Вы находитесь на странице: 1из 28

ETIKA PEMANFAATAN LINGKUNGAN HIDUP

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DIY


Yogyakarta, Mei , 2014
LATAR BELAKANG

ISU AKTUAL LINGKUNGAN HIDUP

1. Terjadi penurunan secara drastis


kualitas sumber daya alam
seperti musnahnya sebagian
spesies hewan dan tumbuhan
dari muka bumi. Etika LH
Pengel.LH
2. Terjadinya penurunan kualitas
“Nir Etik”. sumber daya alam (ikan,
mangrove, produktifitas tanaman
dll)
3. Meningkatnya pencemaran dan
kerusakan lingkungan yang
berdampak bagi kualitas
kehidupan sehari-hari manusia.
4. Terjadinya pemanasan global
dan penipisan lapisan ozone
5. Timbulnya berbagai bencana
lingkungan
Moralitas vs Etika

Suseno (1987) :

Moralitas (ajaran moral) adalah ajaran


wejangan, nasehat, peraturan lisan atau tulisan
tentang bagaimana manusia harus hidup dan
bertindak agar menjadi manusia yang baik.

Etika merupakan pemikiran kritis dan mendasar


tentang ajaran dan pandangan moral.
Pengertian Etika Lingkungan Secara Bahasa

Etika atau “ethic’ berasal dari kata Yunani yaitu “ethos” yang
berarti watak, adat istiadat atau kebiasaan.

Lingkungan Hidup : sering disebut sebagai lingkungan, adalah


kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
(Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)
Definisi Etika Lingkungan

(1)
Tuntunan/pedoman tingkah laku yang mengandung nilai-
nilai positif dalam rangka mempertahankan fungsi dan
kelestarian lingkungan. Etika lingkungan mempersoalkan
bagaimana sebaiknya seseorang itu memandang dan
bersikap terhadap lingkungan hidupnya. Orang yang
beretika lingkungan adalah orang yang sadar lingkungan,
mencintai LH, memiliki kepedulian lingkungan serta
berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan
(2)
Etika lingkungan adalah berbagai prinsip moral
lingkungan, yang merupakan petunjuk atau arah
perilaku praktis manusia dalam mengusahakan
terwujudnya moral lingkungan. Dengan etika lingkungan
manusia tidak hanya mengimbangi hak dan kewajiban
terhadap lingkungan, tetapi juga membatasi tingkah
laku dan upaya untuk mengendalikan berbagai kegiatan
agar tetap berada dalam batas kelentingan
lingkungan.(Soerjani, dkk 1987)
Apakah Produk Yang dikonsumsi
Ramah Lingkungan ?
(3)

Keraf (2005) etika lingkungan hidup adalah berbagai


prinsip moral lingkungan. Etika lingkungan tidak
hanya dipahami dalam pengertian yang sama
dengan pengertian moralitas. Etika lingkungan hidup
lebih dipahami sebagai sebuah kritik atas etika yang
selama ini dianut oleh manusia, yang dibatasi pada
komunitas sosial manusia. Etika lingkungan hidup
menuntut agar etika dan moralitas tersebut
diberlakukan juga bagi komunitas biotis dan
komunitas ekologis.
Pembangunan Kota Sudahkan Berwawasan
Lingkungan ?
Tujuan Penerapan Etika Lingkungan

Untuk mewujudkan suatu harmonisasi,


keberlanjutan dan kelestarian semua
komponen LH baik yang biotik maupun
yang abiotik
Etika ditindaklanjuti dengan aturan
yang lebih operasional seperti –
Undang-Undang, Peraturan, Tata
Tertib dsb ---- pada dasarnya
merupakan penjelmaan dari etika
Contoh Kode Etik

1. Kode Etik Dokter


2. Kode Etik Wartawan
3. Kode Etik Guru
4. Kode Etik Pengacara
5. Kode Etik Pemandu Wisata
6. Kode Etik lingkungan ?
7. dll
SEJARAH ETIKA LINGKUNGAN

Sejak berabad-abad lalu manusia sudah mempunyai adat-


istiadat, agama dan kepercayaan yang terkait dengan LH.

