Вы находитесь на странице: 1из 26

METODA ELEMEN HINGGA

(MEH)
General scenario..
Engineering design

Physical Problem

Question regarding the problem


...how large are the deformations?
...how much is the heat transfer?

Mathematical model Assumptions regarding


Geometry
Governed by differential Kinematics
equations Material law
Loading
Boundary conditions
Etc.
Example: A bracket
Engineering design Physical problem

Questions:
1. What is the bending moment at section AA?
2. What is the deflection at the pin?
Example: A bracket
Engineering design Mathematical model 1:
beam

Moment at section AA M  WL
 27,500 N cm
1 W (L  rN )3 W (L  rN )
Deflection at load at load W  
3 EI 5
AG
6
How reliable is this model?  0.053 cm

How effective is this model?


Example: A bracket
Engineering design Mathematical model 2:
plane stress

Difficult to solve by hand!


..General scenario..
Engineering design

Physical Problem

Mathematical model
Governed by differential
equations

Numerical model
e.g., finite element
model
..General scenario..
Engineering design Finite element analysis

PREPROCESSING
1. Create a geometric model
2. Develop the finite element model

Solid model Finite element model


Pengantar
• Ide dari MEH : mencari penyelesaian suatu masalah yang
kompleks dengan menggantinya dengan model yang lebih
sederhana.
• Penyelesaian yang dihasilkan penyelesaian pendekatan
• Semakin sederhana model  penyelesaian semakin kurang
akurat. MEH memungkinkan pendekatan yang lebih akurat
dengan meningkatkan computational effort.
• Dalam MEH daerah penyelesaian dipandang sebagai
kumpulan sub-sub daerah yang kecil dan banyak, yang
disebut elemen hingga. Sebagai contoh perhatikan gambar
mesin milling di bawah : gambar (a) sangat sulit
menentukan respon mesin karena kondisi pemotongan
tertentu. Gambar (b )  mesin dibagi menjadi potongan-
potongan untuk menentukan respon pendekatan.
• Langkah-langkah MEH
– Pre processing : dikritisasi, menentukan fungsi bentuk,
merumuskan matrik kekakuan elemen, membangun
global stifness matrix, membangun sistem
persamanaan aljabar.
– Processor : menyelesaikan sistem persamaan untuk
menentukan respon setiap elemen.
– Post processing : mendapatkan informasi lain tentang
permasalahan yang diselesaikan.
• Metoda formulasi MEH :
– Formulasi Lansung (direct formulation)
– Energi potensial total minimum (minimum total
potensial energy)
– Weighted Residual
Direct Formulation

Batang sebagaimana gambar di


samping. Memiliki tebal t dan
modulus elastisitas E. Pada ujung
atas dijepit dan ujung bawah
menopang beban P

1. Diskritisasi ke dalam elemen hingga


Penyusunan persamaan di tingkat elemen

Dasar Analisa (sebuah batang dengan gaya F)

dng

Kembali ke masalah, maka pada setiap titik (nodal)


elemen, gaya yang bekerja adalah :
Pada setiap elemen (e) gaya yang bekerja adalah :

Jika dinyatakan dalam bentuk matrik maka :

Atau [Fe] = [Ke][ue] dengan


Disusun sebagai matrik kekakuan global, maka :
Penyusunan persamaan di tingkat global
Kesetimbangan statis mensyaratkan bahwa jumlah gaya
pada setiap titik =0, maka :

Persamaan-persamaan di atas bisa disusun sebagai berikut :


Disusun dalam bentuk matrik sebagai berikut :

Dengan memisahkan antara beban eksternal (P) dan Reaksi (R1),


matrik di atas dapat tulis sebagai:
Dengan memasukan kondisi batas bahwa u1=0, maka didapatkan
matrik sebagai:

2. Penyelesaian sistem persamaan Aljabar simultan


Pada tahap ini, kita assumsikan besaran-besaran pada problem di atas,
yaitu E = 10.4x106 lb/in2 , w1 = 2 in, w2 = 1 in , t =0.125 in, l = 10 in dan P =
1000 lb
3. Penentuan informasi lain (misal tegangan setiap elemen)
Formulasi Energi Potensial Total Minimum

• Pendekatan yang umum digunakan dalam pemodelan MEH solid


mechanics.
• Setiap gaya luar yang dikenakan pada sebuah body menyebabkan
deformasi pada body tersebut.
• Energi potensial sebuah body yang terdeformasi akibat gaya luar adalah
beda antara energi regangan body dan usaha yang dilakukan oleh gaya
luar yang bekerja pada body.

= Energi regangan – usaha gaya luar


Dengan memperhatikan body yg terdeformasi sebesar dy’
sbgmn gambar di atas, energi regangan adalah :

Atau dalam elemental dxdydz dan tegangan normal


Oleh karena itu sebuah elemen di bawah tegangan uniaxial,
energi regangan adalah :

Dimana V adalah volume body. Total energi potensial body


yang terdiri dari n elemen dan m titik adalah :

Dan total energi potensial minimum jika :


Mari perhatian kita kembali ke contoh soal di atas, maka energi
regangan sembarang elemen dapat ditentukan sebagai berikut :

Untuk penampang
melintang yang tetap
maka dV=Ady

EA( e ) ui 1  ui 2
l l
EA( e ) 2 EA( e ) 2
       i  2ui 1ui )
2
dy ( (e)
) dy (e)
(ui 1 u
2 0 2 0 l 2l

Turunan energi regangan terhadap ui dan ui+1, didapatkan :

Dalam bentuk matrik


Turunan usaha gaya luar terhadap ui dan ui+1, didapatkan :

Dalam bentuk matrik  Fi 


F 
 i 1 

Dan total energi potensial minimum jika :

 keq  keq   ui   Fi 
 k      0
 eq keq  ui 1   Fi 1 

Вам также может понравиться