Вы находитесь на странице: 1из 29

ASUHAN ANTENATAL

DASAR
Dokter Pembimbing:
dr. Rahmad Rizal Budi Wicaksono, SpOG
Tujuan ANC

■ Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas,


termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI.
■ Menghilang “missed oppprtunity” pada ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan
antenatal terpadu,komprehensif, dan berkualitas.
■ Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu hamil.
■ Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada ibu hamil sedini
mungkin.
■ Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem
rujukan yang ada.
ANC Terfokus (WHO)

■ Mengutamakan kualitas kunjungan daripada kuantitasnya.


■ Berdasarkan 2 fakta realitas yaitu:
– Pertama, kunjungan berkala tidak serta merta meningkatkan hasil akhir
kehamilan, dan di negara berkembang secara logistik dan finansial adalah
mustahil bagi fasilitas kesehatan dan komunitas yang mereka layani.
– Kedua, banyak wanita yang diidentifikasi “berisiko tinggi” tidak pernah
mengalami komplikasi, sementara wanita “berisiko rendah” sering kali
mengalami komplikasi.
■ Setiap kunjungan ditangani oleh penyedia tenaga kesehatan yang ahli
ANC Terpadu

■ Adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada


semua ibu hamil.
Kunjungan ANC

4 kali kunjungan selama periode antenatal:


■ Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
■ Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
■ Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu ke-36)
ANAMNESIS PASIEN
No. Pertanyaan Keterangan
1. Keluhan utama Keluhan yang membuat pasien berkunjung ke
dokter
2. Tanda penting seperti : Rasa mual dan muntah bisa muncul pada
Muntah berlebihan kehamilan muda terutama pada pagi hari namun
kondisi ini biasanya hilang setelah kehamilan
berumur 3 bulan. Keadaan ini tidak perlu
dikhawatirkan, kecuali kalau memang cukup berat,
hingga tidak dapat makan dan berat badan
menurun terus.
3. Pusing Pusing biasa muncul pada kehamilan muda. Apabila
pusing sampai mengganggu aktivitas sehari-hari
maka perlu diwaspadai.

4. Sakit kepala Sakit kepala yang hebat yang timbul pada ibu hamil
mungkin dapat membahayakan kesehatan ibu dan
janin.
No. Pertanyaan Keterangan
5. Perdarahan Perdarahan waktu hamil, walaupun hanya sedikit
sudah merupakan tanda bahaya sehingga ibu hamil
harus waspada
6. Sakit perut hebat Nyeri perut yang hebat dapat membahayakan
kesehatan ibu dan janinnya.

7. Demam Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan


berlebihan dari liang rahim dan kadang-kadang
berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada
kehamilan
8. Batuk lama Batuk lama Lebih dari 2 minggu, perlu ada
pemeriksaan lanjut. Dapat dicurigai ibu menderita
TBC.
9. Berdebar-debar Jantung berdebar-debar pada ibu hamil merupakan
salah satu masalah pada kehamilan yang harus
diwaspadai.
No. Pertanyaan Keterangan
10. Cepat lelah Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan,
biasanya timbul rasa lelah, mengantuk yang
berlebihan dan pusing, yang biasanya terjadi pada
sore hari. Kemungkinan ibu menderta kurang darah.
11. Sesak nafas Pada akhir bulan ke delapan ibu hamil sering merasa
sedikit sesak bila bernafas karena bayi menekan
paru-paru ibu. Namun apabila hal ini terjadi
berlebihan maka perlu diwaspadai.
12. Keputihan berbau Keputihan yang berbau merupakan salah satu tanda
bahaya pada ibu hamil.
13. Gerakan janin Gerakan bayi mulai dirasakan ibu pada kehamilan
akhir bulan ke empat. Apabila gerakan janin belum
muncul pada usia kehamilan ini, gerakan yang
semakin berkurang atau tidak ada gerakan maka ibu
hamil harus waspada.
No. Pertanyaan Keterangan
10. Perubahan perilaku Selama kehamilan, ibu bisa mengalami perubahan
seperti gaduh gelisah, perilaku. Hal ini disebabkan karena perubahan
menangis hormonal. Pada kondisi yang mengganggu kesehatan
ibu dan janinnya maka akan dikonsulkan ke psikiater.

11. Kekerasan terhadap Informasi mengenai kekerasan terhadap perempuan


perempuan terutama ibu hamil seringkali sulit untuk digali. Korban
kekerasan tidak selalu mau berterus terang pada
kunjungan pertama, yang mungkin disebabkan oleh
rasa takut atau belum mampu mengemukakan
masalahnya kepada orang lain, termasuk petugas
kesehatan. Dalam keadaan ini, petugas kesehatan
diharapkan dapat mengenali korban dan memberikan
dukungan agar mau membuka diri.
No. Pertanyaan Keterangan
12. Status kunjungan (baru
atau lama), riwayat
kehamilan yang
sekarang, riwayat
kehamilan dan
persalinan sebelumnya
dan riwayat penyakit
yang diderita ibu

13. Status imunisasi TT


14. Jumlah tablet Fe yang
dikonsumsi
15. Obat yang dikonsumsi
16. Gejala IMS dan riwayat Jantung berdebar-debar pada ibu hamil merupakan
penyakit pada salah satu masalah pada kehamilan yang harus
pasangan diwaspadai.
No. Pertanyaan Keterangan
17. Kesiapan menghadapi o Siapa yang akan menolong persalinan?
persalinan Setiap ibu hamil harus bersalin ditolong tenaga
kesehatan.

o Dimana akan bersalin?


Ibu hamil dapat bersalin di Poskesdes, Puskesmas
atau di rumah sakit?

o Siapa yang mendampingi ibu saat bersalin?


Pada saat bersalin, ibu sebaiknya didampingi suami
atau keluarga terdekat. Masyarakat/organisasi
masyarakat, kader, dukun dan bidan dilibatkan untuk
kesiapan dan kewaspadaan dalam menghadapi
persalinan dan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal
No. Pertanyaan Keterangan
17. Kesiapan menghadapi o Siapa yang akan menjadi pendonor darah apabila
persalinan terjadi pendarahan?
Suami, keluarga dan masyarakat menyiapkan calon
donor darah yang sewaktu-waktu dapat
menyumbangkan darahnya untuk keselamatan ibu
melahirkan.

o Transportasi apa yang akan digunakan jika suatu


saat harus dirujuk?
Alat transportasi bisa berasal dari masyarakat sesuai
dengan kesepakatan bersama yang dapat
dipergunakan untuk mengantar calon ibu bersalin ke
tempat persalinan termasuk tempat rujukan. Alat
transportasi tersebut dapat berupa mobil, ojek, becak,
sepeda, tandu, perahu, dsb.
No. Pertanyaan Keterangan
17. Kesiapan menghadapi Apakah sudah disiapkan biaya untuk persalinan?
persalinan Suami diharapkan dapat menyiapkan dana untuk
persalinan ibu kelak. Biaya persalinan ini dapat pula
berupa tabulin (tabungan ibu bersalin) atau dasolin
(dana sosial ibu bersalin) yang dapat dipergunakan
untuk membantu pembiayaan mulai antenatal,
persalinan dan kegawatdaruratan.
10 T pada ANC

■ Pelayanan atau asuhan standart minimal termasuk 10 T (Kemenkes, 2010) :


■ Timbang berat badan
■ Ukur lingkar lengan atas (LILA)
■ Ukur tekanan darah
■ Ukur TFU
■ Hitung denyut jantung janin (DJJ)
■ Tentukan presentasi janin
■ Beri imunisasi TT
■ Beri tablet tambah darah ( tablet Fe)
10 T pada ANC

■ Periksa laboratorium (rutin dan khusus)


■ 1) Pemeriksaan golongan darah
■ 2) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (HB)
■ 3) Pemeriksaan protein dalam urine
■ 4) Pemeriksaan kadar gula darah
■ 5) Pemeriksaan darah malaria
■ 6) Pemeriksaan tes sifilis
■ 7) Pemeriksaan HIV
■ 8) Pemeriksaan BTA
10 T pada ANC

■ j. Tatalaksana atau penanganan kasus


■ Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal diatas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
sesuai dengan standart dan kewenangan tenaga kesehatan.kasus- kasus yang
tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan system rujukan. (Kemenkes, 2010)
Pemeriksaan Fisik –Inspeksi-
1. Kepala

 1) Rambut: Kebersihan, Rontok atau tidak

 2) Muka : Ada benjolan atau tidak, Chloasma


gravidarum

 3) Mata- Konjungtiva : merah/pucat-


Sclera : ikterus/ tidak- Kelopak : ada edema/ tidak

 4) Hidung: Ada polip/tidak

 5) Mulut: Kebersihan, Mukosa bibir, Bibir pecah-pecah


atau tidak, Gigi caries atau tidak
Pemeriksaan Fisik –inspeksi-
2. Leher
a. Inspeksi·
– Ada/tidak pembesaran kelenjar tiroid
– Ada/tidak pembesaran vena jugularis
3. Payudara
a. Inspeksi·
– Kesimetrisan payudara·
– Aeriola mamae·
– Puting menonjol/tidak·
– Untuk kehamilan lebih dari 16 minggu ada/tidak colostrum
Pemeriksaan Fisik (inspeksi)

4. Abdomen.
– Lihat garis lurus dari pusat kebawah
– Linea nigra : garis yang berwarna hitam kecokelatan (20 minggu)
– Linea alba : garis yang berwarna putih·
– Lihat garis memanjang atau gurat (striae) untuk menentukan
kehamilan primi atau multi
– Striae albican : gurat yang berwarna putih untuk multigravida
– Striae livide : gurat yang berwarna biru untuk primigravida
– Ada/tidak luka bekas operasi
Pemeriksaan fisik (inspeksi)
6. Kaki
■ Ada atau tidak edema
■ Panjang kaki sama atau tidak
■ Kebersihan kuku, pucat atau tidak
Pemeriksaan fisik (palpasi)

Maksud melakukan palpasi kehamilan:


■ Memperkirakan adanya kehamilan.
■ Memperkirakan usia kehamilan, presentasi, posisi dan taksiran berat badan janin.
■ Mengikuti proses penurunan kepala pada persalinan.
■ Mencari penyulit kehamilan atau persalinan.
Pemeriksaan fisik (palpasi)
1. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan dilakukan
pada ibu.
2. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk
mengurangi kontraksi otot dinding abdomen.
3. Pada saat melakukan Leopold I s/d III, pemeriksa berdiri disamping kanan
ibu dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa
berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu.
Pemeriksaan Leopold
Leopold I :
■ Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak f
undus uteri.
■ Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia keham
ilan.
■ Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bok
ong atau kepala)
■ Bokong → jika lebih lunak, lebar dan tidak melenting
■ Kepala → jika keras dan mudah melenting

Leopold II
■ Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah s
ampai disamping kiri dan kanan umbilikus.
■ Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi
auskultasi denyut jantung janin nantinya.
■ Tentukan bagian-bagian kecil janin.
Pemeriksaan Leopold
Pemeriksaan Leopold
Leopold III :
■ Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan perasaan
tidak nyaman bagi pasien.
■ Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
■ Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah
mengalami engagement atau belum.

Leopold IV :
■ Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.
■ Kedua telapak tangan ditempatkan di sisi kiri dan kanan bagian terendah janin.
■ Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi abdomen
■ Auskultasi detak jantung janin (DJJ) adalah pada bawah pusat sebelah kiri atau kanan
untuk bayi normal.
b. Perkusi
■ Untuk melihat refleks patela
Pemeriksaan Penunjang
■ Pemeriksaan darah rutin meliputi kadar hemoglobin, hematokrit, sel darah putih
(leukosit) dan faktor pembekuan darah (trombosit).
■ Gula darah
■ Golongan darah dan rhesus
■ HBsAg
■ VDRL
■ Urinalisis lengkap
Follow Up
Bila kehamilan normal, jumlah kunjungan 4 kali, 1 kali trimester I, 1 kali trimester II,
dan 2 kali pada trimester III.
Melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan memperhatikan keluhan utama pada
setiap kunjungan.
Pemeriksaan setiap kali kunjungan meliputi:
1. Keadaan Umum, meliputi tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu)
2. Abdomen: Tinggi fundus uteri, letak janin, presentasi, dan DJJ
3. Pemeriksaan tambahan bila diperlukan: glukosa, proteinuria
4. Kesejahteraan janin
Referensi

■ WHO Guideline on Antenatal Care (2016)


■ Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu (Kemenkes RI)

Вам также может понравиться