Вы находитесь на странице: 1из 28

Jurusan Fisika

Mata Kuliah Fisika Zat Padat

BAB I

STRUKTUR KRISTAL
1. Tujuan:
a. mempelajari susunan atom dalam kristal
b. mempelajari operasi-operasi simetri
c. mempelajari konsep indeks Miller
2. PERIODESITAS SUSUNAN ATOM-ATOM KRISTAL (1)

 Zat padat dapat diklasifikasikan menjadi kristal dan amorf.


Disebut sebagai kristal apabila mempunyai susunan atom
yang sangat rapi dan tertib, sebaliknya bila susunan
atomnya tidak teratur maka disebut sebagai amorf.

 Kristal ideal mempunyai keteraturan atau pengulangan


pola dasar (periodesitas) sampai tak terhingga batasnya
ke segala arah, sehingga tidak mungkin kita dapatkan di
alam. Periodesitas menentukan sifat-sifat khas suatu
kristal.
2. PERIODESITAS SUSUNAN ATOM-ATOM KRISTAL (2)

 Suatu benda dengan perulangan pola yang terdapat di


dalam seluruh tubuhnya disebut sebagai kristal tunggal.

 Kristal tunggal dalam ukuran kecil (diameter < 0.1 mm)


disebut kristalit, sedangkan kumpulan kristalit yang
membentuk pola tertentu disebut sebagai polikristal.
Gambaran kristal tunggal, polikristal, dan amorf dapat dilihat pada Gambar

1.1.

(a) (b) (c)

Gambar 1.1 (a) Kristal tunggal. (b) Polikristal. (c)


Amorf.
2.1. Kristal dan Kekisi
 Bila pola dasar suatu kristal diganti dengan titik, maka
diperoleh titik-titik dalam ruang yang teratur posisinnya.
Pola dasar yang demikian ini disebut sebagai kekisi
kristal.

 Titik-titik kekisi tersebut dapat ditempati atom, ion atau


molekul yang kompleks. Sehingga dapat pula dikatakan
bahwa kristal adalah kekisi yang titiknya telah ditempati
atom, ion, atau molekul.
2.2. Sel Satuan dan Sel Primitif
 Pada kristal tiga dimensi ada suatu volume berbentuk
paralelepipedum yang dibatasi ketiga vektor satuan
translasinya. Volume yang dibatasi ketiga vektor tersebut
disebut sel satuan kristal (Gambar 1.2), sedangkan pada
kristal dua dimensi sel satuannya akan berbentuk suatu
luasan.

Gambar 1.2 Sel satuan dengan vektor-vektor satuan a, b, dan c


Gambar 1.3 Sel satuan berbentuk luasan
 Demikian pula untuk kristal tiga dimensi bila dalam sel
satuan hanya ada satu titik maka disebut sel satuan primitif
dan disebut sel satuan non primitif bila lebih dari satu titik.
 Cara untuk mendapatkan sel primitif adalah seperti yang
diperlihatkan Gambar 1.4, yaitu:
 1) Gambar garis yang menghubungkan ke semua
tetangga terdekat dari titik kekisi yang dipilih.
 2) Pada setiap titik tengah garis tersebut gambarlah
garis normalnya. Volume terkecil yang dibentuk oleh
garis-garis normal itu merupakan sel primitif Wigner-
Seitz.
Gambar 1.4 Sel Wigner-Seitz

Volume sel satuan dengan vektor-vektor translasi:


a = a1 i + a2 j + a3 k,
b = b1 i + b2 j + b3 k dan
c = c1 i + c2 j + c3 k.

dapat ditentukan dengan rumusan Vsel  a . b x c ,


a1 a2 a3
sehingga: Vsel  b1 b2 b3 (1.1)
c1 c2 c3
3. KRISTAL TIGA DIMENSI

 Sifat lain yang penting pada kristal adalah operasi simetri,


yaitu bila dilakukan tindakan (operasi) pada suatu kristal
akan menghasilkan suatu keadaan baru yang tidak
berbeda dari keadaan sebelumnya. Operasi simetri yang
harus dimiliki kristal adalah operasi translasi, selain itu
dapat juga memiliki operasi rotasi atau refleksi.
3.1 Operasi Translasi
a. Operasi Translasi dalam ruang (3 dimensi)
T = n1 a + n2 b + n3 c (1.2)
b. Operasi Translasi dalam bidang (2 dimensi)
T = n1 a + n2 b (1.3)
c. Operasi Translasi pada sepanjang garis lurus (1 dimensi)
T = n1 a (1.4)
dengan :
T = vektor translasi.
n1, n2, n3 = bilangan bulat,
a, b, c = vektor satuan translasi yang saling ortogonal dan ortonormal,
Contoh: bila pada kristal berdimensi satu diberlakukan operasi
translasi T = 5a, berarti setiap atom akan bergeser 5 tempat ke kanan.
3.2. Operasi Rotasi

 Rotasi adalah putaran melalui porosnya yang tegak lurus dengan


bidang kristal dan melalui titik kristal sebesar φ derajat. Pada kristal
terdapat 3 unsur simetri yaitu: bidang simetri, sumbu simetri, dan
pusat simetri.

 Bidang simetri adalah bidang yang membagi suatu kristal dalam dua
bagian yang setangkup. Sumbu simetri adalah sumbu tempat kristal
berputar pada sudut putar tertentu untuk berhimpit lagi seperti
semula, sedangkan pusat simetri adalah titik yang dapat dilalui garis
yang memotong permukaan kristal pada jarak yang sama dari kedua
arah.
Operasi rotasi yang mungkin dimiliki kristal ada 10
terdiri dari: (1) rotasi murni dengan φ = 0o, 60o, 90o,
120o, dan 180o, dan (2) roto-inversi (rotasi yag disusul
inversi) dengan φ = 0o, 60o, 90o, 120o, dan 180o.

 Disebut sebagai sumbu heksad atau simetri putar enam


untuk φ = 60o,
 sumbu tetrad atau simetri putar empat untuk φ = 90o,
 sumbu triad atau simetri putar tiga untuk φ = 120o, dan
 sumbu diad atau simetri putar dua untuk φ = 180o.
 Sebutan tersebut berhubungan dengan sudut putar sebesar
o
( 360 ), dengan n sebagai identitas nama.
n
3.3. Tujuh Sistem Kristal dan Empatbelas Kekisi Bravais

a. KS b. KPB c. KPS a. Tertragonal b. Tetragonal


sederhana berpusat
badan
a. OS b. OPD c. OPB d. OPS

Trigonal

Triklin
a. MS b. MPD
Hexagonal

Gambar 1.5 Empat belas kekisi Bravais


Kepadatan kekisi dinyatakan sebagai daya hasil penjejalan
(packing effisiency) yang didefinisikan sebagai:

bagian volume sel satuan yang terisi zat



volume sel satuan
4. INDEKS MILLER BIDANG KRISTAL
 Orientasi bidang-bidang kristal ditentukan oleh tiga titik
dalam bidang yang dikenal sebagai indeks Miller dengan
notasi: (h k l).

4.1. Posisi Titik


 Posisi titik dinyatakan oleh tiga bilangan (tanpa koma,
tanpa kurung).
 Setelah menentukan letak koordinat titik tersebut maka
posisi titik dinyatakan dengan menghilangkan vektor-
vektor satuannya.
Misalnya:
3 3
Koordinat titik P adalah 2a, b , dan 2c, maka posisi P = 2 2.
2 2

2
P

2 b

a
4.2. Arah Vektor

 Arah vektor dinyatakan oleh tiga bilangan dengan notasi v


= [u v w]. Proyeksi v ke sumbu koordinat a, b dan c adalah
3
2a, b dan 2c. Hilangkan a, b dan c, kemudian jadikan
2
tiga bilangan bulat terkecil, sehingga arah vektor v = [4 3
4]. Jika arahnya negatip maka di atas bilangan yang
bersangkutan diberi garis.
2
P

1
v
2
b

a
4.3. Indeks Miller c

a 3
2
2

 Suatu bidang memotong sumbu di titik 2a, 3/2 b, dan 2c,


dengan menghilangkan a, b, c dan membalikkan
bilangannya menjadi ½ 2/3 ½, kemudian mencari
bilangan bulat terkecilnya, maka Indeks Miller bidang
tersebut abalah: (3 4 3)
4.4. Jarak Pisah Antara Dua Bidang yang Berdekatan

Jarak pisah antara dua bidang kristal (h k l) yang berdekatan


dinyatakan dengan lambang dhkl. Untuk tiap sistem memiliki rumus
tersendiri, misalnya:
1
a. sistem ortorombik d hkl 
2 2 2
h k l 
       
a b c
a
b. sistem kubik d hkl 
h2  k 2  l 2

 Untuk sistem lainnya seperti tetragonal, heksagonal, trigonal,


monoklinik, dan triklinik dapat dillihat pada buku ajar
5. STRUKTUR KRISTAL SEDERHANA
a. Struktur Natrium Clorida (NaCl)
Struktur ini terbentuk dari dua kekisi fcc yang satu diduduki ion Na+ dan
yang lain diduduki ion Cl- yang tergeser sejauh ½ a dalam arah (100)
dari kekisi fcc yang pertama. Lihat gambar 1.6. Terdapat 4 satuan NaCl
dalam tiap satuan kubus dengan posisi sebagai berikut:
Na : 0 0 0; ½ ½ 0; ½ 0 ½; 0½½
Cl : ½ ½ ½ 0 0 ½; 0 ½ 0; ½00
Yang memiliki struktur ini antara lain: LiH, NaCl, KCl, PbS, AgBr, MgO,
MnO, dan KBr.

Gambar 1.6 Struktur NaCl.


b. Struktur Cesium Clorida (CsCl)
Struktur ini terdiri dari kekisi kubus sederhana yang mengandung ion
jenis pertama dan kekisi kubus sederhana kedua berisi ion jenis lain
tergeser 23 a dalam arah (1 1 1). Setiap ion mempunyai tetangga terdekat
8 ion berlainan jenis dengan jarak 23 a seperti terlihat pada gambar 1.7.
Molekul CsCl yang terdiri dari ion Cs+ dan ion Cl- terletak pada posisi:
Cs+ : 000
Cl- : ½½½.
Beberapa kristal yang berstruktur CsCl adalah: BeCu, AlNi, CuZn, CuPd,
Ag Mg, LiHg, Nh4Cl, TlBr, CsCl, dan TlI.

Gambar 1.7 Struktur CsCl.


c. Struktur Hexagonal Close-packed (hcp)
Struktur hcp mempunyai daya hasil penjejalan sebesar 74%. Jika pada
lapisan B dalam sistem hcp pada gambar 1.8a terdapat bola-bola identik,
maka setiap bola ini menyentuh 3 bola pada lapisan A diatasnya,
menyentuh 3 bola pada lapisan A dibawahnya serta 6 bola pada lapisan B
itu sendiri. Sehingga setiap bola menyentuh 12 bola lain. Lapisan A, B, A,
B, …
Struktur hcp memiliki sel primitif kekisi hexagonal dengan basis dua
atom (gambar 1.8b). Perbandinga c/a adalah sebesar 8 , buktikanlah!.
3
Contoh kristalnya adalah: He, Be, Mg, Ti, Zn, Cd, Co, Y, Zr, Gd, dan Lu.

a b

Gambar 1.8 (a) Pola lapisan struktur hcp. (b) Sel primitif hcp.
d. Struktur Intan
Struktur intan berbentuk tetrahedron yaitu limas sisi empat beraturan
seperti terlihat pada gambar 1.9a. Setiap atom tepat menyentuh 4 atom
lainnya. Dalam sebuah satuan kubus terdapat 8 atom dengan posisi: 000;
¼ ¼ ¼; ½ ½ 0; ¾ ¾ ¼; ½ 0 ½; ¾ ¼ ¾; 0 ½ ½; dan¼ ¾ ¾ seperti terlihat
pada gambar 1.9b. Jarak tetangga terdekat adalah ¼ diagonal kubus,
sehingga jari-jari bola adalah 1/8 diagonal kubus. Dengan daya hasil
penjejalan 34% (buktikan!) maka struktur intan merupakan struktur yang
tidak padat. Adapun contohnya adalah: C (intan), Ge (germanium), Si
(silicon) dan Sn (Timah putih).

a b

Gambar 1.9 (a) Tetrahedron. (b) Struktur intan


e. Struktur ZnS
Struktur ZnS sama seperti struktur intan, yaitu mengganti tempat 4 buah
C dengan 4 buah Zn dalam sel kubik (gambar 1.10). Terdapat 4 molekul
ZnS dalan satu sel kubik dengan koordinat:
Zn : ¼ ¼ ¼ ; ¼¾¾; ¾ ¼¾ ; ¾ ¾¼
S : 0 0 0; 0½½; ½0½; ½ ½ 0.
Molekul yang berstruktu ZnS adalah: CuF, CuCl, ZnS, ZnSe, SiC, CdS,
InAs, dan InSb.

Gambar 1.10 Struktur ZnS


SELAMAT BELAJAR!

Вам также может понравиться

  • Bab 5
    Bab 5
    Документ48 страниц
    Bab 5
    Akhmad Riki Fadilah
    Оценок пока нет
  • Bab 6
    Bab 6
    Документ22 страницы
    Bab 6
    Akhmad Riki Fadilah
    Оценок пока нет
  • Fisika Zat Padat
    Fisika Zat Padat
    Документ22 страницы
    Fisika Zat Padat
    Akhmad Riki Fadilah
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ28 страниц
    Bab 1
    Akhmad Riki Fadilah
    Оценок пока нет
  • Materi Pembekalan KKN Sesi 1 29 Juni 2019 - 1561782863
    Materi Pembekalan KKN Sesi 1 29 Juni 2019 - 1561782863
    Документ99 страниц
    Materi Pembekalan KKN Sesi 1 29 Juni 2019 - 1561782863
    Akhmad Riki Fadilah
    Оценок пока нет
  • Bismillah Merisa Zan 2
    Bismillah Merisa Zan 2
    Документ41 страница
    Bismillah Merisa Zan 2
    Akhmad Riki Fadilah
    Оценок пока нет
  • 356 759 1 SM
    356 759 1 SM
    Документ13 страниц
    356 759 1 SM
    Akhmad Riki Fadilah
    Оценок пока нет
  • Lissajous
    Lissajous
    Документ12 страниц
    Lissajous
    Linamalinda
    Оценок пока нет