PEMBAGIAN KELAS DALAM

PROTOZOA
M. Hasbi Trijati
NPM 110170040

Dosen Pembimbing:
dr. Wikan Pambudi

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG DJATI
2011
PENDAHULUAN
Tujuan Instruksional
Setelah mengikuti presentasi ini, diharapkan teman2 mahasiswa dapat
memahami pembagian kelas dalam protozoa

Relevansi singkat
Parasitologi kedokteran adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup
yang hidup pada makhluk hidup lain baik di dalam maupun di luar
/ permukaan tubuh, bersifat sementara atau tetap.

Deskripsi singkat
Presentasi ini akan membahas tentang pengantar parasit, protozoologi
umum.
Pengantar Parasitologi
• “ parasitos” : jasad yang mengambil makanan;
“logos” : ilmu pengetahuan ,
• Ialah ilmu yang mempelajari makhluk hidup
yang hidup pada makhluk hidup lain baik di
dalam maupun di luar / permukaan tubuh,
bersifat sementara atau tetap, dengan tujuan
mengambil makanan baik sebagian ataupun
seluruhnya dari makhluk hidup yang
ditumpanginya itu.
Parasitologi Kedokteran
Istilah yang lazim dan biasa digunakan dalam
membahas parasitologi antara lain:
1. Vektor
2. Zoonosis
3. Hospes/inang
4. Klasifikasi parasit
Protozoologi Umum
• “protos” : pertama; “zoon” : hewan
• Ialah jasad renik hewani yang terdiri dari satu
sel, hidup sendiri-sendiri atau berkelompok
membentuk koloni
• Dapat hidup bebas di laut, air tawar, atau tanah,
atau bersimbiosis , atau hidup di dalam
organisme lain
• Hidup protozoa bergantung pada nutrisi, suhu,
pH dan beberapa protozoa bergantung pula
kepada cahaya
Karakteristik Protozoa
• Eukariot unisel : 1 – 150 μm
• Tidak memiliki dinding sel
• Kebanyakan motile, ada flagela atau cilia, atau
amoeboid
• Mirip sifat hewan, tetapi unisel
• Aktivitas makan dilakukan dengan cara
fagositosis (memakan partikel) dan pinositosis
(meminum cairan atau nutrisi terlarut)
Karakteristik Protozoa
• Sebagian besar protozoa bersifat parasit dan
memiliki dua bentuk
• Dalam keadaan yang sesuai bentuknya adalah
Tropozoit, jika dalam keadaan ekstrim
berbentuk Kista (cyst)
• Dalam protozoologi kedokteran kita berfokus
mempelajari protozoa yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia
Morfologi dan contoh dua bentuk
protozoa
Klasifikasi Protozoa
1. Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa
pseudopoda (kaki semu).
2. Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia
(rambut getar).
3. Flagellata (Mastigophora),alat geraknya
berupa flagel (bulu cambuk).
4. Sporozoa,adalah protozoa yang tidak
memiliki alat gerak.
1. Rhizopoda (Sarcodina)
a. Entamoeba histolytica
• Hospes dan nama penyakit :
Manusia merupakan hospes parasit ini.
Penyakit yang disebabkannya disebut amebiasis
• Patologi dan gejala klinis :
nekrosis dengan lisis sel jaringan ( histolisis )
• Cara infeksi :
Tertelan kista infektif atau kista berinti 4
• Morfologi :
a. Bentuk Trofozoit
• Ukuran besarnya 20-40
mikron, mempunyai satu inti
dengan nukleolus atau
karyosom yang terletak
sentral, kromatin tepi halus
dan teratur
b. Bentuk Kista
• Bentuk bulat, berukuran 10-
20 mikron, dengan dinding
kista tipis, jumlah inti adalah
1, 2 dan 4 buah, struktur inti
sama dengan trofozoit
b. Entamoeba coli

• Hospes : Manusia, monyet,

babi ; tidak patogen
• Morfologi :
a. Bentuk Trofozoit
- Ukuran besarnya 15-30
mikron
- Kromatin tepi kasar dan
tidak teratur
- Endoplasma berisi
vakuola,ektoplasma tidak
jelas.
b. Bentuk Kista
- Ukuran 15-22 mikron,
dinding kista tebal
- Kista berinti 2-8 buah
2. Ciliata (Ciliophora)
a. Balantidium coli
• Hospes dan nama penyakit :
Manusia, babi. Nama penyakitnya balantidiasis
atau disentri balantidium
• Cara infeksi :
Tertelan kista
• Patologi dan gejala klinis :
Penyakit yang ditimbulkan oleh parasit ini hampir
sama dgn penyakit yg ditimbulkan oleh Entamoeba
histolytica. B.coli kadang2 dpt menimbulkan infeksi
ekstraintestinal, misalnya peritonitis, uretriritis.
3. Flagellata (Mastigophora)
Flagellata Intestinal
a. Giardia lamblia (Lamblia Intestinalis)
• Hospes dan nama penyakit :
Hospesnya manusia, penyakitnya Giardiasis
• Cara infeksi :
Tertelan kista berinti 4
• Patologi dan gejala klinis :
Melekat pd mukosa duodenum dan yeyunum. Dpt
pula menyerang saluran dan kandung empedu dan
menyebabkan iritasi dan penebalan mukosa shg dpt
timbul penyumbatan bilirubin.
b. Chilomastix mesnili
• Hospes : Manusia, tidak patogen
• Morfologi :
a. Bentuk Trofozoit
- Bentuk seperti buah pear, berukuran 13
mikron
- Inti 1 buah, mempunyai sitostoma dan 3-4
flagella anterior
b. Bentuk Kista
- Bentuk bulat, besarnya 8 mikron
- Mempunyai dinding yang tebal, jumlah inti 1
buah.
 Flagellata Traktus Urogenital
c. Trichomonas vaginalis
• Hospes : Manusia
• Penyakit : Trichomoniasis vaginalis
• Cara infeksi : melalui kontak seksual
• Patologi dan gejala klinis :
T. vaginalis mulai berkembangbiak parasit
menyebabkan degenerasi dan deskuamasi sel
epitel vagina (disusul serangan leukosit). Sekret
vagina mengalir ke luar vagina dan
menimbulkan gejala fluor albus atau keputihan
(“leukorrhoea”)
• Morfologi : hanya ada bentuk
trofozoit
- mempunyai 4 flagella, terletak
anterior, berukuran 8-24 mikron
- mempunyai undulating membrane
(membran bergelombang) dan
aksostil pada sisi median, berakhir
pada setengah panjang tubuh
- nampak inti dan parabasal body di
sebelah anterior
- sitoplasma bervakuola.
 Flagellata Darah dan Jaringan
d. Trypanosoma gambiense
• Hospes : Manusia, babi dan kambing
• Hospes perantara : Lalat Glossina
• Penyakit : Trypanosomiasis gambiense (African
sleeping sickness)
• Cara infeksi : melalui gigitan lalat Glossina
• Morfologi :
a. Stadium Trypomastigote
- Parasit terdapat ekstraseluler, bentuk memanjang
seperti huruf 'S'
- Ukuran 16-30 mikron, mempunyai satu inti di
tengah-tengahnya
e. Leishmania donovani
• Hospes : Manusia
• Hospes perantara : Lalat
Phlebotomus
• Penyakit : Leishmaniasis
visceral (Kala azar)
• Cara infeksi : melalui
gigitan Lalat Phlebotomus
• Morfologi :
- besarnya 2 mikron,
bentuk bulat lonjong,
mempunyai satu inti
-Kinetoplast terletak di
anterior.
4. Sporozoa
Coccidia
Hospes dan nama penyakit :
Mamalia, burung dan ikan, termasuk manusia.
Penyakit yang disebabkannya disebut koksidiosis.
Distribusi geografik :
terdapat di seluruh dunia, tetapi lebih banyak
ditemukan di negara beriklim panas.
Morfologi :
• Ookista (mempunyai dinding , di sitoplasmanya
terdapat satu inti) sporoblas
sporokista. Di dalam sporokista dibentuk sporozoit.
a. Eimeria
• Hospes :
Hospes parasit ini adalah binatang. Misalnya
Eimeria clupearum hidup dalam hati ikan
haring dan Eimeria sardinae dalam ikan sardin.
Pada manusia kedua parasit ini hanya sebagai
“passant”. Banyak Eimeria lain yang patogen
bagi binatang peliharaan seperti ayam, burung,
kambing, sapi dan babi.
E. perforans terdapat dalam epitel usus kelinci.
b. Isospora
• Hospes dan nama penyakit :
Hospes Isospora belli dan Isospora hominis adalah manusia.
Penyakitnya disebut isoporiasis.
• Morfologi dan daur hidup :
Ookista I. belli lebih besar daripada ookista I. hominis yaitu
25-33 mikron untuk I. belli dan 16 mikron untuk I. hominis
• Patologi dan gejala klinis :
Infeksi biasanya berlangsung tanpa gejala usus ringan. Infeksi
berat dapat menimbulkan diare.
c. Toxoplasma gondii
• Hospes dan nama penyakit :
Hospes definitif T. gondii adlh kucing dan
binatang sejenisnya (Fellidae). Hospes
perantaranya adlh manusia, mamalia lainnya dan
burung.
Parasit ini menyebabkan toksoplasmosis
kongenital dan toksoplasmosis akuista.
• Morfologi :
a. bntk Trofozoit (Tachycoit)
- bntk sprt bulan sabit, ukuran 2-6 mikron,
mempunyai satu inti
- pd manusia ditemukan intraseluler dan
ekstraseluler krn sel inang pecah.
Haemosporidia

