Вы находитесь на странице: 1из 26

Jaringan Distribusi

• Klasifikasi Jaringan Distribusi


Jaringan Tegangan Menengah
(TM) /Jaringan Distribusi Primer
Berdasarkan
Tegangannya Jaringan tengangan Rendah (TR)/
Jaringan distribusi sekunder

Distribusi saluran udara


Jaringan (over head lines)
Berdasarkan Sistem
Distribusi penyalurannya
Tenaga Distribusi saluran bawah
tanah (saluran kabel)
Listrik

Sistem Radial

Sistem Loop
Berdasarkan
konfigurasi jaringan
Sistem network/Mesh

Interkoneksi
Jaringan Distribusi
• Sistem jaringan distribusi primer
– Jaringan distribusi tegangan menegah (JDTM) yg
terletak antara gardu induk (GI) dengan gardu
pembagi (Gardu Distribusi) dan memiliki tegangan
sistem lebih tinggi dari tegangan terpakai oleh
konsumen.
– Standar tegangan untuk jaringan distribusi primer
ini adalah 6 kV, 10 kV, dan 20 kV (sesuai standar
PLN).
– Di Amerika Serikat standar tegangan untuk jaringan
distribusi primer ini adalah 2,4 kV, 4,16 kV, dan 13,8
kV
Jaringan Distribusi
• Sistem jaringan distribusi sekunder
– Jaringan distribusi tegangan rendah (JDTR),
merupakan jaringan yang berfungsi sebagai
penyalur tenaga listrik dari gardu-gardu
pembagi (gardu distribusi) ke pusat-pusat
beban (konsumen tenaga listrik).
– Besarnya standar tegangan untuk jaringan
ditribusi sekunder ini adalah 127/220 V untuk
sistem lama, dan 220/380 V untuk sistem baru,
serta 440/550 V untuk keperluam industri.
Sistem ini biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan
kepada konsumen dengan melalui peralatan-peralatan sbb:
- Papan pembagi pada trafo distribusi,
- Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder).
- Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai)
- Alat Pembatas dan pengukur daya (kWh meter) serta fuse atau pengaman pada
pelanggan
Tegangan Sistem Distribusi Sekunder
Ada bermacam-macam sistem tegangan distribusi sekunder menurut
standar; (1) EEI : Edison Electric Institut, (2) NEMA (National
Electrical Manufactures Association). Pada dasarnya tidak berbeda
dengan sistem distribusi DC, faktor utama yang perlu diperhatikan adalah
besar tegangan yang diterima pada titik beban mendekati nilai nominal,
sehingga peralatan/beban dapat dioperasikan secara optimal. Ditinjau dari
cara pengawatannya, saluran distribusi AC dibedakan atas beberapa
macam tipe dan cara pengawatan, ini bergantung pula pada jumlah fasanya,
yaitu:
1. Sistem satu fasa dua kawat 120 Volt
2. Sistem satu fasa tiga kawat 120/240 Volt
3. Sistem tiga fasa empat kawat 120/208 Volt
4. Sistem tiga fasa empat kawat 120/240 Volt
5. Sistem tiga fasa tiga kawat 240 Volt
6. Sistem tiga fasa tiga kawat 480 Volt
7. Sistem tiga fasa empat kawat 240/416 Volt
8. Sistem tiga fasa empat kawat 265/460 Volt
9. Sistem tiga fasa empat kawat 220/380 Volt
Berdasarkan Sistem penyalurannya
Jaringan Distribusi
• Distribusi saluran udara (over head lines)
– Saluran udara merupakan sistem penyaluran tenaga listrik melalui
kawat penghantar yang ditompang pada tiang listrik.

– Keuntungannya
• Lebih fleksibel dan leluasa untuk perluasan beban.
• Lebih mudah dalam pemasangannya.
• Bila terjadi gangguan hubung singkat, mudah diatasi dan
dideteksi.

– Kerugiannya
• Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai,
tertimpa pohon, dsb.
• Untuk wilayah yang penuh dengan bangunan yang tinggi, sukar
untuk menempatkan saluran, mengurangi nilai estetika kota.
• Biaya pemeliharaan lebih mahal.
Distribusi saluran udara (over head lines)
Jaringan Distribusi
Berdasarkan Sistem penyalurannya
• Distribusi Saluran Bawah Tanah (Underground Lines)
– Saluran bawah tanah merupakan sistem penyaluran tenaga listrik melalui kabel-
kabel yang ditanamkan di dalam tanah.

– Keuntungannya
• Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb.
• Dari segi keindahan, saluran bawah tanah lebih sempurna dan lebih indah
dipandang,
• Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara,
• Biaya pemeliharaan lebih murah, karena tidak perlu adanya pengecatan,
penggantian/pembersihan isolator.

– Kerugiannya
• Biaya investasi pembangunan lebih mahal dibanding-kan dengan saluran udara,
• Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha pencarian titik gangguan tidak
mudah (susah),
• Hanya tidak dapat menghindari bila terjadi bencana banjir, desakan akar
pohon, dan ketidakstabilan tanah
Distribusi Saluran Bawah Tanah (Underground Lines)
Sistem jaringan distribusi
Pada dasarnya adalah menyesuaikan dengan jenis dan
kepadatan beban.
Ini berarti untuk daerah yang dengan kepadatan beban
masih relatif rendah cocok bila dibangun sistem jaringan
yang sederhana saja ( radial terbuka ).
Sedang daerah yang perkembangannya cepat biasa dipakai
spindle system.
• Sistem Radial Terbuka
– Jaringan distribusi sistem radial merupakan
sistem penyaluran tenaga listrik dari GI ke
konsumen-konsumen melalui penyulang-
penyulang (feeders) yang dilakukan/disalurkan
secara radial (terpisah antara satu yang lainnya)
 Radial :
 System / konstruksi paling sederhana.
 Biaya konstruksi / pembangunan relatif murah.
 Tidak ada alternatif pasokan, sehingga keandalan rendah.

JTM

GI

JTR
Sumber daya besar

Saluran
subtransmisi

Transformator
daya gardu induk

Transformator
daya gardu induk

Gambar 2. Subtransmisi tipe radial


Jaringan Distribusi

• Sistem Radial Terbuka


– Keuntungannya
• Konstruksinya lebih sederhana
• Material yang digunakan lebih sedikit, sehingga lebih murah
• Sistem pemeliharaannya lebih murah
• Untuk penyaluran jarak pendek akan lebih murah

– Kelemahannya
• Keterandalan sistem ini lebih rendah
• Faktor penggunaan konduktor 100 %
• Makin panjang jaringan (dari Gardu Induk atau Gardu Hubung) kondisi
tegangan tidak dapat diandalkan
• Rugi-rugi tegangan lebih besar
• Kapasitas pelayanan terbatas
• Bila terjadi gangguan penyaluran daya terhenti.
Jaringan Distribusi

• Sistem Radial Paralel


– Sistem radial paralel, menyalurkan tenaga listrik
melalui dua saluran yang diparalelkan.
– Pada sistem ini titik beban dilayani oleh dua
saluran, sehingga bila salah satu saluran
mengalami gangguan, maka saluran yang satu
lagi dapat menggantikan melayani, dengan
demikian pemadaman tak perlu terjadi.
Jaringan Distribusi
• Sistem Radial Paralel
Jaringan Paralel .
NO

Gardu distribusi

Gardu induk / PLTD


Jaringan Distribusi
• Sistem Radial Paralel
– Keuntungannya
• Kontinuitas pelayanan lebih terjamin, karena menggunakan dua sumber
• Kapasitas pelayanan lebih baik dan dapat melayani beban maksimum
• Bila salah satu saluran mengalami gangguan, maka saluran yang satu lagi
dapat menggantikannya, sehingga pemadaman tak perlu terjadi.
• Dapat menyalurkan daya listrik melalui dua saluran yang diparalelkan

– Kelemahannya
• Peralatan yang digunakan lebih banyak terutama peralatan proteksi
• Biaya pembangunan lebih mahal
Jaringan Distribusi

• Sistem Loop
– Sistem rangkaian loop pada jaringan distribusi
merupakan suatu sistem penyaluran melalui
dua atau lebih saluran feeder yang saling
berhubungan membentuk rangkaian berbentuk
rangkaian tertutup.
Rel sumber daya besar

Sistem Loop
Saluran
subtransmisi
Transformator
daya gardu induk

Transformator
daya gardu induk

Gambar 4. Subtransmisi tipe Loop


Sistem Loop

– Keuntungannya
• Dapat menyalurkan daya listrik melalui satu atau dua saluran feeder yang
saling berhubungan
• Menguntungkan dari segi ekonomis
• Bila terjadi gangguan pada salauran maka saluran yang lain dapat
menggantikan untuk menyalurkan daya listrik
• Kontinuitas penyaluran daya listrik lebih terjamin
• Dalam kondisi normal beroperasi, pemutus beban dalam keadaan terbuka
• Keandalan relatif lebih baik

– Kelemahannya
• Drop tegangan makin besar
• Bila beban yang dilayani bertambah, maka kapasitas pelayanan akan lebih
jelek
Jaringan Spindle
Keuntungan/kerugian :
1. Pada kondisi normal expres feeder tidak menampung beban sama sekali.
2. Akan lebih sempurna bila penampung expres feeder lebih besar dari feeder yang beroperasi.
3. Lebih mudah bila jumlah feeder dalam satu spindle kurang dari 4 feeder.
4. Biaya lebih mahal.
GH. / SWITCHING SUBSTASIO

E
x
p
r
e
s

GH. / MAIN SUBSTATION


Jaring Distribusi Grid (Jala-Jala)

Keuntungan:
1. Sistem ini
mempunyai mutu
pelayanan dan
keandalan yang
jauh lebih baik dari
sistem-sistem
yamh telah
dibicarakan
terdahulu.
2. Setiap gardu
distribusi dapat
dipasok dari dua
sumber atau lebih
sehingga
continyuitas
pelayananya lebih
terjamin.
3. Mutu tegangannya
juga lebih baik
karena bebas
dipikul oleh
beberapa buah
penyulang yang
pararel
Secara umum, baik buruknya sistem penyaluran dan distribusi
tenaga listrik terutama adalah ditinjau dari hal-hal berikut ini:

1). Kontinyuitas Pelayanan yang baik, tidak sering terjadi


pemutusan, baik karena gangguan maupun karena hal-hal yang
direncanakan. Biasanya, kontinyuitas pelayanan terbaik
diprioritaskan pada beban-beban yang dianggap vital dan sama
sekali tidak dikehendaki mengalami pemadaman, misalnya:
instalasi militer, pusat pelayanan komunikasi, rumah sakit, dll.

2). Kualitas Daya yang baik, antara lain meliputi:


- kapasitas daya yang memenuhi.
- tegangan yang selalu konstan dan nominal.
- frekuensi yang selalu konstan (untuk sistem AC).

3). Perluasan dan Penyebaran daerah beban yang dilayani


seimbang.
Lanjutan:
4). Fleksibel dalam pengembangan dan perluaan daerah beban.

5). Pertimbangan Ekonomis. Faktor ini menyangkut perhitungan


untung rugi ditinjau dari segi ekonomis, baik secara komersiil maupun
dalam rangka penghematan anggaran yang tersedia.

Вам также может понравиться