Вы находитесь на странице: 1из 92

KINGDOM ANIMALIA

(DUNIA HEWAN)

By.saifulachmad818@yahoo.co.id
porifera, coelenterata, playhelminthes
nemathelminthes, annelida, arthropoda
mollusca, echinodermata, chordata
KOMPETENSI DASAR
 3.8. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan hewan ke dalam filum
berdasarkan pengamatan anatomi dan
morfologi, serta mengaitkan peranannya dalam
kehidupan.
 4.8. Menyajikan data tentang perbandingan
kompleksitas jaringan penyusun tubuh hewan
dan perannya pada berbagai aspek kehidupan
dalam bentuk laporan tertulis.
TUJUAN PEMBEMELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini diharapkan
siswa dapat:
 Membandingkan ciri-ciri hewan dengan
organisme lain.
 Membedakan ciri filum dalam dunia hewan
berdasarkan karakteristik tertentu.
 Membedakan hewan vertebrata dan
invertebrata.
 Mengklasifikasikan hewan berdasarkan
cirinya.
 Hewan adalah organisme eukariotik, tidak
berklorofil, multiseluler, tidak memiliki
dinding sel, hidup heterotrof (memperoleh
makan dari organisme lain), dapat bergerak
untuk memperoleh makanan dan
mempertahankan hidup.
 Tubuh bersimetri radial atau bilateral.
 Berdasarkan ada tidaknya tulang
belakang, Animalia dibedakan menjadi
Avertebrata dan Vertebrata.
 Avertebrata adalah hewan yang tak
bertulang belakang, disebut pula hewan
tingkat rendah.
 Vertebrata adalah hewan bertulang
belakang, disebut pula hewan tingkat
tinggi.
Kingdom Animalia
Berdasarkan
ada dan tidaknya tulang belakang

Invertebrata Vertebrata
(tidak bertulang belakang) (bertulang belakang)
HEWAN TAK BERTULANG
BELAKANG (AVERTEBRATA)
Avertebrata/Invertebrata terdiri dari 8 filum yaitu:
1. Porifera
2. Coelenterata
3. Platyhelminthes
4. Nemathelminthes
5. Annelida
6. Echinodermata
7. Mollusca
8. Arthropoda
Filum Porifera
 Sebagian besar Porifera hidup di laut.
 Bentuknya seperti tabung dan

melekat pada dasar perairan.


 Contohnya Euspongia dan Sycon.

 Porifera berkembangbiak secara

aseksual dengan membentuk kuncup


dan seksual.
 Porifera mempunyai bentuk tubuh
menyerupai vas bunga, piala mangkuk,
atau tumbuhan dan melekat pada dasar
perairan.
 Tubuhnya berpori (ostium)
 Tubuh porifera asimetri (tidak beraturan),
meskipun ada yang simetri radial.
Sistem Saluran Air :
tipe Ascon, tipe Sycon dan tipe Rhagon/Leucon .
Kelas Demospongia
PORIFERA DIBEDAKAN MENJADI 3
GOLONGAN
 CALCAREA Sycon dan Cluthrina
 HEXACTINELLIDA Pheronima
 DEMOSPONGIA Euspongila, Spongila
(bertubuh lunak) Þ digunakan orang untuk alat
pembersih kaca dan lainnya.
Peranan
 Spongia dan Hippospongia sebagai spons dan
alat gosok
 Zat kimia yang disekresi memiliki potensi
sebagai obat penyakit kangker
 Dll.
Filum COELENTERATA (Cnidaria)

