Вы находитесь на странице: 1из 75

KOMPLIKASI KEHAMILAN

DAN
PENATALAKSANAANNYA

Oleh :
SITI KHOTIDJAH S.ST
1. HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Yaitu : mual muntah yg


berlebihan pd wanita
hamil sampai
mengganggu pekerjaan
seharir-hari sehingga
k/u menjadi buruk
karena dehidrasi,
terjadi stlh 6 mg HPHT
& brlgsg ± 10 mg.
Faktor predisposisi
• Primigravida,molla
hidatidosa,gemeli
• Faktor organik:alergi,msknya
vili corialis dlm sirkulasi
maternal & perubahan
metabolik.
• Faktor psikologik
• Faktor endokrin
• Faktor adaptasi & hormonal
PATOFISIOLOGI
• Estrogen ↑ menimbulkan mual &
muntah  dehidrasi
hemokonsentrasi  perfusi drh
ke jrngan ↓ tertmbun zat toksik
• Pemakaian karbohidrat & lemak
ketosis
• Hypokalemia  frekuensi muntah
ber >  hepar rusak,mukosa
usopagus & lambung robek 
prdrhan gastrointestinal
HYPER EMISIS YG HRS
DIRAWAT DI RS :

• Segala yg dimkn / minum


dimuntahkan lg
• BB ↓> sepersepluh BB normal
• Turgor kurang & lidah kering
• Terdpt aseton dlm urine
Hyper emisis tgkt I :

Tanda dan Gejala


• Muntah trs mnrus
• KU lemah, nafsu mkn me ↓ / tdk
ada
• BB me ↓, dehidrasi, lidah kering
• tonus otot lemah
• Nyeri epigastrium
• Nadi me ↑ (100x /mnt)
• Tensi darah menurun
• Mata cekung
Hyper Emisis Tingkat II :

• KU lemah apatis
• Turgor kurang, lidah kering & kotor
• Nadi kecil & cpt, suhu me ↑, TD me ↓
• Mata sdkt ikterus & cekung
• BB semakin trn
• Hemokonsentrasi
• Oligo uri
• Konstipasi
• Napas bau aseton & didptkan aseton
di urin
Hiperemisis TKT III :

• Muntah ber < /berhenti


• Kesadaran somnolen 
koma encephalopati Wemieke
• G3 faal hati
• N kcl & cpt,suhu ,TD
Penatalaksanaan
• Obat-2an(sedativa rngn,
antihistamin & emetik & Vit)
• Isolasi(kmr tng,cerah,sirkulasi
udara baik)
• Terapi psikologi
• Cairan parenteral (D5%/D10%,
RL 3 ltr per hr)
• Penghentian kehamilan
bilaG3 jiwa,G3 faal organ
Kontrol diurisis
PROGNOSIS

• Baik  bila penanganan baik


• Pd tingkat berat (Tk 2 & 3) 
kematian ibu & janin
2. ABORTUS

Yaitu : keluarnya hsl konsepsi yg blm


viabel BB janin < 500 gr,UK
<20 mg

Klasifikasi abortus berdsrkan kjadian:


• Abortus spontan
• Abortus provokatus / buatan,
medicinalis, kriminalis
TINGKATAN ABORTUS SPONTAN :
- Iminens
Tanda dan gjl :
• Perd flek-2
• Nyeri sdkt
• Servik tertutup

Penanganan :
 Tirah baring,hindari co,kebersihan
vulva,evaluasi perd dan USG
 Msh bs dipertahankan tdk perlu
penangan khusus.
ABORTUS INSIPIENS
Yaitu : keguguran sdg
berlangsung

Tanda dan gejala :


• Perd banyak
• Nyeri bertambah
• Servik terbuka
• Ket utuh
• Jar utuh
Lanjutan....

Penanganan
• Tdk bs dipertahankan
• < 12 mgg  evakuasi  kuret
• ≥ 12 mgg OD,misoprostol
• K/P evakuasi kuret
Abortus inkomplet
Yaitu keguguran bersisa

Tanda dan gejala :


• Perd bertambah banyak
• Neri ber <
• Servik terbuka
• Jar sebg keluar
Penanganan
• Tdk bs bertahan
• Perd bnyk langsung evakuasi
• < 12 mggevakuasikuret
• ≥ 12 mgg
OD,misoprostole,k/p evakuasi
 kuret
Abortus komplet
Yaitu keguguran lengkap
Tanda dan gejala :
• Perd sdkt/berhenti
• Nyeri ber< /hilang
• Servik menutup
• Jar keluar semua
Penanganan
• Tdk perlu pengananan khusus
• Bila anemia k/p tranfusi & tab fe
Komplikasi
• Abortus infeksiosus
• Perforsi
• Syock hypovolemik
• Syock septik
• Infertilitas
• Syndrom asehrman
Abortus infeksiosus
Tanda dan gejala ;
• Nyeri perut
• Fibris (S : 38 C ):
• Rwyt usaha abt
provokatus/kriminalis
Penanganan :
• MRS
• Injks Triple drugs antibiotik
• Evakuasi pos 6jam tx antibiotik
kuret/histerektomi
3. PRE EKLAMSI DAN EKLAMSI

PENGERTIAN

• Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi


disertai proteinuria dan edema akibat
kehamilan setelah usia kehamilan 20
minggu atau segera setelah persalinan.

• Eklampsia adalah preeklampsia yang


disertai kejang dan/atau koma yang timbul
bukan akibat kelainan neurologi.
ETIOLOGI
• Etiologi

Penyebab eklampsi dan pre eklampsi sampai sekarang belum


diketahui. Tetapi ada teori yang dapat menjelaskan tentang
penyebab eklampsi dan pre eklampsi yaitu :

1) Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan


ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa.

2) Sebab bertambahnya frekuensi yang makin tuanya kehamilan

3) Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan


kematian janin dalam uterus

4) Sebab jarangnya terjadi eklampsi pada kehamilan – kehamilan


berikutnya

5) Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma


Gejala Klinis
• Hipertensi
sistolik ≥ 160 mm Hg atau
diastolik ≥ 100 mmHg
• Protein urine
5 gr/2 1 jam atau positif 3-4
• Edema
pretibia, lumbosakral, perut,
tangan & wajah
• Oligouria (produksi urine < 500
cc/24 jam)
• Impending Eklemsia
nyeri kepala, nyeri ulu hati,
pandangan kabur
• KELLP SYNDROMA
• Edema Paru
• IUGR
• Kadar kreatinin serum meningkat
Diagnosa
• Usia kehamilan ≥ 20 minggu
• Hipretensi
• Satu atau lebih gejala Preeklamsia
Berat
• Disertai edema dan atau protein
urine
Diagnosa Banding
• Hipertensi kronik
• Syndroma nefrotik
• Gagal jantung
Penatalaksanaan
• Emergency – rujukan
• ABCD
• Anti ekjang
• Anti hipertensi
• Rawat inap
Konservatif
Anti Kejang
Magnesium Sulfat
• Dosis Aktif
4g 20% (20 cc) intravenous
10g 40% (25 cc) intramuskuler
• Dosis Konservatif
10g 40% (25 cc) intramuskuler
• Dosis rawatan
5g 40% ( 12,5 cc )
intramuskuler / 5jam
Syarat pemberian Magnesium
Sulfate

• Tersedia kalsium glukonsa 10%


• Pernafasan > 16 < 40 kali/menit
• Reflek patella positif
• Produksi urine ≥ 25 cc/jam
Intoksikasi Magnesium Sulfate

• Over dosis • Sesak nafsa


• Pemberian Intrvana • Cianosis
yang terlalu cepat • Hipotensi
• Syarat tak terpenuhi • Takikardia
• apnue

Pemberian dosis pertama secara intramuskuler aman


Anti Hipertensi
Tab. Nifedipine
• Indiksai
tekanan sistolik ≥ 180 mmHg atau
tekanan diastolik ≥ 110 mmHg
• Dosis
3 x 5 – 10 mg per oral

Tidak dianjurkan pemberian secara subliqual


Perawatan Aktif
• Magnesium Sulfate • UK ≥ 34 minggu
dosis penuh/ aktif • Perawatan
• Dosis rawatan konservatif PEB gagal
sampai dengan 12- • Impending Eklamsia
24 jam pasca • Edema paru
persalinan
• HELLP SYNDROMA
• Terminasi
kehamilan • Gawat janin
• Oligohidramnion
• Oli
• IUGR
Termiasi kehamilan
• Pelvik score < 5
tab. Mesopostole 2x50 mg per
oral interval 6 jam
• Pelvik score ≥ 5
oksitosin drip
• Kala II dengan traikna
cunam/forcep
Perawatan Konservatif
• Magnesium Sulfate dosis konservatif
• Dosis rawatan sampai dengan 24 jam
• Pematangan paru janin
• Pemreiksaan DL/SGOT-PT/BUN-Ka
• Protein tampung/Esbach tiap 3 hari
• Timbang BB /hari
• Protein urine /hari
• DJJ/ gerakan janin
• USG tiap minggu
• NST tiap 3 hari
• UK < 34 minggu
• Tak ada kriteria PEB lainnya selain tekanan darah
Perawatan Konservatif Gagal
• 6 jam pasca terapi tekanan darah
naik
• 24 jam terapi pasca tekanan
darah tidak turun
• Timbul gejala penyulit PEB
lainnya
• Eeeeeeeeklamsia
• IUFD
Komplikasi
• Eklamsia
• CVA
• Gagal organ
• DIC & gangguan faal
pembekuan darah
• IUFD
4. KEHAMILAN POSTTERM

• Kehamilan postterm adalah


kehamilan yang berlangsung
lebih atau sama dengan 42
minggu, atau lebih dari 294 hari,
atau lebih dari atau sama
dengan 14 hari dari hari
perkiraan persalinan.
PENYEBAB
Kebanyakan penyebab kehamilan postterm adalah
kesalahan dalam menentukan usia kehamilan. Faktor
risiko yang berkaitan dengan postterm adalah:

a) HPHT yang salah


b) Riwayat kehamilan post term
c) Nuliparitas
d) Siklus haid yang panjang, lebih dari 28 hari, tanpa
konfirmasi USG pada awal kehamilan
e) Defisiensi sulfatase plasenta
f) Janin anencephalus (jika tidak disertai adanya
hidramnion)
DIAGNOSIS BANDING

• Kesalahan dalam
menentukan usia kehamilan.
PENGELOLAAN
• Konseling prekonsepsi dan
Pencegahan
a. Ultrasonografi (USG) rutin
b. Stripping of the membrane.
c. Breast and nipple stimulation.

• Intervensi antepartum
a. Antenatal fetal surveillance
b. Waktu persalinan
PENYULIT
• Risiko bagi JANIN
a. Mortalitas perinatal meningkat
b. Insufisiensi fetoplasental.
c. Asfiksia (dengan atau tanpa
mekoneum).
d. Infeksi intrauterine.
e. Janin makrosomia

• Risiko bagi IBU


Meningkatnya kejadian distosia
persalinan, perlukaan perineum yang
berat, kejadian bedah sesar,
endometritis, perdarahan, dan penyakit
tromboembolik
5. PERDARAHAN ANTEPARTUM

• Perdarahan antepartum adalah


perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 28 minggu. Biasanya
lebih banyak dan lebih
berbahaya daripada perdarahan
kehamilan sebelum 28 minggu
PENYEBAB

• Perdarahan ante partum


dapat disebabkan oleh:
1. plasenta previa
2. solusio plasenta
Klasifikasi Plasenta Previa
• Didasarkan atas terabanya
jaringan plasenta melalui
pembukaan jalan lahir pada waktu
tertentu :
1. Plasenta previa totalis
2. Plasenta previa lateralis
3. Plasenta previa marginalis
a. Plasenta previa totalis bila seluruh
pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta
b. Plasenta previa lateralis bila sebagian
pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta
c. Plasenta previa marginalis bila pinggir
plasenta berada tepat pada pinggir
pembukaan
Komplikasi
1. Prolaps tali pusat
2. Prolaps plasenta
3. Plasenta melekat sehingga harus
dikeluarkan manual dan kalau perlu
dibersihkan dengan kuretase
4. Robeka-robekan jalan lahir karena
tindakan
5. Perdarahan post partum
6. Infeksi karena perdarahan yang
banyak
7. Bayi prematur atau lahir mati
• Solusio plasenta ialah terlepasnya plasenta
yang letaknya normal pada corpus uteri
sebelum lahirnya janin, terjadi pada triwulan
ketiga.
Klasifikasi Solusio Plasenta
• Solusio plasenta totalis, bila plasenta terlepas
seluruhnya
• Solusio plasenta parsialis, bila plasenta sebagian
terlepas
• Ruptura sinus marginalis, bila hanya sebagian kecil
pnggir plasenta yang terlepas.
• Solusio plasenta dengan perdarahan yang keluar,
perdarahan dapat menyelundup keluar dibawah
selaput ketuban.
• Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi,
perdarahan tersembunyi dibelakang plasenta.
Komplikasi
a. Langsung b. Komplikasi tidak langsung
(immediate) (delayed)
 Perdarahan  Couvelair uterus, sehingga
 Infeksi kontraksi tak baik, menyebabkan
 Emboli dan perdarahan postpartum.
syok obstetrik  a/hipofibrinogenemia dengan
perdarahan post partum
 Nekrosis korteks renalis,
menyebabkan anuria dan uremia
 kerusakan-kerusakan organ
seperti hati, hipofisis dan lain-lain
6. KEHAMILAN GANDA
• Kehamilan Ganda adalah
kehamilan dengan dua
janin atau lebih
intrauterin. Kehamilan
ganda dapat didefinisikan
sabagai suatu kehamilan
dimana terdapat dua atau
lebih embrio atau janin
sekaligus.
PENYEBAB
• Kehamilan Ganda terjadi
apabila dua atau lebih ovum
dilepaskan dan dibuahi atau
apabila satu ovum yang
dibuahi membelah secara dini
hingga membentuk dua
embrio yang sama pada
stadium massa sel dalam atau
lebih awal.
MACAM-MACAM HAMIL GANDA

• Gemelli (2)
• Triplet (3)
• Quadruplet (4)
• Quintuplet (5)
• Sextuplet (6)
DIAGNOSIS

• Anamnesis
• Pemeriksaan Klinis
• Auskultasi DJJ : terdengar
dua punctum maksimum
DJJ.
• Pemeriksaan USG
• Rontgen Foto Abdomen
DIAGNOSIS PASTI
• Teraba 2 kepala
• Teraba 2 bokong atau 2
punggung
• Terdengar dua denyut jantung
janin dengan perbedaan
jumlah lebih dari 10 denyut
• Dengan alat bantu
ultasonografi dan foto
abdominal akan tampak dua
janin dalam rahim
DIFERENSIAL DIAGNOSA

• Hidramnion
• Hamil dengan mola
hidatidosa
• Hamil dengan janin
makrosomia
• Kesalahan mengingat HPHT
• Kehamilan dengan tumor (
mioma, kista ovarii )
PERKIRAAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
GANDA
• Gejala hamil muda
- Bertambah dan makin dini : mornig sickness,
emesis gravidarum – hiperemesis gravidarum
- Kejadiannya makin dibanding kehamilan
tunggal

• Keguguran meningkat
- Menurut penelitian kejadiannya makin
dibandingkan dengan hamil tunggal
NEXT’….
• Vanishing syndrome hamil ganda
- Jantung janin yg lbh berkembang akan menyerap
nutrisi + oksigen makin besar, sedangkan janin
lainnya mengalami degenerasi mengecil sampai
mati dan direabsorbsi
• Anemia
- Terjadi hemodilusi yang makin , sehingga
menyebabkan anemia relatif nyata
• Persalinan prematur
- terjadi overdistensi, maka retraksi akibat keregangan
otot uterus makin dini dimulailah proses
Braxton Hicks, kontraksi makin sering HIS
persalinan
NEXT’….
• Hipertensi
• Perdarahan antepartum
- Perkembangan plasenta yg memerlukan bahan
nutrisi + oksigen lebih tinggi, akan mencari tempat
melebar, sehingga tempat perlekatan menjadi tipis
dan luas
• Hidramnion
• Monozigotik
- Dapat menimbulkan transfusi antarjanin ganda,
dengan segala risikonya
• Rawat inap
- karena sering terjadi komplikasi kehamilan
Komplikasi pada Fetus

• Berat badan lahir rendah


• Fetus kompresus (fetus papiraseus) atau
mumifikasi
• Anomali kongenital
PENANGANAN KEHAMILAN GANDA
• Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal
kehamilan kembar dan mencegah komplikasi
yang timbul, dan bila diagnosis telah ditegakkan
pemeriksaan ulangan harus lebih sering ( 1 x
tiap seminggu pada kehamilan lebih dari 32
minggu )
• Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan
perjalanan jauh sebaiknya dihindari, karena
akan merangsang partus prematurus
7. KETUBAN PECAH DINI (KPD)

• KPD adalah
pecahnya selaput
ketuban sebelum
adanya tanda –
tanda persalinan
spontan
Etiologi
Sebab pasti belum diketahui.• Kekurangan nutrisi → sebagai
faktor predisposisi terjadinyaakibat dari defisiensi asam
KPD : askorbat.
• Rokok
• Infeksi bakteri → bakteri • Inkompetensi serviks
menghasilkan peroksidase • Plasenta previa
yang membuat selaput • Malpresentasi
ketuban menjadi lemah
• Uterus meregang (misalnya
• pada KPD ditemukan bahwa pada gemelli dan hidramnion)
kandungan kolagen selaput
ketuban menurun. Hal ini • Trauma
diduga mempengaruhi • Pernah induksi aborsi
kekuatan selaput ketuban. • Solusia plasenta
• Umur ibu > 35 tahun
Diagnosa

• Ananmnesa
• Pemeriksaan
• Pemeriksaan USG
Penatalaksanaan

• Tergantung umur
kehamilan. Bila umur
kehamilan tidak diketahui
maka lakukan USG. Pada
umur kehamilan ≥ 34
minggu biasanya paru –
paru sudah masak.
Next’…
• UK ≥ 36 minggu

– USG untuk memastikan kehamilan.


– Cari tanda – tanda korioamnionitis (ibu demam, DJJ takikardi,
leukositosis, air ketuban berbau), jika ada berikan antibiotik profilaksi
dengan penicillin, ampicillin atau sefalosporin.
– Jika :
• Janin preskep → induksi persalinan.
• Janin presbo dan skor Bishop tinggi, BDP → induksi persalinan
dengan oxytocin secara hati – hati.
• Janin presbo dengan korioamnionitis dan skor Bishop rendah →
bedah sesar.
• Janin presbo tanpa korioamnionitis dan skor Bishop tinggi → tunggu
persalinan spontan sampai dengan 16 – 24 jam setelah KPD, bila
masih belum dalam persalinan maka induksi persalinan dengan
oxytocin.
Next’…
• UK < 33 minggu
– Segera pondokkan di RS.
– Lakukan pemeriksaan untuk cari tau ada tidaknya korioamnionitis.
– Kalau tidak perlu jangan sekali – sekali periksa dalam.

• UK 28 – 33 minggu
– Pilih tatalaksana konservatif atau agresif.
– Konservatif :
• Tegakkan diagnosis KPD.
• Cari tanda – tanda korioamnionitis.
• Istirahat penuh.
• Periksa jumlah leukosit setiap hari.
• Periksa tanda vital ibu teratur 4x / hari.
• Observasi tanpa intervensi sampai ada tanda – tanda persalinan atau
tanda – tanda korioamnionitis.
8. KEHAMILAN EKTOPIK
• di luar rahim (kehamilan ektopik) terjadi bila sel
telur yang telah dibuahi tidak melekat di rahim
tetapi di tempat yang berbeda yaitu di saluran
telur (tuba falopi), indung telur, leher rahim atau
rongga perut.
Gejala dan tanda

– Penderita mungkin mengetahui dirinya hamil muda


(pemeriksaan urin positif)
– Nyeri perut bagian bawah atau seluruh perut
– Perdarahan vagina
– Penurunan kesadaran
– Tanda syok
Tindakan pra rumah sakit

• Monitor tanda vital


• Jika syok, lakukan penanganan syok,
berikan oksigen sesuai protap
• Evakuasi ibu ke rmh sakit terdekat
secepatnya
Selamat belajar…

Вам также может понравиться