Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Safril
Widya Iswara Muda
Hotel NASA
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
AyoKamiberbagi pengetahuan dan pengalaman
tinggal di JL. PALEM
(KARANGREJO) KOMPLEK
WIDYA CITRA GRAHA II NO. D5, Tentang
BANJARBARU
Saya SAFRIL
Saya Istri SAFRIL
Tujuan Umum
Faham
• Nilai-nilai dasar Anti Korupsi dan
aktualisasinya
Mampu
• Berperilaku yang amanah dan jujur serta
berperan dalam pencegahan korupsi di
lingkungan kerjanya.
• Menilai dan menganalisis penerapan anti
korupsi secara tepat
Tujuan Khusus
Menjelaskan
• Konsep korupsi
• Anti Korupsi
• Upaya pencegahan dan pemberantasan
korupsi
• Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran
tindakan pidana korupsi
• Gratifikasi
• Kasus-kasus korupsi
• Konsep korupsi
• Anti Korupsi
• Upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi
Agenda • Tatacara pelaporan dugaan
pelanggaran tindakan pidana
korupsi
• Gratifikasi
• Kasus-kasus korupsi
KERANGKA KONSEP PAPARAN ANTI KORUPSI Perenca
Kerja keras naan
Jujur Sederhana
Disiplin Mandiri
Evaluasi
dan Implem
Tanggung- Penilaian entasi
Kinerja
jawab
Adil Laporan
Pertanggungja
Berani waban
Peduli
Kontrol
Akuntabilitas Transparansi Kewajaran Kebijakan Kebijakan
Material Benefit
Betrayal of Trust Abuse of Power
(Mendaptkan keuntungan
(Penyalahgunaan kekuasaan tanpa material yang bukan haknya
(Menghianati kepercayaan)
mendapatkan keuntungan materi) melalui keuasaan)
• Sudut pandang penilaian korupsi
• Etimologi korupsi
• Ciri-ciri Korupsi
Konsep
• Bentuk dan jenis Tindak Pindana
Korupsi
Korupsi
• Tingkatan Korupsi
• Penyebab Korupsi menurut BPKP
dan Itjen Kemenkes
IPK
Publik ?
Indikator Kemudahan
Bgmn sudut Melakukan Bisnis
pandang orang
PERC Ltd.
PERC -
lain thd Country Risk ?
Annual Graft
Ranking
korupsi? Global
Corruption
Barometer
Institute of
Management The World
Development Competitiveness
Daya saing ? (IMD) Geneva Scoreboard
Corruption, Corruptie,
Corruption
Corrupt Korruptie
Jahat, rusak,
Rusak
curang
3 Gratifikasi
KORUPSI
Perbuatan 6
Curang
4
Penggelapan
Pemerasan 5 dalam Jabatan
12
Bentuk / jenis TPK, dengan pengelompokan sbb:
1. Kerugian Keuangan Negara
- Pasal 2
- Pasal 3
2. Suap – Menyuap
- Pasal 5 ayat (1) huruf a - Pasal 11
- Pasal 5 ayat (1) huruf b - Pasal 6 ayat (1) huruf a
- Pasal 13 - Pasal 6 ayat (1) huruf b
- Pasal 5 ayat (2) - Pasal 6 ayat (2)
- Pasal 12 huruf a - Pasal 12 huruf c
- Pasal 12 huruf b - Pasal 12 huruf d
14
3 tingkatan KORUPSI
Material benefit
(Mendapatkan keuntungan material yang bukan
haknya melalui kekuasaan)
Abuse of power
(Penyalahgunaan kekuasaan tanpa mendapatkan
keuntungan materi)
Betrayal of trust
(Pengkhianatan kepercayaan)
Pengkhianatan terhadap kepercayaan
(betrayal of trust)
1. Orang/Badan
2. Secara melawan hukum
3. Memperkaya diri
sendiri/orang lain
4. Merugikan keuangan/
perekonomian negara
Penyebab korupsi menurut BPKP
Individu Organisasi Masyarakat
1. Serakah, tamak, 1. Kurang 1. Nilai kondusif untuk
penghasilan tidak keteladanan korupsi
sesuai dengan pemimpin 2. Tidak sadar
kebutuhan, dll 2. Sistem perbuatannya dapat
2. Moral agama tidak akuntabilitas menumbuhkan
diterapkan dalam lemah korupsi
perilaku 3. Sistem 3. Sudah nyaman
kehidupan. pengendalian dengan kondisi
3. Pola konsumtif internal lemah korupsi sehingga
dan malas tidak nyaman bila
ada antikorupsi
Penyebab korupsi menurut BPKP
Gratifikasi
Penyuapan
“Pasif”
“Transaksional”
Pegawai
Negeri/ Pengusaha/
Pengusaha/ Masyarakat
Masyarakat Penyelenggara
Negara
Pemerasan
“Aktif”
Pengusaha/
Masyarakat 22
PENYEBAB KORUPSI
TERPAKSA:
Corruption by Dilakukan karena ingin
need mempenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari
MEMAKSA:
Corruption by Dilakukan karena adanya
greed keserakahan untuk hidup
berlebih/mewah
DIPAKSA:
Corruption by Dilakukan karena
system kelemahan sistem (birokrasi
korup)
23
Lanjutan.. PENYEBAB KORUPSI
24
Anti •Prinsip-prinsip anti korupsi
Korupsi •Nilai-nilai anti korupsi
Definisi anti korupsi
• Kebijakan untuk mencegah dan menghilangkan
peluang bagi berkembangnya korupsi.
• Pencegahan : bagaimana meningkatkan
kesadaran individu untuk tidak melakukan
korupsi dan bagaimana menyelamatkan uang dan
aset negara.
• Peluang berkembangnya korupsi dihambat
dengan perbaikan sistem (hukum, kelembagaan)
dan manusianya (moral dan kesejahteraan)
1. Menerapkan Prinsip-prinsip Anti korupsi
Transparansi
Akuntabilitas Kewajaran
PRINSIP-
PRINSIP
ANTI-
KORUPSI
Kontrol
Kebijakan
Kebijakan
1. Akuntabilitas
• Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian
antara aturan dan pelaksanaan kerja
• Semua lembaga mempertanggung jawabkan
kinerjanya sesuai aturan main baik dalam
bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi
(de jure), baik pada level budaya (individu
dengan individu) maupun pada level lembaga.
2. Transparansi
Pembuat
Isi
Kebijakan Anti-korupsi
Kultur Pelaksana
4 Aspek Kebijakan ….
Isi kebijakan:
Kebijakan anti-korupsi akan efektif apabila di dalamnya terkandung unsur-
unsur yang terkait dengan persoalan korupsi.
Pembuat kebijakan:
Kualitas isi kebijakan tergantung pada kualitas dan integritas pembuatnya.
Pelaksana kebijakan:
Kebijakan yang telah dibuat dapat berfungsi apabila didukung oleh aktor-
aktor penegak kebijakan; yaitu kepolisian, kejaksaan, pengadilan,
pengacara, dan lembaga pemasyarakatan.
Kultur kebijakan:
Eksistensi sebuah kebijakan terkait dengan nilai-nilai, pemahaman, sikap,
persepsi, dan kesadaran masyarakat terhadap hukum atau undang-undang
anti korupsi. Lebih jauh kultur kebijakan ini akan menentukan tingkat
partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi.
3 Model Kontrol Kebijakan
Partisipasi Oposisi
KEBIJAKAN
Revolusi
3 Model Kontrol Kebijakan
Partisipasi:
Melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan ikut
serta dalam penyusunan dan pelaksanaannya.
Oposisi:
Mengontrol dengan menawarkan alternatif
kebijakan baru yang dianggap lebih layak.
Revolusi;
Mengontrol dengan mengganti kebijakan yang
dianggap tidak sesuai.
5. Kontrol masyarakat sangat diperlukan
Proses Perencanaan
Program Pembangunan,
Anggaran Pendapatan
dan Anggaran Belanja Negara
atau Daerah
Laporan Pertanggungjawaban
Out Put
(Teknis Fisik dan Administrasi)
Kerja keras
Sederhana
Mandiri
Jujur
Disiplin
Tanggung-
jawab
Adil
Berani
Peduli
37
NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI
1 2 3
KEJUJURAN KEPEDULIAN KEMANDIRIAN
4 5 6
TANGGUNG
KEDISIPLINAN KERJA KERAS
JAWAB
7 8 9
KESEDERHANAAN KEBERANIAN KEADILAN
Kepedulian
• Mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan
Kemandirian
• Tidak bergantung pada orang lain dalam menjalankan tugas
dan tanggungjawabnya
Kedisiplinan
• Ketaatan kepada peraturan. Dapat mengatur dan mengelola
sumberdaya dalam menjalankan tugas kewajibannya
Tanggungjawab
• Keadaan wajib menanggung segala sesuatunya ( dituntut, dipersalahkan
dan diperkarakan)
Kerja keras
• Disadari dengan kemauan (ketekadan, ketekunan, daya tahan, tujuan
jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri, keberanian, ketabahan,
keteguhan, tenaga dan kekuatan, panang mundur)
Sederhana
• Hidup sesuai dengan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan hidup
bukan keinginan
Keberanian
• Asertif dalam menyatakan kebenaran, mengakui kesalahan,
bertanggungjawab dll
Keadilan
• Sama berat, tidak memihak, tidak berat sebelah
Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
Pencegahan
1. Pembentukan lembaga anti Korupsi.
a. Ombudsman
b. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
c. Komisi Perlindungan Persaingan Usaha (KPPU)
d. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
e. Pusat Pemantauan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
2. Pencegahan sosial dan pemberdayaan masyarakat
a. Akses informasi
b. musrenbang
3. Pencegahan di sektor publik
a. Melaporkan kekayaan (LHKPN)
b. Mekanisme pengadaan tender/lelang elektronik
c. Pers yang bebas
d. LSM
Pendidikan Antikorupsi
3 tahun – pendidikan seumur hidup
pertama, masa
terpenting
pertumbuhan Baligh
otak manusia
3 th 12 th 18 th
Pra
kehamila
Dalam
kandung
Dasar Menengah Tinggi Dunia
kerja
n an
0 th 6 th 15 th 23 th
- Doa Pendidikan
- makanan norma &
- bacaan perilaku dasar
- yang didengar,
dilihat
43
Pemberantasan
Strategi komunikasi pemberantasan korupsi
1. Regulasi (termasuk UU. TPPU)
2. Perbaikan sistem
3. Perbaikan manusianya
TIM ANTI KORUPSI
DARI MASA KE MASA
Tahun Nama Tim Aturan
Tim Pemberantas Korupsi Keppres No.228/1967
1967
Komisi Empat Komite Keppres No.12/1970
1970
Anti Korupsi
Operasi Penertiban Inpres No.9/1977
1977
(Opstib)
Satgas Pemberantasan Keppres No.37/2009
2009
Mafia Hukum
Satgas Pemberantasan Perpres No. 87 tahun
2016 2016
Pungli 45
Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan
manapun (pasal 3)
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (ps. 1 butir 3)
adalah
serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas TPK melalui upaya
koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan-penyidikan-penuntutan dan
pemeriksaan di sidang pengadilan dengan peran serta masyarakat.
Koordinasi Supervisi
(Pasal 7) (Pasal 8) 1. networking
counterpartner
TUGAS Penyelidikan, 2. tidak memonopoli
Monitoring KPK Penyidikan & tugas dan wewenang
(Pasal 14) lid-dik-tut;
Penuntutan
(Pasal 11) 3. trigger mechanism
Pencegahan
(Pasal 13)
46
STAKEHOLDER
PERSPEKTIF
Berkurangnya
Preventif Korupsi Represif
Catching penegakan
Kepercayaan
PERSPEKTIF PERTUM-
Dumas, penelaahan,
dan pemeriksaan
Tingkat PERSPEKTIF
Tim Kerja Dukungan KEUANGAN
Trans- SDM Produk-
Multi Infras-
paransi yang tivitas
Disiplin truktur &
PERSPEKTIF
Tepat yang
INTERNAL
Ilmu Teknologi
tepat
Anggaran
yg Efisien
Terciptanya & Efektif
Budaya KPK Produk- Collective
Rekrutmen Training
yang Unik tivitas leadership
47
C = corruption; P = power; A = accountability;
BG = bad governance; GG = good governance
Performance (kinerja)
Ukuran & pengukuran Memiliki tujuan dan
yang baik dan
kinerja yang amanah sasaran yang amanah
akuntabel
Kinerja akan optimal jika yang diberi amanah memegang prinsip nilai,
sikap, & perilaku yang baik, serta selalu berusaha memuaskan pemberi
amanah (stakeholders). Untuk itu suatu lingkungan organisasi harus
senantiasa belajar dan berkembang.
Tatacara Pelaporan
Dugaan Tindak Pidana Korupsi
Pelaporan dan Pengaduan
• Pelaporan adalah Pemberitahuan yang disampaikan
oleh seseorang karena hak atau kewajiban
berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang
berwenang tentang telah atau sedang atau diduga
akan terjadinya peristiwa pidana (Pasal 1 angka 24)
Gratification Gratificatie
Hadiah uang
Aspek Hukum
Dasar hukum Subyek Hukum Obyek Hukum
1. UU No. 20 1. Penyelenggara 1. Uang
tahun 2001 2. Pegawai Negeri 2. Barang
2. UU No. 30 3. fasilitas
tahun 2002
Ketentuan Gratifikasi
Pemberian berhubungan/keterkaitan dengan jabatan ataupun
pekerjaannya
Bentuknya uang, barang atau fasilitas
Sanksinya adalah pidana
Contoh-contoh gratifikasi
1. Pemberian uang
2. Pemberian barang
3. Rabat (discount)
4. Komisi
5. Pinjaman tanpa bunga
6. Tiket perjalanan
7. Fasilitas penginapan
8. Perjalanan wisata
9. Pengobatan Cuma-Cuma
10. fasilitas lainnya
ALAT UKUR GRATIFIKASI
No Kriteria Penjelasan
Apakah pemberian tersebut untuk mempengaruhi
1 Motif keputusan PNS/Pejabat untuk melaksanakan/tidak
melaksanakan tupoksinya?
2 Kesetaraan Apakah pemberi dan penerima mempunyai hub yang
“setara?”, jk tidak = gratifikasi = laporkan
Apakah terdapat kaitan berkenaan dengan/
Relasi menyangkut akses ke aset-aset dan kontrol atas aset-
3
kekuasaan aset sumberdaya strategis ekonomi, politik, sosial,
dan budaya yang Anda seperti Panitia PBJ, PPK, dll
Apakah pemberian tersebut dapat menjadi benturan
Conflic k of
4 kepentingan di masa mendatang (ga enak… karena
interst
sudah kenal dan membantu)
5 Cara memberi Apakah pemberian dilakukan secara “terbuka”
Apakah pemberian tersebut dalam jumlah dan
6 Kewajaran
frekuensi yang wajar secara ukuran masy. Umum?
57
HADIAH LEGAL VS ILLEGAL
Karakteristik LEGAL ILEGAL
Membina hub baik secara Membina hub baik secara
Motif “sosial” “Jabatan PNS”
Kesetaraan Setara Timpang
Relasi Tidak ada relasi kekuasaan Ada Relasi Kekuasaan
Conflick of Tidak ada konflik Ada/Potensi konflik
interst
Cara memberi Terbuka Tertutup
Saling memberi dg jumlah, Searah, dari satu ke yang lain,
Resiprositas
cara dan ukuran yang sama ukuran & cara berbeda
Sifat hubungan Aliansi sosial, jangka panjang Patternalistik, jangka pendek
dan ikatan emosional saudara dan “transaksional”
Akuntabilitas Accountable Un Accountable
Nilai pemberian Interaksi sosial , biasa, umum Lebih kepada “nilai moneter”
58
Pelaporan dan
Penentuan Status Pasal 16, 17, 18
UU 30/2002
Gratifikasi
Penerima Laporan Tertulis Proses
Gratifikasi kepada KPK Penetapan Status
Waktu 30 hari
Dapat
Pasal kerja memanggil
12C sejak diterima Penerima 30
Gratifikasi
UU
hari
20/
2001 kerja
7 Hari Kerja sejak penelitian
ditetapkan statusnya
Menteri
Keuangan
SK Pimpinan
KPK ttg
Status Gratifikasi
Penerima
Gratifikasi
59
Kasus – Kasus Korupsi
Apa yang dimaksud dengan KORUPSI ?
Definisi Korupsi secara gamblang dijelaskan dalam 13 buah pasal
dalam UU 31/ 1999 jo UU 20/2001
30 Bentuk / jenis TPK, dengan pengelompokan sbb:
61
3. Penggelapan dalam jabatan
- Pasal 8
- Pasal 9
- Pasal 10 huruf a
- Pasal 10 huruf b
- Pasal 10 huruf c
4. Pemerasan
- Pasal 12 huruf e
- Pasal 12 huruf g
- Pasal 12 huruf h
5. Perbuatan curang
- Pasal 7 ayat (1) huruf a
- Pasal 7 ayat (1)huruf b
- Pasal 7 ayat (1) huruf c
- Pasal 7 ayat (1) huruf d
- Pasal 7 ayat 2
- Pasal 12 huruf h
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
- Pasal 12 huruf I
7. Gratifikasi
- Pasal 12 B jo. Pasal 12 C
62
Tindak Pidana Lain
yang berkaitan dengan TPK :
1. Merintangi Proses pemeriksaan perkara Korupsi :
- Pasal 21
2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan tidak benar
:
- Pasal 22 jo. Pasal 28
3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka:
- Pasal 22 jo. Pasal 29
4. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi
keterangan palsu :
- Pasal 22 jo.Pasal 35
5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan
keterangan atau memberi keterangan palsu
6. Saksi yang membuka identitas pelapor :
- Pasal 24 jo. Pasal 31
63
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI
PENCEGAHAN PEMBERANTASAN/PENINDAKAN
A. TINGKAT INDIVIDU A. TINGKAT INDIVIDU
1. …. 1. ….
2. …. 2. ….
B. TINGKAT ORGANISASI B. TINGKAT ORGANISASI
1. …. 1. ….
2. ….. 2. …..
C. TINGKAT MASYARAKAT C. TINGKAT MASYARAKAT
1. ….. 1. …..
2. …. 2. ….
D. TINGKAT SISTEM D. TINGKAT SISTEM
1. ….. 1. …..
2. …… 2. ……
KESIMPULAN CARA PENANGANAN KORUPSI Perenca
naan
Kontrol
Akuntabilitas Transparansi Kewajaran Kebijakan Kebijakan
Material Benefit
Betrayal of Trust Abuse of Power
(Mendaptkan keuntungan
(Penyalahgunaan kekuasaan tanpa material yang bukan haknya
(Menghianati kepercayaan)
mendapatkan keuntungan materi) melalui keuasaan)
Terima
kasih