Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sindrom/kumpulan yang terdiri dari rasa nyeri/tidak nyaman, di ulu hati, kembung, mual-
muntah, sendawa, perut rasa penuh
ETIOLOGI
- Bersifat fungsional : terdapat pada kasus yang tidak terbukti adanya gangguan
struktural/organik (dispepsia non ulcus)
1. Gangg. Lumen saluran cerna
Suatu gambaran bulat/semibulat/oval berukuran >5mm kedalaman
submukosal pada mukosa lambung akibat terputusnya ontinuitas/intergritas
mukosa lambung.
ETIOLOGI
1. Monahopik
2. Atropik
3. Bentuk khusus
- Gangguan fungsi sistem imun (dihub dengan gastrititis kronis setelah ditemukan autoantibodi
terhadap faktor intrinsik dan terhadap secretory canalicular tsructure sel parietal)
- Infeksi virus yang dapat iinfeksi mukosa lambung misalnya enteric rotavirus dan calicivirus
- Infeksi jamur candida spesies, histoplasma capsulatum dan mukonaceae dapat menginfeksi
mukosa gastre hanya pada pasien immmuno compromized
- Obat anti inflamasi non steroid akibat OAINS (tukak peptik, pendarahan sal cerna atas)
DIAGNOSIS
- Keluhan yang sering dihubungkan: nyeri panas, pedih di ulu hati disertai mual kadang
muntah
- dan histopatologi : otoimun, atau respon adaptif mukosa lambung. Perubahan yg terjadi
berupa degradasi epitel, hyperplasia, foveolar, infiltrasi netrofil, inflamasi sel
mononuklear, folikel limpo, atropi, intestinal metaplasia, hyperplasia endokrin, kerusakan sel
parietal. Pemeriksaan kuman HP
Etiologi: viral agent HAV, HBV, HVC, HDV/ hepatitis D virus dan HEV
1. Fase inkubasi
Waktu diantara saat masuknya virus dan saat timbulnya gejala atau icterus. Fase ini berbeda
dengan lamanya untuk tiap virus hepatitis. Penjang fasenya tergantung pada dosis inoculum yang
ditularkan dan jalur penularan, makin besar dosis inoculum, makin pendek fase inkubasi
Fase diantara timbulnya keluhan pertama dan gejala timbul icterus. Aitan data singkat atau
insidious ditandai dengan malaise umum, myalgia, atralgia, gejala saluran nafas atas dan
anoreksia. Pada Hepatitis B dapat terjadi serum sickness di awal infeksi. Nyeri abdomen ringan dan
menetap di kuadran kanan atas atau epigastrium, kadang diperberat dengan aktivitas akan
tetapi jarang menimbulkan kolesistitis
ANAMNESA
1. Fase inkubasi
Waktu diantara saat masuknya virus dan saat timbulnya gejala atau icterus. Fase ini berbeda
dengan lamanya untuk tiap virus hepatitis. Penjang fasenya tergantung pada dosis inoculum yang
ditularkan dan jalur penularan, makin besar dosis inoculum, makin pendek fase inkubasi
Fase diantara timbulnya keluhan pertama dan gejala timbul icterus. Aitan data singkat atau
insidious ditandai dengan malaise umum, myalgia, atralgia, gejala saluran nafas atas dan
anoreksia. Pada Hepatitis B dapat terjadi serum sickness di awal infeksi. Nyeri abdomen ringan
dan menetap di kuadran kanan atas atau epigastrium, kadang diperberat dengan aktivitas akan
tetapi jarang menimbulkan kolesistitis
3. Fase icterus
Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan dengan munculnya gejala.
Pada banyak kasus fase ini tidak terseteksi. Setelah timbul icterus jarang terjadi perburukan gejala
prodromal, tetapi justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata
Diawali dengan menghilangkan icterus dan keluhan lain, tetapi hepatomegaly dan abnormalitas
fungsi hati tetap ada. Munculnya perasaan sudah lebih sehat, kembalinya nafsu makan. Keadaan
akut biasanya membaik 2-3 minggu.
3b. PANKREATITIS
Pankreatitis adalah reaksi peradangan
pankreas. Secara klinis pankreatis
ditandai oleh nyeri perut yang akut
disertai dengan kenaikan enzim dalam
darah dan urin.
ETIOLOGI
ANAMNESA PHYSICAL EXAMINATION
- Rasa nyeri tiba-tiba, intens, terus - Nyeri tekan pada perut bagian atas
menerus makin lama memburuk di karena rangsangan peritoneum
epigastrium kadang lebih ke kanan
atau kiri - Meteorismus abdomen
Merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh suplai darah dan oksigen ke
miokardium yang tidak adekuat; terjadi ketidakseimbangan kebutuhan dan suplai
darah. Penyebab utama PJK adalah sumbatan plak aterom pada arteri coroner
sehingga disebut juga penyakit jantung iskemik
ETIOLOGI
• Atherosclerosis
• Coronary arteritis
FAKTOR RESIKO
• Obesitas • Rendahnya aktifitas fisik
• Merokok • Stress
• Hipertensi • Riwayat keluarga
• Diabetes • Jenis kelamin
KLASIFIKASI
• Acute Coronary Syndrome
• Unstable angina
• NSTEMI
• STEMI
• Chronic Coronary Syndrome
• Stable angina
ACUTE CORONARY SYNDROME
Unstable angina NSTEMI STEMI
KELUHAN KLINIS
Angina saat istirahat, durasi >20 menit; atau Menyerupai unstable angina. Pasien
angina pertama kali hingga aktivitas fisik menjadi sangat terbatas; atau dengan gejala atipikal: nyeri pada lengan
Angina progresif: pasien dengan angina stabil, terjadi perburukan; frekuensi lebih sering, atau bahu, sesak napas akut, sinkop atau
durasi lebih lama, muncul dengan aktivitas ringan. aritmia.
Sering disertai keringat dingin, mual dan muntah, lemas Biasanya pasien memiliki riwayat angina
atau PJK, usia lanjut, dan kebanyakan laki-
laki
PEMERIKSAAN KLINIS
Sering kali normal. Ditemui tanda-tanda kongesti dan instabilitas hemodinamik Penilaian umum: kecemasan, keringat
dingin, tanda Levine, kadang normotensive
atau hipertensif. Pemeriksaan fisik lain
dapat berupa tanda gagal jantung
Gambaran depresi segmen ST, horizontal atau down sloping, ≥0,1 mV pada dua atau Elevasi segmen ST ≥ 0,1 mV yang dihitung
lebih sadapan pada beberapa regio; dan atau mulai dari titik J. khusus V2-V3 elevasi ≥0,2
Inversi gelombang T ≥0,1 mV pada gelombang R prominen; atau rasio R/S <1 mV
1. Ingestion
- Mastication
Motor function/Motility
1. Storage
2. Mixing
3. Emptying
Gastric Secretion
1. Cephalic phase
2. Gastric phase
3. intestinal phase
Gastric Secretion
1. Cephalic Phase 2. Gastric Phase
Regulasi hormonal
1. Storage
Ketika makanan masuk lambung meregang terjadi “vagovagal reflex” tonus otot
dinding lambung berkurang lambung relaxasi dapat menampung makanan 0,8 – 1,5 liter
2. Mixing
a. Diawali kontraksi lemah yang disebut mixing wave, dimulai dari body dari lambung bergerak ke
antrum setiap 15-20 detik
e. Terbentuklah chyme/kimus
3. Emptying
2. H2CO3 H+ + HCO3-
1. PREEPTHELIUM
- Mucus : dihasilakan oleh gastrodoudenal surface epithelium cell, terdari 95% dan
lipid dan glikoprotein 5% dan berfungsi menghambat pergerakan lapisan air saat
difusi ion dan molekul
mucus production, epithelial α11 ionic, transporters that maintain intracellular pH and bicarbonate production and
intracellular tight junctions.
Menghasilkan heat shock protein: mencegah denaturasi protein dan melindungi sel dari faktor-faktor tertentu seperti
peningkatan suhu, agen sitotoksik, atau stres oksidatif.
Menghasilkan peptida dan katelisidin famili faktor trefoil : perlindungan dan regenerasi sel permukaan.
Resutitation ( pemulihan) local injury yang cedera dapat bermigrasi untuk memulihkan wilayah yang rusak (restitusi).
Proses ini terjadi terlepas dari pembelahan sel dan membutuhkan aliran darah yang tidak terputus dan pH basa di
lingkungan sekitarnya. Beberapa faktor pertumbuhan, termasuk faktor pertumbuhan epidermal (EGF), transformasi
faktor pertumbuhan (TGF) α, dan faktor pertumbuhan fibroblast dasar (FGF), memodulasi proses reStitusi. Large defect
tidak diperbaiki secara efektif oleh restitusi dan terjadi proliferasi sel.
