Вы находитесь на странице: 1из 62

Asfiksia Neonatorum

&
Resusitasi Neonatus

Ambulans Gawat Darurat 118


PENGERTIAN
 Keadaan dimana bayi baru lahir tidak bernafas secara
spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa
saat setelah lahir.

Ditandai dengan : PaO2 rendah (hipoksemia),


hiperkarbia (PaCO2 meningkat) dan asidosis

bayi yang mengalami gawat janin sebelumnya

Ambulans Gawat Darurat 118


Penyebab Asfiksia
• Keadaan Ibu :
• pre eklampsia dan eklampsia
• Perdarahan abnormal  placenta previa, solutio
placenta
• Partus lama/partus macet  demam selama
persalinan, infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
• Kehamilan post matur ( > 42 minggu kehamilan)

Ambulans Gawat Darurat 118


Penyebab
 Beberapa keadaan tali pusat :
• lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat
& prolaps tali pusat

 Beberapa keadaan bayi lain :


• Bayi prematur ( < 37 minggu kehamilan)
• Persalinan sulit
• Air ketuban tercampur mekonium

Ambulans Gawat Darurat 118


Tanda pada Bayi
 Bayi tidak bernapas/megap-megap
 Denyut jantung kurang dari 100x/menit
 Kulit sianosis, pucat, tonus otot menurun
 Tidak ada respon terhadap reflek rangsangan

Ambulans Gawat Darurat 118


Untuk Diagnosis
 Anamnesa
 Pemeriksaan Fisik  nilai

Apgar Score

Ambulans Gawat Darurat 118


Penilaian skor Apgar
Tanda 0 1 2
Warna kulit Biru atau pucat Akrosianosis seluruhnya
(Appearance) kemerahan
Frek jantung Tidak ada < 100 kali/menit > 100 kali/menit
(Pulse)

Reflek Tidak ada respon Sedikit Menangis atau aktif


rangsangan
(Grimace)
Tonus otot Lemas Sedikit fleksi Gerak aktif
(Activity)
Pernafasan Tidak ada Menangis Baik, menangis
(Respiration) lemah,
hipoventilasi
7 7
Kategori APGAR
Nilai : 0 – 3  asfiksia Berat
Nilai : 4 – 6  asfiksia sedang
Nilai : 7 – 10  Normal

Lakukan Pemantauan nilai Apgar !!!


Berguna untuk menilai keberhasilan Resusitasi dan
menentukan prognosis BUKAN MEMULAI RESUSITASI!!

Resusitasi dimulai 30 detik jika bayi lahir tidak


menangis

Ambulans Gawat Darurat 118


LATAR BELAKANG
• Kematian Neonatus di Indonesia masih tinggi.
• Sudah banyak upaya untuk menurunkan
kematian neonatus  tetapi dirasakan masih
perlu
• Kasus kegawatan bayi yang memerlukan
resusitasi banyak terjadi di ruang perawatan
neonatus, kamar bersalin/kamar operasi, dan
unit gawat darurat  staf di tempat tersebut
harus dapat menatalaksana kasus kegawatan
yang memerlukan resusitasi neonatus.

Ambulans Gawat Darurat 118 9


Ambulans Gawat Darurat 118 10
Ambulans Gawat Darurat 118 11
Ambulans Gawat Darurat 118 12
Ambulans Gawat Darurat 118 13
Perlengkapan Alat Resusitasi

Alat Pengisapan:
• Bulb Syringe/balon pengisap
• Alat pengisap lendir (suction)
• Kateter pengisap, ukuran 5, 6, 8, 10, 12, 14 Fr
• Pengisap mekanik, tabung, dan selangnya
• Pengisap mekonium/ konektor

Ambulans Gawat Darurat 118 14


Ambulans Gawat Darurat 118 15
Perlengkapan Ventilasi Balon dan Sungkup:

• Balon resusitasi neonatus dengan katup


pelepas tekanan
• Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-
100%
• Sungkup wajah dengan bantalan pinggir,
ukuran untuk neonatus cukup bulan dan
prematur
• Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter)
dan pipa oksigen

Ambulans Gawat Darurat 118 16


Alat ventilasi

17 17
Peralatan intubasi:

• Laringoskop dengan daun lurus, No. 0


(prematur) dan No. 1 (neonatus cukup bulan)
• Lampu dan baterai cadangan untuk
laringoskop
• Pipa ET 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm
• Stilet

Ambulans Gawat Darurat 118 18


Ambulans Gawat Darurat 118 19
Ambulans Gawat Darurat 118 20
• T-Piece recucitator
• Pulseoxymetri

Ambulans Gawat Darurat 118 21


Obat-obatan / Bahan

• Epinefrin 1:10.000
• Obat pengembang volume/plasma expander,
satu/lebih dari:
 Salin normal
 Larutan Ringer laktat
 Darah utuh (whole blood) golongan darah O negatif
• Natrium bikarbonat 4,2%
• Dekstrosa 10%
• Nalokson
• Aqua steril
• Kateter umbilikal / pengganti kateter umbilikal

Ambulans Gawat Darurat 118 22


Ambulans Gawat Darurat 118 23
Prinsip Resusitasi yang Berhasil

• Menilai dengan benar


• Mengambil keputusan
dengan tepat
• Melakukan tindakan
dengan tepat dan cepat
• Mengevaluasi/menilai
hasil tindakan

Ambulans Gawat Darurat 118 24


25
Langkah Awal Resusitasi IDAI 2013

Segera setelah lahir,


nilai 2 pertanyaan

• Bernapas / Menangis?
• Tonus Otot Baik? YA

26
Ambulans Gawat Darurat 118 27
LANGKAH AWAL

• Pastikan bayi tetap hangat


• Atur posisi dan bersihkan jalan napas
• Keringkan dan stimulasi
• Atur posisi kembali

Ambulans Gawat Darurat 118 28


Memberi Kehangatan

Ambulans Gawat Darurat 118 29


Ambulans Gawat Darurat 118 30
 
Atur Posisi Kepala

Ambulans Gawat Darurat 118 31


Bersihkan jalan nafas*
• Penghisapan dilakukan hanya bila
dicurigai terdapat sumbatan pada
jalan nafas
• Kedalaman penghisapan: 5 cm dari
ujung bibir  jika berlebihan
reflek vagus (muntah)  resiko
aspirasi
 penghisapan dalam hanya untuk
kecurigaan aspirasi mekonium

32 32
Keringkan , stimulasi

33 33
Reposisi kepala

Ambulans Gawat Darurat 118 34


Ambulans Gawat Darurat 118 35
Ambulans Gawat Darurat 118 36
Target SpO2 setelah lahir

1 menit 60-65%
2 menit 65-70%
3 menit 70-75%
4 menit 75-80%
5 menit 80-85%
10 menit 85-95%

37 37
Ambulans Gawat Darurat 118 38
Ambulans Gawat Darurat 118 39
Ambulans Gawat Darurat 118 40
Ambulans Gawat Darurat 118 41
Penting diketahui !!
• Ventilasi paru adalah langkah yang paling penting dan
paling efektif, berapapun konsentrasi oksigen
• Pastikan tersedia sungkup dalam berbagai ukuran
• Keberhasilan ventilasi : terdengar suara nafas
bilateral, denyut jantung meningkat, saturasi
meningkat
• Bila O2 tidak tersedia, gunakan udara kamar
• Bagi yang menggunakan O2 < 100%, diperlukan
tambahan O2 bila tidak ada perbaikan dalam 90 detik
setelah lahir

42
Sungkup Wajah
Sungkup harus menutupi:
• Ujung dagu
• Mulut
• Hidung

Ambulans Gawat Darurat 118 43


Setelah dilakukan
VTP 30 detik 
nilai ulang LDJ 
jika LDJ <100
x/mnt lihat
pengembangan
dada

Ambulans Gawat Darurat 118 44


Ambulans Gawat Darurat 118 45
Ambulans Gawat Darurat 118 46
Ambulans Gawat Darurat 118 47
Lokasi Kompresi Dada

Gerakkan jari-jari
sepanjang tepi bawah
iga sampai
mendapatkan sifoid.

Letakkan ibu jari atau


jari-jari pada tulang
dada di atas/superior
sifoid.

Ambulans Gawat Darurat 118


48
48
Ambulans Gawat Darurat 118 49
Ambulans Gawat Darurat 118 50
Ambulans Gawat Darurat 118 51
Ambulans Gawat Darurat 118 52
Pemberian obat-obatan

Ambulans Gawat Darurat 118 53


A. Epinefrin
• Larutan = 1 : 10.000
• Cara = IV (pertimbangkan melalui ET bila jalur IV
sedang disiapkan)
• Dosis = 0.1 – 0.3 mL/kg BB IV
• Persiapan = larutan 1 :10.000 dalam semprit 1 ml
(semprit lebih besar diperlukan untuk pemberian
melalui pipa ET. Dosis melalui pipa ET 0.3-
1.0mL/kg)
• Kecepatan = secepat mungkin
Jangan memberikan dosis lebih tinggi secara IV

54
Ambulans Gawat Darurat 118 54
Ambulans Gawat Darurat 118 55
Ambulans Gawat Darurat 118 56
DIAGRAM ALUR
RESUSITASI

Ambulans Gawat Darurat 118 57


Penilaian Bayi Baru Lahir
Menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi:
1. Apakah bayi lahir cukup bulan?
• Prematur lebih memerlukan upaya resusitasi

2. Apakah cairan amnion bersih dari mekonium?


• Bila terdapat mekonium dalam cairan amnion dan
setelah lahir ternyata bayi tidak bugar
• perlu penghisapan mekonium dari trakea sebelum
melakukan langkah lain

Ambulans Gawat Darurat 118 58


3. Apakah bayi bernapas/menangis?
– Perhatikan dada bayi
– Tidak ada usaha napas  perlu intervensi
– Megap-megap  perlu intervensi

4. Apakah tonus otot baik?


– Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktif

Ambulans Gawat Darurat 118 59


Ambulans Gawat Darurat 118 60
Ambulans Gawat Darurat 118 61
Ambulans Gawat Darurat 118

Вам также может понравиться