Вы находитесь на странице: 1из 15

ASSALAMUALAIKUM WR WB

Disusun oleh kelompok 10:

Dedi Saputra (14201.09.17009)


Moch.Sholehudin Tuffa(14201.09.17038)
KONSEP DASAR DAN
ASKEP PADA STENOSIS
MITRAL
DEFINISI

Secara definisi maka stenosis mitral dapat diartikan sebagai


blok aliran darah pada tingkat katup mitral, akibat adanya
perubahan struktur mitral leafleats, yang menyebabkan tidak
membukanya katup mitral secara sempurna pada saat
diastolik .
ETIOLOGI

 Stenosis mitral merupakan kelaianan katup yang paling


sering diakubatkan oleh penyakit jantung
rheumatik.Diperkirakan 99 % stenosis mitral didasarkan atas
penyakit jantung rheumatik.Walaupun demikian, sekitar 30 %
pasien stenosis mitral tidak dapat ditemukan adanya riwayat
penyakit tersebut sebelumnya.
 Pada semua penyakit jantung valvular stenosis mitral lah
yang paling sering di temukan, yaitu ± 40% seluruh penyakit
jantung rheumatik , dan menyerang wanita lebih banyak dari
pada pria dengan perbandingan kira-kira 4 :1 .
MANIFESTASI KLINIS

Pada pemeriksaan fisik didapatkan bising mid diastolik yang


bersifat kasar, bising menggerendang (rumble), aksentuasi
presistolik , dan mengerasnya bunyi jantung satu.Jika
terdengar bunyi tambahan openingsanp berarti katup terbuka
masih relatif lemas (pliable) sehingga waktu terbuka
mendadak saat diastolik menimbulkan bunyi menyentak
(seperti tali putus).Jarak bunyi jantung kedua dengan
openingsnap memebrikan gambaran beratnya stenosis.Makin
pendek jarak ini berarti makin berat derajat penyempitan.
PATOFISIOLOGI
Bakteri Streptococcus Beta Hemolitikus Group A dapat
menyebabkan terjadinya demam rheuma. Selain itu, oleh
tubuh bakteri tersebut dianggap antigen yang menyebabkan
tubuh membuat antibodinya. Hanya saja, strukturnya
ternyata mirip dengan katup mitral yang membuat
kadangkala antibodi tersebut malah menyerang katup mitral
jantung. Hal ini dapat membuat kerusakan pada katup
mitral. Pada proses perbaikannya, maka akan terdapat
jaringan fibrosis pada katup tersebut yang lama kelamaan
akan membuatnya menjadi kaku.
KLASIFIKASI

 MS (mitral stenosis) ringan


 MS (mitral stenosis) sedang-berat
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Elektrokardiogram
 Rontgen dada (menunjukkan pembesaran atrium)
 Ekokardiografi (teknik penggambaran jantung dengan
menggunakan gelombang ultrasonik).
PENATALAKSANAAN

1. Pencegahan
2. Pembedahan
 Terapi medika mentosa
 Terapi pembedahan
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
 Aktivitas dan Istirahat
 Sirkulasi
 Eliminasi
 Neurosensori
 Nyeri/ ketidaknyaman
 Pernafasan
 Keamanan
 Pembelajaran/Penyuluhan
2. Diagnosa Keperawatan
 Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung atau
sumbatan pada arteri koronaria.
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen, adanya jaringan yang
nekrotik dan iskemi pada miokard.
 Resiko terjadinya penurunan kardiac output berhubungan
dengan perubahan dalam rate, irama konduksi jantung,
menurunnya preload atau peningkatatan SVR, miocardial
infark .
 Resiko terjadinya penurunan perfusi jaringan berhubungan
dengan penurunan tekanan darah, hopovolemia
 Resiko terjadinya ketidakseimbangan cairan exsess
berhubungan dengan penurunan perfusi organ (renal ),
peningkatan retensi natrium, penurunan plasma protein.
3. Rencana Keperawatan
1 . Kaji kemampuan aktivitas sehari-hari pasien
2. Berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung, dan
kurangi suara bising, pertahankan tirah baring
3. Ajarkan teknik menghemat energi, anjurkan pasien
istirahat bila terjadi kelelahan dan kelemahan,
4. Anjurkan pasien melakukan aktivitas semampunya
(tanpa memaksakan diri)
5. Anjurkan keluarga untuk terus memberikan bantuan
dalam aktivitas /ambulansi bila perlu.
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
pengobatan
4. Implementasi Keperawatan
 Memahami rencana keperawatan yang telah ditentukan
 Menyiapkan tenaga dan alat yang diperlukan
 Menyiapkan lingkungan terapeutik
 Membantu dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
 Memberikan asuhan keperawatan langsung
 Mengkonsulkan dan memberi penyuluhan pada klien dan
keluarganya.
5. Evaluasi
 Mengumpulkan data keperawatan pasien.
 Menafsirkan (menginterpretasikan) perkembangan pasien.
 Membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah
dilakukan tindakan dengan menggunakan kriteria
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
 Mengukur dan membandingkan perkembangan pasien
dengan standar normal yang berlaku.
SELESAI

Вам также может понравиться