Вы находитесь на странице: 1из 60

IRMAYANTI, SST

PENGERTIAN :

pemberian obat dgn cara


memasukkan obat ke dalam
jaringan dermis di bawah
epidermis kulit dengan
menggunakan spuit.
TUJUAN :
• Memasukkan sejumlah toksin
atau obat yang disimpan di
bawah kulit untuk diabsorbsi
• Metode untuk tes diagnostik
terhadap alergi atau adanya
penyakit-penyakit tertentu
TEMPAT INJEKSI :

• Lengan bawah bagian dalam


• Dada bagian atas
• Punggung di bawah skapula
PERSIAPAN ALAT :
• Buku catatan pemberian obat atau kartu
obat
• Kapas alkohol
• Sarung tangan bersih
• Obat yang sesuai
• Spuit 1 ml dengan ukuran 25,26, atau 27,
• Spidol
• Bak spuit
• Baki obat
• bengkok
Prosedur pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Siapkan obat dengan prinsip 6 benar obat
3. Identifikasi klien
4. Beri tahu klien
5. Atur posisi
6. Pilih area yg bebas dari tanda kekakuan, peradangan, or
rasa gatal
7. Pakai sarung tangan
8. Bersihkan area penusukan dgn kapas alkohol
9. Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pd tangan
nondominan
10. Buka tutup jarum
11. Tempatkan ibu jari tangan nondominan sekitar 2,5 cm di
bawah area penusukan kemudian tarik kulit
Lanjutan prosedur
12. Dengan ujung jarum menghadap keatas dan menggunakan
tangan dominan, masukkan jarum tepat di bawah kulit dengan
sudut 150
13. Masukkan obat perlahan-lahan, perhatikan adanya jendalan
14. Cabut jarum dgn sudut yang sama saat memasukkan
15. Usap pelan daerah penyuntikan tapi jgn dimasase
16. Buat lingkaran, anjurkan klien tidak menggosok
17. Obs. Kulit untuk mengetahui kemerahan/bengkak /reaksi
sistemik (sulit bernapas, berkeringat dingin, pingsan, mual-
muntah)
18. Kembalikan posisi klien
19. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan
20. Buka sarung tangan
21. Cuci tangan
22. Dokumentasikan kaji kembali klien dan tempat injeksi setelah
5 menit, 15 menit, dan selnjutnya secara periodik
PENGERTIAN :
pemberian obat dgn cara
memasukkan obat ke dalam
jaringan Subkutan di bawah kulit
menggunakan spuit.
TUJUAN :
• Memasukkan sejumlah toksin
atau obat pada jaringan
subkutan di bawah kulit untuk
diabsorbsi
TEMPAT INJEKSI :
• Lengan atas bagian luar
• Paha anterior
• Daerah abdomen
• Area skapula pada punggung
atas
• Daerah ventrogluteal dan
dorsogluteal bagian atas
Langkah – langkah tindakan :
Persiapan alat :
- Kartu obat - plester
- Kapas alkohol - kasa steril k.p
- Srng tgn brsh - bengkok
- Obat s/I
- Spuit 2
- Bak spuit
- Baki obat
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Siapkan obat dan ganti jarum dengan
yang baru
3. Identifikasi klien
4. Informed consent
5. Atur posisi
6. Bebaskan lengan klien dari baju/kemeja
7. Tentukan area penusukan, Pakai sarung
tangan
Lanjutan prosedur :
10. Bersihkan area penusukan
11.Pegang kapas alkohol dgn tangan non dominan
12. Buka tutup jarum
13. Tarik kulit dan jaringan lemak dgn ibu jari
tangan nondominan
14. Ujung jarum menghadap keatas dgn posisi
450/900 (u/ org gemuk), lalu tusuk perlahan dan
pasti
15. Lepaskan tarikan dgn nondominan
12. Lakukan aspirasi untuk mengobservasi ada atau
tidaknya darah dalam spuit.
13. Masukkan obat secara perlahan jikaada darah
Lanjutan prosedur :
14. Jika terdapat darah :
- Tarik kemali jarum dr kuli
- tekan selama 2 mnt, obsv, kp berikan plesster,
- siapkan obat baru, dan mulai langkah I, dgn area
penusukan yg baru
15. cabut jarum, sambil melakukan penekanan pd
kapas alkohol
16. Kembalikan posisi, rapikan alat buang alaat
yang tidak diperlukan lg
17. Buka sarung tangan.
18. Cuci tangan, dokumentasi
PENGERTIAN :

pemberian obat dgn cara


memasukkan obat ke dalam
jaringan otot dengan
menggunakan spuit.
TUJUAN :
• Memasukkan sejumlah obat pada jaringan
otot untuk diabsorbsi
• Memasukkan obat dalam jumlah yang lebih
besar dibanding obat yang diberikan
melalui SC.
• Absorbsi lebih cepat dibanding ddengan SC
(> suplai darah di otot tubuh)
• Menccegah/mengurangi iritasi obat
PERHATIKAN !!!
• Dapat menyebabkan luka pada kulit
• Rasa nyeri
• Rasa takut klien
• Pertimbangkan usia klien
• Ukuran dan kondisi dari otot yg akan
diinjeksi
• Posisi jarum tegak lurus 900 (menghindari
obat masuk ke SC)
Tempat Injeksi :
• Area ventrogluteal
• Area dorsogluteal
• Area vastus lateralis
• Area deltoid
• Area rektus femoralis
ALASAN LOKASI PENYUNTIKAN :

• Masa otot yang besar


• Vaskularisasi baik dan jauh dari
syaraf
AREA DELTOID
• Pada lengan atas bagian luar
• Jarang digunakan untuk injeksi IM
karena mempunyai resiko besar
terhadap bahaya tertusuknya
pembuluh darah, mengenai tulang
atau serabut saraf.
Cara menentukan area deltoid

• Letakkan dua jari secara vertikal


dibawah akromion
• Jari yang atas di atas akromion
• Lokasi injeksi adalah tiga jari di
bawaah akromions
AREA DORSOGLUTEAL :
• Hati – hati akan mengenai syaraf skiatik
dan pembuluh darah saat melakukannya
• Dapat digunakan pada org dewasa dan
anak2 > 3 thn
• Tidak boleh digunakan pada anak-anak <
3 thn karena pd usia ini otot dorsogluteal
belum berkembang.
Cara menentukan area dorsogluteal :
Cara I
• Membagi area gluteal mjd kuadran-kuadran,
biasa digunakan di bag atas luar kuadran
atas luar bokong
• Area gluteal tidak hanya terbatas pd bokong
saja tapi memanjang kearah krista iliaka
• Kira-kira 5 – 8 cm dibwh krista iliaka
Cara II :
• Palpasi spina iliaka posterior dan trokanter
mayor femur, sebuah garis hayal ditarik
diantara dua penanda
• Anatomi saraf siatik membentang paralel
dibawah garis
• Tempat injeksi terletak diatas dan lateral
terhadap garis
Posisi klien :

• Klien tengkurap, jari2 kaki mengarah


kebagian tengah tubuh
• Jika pada posisi berbaring miring
dengan tungkai atas fleksi pada
panggul dan lutut.
AREA VENTROGLUTEAL :

• Disebut sebagai area von Hoehstetter


• Area yg paling banyak dipilih untuk
injeksi karena tidak terdapat pembuluh
darah dan saraf besar.
• Jauh dari anus (kurang terkontaminasi)
Cara menentukan area
Ventrogluteal (area V) :
Cara I
• Jika klien miring kanan, petugas meletakkan
telapak tangan pada trokanter mayor dengan jari-
jari menghadap kearah kepala (jgn keliru dgn krista
iliaka superior)
• Jari tengah diletakkan pada spina iliaka anterior
superior (SIAS) dan direntangkan menjauh
membentuk suatu area berbentuk huruf V
• Jarum injeksi ditusukkan di tengah-tengaah area
ini.
Cara II :
• Menempelkan telapak tangan diatas
trokanter mayor dan jari telunjuk pada
SIAS
• Lebarkan jari tengah ke belakang
sepanjang krista iliaka kearah bokong
• Jari telunjuk – jari tengah dan krista
iliaka kearah bokong dan membentuk
sebuah segitiga
• Tempat penusukan di tengah segitiga.
Posisi klien :
• Posisi berbaring telentang
• Pronasi
• Duduk
• Berbaring kesamping
AREA VASTUS LATERAL :
• Otot terseebut biasanya tebal
• Tumbuh secara baik pd org dewasa dan
anak
• Menggunakan area ini untuk injeksi pada
baayi karena tidak terdapat serabut saraf
dan pembuluh darah besar.
Cara menentukan area
Vastus Lateral :

• Membagi area antara trokanter mayor


sampai dengan kondila femur lateral
menjadi tiga bagian
• Pilih area tengah untuk lokasi injeksi
(pasien dpt diatur miring atau duduk)
Langkah – langkah tindakan :
Persiapan alat :
- Kartu obat - plester
- Kapas alkohol - kassa steril (kp)
- Srng tgn brsh - bengkok
- Obat s/I - sampiran
- Spuit 2 – 3 ml
- Bak spuit
- Baki obat
- Plester
- Kassa steril (kp)
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Siapkan obat dan ganti jarum dengan yang baru
3. Identifikasi klien
4. Informed consent
5. Atur posisi
6. Tentukan area penusukan
7. Pakai sarung tangan
8. Bersihkan area penusukan
9. Pegang kapas alkohol dgn tangan non dominan
10. Buka tutup jarum
11. Dengan cepat masukkan jarum dengan sudut
900
Lanjutan prosedur :
12. Lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak
mengenai pembuluh darah dgn mengobservasi ada atau
tidaknya darah dalam spuit.
13. Masukkan obat secara perlahan jika tidak ada darah
14. Jika terdapat darah :
- Tarik kemali jarum dr kuli
- tekan selama 2 mnt, obsv, kp berikan plesster,
- siapkan obat baru, dan mulai langkah I, dgn area
penusukan yg baru
15. cabut jarum, sambil melakukan penekanan pd kapas
alkohol
16. Kembalikan posisi, rapikan alat buang alaat yang tidak
diperlukan lg
17. Buka sarung tangan.
18. Cuci tangan, dokumentasi
PENGERTIAN :

pemberian obat dgn cara


memasukkan obat ke dalam
pembuluh darah vena dengan
menggunakan spuit.
TUJUAN :

• Reaksi obat lebih cepat, ex : pd


keadaan gawat
• Menghindari kerusakan jaringan
• Memasukkan obat dalam volume
yang lebih besar
PERHATIKAN !!!

• Petugas mempunyai pengetahuan yg


memadai ex, menghindari terjadi emboli
udara dan akibat fatal lain
• Jgn lakukan jika belum yakin mendapatkan
vena yg mudah ditusuk
• Pengulangan tindakan dapat berakibat sakit
dan rasa takut klien.
• Bisa dilakukan melalui selang
infus/dimasukkan dalam botol infus.
Tempat Injeksi :

• Pada lengan (vena basilika &


V.sefalika)
• Pada tungkai (V. Safena)
• Pada leher (V. Jugularis)
• Pada kepala (V. frontalis/V.
temporalis)
Langkah – langkah tindakan
jika mll infuse:
1. Perhatikan teknik aseptik, usap tempat yang
akan ditusuk dengan kapas antiseptik.
2. Klem infus dimatikan selama obat dimasukkan
3. Bila selesai kecepatan tetesan diatur kembali
4. Pada setiap penambahan obat mll pipa/botol infus
:
- buat label pd botol infus
- Angkat dan goyangkan botol agar obat
tercampur
5. obsv. Keadaan klien catat tindakan
Langkah – langkah tindakan dgn
penusukan langgsung pada vena:

Persiapan alat :
- Kartu obat - plester
- Kapas alkohol - kassa steril
- Srg tgn brsh - torniket
- Obat s/I - betadin
- Spuit 2 –5 ml - bengkok
- Bak spuit - perlak
pengalas
- Baki obat
PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Cuci tangan
2. Siapkan obat dan ganti jarum dengan yang baru
3. Identifikasi klien
4. Informed consent
5. Atur posisi
6. Pasang perlak pengalas
7. Bebaskan lengan klien dari baju/kemeja
8. Tentukan area penusukan, dan pakai torniket 15
cm diatas area penusukan
9. Pakai sarung tangan
Lanjutan prosedur :
10. Berrsihkan area penusukan
11.Pegang kapas alkohol dgn tangan non dominan
12. Buka tutup jarum
13. Tarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm dibawah
area penusukan
14. Pegang jarum pada posisi 15 – 300 sejajar vena
yang akan ditusuk, lalu tusuk perlahan dan pasti
15. Rendahkan posisi jarum sejajaar kulit dan teruskan
jarum ke dalam vena
12. Lakukan aspirasi untuk memastikan jaarum
mengenai pembuluh arah dgn mengobservasi ada
atau tidaknya darah dalam spuit.
13. Masukkan obat secara perlahan jikaada darah
Lanjutan prosedur :

14. Jika tidak terdapat darah :


- Tarik kemali jarum dr kuli
- tekan selama 2 mnt, obsv, kp berikan plesster,
- siapkan obat baru, dan mulai langkah I, dgn area
penusukan yg baru
15. cabut jarum, sambil melakukan penekanan pd
kapas alkohol
16. Kembalikan posisi, rapikan alat buang alaat yang
tidak diperlukan lg
17. Buka sarung tangan.
18. Cuci tangan, dokumentasi

Вам также может понравиться