Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
RYANTO BUDIONO
Elektrokimia berdasarkan reaksi
oksidasi dan reduksi (reaksi redoks).
Oksidasi :
Zat yang dapat melepas elektron
Zat yang mengalami (+) bilangan
oksidasi
Reduksi :
Zat yang dapat menerima elektron.
Zat yang mengalami (–) bilangan
oksidasi
Oksidator :
Zat yang dapat mengoksidasi zat lain,
sedangkan zatnya sendiri mengalami
reduksi.
Reduktor :
Zat yang dapat mereduksi zat lain,
sedangkan zatnya sendiri mengalami
oksidasi.
Contoh :
Oksidator Reduktor
K2Cr2O7. H2C2O4.
KMnO4. As2O3.
I2. Na2S2O3.
KBrO3 ion ferro.
H2O2. H2O2.
NaNO2. NaNO2,
Contoh dalam kehidupan sehari –
hari :
Respirasi.
Di sistem ini menggunakan oksigen
untuk mengoksidasi monosakarida
menjadi Karbon Dioksida dan Air.
REAKSI :
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O
REAKSI :
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + O2.
Fotografi.
Pada proses ini menggunakan hidro-
quinon untuk mereduksi ion Ag+.
REAKSI :
C6H4(OH)2 + 2 Ag+
C6H4O2 + 2 Ag + 2 H+.
Elektrolisis.
Elektrolisis dan penyepuhan adalah pro-
ses reaksi redoks.
► Manufaktur zat kimia industri.
Pembuatan reagen – reagen yang digunakan di
dalam laboratorium, misalnya :
Pembuatan Asam Sulfat.
REAKSI :
S + O2 SO2.
2 SO2 + O2 2 SO3.
SO3 + H2O H2SO4.
Pembuatan Asam Klorida.
REAKSI :
H2 + Cl2 2 HCl.
Pembuatan Asam Nitrat.
REAKSI : Pt
4 NH3 + 5 O2 4 NO + 6 H2O
2 NO + O2 2 NO2.
2 NO2 + H2O HNO2 + HNO3.
Dll.
Perkaratan Besi.
Besi berkarat karena terbentuk :
Fe2O3. n H2O
REAKSI :
Fe Fe2+ + 2 e
½ O2 + H2O + 2 e 2 OH–.
Fe2+ + 2 OH– Fe(OH)2.
Fe(OH)2 + ½ O2 + H2O
½ Fe2O3. n H2O.
dll
Yang termasuk di dalam Elektro-
kimia adalah :
• Sel Galvani.
• Sel Elektrolisis.
Ad. a. Sel Galvani
Sel Galvani terdiri atas dua elektroda dan elektrolit.
Elektroda merupakan penghantar listrik dan reaksi
berlangsung pada permukaan elektroda. Sedangkan
larutan elektrolit adalah larutan yang menghantar listrik.
Kedua elektroda dihubungkan oleh jembatan garam
yang berfungsi untuk menghantarkan elektron ke dalam
sel atau keluar sel.
Elektroda ada 2 macam, yaitu :
Anoda :
di mana terjadi reaksi oksidasi.
Katoda :
di mana terjadi reaksi reduksi.
Perbedaan antara Sel Galvani dan
Sel Elektrolisis.
Sel Galvani :
mengubah energi kimia menjadi
energi listrik.
Sel Elektrolisis :
mengubah energi listrik menjadi
energi kimia.
Pada Sel Galvani :
reaksi berlangsung spontan jika
sirkuit telah lengkap, sedangkan
Sel Galvani
ANODA :(-)
KATODA :(+)
Sel Elektrolisis
ANODA :(+)
KATODA :(-)
SEL GALVANI.
Apabila batang Zn dan batang Cu
dihu-bungkan dengan voltmeter,
maka elektron mengalir dari Zn ke
Cu. Reaksi yang terjadi :
Anoda : Zn Zn2+ + 2 e
Seng melarut menghasilkan ion
seng, sehingga larutan ZnSO4
akan bertambah pekat.
Katoda: Cu 2+ + 2 e Cu
Ion tembaga akan mengendap, se-
hingga larutan CuSO4 akan bertam-
bah encer (warna larutan CuSO4
semakin pudar).
Jika :
Eo sel positif, berarti reaksi berjalan
spontan dari kiri ke kanan.
Eo sel negatif, berarti reaksi tidak
berjalan spontan.
Pada sebelah kiri, terjadi reaksi
oksidasi dan pada sebelah kanan,
terjadi reaksi reduksi.
NOTASI SEL :
Anoda Katoda
(–) (+)
ZnZn2+Cu2+Cu
INGAT :
2,303 RT [M]
Esel = Eosel – ------------- log ----------
nF [Mm+]
Untuk reaksi :
aA + bB cC + dD
2,303 RT [Cc][Dd]
Esel = Eosel – ------------- log ----------
nF [Aa][Bb]
0,0591
---------
n
Jadi persamaan Nernstnya :
0.0591 [Cc][Dd]
Esel = Eosel – --------- log ----------
n [Aa][Bb]
Persamaan Nernst :
0.0591 [Cc][Dd]
Esel = Eosel – --------- log ----------
n [Aa][Bb]
Energi Bebas (Gibs) :
G = – n.F.E.
Dimana :
n banyaknya elektron yang terlibat.
F bilangan Faraday (96.500 C)
Diketahui : EoCo2+/Co = – 0,28 V
Eo Ni2+/Ni = – 0,25 V
PERTANYAAN :
• Buat diagram selnya.
• Hitung Eosel – nya !
• Bila [Ni2+] = 1M, dan [Co2+] = 0,01M,
hitung E selnya !
• Hitung Go sel dan G sel tersebut !
Diketahui : EoMg2+/Mg = – 2,87 V
EoCu2+/Cu = 0,34 V
Jika Mg yang habis bereaksi 2,4 gram dlm
1 liter larutan, sedangkan [Cu2+] = 0,2M
PERTANYAAN :
Diagram selnya.
Eo sel dan E sel
Go dan G sel
Diketahui : EoPb2+/Pb = – 0,14 V
EoCu2+/Cu = 0,34 V.
PERTANYAAN :
Tulis reaksi selnya.
DGL sel (Eo sel)
DGL sel, jika :
[Pb2+] = 0,04M; & [Cu2+] = 0,1M
Go dan G sel !
Tulis reaksi yang terjadi pada Anoda
dan Katoda !
Tulis reaksi yang terjadi !
Diketahui : EoZn2+/Zn = – 0,76 V
Eo Cl2/Cl = 1,36 V
PERTANYAAN :
Diagram sel !
Eo sel dan Go sel !
Reaksi yang terjadi pada Anoda dan
Katoda !
Reaksi yang terjadi !
DIAGRAM LATIMER.
Dengan menggabungkan 2 setengah
reaksi, maka Eo untuk reaksi lain
dapat dihitung.
Go
Go = – nFE – ------- = nEo.
F
Misal :
Eo MnO4-/Mn2+ = 1,51 V
Eo MnO2/Mn2+ = 1,23 V
Berapa harga EoMnO4-/MnO2 = . . . V ?
MnO4– + 8 H+ + 5 e
Mn2+ + 4 H2O 1,51 V
MnO2 + 4 H+ + 2 e
Mn2+ + 2 H2O 1,23 V
MnO4– + 4 H+ + 3 e
MnO2 + 2 H2O ....V
MnO4– MnO2 Mn2+.
+7 E1 +4 E2 + 2
E3.
Contoh :
Senyawa NaCl dalam air (elektroda Pt
(inert) yang digunakan).
Senyawa NaCl encer.
1. Na+ + e Na – 2,71 V
2. 2 H2O + 2 e H2 + 2 OH– – 0,83 V
Pada eksperimen :
Anoda :
Yang terjadi adalah peristiwa oksidasi air bukan
oksidasi ion klorida, karena konsentrasi ion
klorida terlalu kecil sehingga untuk mengubah
ion Cl– menjadi Cl2 sukar berlangsung, tetapi
bila konsentrasi ion Cl– cukup besar (pekat),
maka reaksi no. 1 mudah terjadi.
Hal ini disebabkan karena :
Ion Cl– mempunyai muatan negatif dan
jumlahnya lebih banyak, sehingga tertarik
ke Anoda (yang bermuatan positif).
Perbedaan potensialnya relatif kecil.
Katoda :
Yang terjadi adalah reduksi air bukan
reduksi ion Na, karena reaksi no. 1
jauh lebih sukar berlangsung dari-
pada reaksi yang no. 2 baik konsen-
trasi encer maupun pekat.
Pada elektrolisis larutan NaCl encer
didapatkan :
Anoda :
2 H2O O2 + 4 H+ + 4 e
Katoda :
2 H2O + 2 e H2 + 2 OH–
KATODA :
1. Na+ + e Na – 2,71 V
2. 2 H2O + 2 e H2 + 2 OH– – 0,83 V
Pada Anoda, reaksi yang terjadi adalah
no. 1, sedangkan pada Katoda, reaksi
yang terjadi adalah no. 2.
Pada elektrolisis larutan NaCl pekat
didapatkan :
2 H2O + 2 NaCl
2 NaOH + H2 + Cl2.
Senyawa NaCl leburan.
ANODA :
1. 2 Cl– Cl2 + 2 e – 1,36 V
KATODA :
1. Na+ + e Na – 2,71 V
Elektroda C (karbon)
dll
Tidak Inert (aktif), misalnya :
Elektroda Cu
Elektroda Fe
dll
Misalnya larutan CuSO4 akan dielektro-
lisis, maka jenis elektroda menentukan
hasil reaksi.
Bila digunakan elektroda inert (Pt), maka
reaksi pada :
ANODA :
1. 2 SO4= S2O8= + 2 e – 2,0 V
2. 2 H2O O2 + 4 H+ + 4 e – 1,23 V
KATODA :
1. Cu2+ + 2 e Cu 0,34 V
2. 2 H2O + 2 e H2 + 2 OH– –0,83 V
Pada Anoda, reaksi yang terjadi adalah
no. 2, sedangkan pada Katoda, reaksi
yang terjadi adalah no. 1.
ANODA : 2 H2O O2 + 4 H+ + 4 e
KATODA : Cu2+ + 2 e Cu
Bila digunakan elektroda tidak inert (Cu),
maka reaksi pada :
ANODA :
1. 2 SO4= S2O8= + 2 e – 2,0 V
2. 2 H2O O2 + 4 H+ + 4 e – 1,23 V
3. Cu Cu2+ + 2 e – 0,34 V
KATODA :
1. Cu2+ + 2 e Cu 0,34 V
2. 2 H2O + 2 e H2 + 2 OH– – 0,83 V
Pada Anoda, reaksi yg terjadi adalah
no. 3, sedangkan pada Katoda, reaksi
yang terjadi adalah no. 1.
ANODA : Cu Cu2+ + 2 e
KATODA : Cu2+ + 2 e Cu
1. Fe2+ + 2 e Fe – 0,34 V
2. 2 H2O + 2 e H2 + 2 OH– – 0,83 V
Hukum Faraday I :
Jumlah zat yang direduksi atau
dioksidasi pada elektroda berbanding
lurus dengan jumlah arus yang mengalir.
Hukum Faraday II :