Вы находитесь на странице: 1из 8

LINKOSAMID

Mekanisme Kerja Efek Pemakaian Klinik Farmakaokinetik,


Toksisitas
Klindamisin Mencegah sintesis protein Aktifitas bakteristatik Infeksi kulit dan Oral, IV : klirens oleh
bakteri dengan cara mengikat terhadap bakteri jaringan lunak hati (waktu paruh 2.5
subunit ribosom 50 s rentan Infeksi bakteri jam) diberikan setiap
anaerob 6-8 jam

Gangguan
pencernaan, colitis C.
difficile

Katzung, G.Betram. 2010. Farmakologi dasar dan klinik, Edisi 10. Jakarta, Penerbit
Buku Kedokteran, EGC
Mekanisme Kerja Efek Pemakaian Klinik Farmakaokinetik,
Toksisitas
Siprofloksasin Menghambat replikasi DNA Aktifitas bakterisidal Infeksi saluran kemih, Oral, IV: klirens
dengan mengikat DNA terhadap bakteri gastroenteritis, campuran (waktu
gyrase dan topoisomerase IV rentan osteomyelitis paruh 4 jam)
Bakter gram (-) pemberian tiap 12
terutama P. jam
aeruginosa Gangguan
pencernaan,
neurotoksisitas,
tendonitis
Ofofloksasin Menghambat replikasi DNA Aktifitas bakterisidal Pemakaian tebatas Waktu paruh lebih
dengan mengikat DNA terhadap bakteri pada ISK, urethritis, lama (5-7 jam)
gyrase dan topoisomerase IV rentan servisitis non diberikan 2 kali
gonokokus sehari.

Levofloksasin Menghambat replikasi DNA Aktifitas bakterisidal Peningkatan aktivitas Klirens oleh ginjal
dengan mengikat DNA terhadap bakteri terhadap pneukokus, Diberikan satu kali
gyrase dan topoisomerase IV rentan organisme gram (+) sehari
termasuk
Katzung, G.Betram. 2010. Farmakologi dasar dan klinik, Edisi 10. Jakarta, Penerbit
Streptocccus
pneumoniae
Buku Kedokteran, EGC
Sub Kelas Mekanisme Kerja Efek Pemakaian Klinik Farmakaokinetik,
Toksisitas
Gentamisin Mencegah Efektivitas bakterisidal Sepsis ec bakteri negative IV, 1.3-1.7mg/kg/ 8
pembentukan pada bakteri yang fram aerob, endocarditis jam dengan kadar
protein bakteri rentan yang disebabkan oleh puncak sasaran 5-8
dengan mengikat Aktif terhadap S. streptokokus, stafilokokus mcg/mL
subunit 30S marcescens dan enterokokus.
ribosom Sinergisitik dengan Infeksi berat (sepsis, Nefrotoksisitas,
antibiotic Bet lactam pneumonia) akibat bakteri ototoksisitas,
untuk E. coli, Proteus, gram (-) yang mungkin blokade
Klebsiella, Enterobacter resisten dengan obat lain neuromuskulus
Jangan diberikan DT untuk
infeksi stafiokokus 
resistensi cepat muncul
Jangan diberikan DT untuk
pneumonia  penetrasi ke
jaringan paru

Katzung, G.Betram. 2010. Farmakologi dasar dan klinik, Edisi 10. Jakarta, Penerbit
Buku Kedokteran, EGC
Tobramisin Mencegah Efektivitas bakterisidal 5-6 mg/kg IM/ IV dalam 3 dosis
pembentukan pada bakteri yang
protein bakteri rentan Ototoksisiras dan
dengan mengikat Aktif terhadap P. nefrotoksisitas
subunit 30S aeruginosa
ribosom

Streptomisin Mencegah Efektivitas bakterisidal Obat lini kedua Infeksi TB : 0.5-1 g/ hari (7.5-
pembentukan pada bakteri yang pada TB 15mg/kg/hari pada anak IM/IV
protein bakteri rentan Infeksi Non TB : 1 g . Hari (15
dengan mengikat mg/kg/hari pada anak IM)
subunit 30S
ribosom Gangguan vestibulum,
hipersensitivitas

Katzung, G.Betram. 2010. Farmakologi dasar dan klinik, Edisi 10. Jakarta, Penerbit
Buku Kedokteran, EGC
Mekanisme Kerja Efek Pemakaian Klinik Farmakaokinetik,
Toksisitas
Tetrasiklin Mencegah sintesis protein Aktifitas Infeksi oleh Oral: klirens
bakteri dengan cara mengikat bakteriostatik mikoplasma, campuran (waktu
subunit ribosom 30 s terhadap bakteri klamidia, riketsia, paruh 8 jam)
rentan beberapa pemberian tiap 6
spirokaeta, malaria, jam
H.pylori
Gangguan
pencernaan,
hepatotoksik, kelat
di tulang dan gigi
Doksisiklin Mencegah sintesis protein Aktifitas Pneumonia, Waktu paruh lebih
bakteri dengan cara mengikat bakteriostatik bronchitis lama (18 jam)
subunit ribosom 30 s terhadap bakteri eksaserbasi diberikan 2 kali
rentan sehari ekskresi tidak
melewati ginjal

Katzung, G.Betram. 2010. Farmakologi dasar dan klinik, Edisi 10. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC
Mekanisme Kerja Efek Pemakaian Farmakaokinetik, Toksisitas
Klinik
Kloramfenikol Mencegah sintesis Aktifitas Jarang Oral, IV : klirens oleh hati (waktu
protein bakteri dengan bakteriostati digunakan paruh 2.5 jam)
cara mengikat subunit k terhadap karena Dosis 50-100mg/kg/hari dalam
ribosom 50 s bakteri toksisitasnya dosis terbagi empat
rentan
Anemia terkait dosis, anemia
aplastic, grey baby syndrom

Katzung, G.Betram. 2010. Farmakologi dasar dan klinik, Edisi 10. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC
Mekanisme Kerja Efek Pemakaian Klinik Farmakaokinetik,
Toksisitas
Eritromisin Mencegah sintesis Aktifitas Acquired Oral, IV: klirens oleh
protein bakteri dengan bakteriostatik pneumonia, hati (waktu paruh
cara mengikat subunit terhadap bakteri infeksi 1.5 jam) pemberian
ribosom 50 s rentan korinebakterium tiap 6 jam
Inhibitor sitokrom P450 dan klamidia
Gangguan
pencernaan,
hepatotoksik

Klaritromisin Mencegah sintesis Aktifitas M. Avium Waktu paruh lebih


protein bakteri dengan bakteriostatik complex, lama (4 jam)
cara mengikat subunit terhadap bakteri toksoplasma, M. diberikan 2 kali
ribosom 50 s rentan leprae sehari.
Azitromisin Mencegah sintesis Aktifitas Acquired Waktu parah sangat
protein bakteri dengan bakteriostatik pneumonia lama (68 jam)
cara mengikat subunit terhadap bakteri selama 5 hari diberikan satu kali
ribosom 50 s rentan sehari
Tidak menghambat
sitokrom P450
 Difteri
• Mikrobiologi: Corynebacterium diphtheriae plus S.pyogenes dlm 30%
kasus.
• Pilihan obat: Semua kasus memerlukan antitoxin 40.000-100.000 U IV plus
antibiotik sebagai berikut:
: Eritromisin atau Penisilin
: Clindamycin atau Rifampin
 Faringitis
• Merespon cepat dgn Macrolides (eritromisin, azitromisin, klaritromisin)
atau tetrasiklin. Kuinolon “respiratory" (levo-, gati-, atau moxifloxacin)
juga efektif, tetapi penggunaannya untuk sakit tenggorokan ringan harus
dihindari (untuk mencegah munculnya resistensi
Pocket Guide to Antimicrobial Therapy in Otolaryngology- Head and Neck Surgery 13th Edition. The
American Academy of Otolaryngology- Head and Neck Surgery Foundation

Вам также может понравиться