Вы находитесь на странице: 1из 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI RIMPANG

LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurataK. Schum)


TERHADAP BAKTERI PENYEBAB DIARE

Saipul Hidayat 18330042


 Diare adalah suatu keadaan yang ditandai dengan bertambahnya
frekuensi defekasi lebih dari tiga kali sehari yang disertai dengan perubahan
konsistensi tinja menjadi lebih cair, dengan/tanpa darah dan dengan/tanpa
lendir
 Kasus diare di Indonesia biasanya disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae,
Shigella spp,Escherichia coli, Salmonella spp dan Campylobacter jejuni
Metode Penilitian
 Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain seperangkat alat destilasi uap air,
corong pisah, corong kaca, vial, bunsen, penjepit kayu, cawan petri, piknometer, neraca
analitik,gelas ukur, pipet tetes, mikro pipet, pipet volumetrik, tabung reaksi, backer
glass, pinset, erlemeyer, jarum ose, kapas, kassa steril, alumunium foil, spatel, jangka
sorong, autoklaf (KAIPU), elektro thermal inkubator (DNP), kertas cakram, oven,
spektrofotometri UV, laminer air flow (Indotech), dan seperangkat alat Kromatografi Gas
Spektrometer Masa model QP2010S.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lainrimpang lengkuas
merah(Alpinia purpurataK. Schim), Nutrien Agar (NA),tetrasiklin, alkohol 70%,
etanol destilat, aquadest, natrium sulfat anhidrat, NaCl fisiologis 0,9%, bakteri
yaitu Bacillus cereusATCC 11778, Escherichia coliATCC 25922, dan Shigella dysentriae
ATCC 13313
 Prosedur Kerja
• Isolasi Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas
Sampel rimpang lengkuas merah disortasi basah,
dicuci,dan tiriskan. Kemudian dirajang dan
dikeringanginkan. Hasil pengeringan dilisolasi dengan
cara destilasiuap. Destilasi dilakukan selama 4-5 jam atau
sampai tidak ada lagi destilat yang menetes ke dalam
wadah penampung. Setelah proses destilasi, destilat
yang diperoleh dimasukan kedalam corong pisah untuk
memisahkan air dan minyak. Ambil lapisan minyak dan
ditambahkan natrium sulfat anhidrat untuk menarik air
yang masih terseisa dalam minyak atsiri.
• Pemeriksaan Organoleptis
a. Pemeriksaan warna.
b. Pemeriksaan bau
c. Pemeriksaan rasa.
• Pemeriksaan Tetapan Fisika
a. Kelarutan.
Dengan cara kocok masing-masing 1 bagian volume minyaklengkuas merah
dengan 4 bagian volume etanol P. Biarkan selama 24 jam pada suhu antara
20◦Chingga 30◦C, tidak tampak butir-butir pada permukaan larutan
b. Penentuan BobotJenis (BJ)
Minyak atsiri yang didapat dihitung Menggunakan piknometer. Piknometer
volume 1 ml yang telah dibersihkan, dikeringkan ditimbang pada neraca
analitik. Nilai masa didapat dengan mengurangi berat masing-masing
piknometer yang berisi minyak atsiri dengan piknometer kosong
Pengujian
 Pembuatan Larutan Uji
Larutan uji minyak atsiri rimpang lengkuas merah dibuat dengan
 Pembuatan10%,
konsentrasi Larutan
20%,Tetrasiklin
30%, 40% dan 50%.

Tetrasiklin dibuat dengan konsentrasi 0,01% sebanyak 10 ml.


 Peremajaan Bakteri Uji
Bakteri yang telah dimurnikan diinokulasi dengan bantuan jarum ose ke
media agar miring, kemudian diinkubasi pada suhu 36◦C Selama 24 -48
jamhingga diperoleh pertumbuhan yang normal
 Pembuatan Suspensi Bakteri Uji
Koloni diambil dari agar miring
nutrien agar menggunakan jarum ose, lalu disuspensikan ke dalam pelarut
NaCI 0.9 % sebanyak 5 ml dan kocok homogen dalam tabung reaksi.
Kekeruhan suspensi mikroba uji diukur dengan alat spektrofotometer UV - Vis
dengan panjang gelombang 580 nm dan transmitan 25%
• Uji Penghambatan Pertumbuhan Bakteri
Suspensi bakteri sebanyak 0,1 ml dimasukkan ke dalam tabung
reaksi yang berisi 10 ml media agar, lalu homogenkan, kemudian tuangkan di
atas cawan petri yang berisi 10 ml media agar yang telah memadat,
diratakan. Kemudian dibiarkan pada suhu kamar selama 15 menit.Pengujian
dilakukan sebanyak tiga kali (triplo).
Cakram kertas yang telah disterilkan dicelupkan ke dalam masing-
masing konsentrasi zat uji yang telah disiapkan kemudian diletakkan pada
permukaan media agar yang telah diinokulasi dengan bakteri.
Diinkubasi pada suhu 37º C selama 48 jam. Kemudian diukur diameter zona
• Pengukuran Diameter
bening (clear Zona terbentuk
zone) yang Hambat dengan menggunakan jangka sorong.
Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah besarnya diameter zona
hambat. Zona hambat yang terbentuk disekitar cakram menunjukan adanya
aktivitas antibakteri minyak atsiri rimpang lengkuas. Penentuan zona hambat
dilakukan dengan cara mengamati zona bening yang berada disekitar kertas
cakram diukur dengan menggunakan jangka sorong.
• Uji Aktivitas Antibakteri
Uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri Bacillus
cereus ATCC 11778, Escherichia coli ATCC 25922 dan Shygella
dysentriae ATCC 13313. Kekeruhan suspensi bakteri diukur
dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang
gelombang (λ) 580 nm dengan transmitan 25%, untuk
menghomogenkan jumlah koloni bakteri yang digunakan dalam
setiap cawan petri pada tiap-tiap pengujian. Konsentrasi minyak
atsiri adalah 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Pengujian dilakukan
dengan metode difusi agar dengan menggunakan pencadang
cakram steril. Diameter hambat yang terbentuk diukur dengan
jangka sorong
Hasil pengukuran
Hasil pengukuran zona hambat yang terbentuk dari minyak atsiri rimpang
lengkuas merah terhadap ketiga bakteri uji dengan konsentrasi uji 10%, 20%,
30%, 40% dan 50% menunjukan adanya aktivitas antibakteri dari minyak atsiri
rimpang lengkuas merah terhadap ketiga bakteri penyebab diare.

Gambar 1. Gambar 3.
Gambar 2.
Diameter Hambat Minyak Diameter Hambat Minyak
Diameter Hambat
Atsiri Rimpang Lengkuas
Minyak AtsiriRimpang Atsiri Rimpang Lengkuas
Merah Terhadap Bakteri
Bacillus cereus ATCC
Lengkuas Merah Merah Terhadap Bakteri
Terhadap Bakteri Shigella dysentriae ATCC.
11778.
Escherichia coli ATCC
25922.
Tabel hasil Pengamatan
Tabel I.
Diameter hambat rata-rata minyak atsiri
rimpang lengkuas merah terhadap bakteri
Bacillus cereus ATCC 11778, Escherichia
coliATCC 25922, Shigella dysentriaeATCC
13313.
Tabel II.
Hasil GC-MS Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas merah
(Alpinia purpurata K. Schum). Dari 21 komponen
kimia minyak atsiri lengkuas merah terdapat 5
komponen senyawa kimia terbesar. Adapun 5
komponen senyawa kimia terbesar dalam
kandungan minyak atsiri rimpang lengkuas merah.
Tabel III.
Persentase 5 Komponen Senyawa Kimia
Terbesar Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas
Merah

Вам также может понравиться