• Spesies : Plasmodium falciparum, Plasmodium

vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium
ovale
• Hospes definitif : Nyamuk Anopheles
• Hospes perantara : Manusia
d. Plasmodium falciparum
• Penyakit : malaria tropika
• Morfologi :
Sediaan hapus dengan pengecatan Giemsa
- parasit ini menyerang eritrosit tua dan muda
- tampak titik Maurer berwarna merah dan
besarnya serta bentuk tidak teratur.
• Stadia
a. Trofozoit (bentuk cincin)
- inti berwarna merah, protoplasma berbentuk
cincin atau seperti garis biru pada tepi eritrosit,
eritrosit yang diinfeksi parasit tidak membesar
b. Skizon (hanya terlihat
pada infeksi berat)
- plasma dengan inti
telah terbagi
- merozoit berjumlah
18-24 buah.
c. Gametosit
- bentuk khas seperti
pisang (banana form),
tampak pigmen cokelat
tua di sekitar inti
e. Plasmodium vivax
• Penyakit : malaria tertiana
• Morfologi :
• Sediaan hapus dengan pengecatan Giemsa
pd sediaan eritrosit yang terinfeksi parasit ini,
lebih besar dari eritrosit normal dan pucat,
tampak titik Schuffner berwarna merah dan
tersebar rata dalam eritrosit.
• Stadia
a. Trofozoit muda (bentuk cincin atau ring)
- Inti berwarna merah, protoplasma berbentuk
cincin, warna biru.
f. Plasmodium malariae
• Penyakit : malaria quartana
• Morfologi :
• Sediaan hapus dengan pengecatan Giemsa
- parasit menyerang eritrosit tua, tampak titik-
titik pigmen di dalam eritrosit.
• Stadia
a. Trofozoit
b. Skizon
c. Gametosit
g. Plasmodium ovale
• Penyakit : malaria ovale
• Morfologi :
eritrosit yang terinfeksi berbentuk oval
membesar atau mempunyai fimbrie pada
ujungnya.
• Stadia
a. Trofozoit
b. Skizon
Kesimpulan
• Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan
alat gerak :
1. Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa
pseudopoda (kaki semu).
2. Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia
(rambut getar).
3. Flagellata (Mastigophora),alat geraknya
berupa flagel (bulu cambuk).
4. Sporozoa,adalah protozoa yang tidak
memiliki alat gerak.
Saran
Berdasarkan pembahasan diatas pembagian
kelas protozoa sangat penting kita pelajari untuk
mengetahui spesifik penyakitnya. Diharapkan
ada pemahaman lebih mengenai parasitologi
dan pembagian kelas protozoa untuk dpt
memahami pada korelasi klinisnya.