Contoh :
- Mengkeramatkan pohon jenis tertentu
- Tidak boleh mematikan sumber air (sumur, mata air)
- Tidak boleh makan sisa di piring pada waktu makan

Dalam khasanah ilmu pengetahuan muncul pada tahun


1949 Pelopornya adalah Aldo Leopold yang menggagas
konsep etika lingkungan “the land Ethic” ---- Semua SDA,
termasuk tumbuhan dan hewan serta materi lainya perlu
dilestarikan, sehingga peranan manusia dirubah dari yang
semula penakluk LH menjadi pelindung LH.
CARA PANDANG MANUSIA TERHADAP LH
(Sejak abad 17)

Bumi dan semua kehidupan (kecuali manusia)


dipandang sebagai alat produksi (seperti mesin).
Manusia seolah-olah berada di luar alam
sedangkan bumi dan isinya dipandang sebagai
Sumber daya yang dapat digunakan sebesar-
besarnya (dieksploitasi) untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia
Dampak Cara Pandang Manusia
Yang Keliru Terhadap LH

Populasi manusia meningkat, industri


berkembang pesat,
eksploitasi SDA berlebih (pemanfaatan lahan,
penambangan dan penggunaan air)

pencemaran dan kerusakan lingkungan,


pemanasan global, penipisan lapisan
ozone, perubahan iklim, bencana
lingkungan
ALIRAN ETIKA LINGKUNGAN
ALIRAN ANTROPOSENTRIK : Cara pandang
atau faham bahwa manusia memiliki kedudukan
tertinggi dibandingkan dengan MH lainnya.
Kepentingan (interests) manusia di atas
segalanya. Segala sesuatu yang
menguntungkan manusia dianggap benar dan
segala hal yang merugikan manusia dianggap
salah. Ada jarak manusia dengan alam.
Kepedulian lingkungan yang dangkal (Shallow
Ecology )

ALIRAN BIOSENTRIK : Cara pandang atau


faham bahwa manusia merupakan bagian atau
anggota komunitas kehidupan (alam).
Kepedulian lingkungan yang mendalam (deep
ecology)
ALIRAN ANTROPOSENTRIK MELAHIRKAN
CARA PANDANG TERHADAP LH

1. Manusia terpisah dari alam.


2. Mengutamakan hak-hak manusia atas alam, tetapi kurang
menekankan tanggung jawab manusia.
3. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat
keprihatinannya.
4. Kebijakan dan manajemen sumber daya alam untuk
kepentingan manusia.
5. Norma utama adalah untung rugi khusunya secara ekonomi.
6. Mengutamakan rencana jangka pendek.
7. Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah
penduduk, khususnya di negara miskin.
8. menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
ALIRAN BIOSENTRIK MELAHIRKAN
CARA PANDANG

1. Manusia termasuk anggota komunitas kehidupan


dunia sebagaimana MH lainnya
2. Manusia dan MH lainya merupakan satu kesatuan
ekosistem (interdependensi dan integral dengan
sistem alam)
3. Setiap MH mempunyai cara hidup dan kebutuhannya
sendiri demikian pula MH lainnya
4. Manusia memiliki sifat dan kemampuan yang tidak
dimiliki oleh MH lainya dan sebaliknya.
9 Prinsip Etika Lingkungan

1. Hormat terhadap alam (respect for nature )


2. Tangungg jawab (moral responsibility for nature)
3. Solidaritas kosmis (cosmic solidarity )
4. Kasih sayang dan kepedulian terhadap alam
(caring for nature)
5. Tidak merugikan (no harm)
6. Hidup sederhana dan selaras dengan alam.
7. Keadilan
8. Demokrasi
9. Integritas moral
Etika Lingkungan Berkelanjutan
(Sustainable Enviromental Ethics)
“ Sustainable environmental ethics “memiliki anggapan dasar :
1. Bumi merupakan sumber persediaan yang memiliki batas.
2. Mendaur-ulang dan menggunakan sumber daya yang dapat diganti akan
mencegah terjadinya kehabisan persediaan sumber daya.
3. Nilai hidup tidak di ukur dari besarnya penguasaan materi
4. Harga produk usaha, bukan hanya penggunaan energi, tenaga kerja dan
materi tetapi harga eksternal, seperti : kerusakan lingkungan dan
kemerosotan derajat kesehatan manusia harus juga diperhitungkan.
5. Manusia harus memahami dan bekerja sama dengan alam.
6. Usaha -usaha individu dalam mengatasi masalah yang sangat menekan
LH harus dibarengi dengan hukum yang kuat serta teknologi yang tepat.
7. Manusia adalah bagian dari alam, manusia dikuasai oleh hukum alam,
oleh karena itu harus menghormati komponen hukum -hukum tersebut.
Manusia tidak lebih penting dari komponen alam lain.
8. Limbah adalah tidak dapat ditoleran, sehingga setiap limbah harus punya
nilai guna.
ETIKA LINGKUNGAN LOKAL DIY

1. Hamemayu Hayuning Bawono, kerarifan lokal yang bermakna


universal, yaitu tugas dan kewajiban manusia sebagai kalifatullah untuk
selalu menjaga dan menyelamatkan bumi tempat mereka hidup
(memelihara, mengelola, memperindah). Tugas dan kewajiban ini
dimasukkan dalam kesadaran bahwa bumi ini juga menjadi hak bagi
generasi mendatang
2. Dalam kehidupan masyarakat jawa dikenal falsafah “gemi,
nastiti dan ngati-ati yang berarti :
Gemi : hemat , irit , tidak boros , tidak menggunakan dengan
seenaknya, baik itu uang, barang, alat (listrik, air,pupuk,
pestisida, dll)
Nastiti : teliti, dipikirkan ber-ulang-ulang, tidak gegabah, tidak
sembarangan/ tidak grusa- grusu, dipertimbangkan dg matang
Ngati – ati : berhati- hati, waspada, dilihat akibat buruk bagi kita
sendiri, tetangga , lingkungan dan masyarakat pada umumnya. Karena
setiap kita bertindak pasti timbul akibat baik maupun buruk. yang baik
diteruskan dan yang buruk ditinggalkan/dikurangi
Contoh Etika LH
Penerapan Eko Efisiensi (EE) Dalam dalam dunia Busines
(Konsep EE pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992 oleh
World Business Council for Sustainable Development (WBCSD)
dalam publikasinya “Changing Course”. :
1. Suatu cara pandang untuk menghasilkan suatu produk
dengan kinerja yang lebih baik, dengan menggunakan lebih
sedikit energi dan sumber daya alam serta meminimalisir
jumlah limbah yang dihasilkan
2. Suatu cara pandang bahwa sampah/limbah adalah sebagai
keluaran bukan produk (non product out put) yang masih
dapat dimanfaatkan untuk proses yang lain
Prinsip Eko Efisiensi
(1) mengurangi jumlah penggunaan bahan;
(2) mengurangi jumlah penggunaan energi;
(3) mengurangi pencemaran;
(4) memperbesar daur ulang bahan;
(5) memaksimalkan penggunaan SDA yang
dapat diperbarui;
(6) memperpanjang umur pakai produk;
(7) meningkatkan intensitas pelayanan
Langkah perubahan Etika Lingkungan
Rogers (1974) mengungkapkan terjadinya proses perilaku, bahwa
sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru (new behavior),
didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan sebagai
berikut :

1. Awareness (kesadaran),
2. Interest (ketertarikan),
3. Evaluation (menimbang-nimbang baik tidaknya bagi dirinya),
4. Trial (mencoba) dan
5. Adoption (beradaptasi untuk berperilaku baru dan sudah
berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan
sikapnya terhadap stimulus)
UPAYA MEMASYARAKATKAN ETIKA LINGKUNGAN

Melakukan Pendidikan lingkungan baik formal maupun non


formal

Menyusun Peraturan LH dan Melaksanakan secara konsekuen

Penyebaran brosur, baku panduan. Poster, dan penanyanga di


TV

Pemberian Penghargaan lingkungan (adiwiyata, adipura,


Kehati award dll
PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN
• PEMANFAATAN SDA SESUI SIFAT
KETERSEDIANNYA:
 SDA dapat diperbaharui
azas pelestarian
 SDA tidak dapat di perbaharui
azas penghematan
 SDA Ketersediaannya tetap
(energi cahaya, angin) dijaga dr pencemaran
CARA PELESTARIAN SD AIR
 Civil Teknis:
Pembuatan embung, telaga, SPAH, biopori
 Vegetatif:
Menanam pohon /tanaman keras (lebih baik
bila memiliki sifat menyerap/menyimpan air)

Вам также может понравиться