah :
 Al Quran
 As Sunnah, Rasulullah SAW bersabda “Islam dibangun
atas lima rukun; syahadat tiada tuhan selain Allah dan
Muhammad saw utusan Allah, menegakkan shalat,
membayar zakat, menunaikan haji dan shaum
ramadhan”.
 Ijma, Para ulama salaf (terdahulu, klasik) ataupun
kholaf (kontemporer) telah sepakat akan wajibnya
zakat.
 Seorang muslim yang tahu akan kewajiban zakat,
kemudian mengingkarinya maka dia telah jatuh
pada kekafiran, dan hukumnya hukum orang yang
murtad.
 Adapun muslim yang menolak tidak mau
membayar zakat:
 Di akhirat dia akan mendapat balasannya
 Di dunia, Imam berhak untuk memeranginya sehingga
dia mau membayar zakat, atau Imam berwenang untuk
menyita sebagian hartanya sebagai hukuman
 Zakat adalah kewajiban harta yang spesifik,
memiliki syarat tertentu, alokasi tertentu dan
waktu tertentu
 Infaq ialah mengeluarkan harta yang mencakup
zakat dan non zakat, disamping ada yang wajib
dan sunnah.
 Shadaqah memiliki ma’na yang lebih luas dapat
berarti infaq, zakat atau kebaikan non materi.
KRITERIA ZAKAT

HAUL MILIK PENUH/SEMPURNA

MELEBIHI KEB DASAR NISAB

BEBAS DARI HUTANG HARTA ITU TUMBUH


No Jenis Harta Nisab Waktu Kadar keterangan

Kurang lebih Setelah di


85 gram potong utang
Emas Setelah
emas, ada dan
1. berjalan 1 2.5 %
juga yg kebutuhan
tahun
berpendapat primer selama
93 gram 1 tahun

Setelah
Kurang lebih
2. Perak berjalan 1 2.5 %
595 gram
tahun
No Jenis Harta Nishab Waktu kadar ket

senilai 85
Barang gram emas/ Setelah
3. 595 gram berjalan 1 2.5 %
dagangan prerak tahun

senilai 85
Hasil gram emas/ Saat di
4. 5 – 10%
595 gram peroleh
tambang prerak

Saat di
5. Rikaz 20%
peroleh
No Jenis Harta Nishab Waktu Kadar Ket

Nisab di
Kurang hitung setelah
Hasil Setiap 5 – 10% dikurangi
6. lebih 653 utang dan
pertanian panen kebutuhan
kg pokok

Senilai
85 gram
emas/
Saat
7. Gaji/Upah 595 2.5%
diperoleh
gram
prerak
No Jenis Harta Nishab Kadar

1 ekor anak sapi


30 s.d 39 ekor sapi berumur 1 tahun
8. Sapi (kerbau)
1 ekor anak sapi
40 s.d 59 ekor sapi
berumur 2 tahun

40 s.d 120 ekor


1 ekor kambing
kambing
Kambing
9.
(domba) 121 s.d 200 ekor
2 ekor kambing
kambing

1 unta betina
10 Unta 25 s.d. 35
berumur 1 tahun
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus
zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang
dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana (Q.S.: At-Taubah 60)
FAKIR

MUALAF MUSTAHIK MISKIN

AMIL
MEMERDEKAKAN
BUDAK

IBN SABIL MUSTAHIK GHARIM

JIHAD
FISABILILLAH
Sesuai
al-Quran dan
Hadis

Sesuai Prinsip
UU 38 Tahun mengelola Akuntabel
1999 zakat

Manajemen
dan
Administrasi
modern
NO BANK KONVESIONAL BANK SYARI’AH
1 Interest-nya = bunga Menerapkan mudlorobah atau
wadi’ah
2 Investasi nya tidak pasti halal Pasti halal
3 Manajemen oleh Dewan Pemegang Manajemen diawasi oleh MUI
Saham yaitu DPS dan DSN
4 Nasabah sebagai kreditur dan debitur Sebagai mitra kerja
5 SDM sebagai asset dan komoditi SDM sesuai kompetensi dan
islami
1. Titipan atau simpanan
 Al-Wadi’ah (jasa penitipan), adalah jasa penitipan
dana dimana penitip dapat mengambil dana tersebut
sewaktu-waktu.
 Deposito Mudharabah, nasabah menyimpan dana di
Bank dalam kurun waktu yang tertentu. Keuntungan
dari investasi terhadap dana nasabah yang dilakukan
bank akan dibagikan antara bank dan nasabah dengan
nisbah bagi hasil.
 Al-Musyarakah, konsep ini diterapkan pada model partnership.
Keuntungan yang diraih akan dibagi dalam rasio yang disepakati
sementara kerugian akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang
dimiliki masing-masing pihak. Perbedaan mendasar dengan
mudharabah ialah dalam konsep ini ada campur tangan pengelolaan
manajemennya sedangkan mudharabah tidak ada campur tangan
 Al-Mudharabah, adalah perjanjian antara penyedia modal dengan
pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio
tertentu yang disepakati. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh
pihak Bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan
pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah seperti
penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan.
 Al-Muzara'ah, adalah bank memberikan pembiayaan bagi nasabah
yang bergerak dalam bidang pertanian/perkebunan atas dasar bagi
hasil dari hasil panen.
 Al-Musaqah, adalah bentuk lebih yang sederhana dari muzara'ah, di
mana nasabah hanya bertanggung-jawab atas penyiraman dan
pemeliharaan, dan sebagai imbalannya nasabah berhak atas nisbah
tertentu dari hasil panen.
 Ba’i Al-Murabahah, adalah penyaluran dana dalam bentuk jual
beli. Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan pengguna
jasa kemudian menjualnya kembali ke pengguna jasa dengan
harga yang dinaikkan sesuai margin keuntungan yang
ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur barang
tersebut. Besarnya angsuran flat sesuai akad diawal dan besarnya
angsuran=harga pokok ditambah margin yang disepakati.
 Bai' As-Salam, Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan
di kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka.
Barang yang dibeli harus diukur dan ditimbang secara jelas dan
spesifik, dan penetapan harga beli berdasarkan keridhaan yang
utuh antara kedua belah pihak. Contoh: Pembiayaan bagi petani
dalam jangka waktu yang pendek (2-6 bulan).
 Bai' Al-Istishna', merupakan bentuk As-Salam khusus di mana
harga barang bisa dibayar saat kontrak, dibayar secara angsuran,
atau dibayar di kemudian hari. Bank mengikat masing-masing
kepada pembeli dan penjual secara terpisah, tidak seperti As-
Salam di mana semua pihak diikat secara bersama sejak semula.
 Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas
barang dan jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa
diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang
itu sendiri.
 Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik sama dengan
ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang
dan jasa melalui pembayaran upah sewa, namun
dimasa akhir sewa terjadi pemindahan kepemilikan
atas barang sewa.
 Al-Wakalah adalah suatu akad pada transaksi perbankan
syariah, yang merupakan akad (perwakilan) yang sesuai dengan
prinsip prinsip yang di terapkan dalam syariat islam.
 Al-Kafalah adalah memberikan jaminan yang diberikan oleh
penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban
pihak kedua atau yang ditanggung, dengan kata lain
mengalihkan tanggung jawab seorang yang dijamin dengan
berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai jaminan.
 Al-Hawalah adalah akad perpindahan dimana dalam
prakteknya memindahkan hutang dari tanggungan orang yang
berhutang menjadi tanggungan orang yang berkewajiban
membayar hutang (contoh: lembaga pengambilalihan hutang).
 Ar-Rahn, adalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah,
yang merupakan akad gadai yang sesuai dengan syariah.
 Al-Qardh adalah salah satu akad yang terdapat pada sistem
perbankan syariah yang tidak lain adalah memberikan pinjaman
baik berupa uang ataupun lainnya tanpa mengharapkan imbalan
atau bunga (riba). secara tidak langsung berniat untuk tolong
menolong bukan komersial.
 Riba Nasi’ah, yaitu jika ada seorang yang meminjam uang
kemudian ketika mengembalikannya harus ada tambahan
sebagai jasa atau imbalan.
 Riba Fadhal, yaitu tukar manukar barang yang dianggap
memiliki kandungan nilai yang berbeda, sehingga harus
ada takaran yang dilebihkan.
 Riba Qardh, yaitu jika seseorang meminjam pembiayaan
yang cara melunasinya dengan mengangsur dan ada biaya
tambahan yang ditentukan.
 Riba Yad, yaitu jual beli yang tidak bertemu langsung yang
dimungkinkan ada unsur gharar, ketidaksesuaian
spesifikasi barang dengan harga yang sudah disepakati.

Вам также может понравиться