Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
GANGGUAN KOGNITIF
KELOMPOK 7
1. Anni Pangestuti
2. Cindy Oktavinita
3. Laura Intan Mercy F.
4. Muhammad Fariz N.
Pengertian Gangguan Kognitif
Gangguan kognitif merupakan respon maladaptive yang
ditandai dengan adanya gangguan daya ingat, disorientasi,
inkoheren, salah persepsi, penurunan perhatian serta sukar
berpikir logis.Gangguan ini membuat individu berada dalam
kebingungan, tidak mampu menghubungkan kejadian saat ini
dengan kejadian yang lampau.
Gangguan kognitif (cognitive impairment disorders)
disebabkan oleh kerusakan neuron temporer atau permanent,
mengakibatkan tidak berfungsinya proses kognitif (misalnya
fungsi otak yang lebih tinggi) yang meliputi memori,
penalaran, orientasi, persepsi dan perhatian (Isaacs Ann,
2005).
Klasifikasi
1. Demensia
Demensia adalah gangguan fungsi kognitif yang ditandai oleh
penurunan fungsi intelektual yang berat yang disertai kerusakan
daya ingat ; pemikiran abstrak dan daya nilai ; emosi dan
kepribadian (Stuart dan Laraia, 1998)
2. Delirium
Delirium adalah fungsi kognitif yang kacau, ditandai dengan
kekacauan kesadaran yang meliputi salah persepsi dan
perubahan proses pikir (Stuart dan Laraia, 1998).
3. Amnestik
Gangguan amnestik adalah gangguan kognitif yang dicirikan
dengan kerusakan memori yang parah dan ketidakmampuan untuk
mempelajari materi baru, dapat terjadi konfabulasi dan apatisme
Penyebab Masalah
a. Faktor Predisposisi
Gangguan kognitif umumnya disebabkan oleh gangguan fungsi
susunan saraf pusat (SSP).SSP memerlukan nutrisi untuk berfungsi,
setiap gangguan pengiriman nutrisi mengakibatkan gangguan
fungsi SSP. Faktor yang dapat menyebabkan adalah penyakit
infeksi sistematik, gangguan peredaran darah, keracunan zat
(Beck, Rawlins dan Williams, 1984)
b. Faktor Presipitasi
Setiap kejadian diotak dapat berakibat gangguan kognitif.
Hipoksia dapat berupa anemia Hipoksia, Hitoksik Hipoksia,
Hipoksemia Hipoksia, atau Iskemik Hipoksia.Semua Keadaan ini
mengakibatkan distribusi nutrisi ke otak berkurang.Gangguan
metabolisme sering mengganggu fungsi mental, hipotiroidisme,
hipoglikemia.
Karakteristik/Gejala
1. Gangguan pada lobus frontalis
Gejala : kemampuan memecahkan masalah
berkuramng, hilang rasa sosial dan moral, impilsif,
regresi
2. Gangguan pada lobus temporalis
Gejala: amnesia dan demensia
3. Gangguan pada lobus parietalis dan oksipitalis
Gejala: disini gejala gejala hampir sama namun
secara umuakan terjadi disorientasi
4. Gangguan pada sistem limbik
Gejala: gangguan daya ingat, memori, disorientasi
Diagnosa
1. Ansietas
2. Koping individu tidak efektif
3. Gangguan proses berpikir
4. Resiko cidera
5. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
6. Perubahan persepsi/sensori
7. Defisit perawatan diri
8. Gangguan pola tidur
9. Perubahan funsi peran
10. Koping keluarga tidak efektif\
11. Gangguan komunikasi
Pengobatan/Terapi lanjutan
1. Delirium
Pengobatan difokuskan pada identifikasi dan
penyembuhan penyebab utama sambil mendukung
proses fisiologik klien dalam menjaga dan
meningkatkan keselamatan. Pengobatan akut berbasis
rumah sakit biasanya diindikasikan untuk gangguan ini
2. Demensia
• Pendekatan tim multidispliner meliputi upaya kolaboratif dari
profesional Keperawatan, kedokteran, nutrisi, psikiater,
psikologi, pekerja social, farmasi, dan rehabilitasi
• Fokus Keluarga
• Pendekatan tim multidispliner meliputi upaya kolaboratif dari
profesional Keperawatan, kedokteran, nutrisi, psikiater,
psikologi, pekerja social, farmasi, dan rehabilitasi
STRATEGI PELAKSANAAN PADA
PASIEN(SPP1,2,3)
Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
• Daya ingat terganggu
• Sukar berfikir
• Disorientasi
• Gelisah
2. Diagnosa keperawatan
• Gangguan kognitif b.d penurunan pola pikir
• Kerusakan komunikasi verbal b.d gangguan kognitif
3. Tujuan khusus
• Kita dapat mendiskusikan topik yang diingat
• Klien dapat mengidentifikasi tempat, waktu dan orang
• Klien dapat mengontrol pola pikir
• Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
4. Tindakan keperawatan
• Bina hubungan saling percaya
• Bantu klien mengutarakan isi hatinya
Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan
1. Orientasi
a) Salam Terapeutik
b) Evaluasi/validasi
c) Kontrak : topik, waktu, tempat
d) Fase kerja
e) Terminasi
2. Tindak lanjut klien
3. Kontrak yang akan datang
STRATEGI PELAKSANAAN PADA
KELUARGA(SPK 1,2,3)
SP1
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Menejelaskan pengertian, tanda, gejala halusianasi dan jenis
halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya.
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi
SP2
1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien halusinasi
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien
halusinasi
SP3
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat (discharge planning)
2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang