Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ROLLA ALNIDIA
RUSIANTO
SITI MARIA NAVACK
Definisi skin test
Skin test adalah suatu pengujian yang dilakukan pada kulit untuk
mengidentifikasi substansi alergi (alergen) yang menjadi pemicu
timbulnya reaksi alergi.
Skin test merupakan salah satu dari dua macam pengujian reaksi alergi
yang dianggap valid dan sudah diterapkan selama bertahun-tahun.
Skin test
Memberikan obat melalui suntikan intracutan/ intradermal adalah
suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan ke
dalam jaringan kulit atau intra dermis.
Tujuan skin test
1. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program
pengobatan dokter.
2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari
kesalahan dalam pemberian obat.
3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit
tertentu (misalnya tuberculin tes).
4. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin
test).
Tehnik pemberian injeksi
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada saat akan melakukan
pemberian injeksi intracutan adalah sebagai berikut :
Vial atau ampul obat yang tepat.
Spuit steril 1 ml (spuit teberkulin) dan jarum berukuran 25 – 27
yang panjangnya sampai inci.
Kapas alkohol.
Kassa segi empat steril berukuran 5×5 cm (pilihan).
Sarung tangan non steril (sesuai protokol institusi).
Plester (pilihan).
Persiapan
Persiapan saat memberikan injeksi
Cek catatan pemberian obat. Periksa label obat dan
bandingkan dengan catatan pemberian obat secara
cermat untuk memastikan bahwa obat yang benar sedang
disiapkan.
Baca label pada obat
1) Ketika mengambil obat dari troli obat
2) Sebelum menarik obat kedalam spuit
3) Setelah obat berada dalam spuit
Atur perlengkapan yang dibutuhkan
Pelaksanaan
Prosedur
1. Persiapan
1) Mencuci tangan
2) Berdiri di sebelah kanan/kiri pasien sesuai kebutuhan.
3) Cek daftar obat pasien untuk memberikan obat
4) Membawa obat dan daftar obat ke hadapan pasien sambil
mencocokkan nama pada tempat tidur dengan nama pada
daftar obat.
5) Meenginjeksi pasien sesuai dengan nama pada daftar obat
6) Jaga privasi pasien
7) Injeksi intrakutan dilakukan dengan cara spuit diisi oleh obat
sesuai dosisnya.
8) Menentukan lokasi injeksi yaitu 1/3 atas lengan bawah bagian
dalam.
9) Membersihkan lokasi tusukan dengan kapas normal saline
atau kapas alcohol bila diperlukan, kulit diregangkan tunggu
sampai kering.
10)Lubang jarum menghadap keatas dan membuat sudut antara
5-150 dari permukaan kulit
11)Memasukan obat perlahan-lahan sampai berbentuk
gelembung kecil, dosis yang diberikan 0,1 cc atau sesuai jenis
obat.
12)Setelah penyuntikan area penyuntikan tidak boleh
didesinfeksi.
13)Bila injeksi intrakutan dilakukan untuk test antibiotik,
lakukan penandaan pada area penyutikan dengan
melingkari area penyuntikan dengan diameter kira-kira 1 inchi
atau diameter 2,5 cm. Penilaian reaksi dilakukan 15 menit
setelah penyuntikan. Nilai positif jika terdapat tanda-tanda
rubor, dolor, kalor melebihi daerah yang sudah ditandai,
artinya pasien alergi dengan antibiotik tersebut.
14)Bila injeksi ditujukan untuk mantoux test tuberkulin test,
dapat dinilai hasilnya dalam 2 sampai 3 kali 24 jam, positif bila
terdapat rubor, dolor, kalor, melebihi diameter 1 cm pada area
penyuntikan.
15)Beri penjelasan pada pasien atau keluarga untuk
tentang penilaian pada daerah penyuntikan dan
anjurkan untuk tidak menggaruk, memasage atau
memberi apapun pada daerah penyutikan. Menyimpan
obat obat sisa dan daftar obat pasien ketempatnya
16)Mengobservasi keadaan umum pasien
17)Melepaskan handschoen, mencuci tangan.
18)Membuat pendokumentasian mencakup:
a. Tindakan dan respon pasien
a.Persiapan Alat
1. Spuit 1 cc dan jarum seteril dalam tempatnya
2. Obat-obatan yang diperlukan
3. Kapas alkohol dalam tempatnya
4. Gergaji ampul
5. NaCl 0,9 % /aquadest
6. Bengkok, ball point/ spidol
b. Persiapan Klien
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
PELAKSANAAN
1. Perawat cuci tangan
2. Menggulung lengan baju pasien bila perlu
3. Mengisi spuit dengan obat yang akan ditest sejumlah 0,1 cc dilarutkan
dengan NaCl 0,9 atau aquadest menjadi 1 cc
4. Mendesinfeksi kulit yang akan di suntik dengan menggunakan kapas
alkohol kemudian diregangkan dengan tangan kiri perawat
5. Menyuntikan obat sampai permukaan kulit menjadi gembung dengan
cara lubang jarum menghadap ke atas dan membuat sudut antara 15 –
30 derajat dengan permukaan kulit
6. Beri tanda pada area suntikan
7. Menilai reaksi obat setelah 10-15 menit dari waktu penyuntikan, hasil
(+) bila terdapat tanda kemerahan pada daerah penusukan dengan
diameter minimal 1 cm, hasil (-) bila tidak terdapat tanda tersebut
diatas
8. Perawat cuci tangan
TERIMA KASIH ........