Вы находитесь на странице: 1из 12

Amran

L 131 15 409

Dosen pembimbing
Prof.Dr.Ir. Syukur Umar, DESS
PENDAHULUAN
• Latar belakang
Hutan mangrove diindonesia merupakan hutan mangrove terluas di
dunia. Luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total
mangrove di asia tenggara, atau sekitar 27% dari total mangrove di dunia.
Sebaran mangrove di Indonesia terutama diwilayah pesisir sumatera,
Kalimantan dan papua. Namun demikian, kondisi mangrove Indonesia baik
secara kualitatif dan kuantitatif terus menurun dari tahun ke tahun
dikarenakan mangrove memiliki dampak ekonomis karena kayunya yang
cukup kuat sehingga hutan mangrove tersebut memiliki penurunan dan
kurangnya juga penanganan yang baik, serta penerbangan mangrove yang
berlebihan.
Saat ini, Indonesia mempunyai hutan mangrove seluas 9,36 juta Ha
yang tersebar di seluruh Indonesia. Sekitar 48% atau seluas 4.51 juta Ha
rusak sedang dan 23% dan 2.15 juta Ha lainnya rusak berat. (Haya et
al.2015)
NEXT…..

Pemanfaatan hutan mangrove yang berlebihan bukan hanya


menimbulkan masalah lingkungan tapi juga masalah social dan ekonomi
masyarakat pengguna jasa lingkungan. Hutan mangrove juga sangat penting
peranannya yaitu sebagai penyangga kehidupan di kawasan pantai dan
ekosistem laut
Wilayah propinsi Sulawesi Tengah, memiliki luas hutan mangrove
(bakau) seluas 26.536,1 Ha yang tersebar di Sembilan wilayah Kabupaten
(Donggala, Poso, Toli-Toli, Morowali, Bangkep, Touna dan Parimo).
Berdasarkan hasil identifikasi hutan mangrove dinas kehutanan tahun 2006
adalah ternyata luas areal yang masih bervegetasi mangrove tersisa seluas
6.6696,1 Ha (26,44%) dan seluas 19.540 Ha (76,6%) yang telah mengalami
kerusakan. Kerusakan ekosistem hutan mangrove seluas 19.540 Ha dan
sebagian disebabkan oleh abrasi pantai dan penerbangan pohon bakau untuk
pemenuhan kayu bakar dan barang (BPDAS,2006).
NEXT…..

 Potensi dan sumber daya ekosistem pesisir dan pulau-pulau


kecil di parigi moutong sangat potensial untuk dikembangkan,
baik dari segi peningkatan perekonomian maupun untuk
pengembangan pariwisata Pola pemukiman yang sebagian
besar berada di wilayah pesisir secara tidak langsung
berpengaruh terhadap ekosistem di sekitarnya. Pengelolaan
hutan mangrove dengan baik, maka akan menimbulkan
dampak positif. Perilaku dan pola hidup masyarakat yang hidup
di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil mempehatikan
kearifan lokal dalam mengelolah lingkunganya akan
berdampak pada pertumbuhan ekosistem hutan mangrove yang
baik
NEXT…..

 Keberadaan hutan mangrove bagi masyarakat di Desa


Tindaki memberikan manfaat langsung yang sangat besar
apabila dalam pengelolaan hutan mangrove terkelolah
dengan baik.Perilaku masyarakat terhadap mangrove akan
memengaruhi dukungannya terhadap keberhasilan upaya
pelestarian mangrove. Perilaku dan sikap masyarakat sangat
terkait dengan berhasil dan tidaknya, atau positif negatifnya
perilaku masyarakat dalam mendukung upaya pelestarian
hutan mangrove di desa tindaki kecamatan parigi selatan
NEXT…..

• Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan ,rumusan
masalah penelitian yaitu bagaimana perilaku dari masyarakat
terhadap keberadaan hutan mangrove di Desa tindaki kecamatan
parigi selatan kabupaten parigi mouton.
• Tujuan Dan Kegunaan.
Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
analisis Perilaku masyrakat terhadap keberadaan hutan mangrove
yang ada di Desa tindaki kecamatan parigi selatan kabupaten parigi
moutong
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi
dan bahan literatur dengan kajian-kajian lebih lanjut mengenai
perilaku masyrakat terhadap keberadaan hutan mangrove ada di
Desa Tindaki
Materi dan Metode Penelitian
• Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan di laksanakan Pada bulan juli
sampai dengan september 2019 di Desa Tindaki
kecamatan parigi selatan kabupaten parigi moutong
• Alat Dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitianini yaitu
lembar pertanyaan (Kusioner) sebagai bahan dalam
kegiatan wawancara sedangkan alat yang digunkan
untuk penelitian adalah : Kamera, alat tulis dan
kuesioner.
NEXT…..

• Metode Penelitian
Metode deskripif merupakan suatu motode dalam
meneliti status kelompok manusia, suatu objek,suatu
kondisi suatu system pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang ( Nazir 1988 )
Penelitian menggunakan metode deskriptif.
Pengambilan penelitian dilakukan melalui kegiatan survey
dan wawancara yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan
(Kuisioner). Penelitian ini melibatkan tokoh masyrakat,
lembaga masyarakat terutamah kepada keluarga yang ada
di desa Tindaki kecamatan parigi selatan kabupaten parigi
moutong
NEXT…..

• Jenis Dan Sumber Data


 Data primer.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi atau
pengamtan langsung di lapangan dan melakukan wawancara
terhadap masyrakat (responden) dan berdasarkan pedoman
pertanyaan yang tealah disusun dalam bentuk kuisioner. Data
ini meliputi informasi tentang idendtitas responden serta umur
tingkat pendidikan serta informasi tentang perilaku terhadap
keberadaan hutan mangrove di Desa Tindaki
 Data sekunder.
Data sekunder adalah data yang diperlukan sebagai penunjang
dalam peneliti an yaitu keadaan umum lokasi penelitian dan
social ekonomi masyarakat serta data penunjang lainnya yang
diperoleh melalui beberapa literatur dan instansi-instansi
lainnya.
NEXT…..

• Teknik Pengambilan Sampel


Responden dalam penelitian ini adalah masyrakat Desa Tindaki
Kecamatan Parigi Selatan dengan pertimbangan bahwa sampel
memenuhi kriteria yang diperlukan dalam.jumlah populasi desa Tindaki
adalah 787 KK,Penetuan sampel menggunakan rumus Slovin dalam
Sugiyono (2010) sebagai berikut

N = Jumlah kepala keluarga ( KK) dilokasi penelitian


n = Jumlah Sampel yang diambil dalam penelitian
e = Batas tolenransi kesalahan/error 15%
1 = Bilangan konstan
NEXT…..

 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
wawancara dengan menggunkan kuisioner,responden dipilih
secara sengaja (Purposive samping). Dimana jumlah responden
adalah 42 orang. Responden Tersebut dengan pertimbangan
bahwa responden adalah aparat kelurahan (5 orang ) , kelompok
tani hutan (17 orang) tokoh pemudah (5 orang) ,masyaratat sekitar
hutan mangrove (15 orang) ,sehingga dapat mewakili dari seluruh
tingkat masyarakat
 Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriktif. Menurut Faisal (2008),Penelitian deskroktif
dimaksud untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu
fenomena sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variable
yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться