Вы находитесь на странице: 1из 16

ETIKA PROFESI

AKUNTAN
Pengertian Kode Etik

Kode etik profesi menurut Berten K. (1994) mengatakan


bahwa kode etik profesi merupakan norma yang telah
ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi dan untuk
mengarahkan atau memberikan petunjuk kepada para
anggotanya, yaitu bagaimana “seharusnya” (das sollen)
berbuat dan sekaligus menjamin kualitas moral profesi yang
bersangkutan dimata masyarakat untuk memperoleh
tanggapan yang positif.
Mengapa Kode Etik Profesi
Dibutuhkan?
■ Kebutuhan akan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas
jasa yang diberikan.
■ Masyarakat tidak dapat diharapkan mampu menilai kualitas
jasa yang diberikan oleh profesi.
■ Meningkatnya kompetisi di antara anggota profesi.
Kode Etik Akuntan Idonesia

■ Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku etika


akuntan di Indonesia dalam memenuhi tanggung jawab
profesinya yang mengatur hubungan antara akuntan publik
dengan klien, antara akuntan publik dengan rekan sejawat
dan antara profesi dengan masyarakat. Etika profesi terdiri
dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional,
tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan
penyempurnaan kode etik.
Prinsip-Prinsip Etika Profesi Akuntan

■ Tanggung Jawab Profesi


■ Kepentingan Publik
■ Integritas
■ Objektivitas
■ Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
■ Kerahasiaan
■ Perilaku Profesional
■ Standar Teknis
Aturan-Aturan Etika Profesi Akuntan
Publik
■ Independensi
– Independence in fact
– Independence in appreance
■ Integritas dan Objektivitas
Aturan-Aturan Etika Profesi Akuntan
Publik
■ Standar Umum
– Kompetensi profesional
– Kecermatan dan kesepakatan profesional
– Perencanaan dan supervisi
– Data Relevan yang memadai
■ Prinsip Akuntansi
– Menyatakan pendapat bahawa laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku
– Menyatakan bahwa tidak perlunya modifikasi material agar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku
Aturan-Aturan Etika Profesi Akuntan
Publik
■ Tanggung Jawab kepada Klien
– Informasi Klien
– Fee Profesional
– Fee Kontijen
■ Tanggung Jawab kepada Rekan Se-profesi
– Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
– Komunikasi antar akuntan publik
– Perikatan atestasi
Aturan-Aturan Etika Profesi Akuntan
Publik
■ Tanggung Jawab dan Praktik Lain
– Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan
– Iklan, Promosi dan Kegiatan Pemasaran lainnya
– Komisi dan Fee Referal
– Bentuk Organisasi dan KAP
Interpretasi Etika Profesi

■ Dalam prakteknya tak ada etika yang mutlak. Standar etika


pun berbeda-beda pada sebuahkomunitas sosial,
tergantung budaya, norma,dan nilai-nilai yang dianut oleh
komunitas tersebut. Baik itu komunitas dalam bentuknya
sebagai sebuah kawasan regional, negara,agama, maupun
komunitas group. Tidak ada etika yang universal.
Garis Besar Kode Etik dan Preilaku
Profesional
■ Kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia.
■ Hindari menyakiti orang lain.
■ Bersikap jujur dan dapat dipercaya
■ Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati
orang lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.
■ Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten.
■ Memberikan kredit yang pantas untuk properti intelektual.
■ Menghormati privasi orang lain
■ Kepercayaan
Interpretasi Peraturan Perilaku Menurut
AICPA (American Institute of Certified Public
Accountants)
Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme
tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk
mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, yaitu :
■ Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
■ Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai
jasa.
■ Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
■ Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan
diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
■ Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka
etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.
Ketetapan Etika

Ketetapan Etika, adalah penjelasan dan jawaban yang


diterbitkan dewan SPAP untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan peraturan perilaku yang diajukan oleh para
praktisi dan lainnya yang tertarik pada persyaratan etika.
Bukan merupakan keharusan, tetapi para praktisi harus
memahaminya.
Contoh Kasus

Kasus KAP Andersen dan Enron terungkap saat Enron mendaftarkan kebangkrutannya
ke pengadilan pada tanggal 2 Desember 2001. Saat itu terungkap, terdapat hutang
perusahaan yang tidak dilaporkan, yang menyebabkan nilai investasi dan laba yang
ditahan berkurang dalam jumlah yang sama. Sebelum kebangkrutan Enron terungkap,
KAP Andersen mempertahankan Enron sebagai klien perusahaan, dengan
memanipulasi laporan keuangan dan penghancuran dokumen atas kebangkrutan
Enron, dimana sebelumnya Enron menyatakan bahwa pada periode pelaporan
keuangan yang bersangkutan tersebut, perusahaan mendapatkan laba bersih sebesar
$ 393, padahal pada periode tersebut perusahaan mengalami kerugian sebesar $ 644
juta yang disebabkan oleh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
didirikan oleh Enron.
Kode Etik Apa yang Dilanggar pada
Kasus Tersebut?
■ Pelanggaran tanggung jawab
■ Pelanggaran kepentingan publik
Kesimpulan

Kode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Dengan demikian kode etik
profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta
terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik.
Tujuan utama kode etik profesi adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat
tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.
Kode etik harus memiliki empat komponen, yaitu Prinsip-Prinsip, Aturan, Interpretasi
dan Ketetapan Etika.

Вам также может понравиться