Regeneration sel epitel diatur oleh prostaglandin dan faktor pertumbuhan seperti EGF dan TGF-α. Bersamaan
dengan pembaruan sel epitel, pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis) di dalam lapisan mikrovaskuler yang
terluka terjadi. FGF dan faktor pertumbuhan endotel pembuluh darah (VEGF) penting dalam mengatur angiogenesis di
mukosa lambung.
OBAT
AH2 BLOKER
Untuk ULCER : TEGAKAN ETIO! HP? ERADIKASI UREA BREATH TEST, EDOSKOPI,
IGM BERIKAN ERADIKASI PPI + 2AB CLARI, AMOX, METRONIDAZOLE SELAMA
14 HARI
Pasien biasanya berbaring, flex their hip and draw their knee to reduce and avoid worsening
- Nausea
- Anorexia
- Vommiting
- Obturator sign (RLQ pain with internal and aexternal rotation of the flexed
right hip
- Psoas sign : (RLQ pain with extension of the right hip or with flexion of the right
hip against resistance
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada ulu hati 4 hari SMRS. Nyeri dirasakan tiba-
tiba, terus menerus, sepanjang hari. Keluhan nyeri dirasakan perih, seperti terbakar, tidak
menjalar . Keluhan nyeri memburuk jika pasien berjalan atau setelah makan dan berkurang jika
pasien istirahat ataupun berbaring. Keluhan semakin lama semakin memburuk sehingga
menganggu tidur dan pasien merasa lemas dan pandangan kabur sehingga pasien dibawa
ke IGD RSUD AL IHSAN
keluhan nyeri ulu hati disertai dengan muntah 4 hari SMRS. Muntah dirasakan tiba-tiba,
hilang timbul, terjadi KURLEB 20 kali, sebanyak 1 cangkir dengan warna kuning, konsistensi cair,
tidak berlendir, dan tidak berdarah, muntah dirasakan setiap pasien makan. keluhan juga
diawali dengan adanya mual setiap kali pasien akan muntah 4 hari SMRS. Mual dirasakan
tibtiba dan hilang timbul. Keluhan juga disertai mencret 3 hari SMRS. Mencret dirasakan tiba-
tiba, hilang tibul, sepanjang hari. Mencret terjadi sebanyak KURLEB 20 kali, sebanyak 1 cangkir
dengan warna kuning, cair, tidak berlendir tidak berdarah namun pada 2 hari setelah masuk
rumah sakit pasien mengeluhkan mencret terjadi kembali 11 kali, sebanyak 1 cangkir, berwarna
hitam , cair, tidak berlendir dan tidak berdarah. Keluhan juga disertai rasa kembung pada
seluruh perut 4 hari SMRS. Kembung dirasakan terus menerus sepanjang hari.
tidak ada keluhan nyeri perut disertai rasa pahit dimulut. Tidak ada keluhan
nyeri ulu hati yang berkurang jika makan atau mengkonsumsi antacid, tidak
ada penggunaan obat0obatan jangka panjang. Tidak ada keluhan nyeri
otot, nyeri sendi, penurunan berat badan, dan keluhan kuning. Tidak ada
keluhan sering merasa lapar, sering merasa haus, dan sering BAK. Tidak ada
keluhan demam, batuk, dan makan makanan sembarangan. Tidak ada
keluhan sesak saat beraktivitas, sesak saat malam hari, bengkak pada bagian
kaki, rasa berdebar, dan nyeri dada.
Pasien tidak mempunyai kebiasaan merorkok, meminum alkohol, mempunyai
riwayat penyakit paru dengan gejala batuk berdahak dan sesak.
Sebelumnya pasien mengalami keluhan yang sama 6 bulan SMRS, dan psien
rutin ke puskesmas 3-4 kali dalam sebulan untuk mengobati keluhannya.
Pasien biasa diberi obat untuk keluhannya namun pasien lupa nama
obatnya. Pada keluhan saat ini obat yang diberikan tidak mengurangi
keluhannya sehingga pasien datang ke IGD RSUD AL IHSAN pada 1 hari SMRS
dan diberi tindakan berupa injeksi obat namun keluhan tetap dirasakan saat
pasien pulang kerumah sehingga pasien datang kembali ke IGD RSUD AL
IHSAN. Pasien makan 2-3 kali sehari, pasien jarang makan mkanan pedas,
mkanan asam,
Riwayat Penyakit Dahulu