 Mempunyai rongga besar di tengah-tengah


tubuhnya yang berfungsi seperti Usus pada
hewan-hewan tingkat tinggi. Rongga itu
disebut rongga Gastrovaskuler.
 Simetri tubuhnya Radial
 Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis jaringan
(diploblastik) yaitu:
Ektoderm/ epidermis pada bagian luar
Endoderm/gastrodermis pada bagian dalam
 Tubuhnya tidak beranus tetapi hanya
bermulut dan dilengkapi dengan
Tentakel-tentakel disekitar mulutnya
yang berfungsi untuk menangkap dan
memasukkan makanan ke dalam
tubuhnya. Tentakel dilengkapi sel
Knidoblas yang mengandung racun
sengat disebut Nematokis (ciri khas
dari hewan berongga)
 Diantara dua lapisan tersebut terdapat lapisan
tipis yang disebut Mesoglea. Karena dinding
tubuhnya terdiri dari dua lapisan lembaga
maka hewan itu disebut Hewan Diploblastik
 Belum memiliki alat pernafasan, sirkulasi
maupun ekskresi yang khusus
 Hewan tersebut mempunyai dua fase bentuk
tubuh yaitu fase Polip dan fase Medusa. Polip
adalah fase saat hewan melekat pada suatu
substrat (tidak dapat berpindah) sedangkan
medusa adalah fase saat hewan dapat bergerak
bebas
Klasifikasi Coelenterata
 HYDROZOA
Contoh kelas : Hydra, Obelia
 SCYPOZOA
contoh Aurelia sp
 ANTHOZOA
contoh anemon laut (Cribinopsis
fernaldi).
Peranan
 Sebagai tempat persembunyian
hewan-hewan tertentu
 Membentuk taman laut
 Membentuk terumbu karang
 Sebagai perhiasan
Filum PLATYHELMINTHES

 Platyhelminthes memiliki tubuh pipih


(Platy = pipih dan helminthes = cacing,
lunak), simetri bilateral dan tidak
bersegmen. Merupakan hewan tripoblastik
yang tidak mempunyai rongga tubuh
(acoelomata).
 Hidup biasanya di air tawar, air laut dan
tanah lembab. Ada pula yang hidup
sebagai parasit pada hewan dan manusia
 Cacing parasit ini mempunyai lapisan
kutikula dan silia yang hilang setelah
dewasa. Hewan ini mempunyai alat
pengisap yang mungkin disertai dengan
kait untuk menempel.
 Cacing pipih belum mempunyai sistem
peredaran darah dan sistem pernafasan.
 Sistem pencernaannya tidak sempurna,
hanya memiliki mulut dan tidak memiliki anus.
Contoh Platyhelmintes adalah Planaria.
 Sistem ekskresi pada cacing pipih terdiri atas
dua saluran eksresi yang memanjang
bermuara ke pori-pori yang letaknya
berderet-deret pada bagian dorsal
(punggung). Kedua saluran eksresi tersebut
bercabang-cabang dan berakhir pada sel-sel
api (flame cell).
 Sistem saraf berupa tangga tali yang terdiri dari
sepasang ganglion otak di bagian anterior tubuh.
Kedua ganglia ini dihubungkan oleh serabut-
serabut saraf melintang dan dari masing-masing
ganglion membentuk tangga tali saraf yang
memanjang ke arah posterior. Kedua tali saraf ini
bercabang-cabang ke seluruh tubuh
Klasifikasi Platyhelminthes
 TURBELLARIA (Yunani : rabdit = tongkat).
Contoh : Planaria
 TREMATODA
contoh : cacing hati atau Fasciola hepatica (parasit
pada hati domba), Fasciola gigantica (parasit pada
hati sapi) dan cacing hati parasit pada manusia
(Chlonorchis sinensis) serta Schistosoma japonicum
(cacing darah).
 CESTODA (Cacing Pita)
Taenia solium, Taenia saginata, Diphyllobothrium
latum, Echinococcus granulosus, Himenolepis nana
Peranan Platyhelminthes
 Sebagai bioindikator contoh planaria sebagai
bioindikator pencemaran
 Umumnya bersifat parasit baik pada manusia
maupun hewan. Contoh:
 Fasciola hepatica : parasit pada hati hewan
ternak
 Taenia saginata : parasit di usus manusia
dengan hospes sapi
 Taenia solium : parasit di usus manusia dengan
hospes babi
Kelas Turbellaria

Fasciola hepatica
Filum Nemathelminthes
 Tubuh berbentuk gilig atau seperti batang dan
tidak bersegmen, mempunyai selom semu
(pseudoselomata), tripoblastik
pseudoselomata. Permukaan tubuh dilapisi
kutikula sehingga tampak mengkilat.
 Saluran pencernaan sempurna mulai dari mulut
sampai anus. Beberapa jenis diantaranya
memiliki kait.
 Sistem respirasi melalui permukaan tubuh
secara difusi.
 Saluran peredaran darah tidak ada, tetapi
cacing ini mempunyai cairan yang
fungsinya menyerupai darah.
 Sistem reproduksi : Alat kelamin
terpisah, cacing betina lebih besar dari
cacing jantan. Pada cacing betina ujung
posterior berbentuk lurus dan cacing
jantan ujung berkait (bengkok) Gonad
berhubungan dengan saluran alat
kelamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang
terbuat dari kitin. Hewan ini tidak
berkembangbiak secara aseksual.
Ascaris lumbricoides A. Betina; B; Jantan
 Habitat nemathelminthes itu sebagian
besar hewan ini hidup bebas dalam air dan
tanah, tetapi ada juga sebagai parasit
dalam tanah, yakni merusak tanaman atau
dalam saluran pencernaan Vertebrata.
 Contoh Nemathelminthes: Ascaris
lumbricoides (cacing gelang), Necator
americanus dan Ancylostoma duodenale
(cacing tambang), Enterobius atau
Oxyuris vermicularis (cacing kremi).
Klasifikasi Nemathelmintes
 Nematoda
Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Anycylostoma duodenae (cacing tambang)
Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
Wuchereria buncrofti (cacing rambut)
Trichinella spiralis
 Nematophora
Peranan Nemathelminthes
Kerugian

 Sebagian besar umumnya bersifat parasit pada


manusia, hewan, dan tanaman, misalnya:
 Ascaris lumbricoides : parasit pada usus halus
manusia
 Oxyuris vermicularis : penyebab penyakit kremian
 Loa-loa : hidup pada mata
 Wuchereria buncrofti: penyebab penyakit kaki gajah
 Heterodera radicicola : menyerang akar tanaman
tembakau dan kentang
 Trichinella spiralis : hidup parasit di antara serabut
otot lurik karnivora dan omnivora.
Ascaris lumbricoides
Filum Annelida
 Sistem saraf terdiri dari ganglion otak
dihubungkan dengan tali saraf yang
memanjang sehingga berupa tangga tali.
 Alat eksresi disebut nephridium.
 Alat pencernaan makanan sempurna
mulai dari mulut, saluran pencernaan dan
anus. Mulut dilengkapi gigi kitin yang
berada di ujung depan sedangkan anus
berada di ujung belakang.
 Respirasi dengan menggunakan
epidermis pada seluruh permukaan tubuh
dan berlangsung secara difusi.
 Sistem peredaran darah tertutup.
 Hewan ini bersifat hermafrodit dan
memiliki klitelum sebagai alat kopulasi.
 Tempat hidup air tawar, air laut dan
darat. Sebagian ada yang bersifat parasit
(merugikan karena menempel pada
inangnya).
Klasifikasi
 Polychaeta (cacing berambut banyak
Polychaeta berasal dari kata poly = banyak,
chaeta = rambut atau seta.
 Oligochaeta (cacing berambut sedikit)
Oligochaeta berasal dari kata Oly = sedikit,
chaeta = rambut/ seta
 Hirudinea
Hirudinea berasal dari kata hirudo = lintah
Polychaeta
Contoh cacing ini adalah :
 Eunice viridis (cacing wawo)

 Lysidice oele (cacing palolo)

 Nereis virens (kelabang laut)


Oligochaeta
Contoh:
• Pheretima posthurna (cacing tanah –
Asia)
• Lumbricus terrestris (cacing tanah –
Eropa dan Amerika)
• Perichaeta (cacing hutan)
• Tubifex (cacing air)
Hirudinea
Contohnya
 Hirudo medicinalis, Haemadipsa zeylanica
(pacet), Hirudinaria javanica (lintah kuning).
Cacing tanah Lintah (Hirudo medicinalis)
(Lumbricus terestris)
Peranan Annelida
 Menyuburkan tanah, contoh Lumbricus
terrestris
 Sebagai bahan makanan, contoh Lysidice
oele atau cacing wawo
 Menghasilkan zat hirudin (zat anti
pembekuan darah) contoh Hirudo
medicunalis
 Tubifex sebagai indikator pencemaran
Filum Mollusca
 Memiliki kepala yang jelas dengan organ
reseptor kepala yang bersifat khusus.
 Coelom mereduksi, dinding tubuh tebal dan
berotot.
 Pada permukaan ventral dinding tubuh
terdapat kaki berotot yang secara umum
digunakan untuk bergerak
 Dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi
satu atau sepasang lipatan yaitu mantel. Fungsi
mantel adalah mensekresi cangkang dan
melingkupi rongga mantel yang di dalamnya
berisi insang
 Lubang anus dan ekskretori umumnya
membuka ke dalam rongga mantel
 Saluran pencernaan berkembang baik dimulai
dari rongga bukal → esophagus → ventrikulus
→ usus → anus.
 Memiliki sistem peredaran darah dan jantung.
Jantung dibedakan atas aurikel dan ventrikel.
Meskipun memiliki pembuluh darah namun
darah biasanya mengalami sirkulasi melalui
ruang terbuka. Darah mengandung hemosianin
(pigmen respirasi)
 Organ ekskresi berupa ginjal berjumlah
sepasang.
 Memiliki sebuah cincin saraf yang
berhubungan dengan dua pasang tali saraf.
Klasifikasi Mollusca
 AMPHINEURA
Chiton sp, Neomenia carimata
 BIVALVIA/PELECYPODA
Ostrea, Pecten, Anondonta
 GASTROPODA
siput (Lymnea), Achatina fulica (bekicot) siput laut (Fissurella
sp), dan siput perantara fasciolosis (Lemnaea trunculata)
 SCAPHOPODA
Dentalium vernedei, Cadalus mayori
 CEPHALOPODA
cumi-cumi (Loligo), sotong (Sepia) dan gurita (Octopus),
nautillas
Kelas Hewan Berkaki Kepala (Cephalopoda)
Peranan Mollusca
 Sebagai bahan makanan yang bergizi,
 Cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan untuk
membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau
dibuat kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan
berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi
atau perhiasan. Bahkan ada cangkang Mollusca
yang digunakan untuk bahan mainan, seperti
kuwuk.
 Tiram mutiara menghasilkan mutiara yang
digunakan untuk perhiasan
 Menjadi hama tanaman, contoh keong mas
Filum Arthropoda
 Tubuh simetri bilateral, terdiri atas
segmen-segmen yang saling berhubungan
dibagian luar (triploblastik)
 Tubuh memiliki kerangka luar dan
dibedakan atas kapala dada serta perut
yang terpisah / bergabung menjadi satu
 Setiap segmen tubuh memiliki sepasang
alat gerak/ tidak
 Respirasi dengan paru-paru buku, trakea/dada
 Saluran pencernaan sudah lengkap : mulut,
susu dan anus.
 Sistem peredaran darah terbuka
 Saraf merupakan sistem saraf tangga tali
 Berkelamin terpisah, fertilisasi terjadi secara
internal dan bersifat ovipar. Perkambangan
individu baru terjadi secara langsung / melalui
stasium larva.
Klasifikasi
 Arachnoidea (Arachno = laba-laba)
 Myriapoda (myria =banyak podos = kaki)
 Crustaceae (crusta = kulit)
 Insecta (insecti = serangga)
Peranan

 Sumber makanan
 Bahan industri
 dll
Filum Echinodermata
 Tubuhnya radial simetri,
 Hewan berkulit duri, kulit hewan ini akan
terasa kasar, karena kulitnya mempunyai
lempeg-lempeng zat kapur dengan duri-duri
kecil, hidup di pantai dan di dalam laut,
memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau
kelipatannya, memiliki saluran air yang sering
disebut sistem ambulakral,
 Saluran makanan biasanya berupa tabung
melingkar dari mulut sampai anus
 Sistem pernapasan berfariasi (papula,
insang, bursa genetal respirasi kloaka)
 Sistem saraf tangga tali, sistem
reproduksi secara seksual.
Klasifikasi
 Asteroidea
 Ophiroidae
 Echinoidae
 Holoturoidae
 Crinoidae
Peranan
 Bahan pangan (krupuk tripang)
 Bahan penalitian mengenai fertilisasi dan
perkembangan awal dengan
menggunakan gamet dan embrio landak
laut.
HEWAN BERTULANG BELAKANG
(VERTEBRATA)
 Tubuh terdiri atas kepala, badan,
duapasang anggota gerak dan ekor
 Kulit tersusun dari dua lapisan
 Endoskleton tersusun dari tulang / tulang
rawan
 Faring bercelah, yang merupakn tempat
insang pada ikan
 Otot melekan pada endoskleton untuk
bergerak
 Darah mengandung sel darah putih dan
darah merah
 Rongga tubuh mengandung sistem viseral
 Ginjal berjumlah sepasang
 Gonat berjumlaj sepasang baik pada
jantang dan betina.
 Filum Vertebrata dibedakan menjadi 5 kelas
yaitu:
1. Kelas ikan (Pisces)

2. Kelas amfibi (Amphibia)

3. Kelas reptilia (Reptilia)

4. Kelas burung (Aves)

5. Kelas mamalia (Mammalia)


Kelas ikan (Pisces)
 Tubuh ikan berbentuk pipih untuk
memudahkan gerakannya di dalam air.
 Anggota geraknya berupa sirip yang terdiri
dari sirip dada, ekor, punggung dan sirip perut.
 Tubuh ikan ditutupi oleh sisik-sisik dari zat
kapur. Permukaan sisik berlendir untuk
memudahkan gerakan ikan di dalam air.
 Di sisi kiri kanan tubuh terdapat gurat sisi yang
berfungsi sebagai alat keseimbangan dan
menentukan arah arus air serta kedalaman ikan
sewaktu berenang.
 Ikan bernafas dengan insang.
 Jantung ikan terdiri dari dua ruangan, yaitu
serambi (atrium) dan bilik (ventrikel).
 Berdasarkan penyusun tulangnya, ikan
dibedakan menjadi dua subkelas yaitu
subkelas ikan tulang rawan (Chondrichthyes)
misalnya ikan pari dan ikan cucut, dan
subkelas ikan tulang sejati (Osteichthyes)
misalnya ikan tongkol, belanak, wader, lele,
dan bandeng.
Kelas Amfibi (Amphibia)
 Amfibi = hewan peralihan antara hewan air
dan darat.
 Saat berupa larva hidup di dalam air dan
bernafas dengan insang.
 Setelah dewasa hidup di darat dan bernafas
dengan paru-paru.
 Amfibi dewasa bernafas dengan paru-paru dan
kulitnya yang tipis dan berlendir.
 Jantung amfibi terdiri dari 3 ruangan, yaitu dua
serambi dan satu bilik.
 atak termasuk hewan ovipar (bertelur) yang
kawin secara eksternal.
 Kelas amfibi dibedakan menjadi 3 ordo, yaitu
1. Urodela contohnya Salamander,

2. Anura contohnya katak hijau (Rana pipiens)

dan kodok darat (Bufo terrestris), dan


3. Apoda contohnya Ichthyosis glutinous.
Kelas Hewan Melata (Reptilia)
 Reptilia hidup di darat dan tubuhnya
ditutupi oleh sisik yang keras. Reptilia
bernafas dengan paru-paru.
 Jantung reptilia terbagi menjadi 4
ruangan, yaitu serambi kanan, bilik
kanan, serambi kiri, dan bilik kiri.
 Kelas Reptilia dibedakan menjadi 4
bangsa (ordo), yaitu:
1. Squamata

2. Chelonia

3. Crocodilia

4. Rhynchonephalia.
 Ordo ini dibedakan menjadi dua subordo,
yaitu:
1. subordo kadal (Lacertilia) contohnya
 kadal (Lacerta sp),

 bunglon (Draco sp.)

 komodo (Varanus komodoensis).

2. subordo ular (Ophidia) contohnya


 ular piton,

 ular pohon,

 ular kobra, dan

 ular laut.
Ordo Chelonia (Kura-kura)
 Tubuhnya tertutup oleh perisai untuk
melindungi organ tubuhnya.
 Perisai berupa lempengan tulang yang disebut
karapaks (bagian atas) dan plastron (bagian
bawah).
 Contohnya adalah kura-kura yang hidup di air
tawar (Chelydra serpentia) dan penyu
(Chelonia mydas).
Ordo Buaya (Crocodilia)
 Contohnya buaya
(Crocodylus sp.) dan
alligator (Aligator sp.).

 Memiliki kulit yang


tebal serta rahang dan
gigi yang kuat.
Ordo Rhynchocephalia

 Ordo ini yang paling primitive.

 Saat ini hanya tinggal satu jenis yang


masih hidup, yaitu tuatara (Sphenodon
punctatus) yang hidup di Selandia Baru.
Kelas Burung (Aves)
 memiliki sayap untuk terbang dan tungkai kaki
belakang yang bersisik.
 Tubuh ditutupi bulu yang terdiri dari zat
keratin.
 Tulang-tulang berongga untuk memperingan
tubuh.
 Tulang dada pipih dan kuat.
 Tulang dada berguna sebagai tempat
melekatnya otot-otot dada yang besar dan kuat.
 Sistem pencernaan makanan misalnya ayam
terdiri dari paruh, rongga mulut, esofagus,
tembolok, perut kelenjar, empedal, usus, rectum,
dan kloaka.
 Kloaka adalah muara bersama dari saluran urin
(ureter), saluran reproduksi, dan sistem
pencernaan makanan.
 bernapas dengan paru-paru yang dilengkapi
dengan kantong udara untuk membantu
pernapasan sewaktu terbang.
 Jantung terbagi menjadi 4 ruangan (serambi
kanan, bilik kanan, serambi kiri, dan bilik kiri).
Kelas Hewan Menyusui (Mammalia)

 memiliki kelenjar susu untuk menyusui


anaknya dan kulitnya ditumbuhi rambut
misalnya monyet dan lumba-lumba.
 Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus,
perut besar, usus dua belas jari, usus halus,
usus kasar, rectum, dan anus.
 bernafas dengan paru-paru.
 Jantungnya terdiri dari 4 ruang (serambi
kanan, bilik kanan, serambi kiri, dan bilik kiri)
 Perkawinannya secara internal.
 Embrio yang dihasilkan berhubungan
dengan dinding rahim (uterus) induknya
melalui ari-ari (plasenta).
 Ari-ari berfungsi untuk mengambil
makanan dan mengalirkan zat sisa ke
tubuh induknya.
Tabel Ordo yang termasuk dalam Kelas Mammalia

No. Nama Ordo Contoh Hewan

1 Monotremata Platypus
2 Marsupialia Kanguru
3 Insectivora Tikus tanah
4 Chiroptera Kelelawar
5 Primata Kera, monyet, orang utan
6 Xenarthra Armadilo, kukang
7 Lagomorpha Kelinci
8 Rodentia Tikus, tupai, landak.
9 Cetacea Lumba-lumba, paus, pesut
10 Carnivora Anjing, kucing, beruang
11 Proboscidea Gajah
12 Perissodactyla Kuda, zebra, tapir, badak
13 Artiodactyla Babi, unta, jerapah, domba, bison
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться