Вы находитесь на странице: 1из 20

Corticosteroids for

pediatric septic shock


patients
Oleh : Yosie Yulanda Putra,S.ked
Pembimbing : dr. Fadil Rulian,Sp.A

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Latar Belakang
• Syok septik tetap menjadi penyebab utama kematian dan masuk
ke unit perawatan intensif anak (PICU) pada anak-anak.
• Terapi kortikosteroid disarankan untuk syok refraktori
katekolamin, meskipun praktik ini kontroversial, karena tidak
menguntungkan dalam penelitian lain
Tujuan
Untuk menilai penggunaan
kortikosteroid pada pasien syok
septik anak di Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo.
Beberapa studi tentang
pemberian hidrokortison
intravena untuk syok
resisten katekolamin
menghasilkan hasil yang
melaporkan bahwa pemberian
bervariasi
kortikosteroid pada anak-anak
dengan syok septik refraktori
tidak memiliki manfaat
01 Wong et al.8

menyarankan agar pemberian Atkinson et al.9 02


kortikosteroid untuk syok yang
resisten katekolamin
dipertimbangkan kembali, karena
efek samping termasuk perdarahan
gastrointestinal, penyembuhan luka
yang tertunda, hiperglikemia, dan
penekanan kekebalan
Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, pemberian kortikosteroid
untuk syok septik anak belum diteliti dengan baik. Karena itu, kami
bertujuan untuk menilai terapi kortikosteroid untuk syok septik anak
untuk melihat prognosis atau hasil sebagai pertimbangan
pengobatan untuk pasien syok pediatrik masa depan.
Metode
Studi cross-sectional ini dilakukan
dengan catatan medis pasien di
Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo.
Subjek Penelitian
anak-anak berusia 1 bulan hingga 18 tahun yang didiagnosis
dengan syok septik di ruang gawat darurat / PICU dari Januari
2014 hingga Juli 2018. Pasien dengan catatan medis yang
tidak lengkap dikeluarkan dari penelitian.
Data yang diperoleh

Port d’entrée
Jenis Kelamin sepsis
1 3 5

2 4
Usia Status Penggunaan
inotropik dan
Imunologi vasopresor, dan
ventilasi mekanis
• Dari Januari 2014 hingga Juli 2018, 217 anak didiagnosis
dengan syok septik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, di
antaranya 132 (60,8%) adalah laki-laki.
• Dua belas pasien menerima terapi kortikosteroid untuk syok
septik, 8 (67%) di antaranya adalah laki-laki
Diskusi
syok belum hilang setelah
Temuan pada jurnal pemberian minimal dua jenis
vasopresor dan inotrop

Inisiasi awal pemberian


Chrysostomos et kortikosteroid, setelah vasopresor 9
al.10 jam dan pemberian inotrop,
menghasilkan prognosis yang lebih
baik dibandingkan dengan inisiasi
pemberian kortikosteroid yang
terlambat pada pasien dengan syok
septik yang resisten katekolamin.
pemberian hidrokortison
harus segera diberikan
Temuan pada Jurnal tanpa pemeriksaan kadar
kortisol

menunjukkan pernyataan
Nichols et al.12 yang sama

uji kortisol harus digunakan


Casartelli et al.14 dalam memutuskan apakah
akan memberikan
kortikosteroid atau tidak
pada syok septik.
Durasi rata-rata penggunaan
Temuan pada Jurnal kortikosteroid pada subjek
kami adalah 2 (kisaran 1-7)
hari

kortikosteroid diberikan
Menon et al. studi, 11 selama maksimal 7 hari untuk
mencegah penekanan
adrenal.

Nichols et al.12 terapi kortikosteroid 4 (kisaran


2-4) hari

Atkinson et al.9 (kisaran 3-7) hari.


tingkat kematian tinggi
Temuan pada jurnal
(100%)

Menurut Dewi Metta et angka kematian hingga


al.20 50%.

Nichols et al.12 tingkat kematian 24% di


antara pasien syok septik

Вам также может понравиться