PERENCANAAN & PENGENDALIAN PERSEDIAAN:

MODEL PERSEDIAAN PROBABILISTIK

1
 Continuous Review (Q system)
 Penentuan re-order point, dengan;
 Pencarian safety stock
 Perhitungan total ongkos persediaan

2
 Periodic Review (P system)
 Penentuan waktu review (P)
 Penentuan safety stock (SS)
 Penentuan target inventory (T)
 Perhitungan total ongkos persediaan
 Single-bin system.

3
 Terdapat safety stock.
 Reorder-point = rata-rata permintaan selama lead time +
safety stock.
 Terdapat dua kondisi:
 Kondisi 1 : Permintaan tidak pasti dan lead time pasti
 1a: Diketahui rata-rata dan std deviasi permintaan selama
periode pengamatan
 1b: Diketahui rata-rata dan std deviasi permintaan selama
lead time
 Kondisi 2 : Permintaan dan lead time tidak pasti.
 Total ongkos persediaan =
Ongkos simpan per tahun + ongkos pesan per
tahun + ongkos safety stock per tahun

4
5
 Re-order point = ROP =
Rata-rata permintaan selama lead time (demand during lead
time = DDLT) + Safety stock
 Memiliki kebijakan service level atau cycle-service level
dL
 Tentukan rata-rata permintaan selama lead time =
 Tentukan safety stock = SS  z L dimana  L   t L

ROP  average DDLT  z L

Q D
Total Ongkos =C  2 H  Q S  z L H
6
 Specify mean and standard deviation
 Standard deviation of demand during lead time

σL = σ t2 L = σ t L

 Safety stock and reorder point

Safety stock = zσL

where
z = number of standard deviations needed to achieve the
cycle-service level
σL = standard deviation of demand during lead time
σt = standard deviation of demand

Reorder point = R = dL + safety stock

 Cycle-service level = 85%

Probability of stockout
(1.0 – 0.85 = 0.15)
Average
demand
during
lead time R

zσL

Finding Safety Stock with a Normal Probability Distribution for

an 85 Percent Cycle-Service Level
 Rata-rata permintaan terhadap item A 18
unit per minggu dengan standar deviasi 5
unit. Lead time konstan yaitu 2 minggu.

Pertanyaan:

 Tentukan nilai safety stock apabila service

level per siklus adalah 90% (z0,90  1,28).
 Tentukan re-order point (ROP).

9
 σt = 5, d=18 unit, L = 2minggu
σL = 5 2 = 7.07
 Safety Stock = zσL
= 1.28 (7.07) = 9.05 or 9 unit
 Reorder Point = dL + safety stock
= 18(2) + 9 = 45 unit
Kesimpulan :
Pada saat persediaan mencapai titik 45 unit,
harus dilakukan pemesanan kembali sejumlah 75
unit.
10
 Seandainya diketahui permintaan selama lead
time (demand during lead time = DDLT)
berdistribusi normal dengan rata-rata 85 dengan
standar deviasi selama lead time = 40 unit.

Pertanyaan:
 Tentukan nilai safety stock apabila cycle service
level per siklus adalah 95%. (z0,95  1,65 )
 Tentukan re-order point (ROP).
11
 Safety Stock = zσL
= 1.65 (40) = 66 unit
 Reorder Point = dL + safety stock
= 85 + 66 = 151 unit
Kesimpulan :
Pada saat persediaan mencapai titik 151 unit maka dilakukan
pemesanan kembali sejumlah EOQ, dan safety stock yang
dibutuhkan adalah sejumlah 66 unit.

12
 Re-order point = ROP =
Rata-rata permintaan selama lead time + Safety stock
 Tentukan rata-rata permintaan selama lead time = dL
 Standar deviasi demand = t
 Standar deviasi lead time =  LT
 Tentukan safety stock = SS  z, dimana  L  L t  d  LT
2 2 2
L

ROP  dL  z L
Q D
Total Ongkos = C  2 H  Q S  z L H
13
 Rata-rata permintaan terhadap item K 12000
unit dengan standar deviasi 3000 unit. Rata-
rata lead time dari distributor 5 minggu
dengan standar deviasi 2 minggu.

Pertanyaan:

 Tentukan nilai safety stock apabila service

level per siklus adalah 95% (z0,95  1,65).
 Tentukan re-order point (ROP).

14
σt = 3000, d=12000unit, L = 5minggu, σLT = 2minggu

 L  L  d 
t
2 2 2
LT
 L  (5)(3000) 2  (12000) 2 (2) 2
 L  24919.87
 Safety Stock = zσL
= 1.65 (24919.87) = 41117.79
= 41,118 unit
 Reorder Point = dL + safety stock
= (12000)(5) + 41,118
= 101,118 unit
15
 Tentukan interval waktu pemesanan (TBO =
Time Between Orders), sebagai P.
 Tentukan safety stock, sebagai SS

SS  z P L
dimana,  P L   t P  L
T
 Tentukan target persediaan, sebagai

T  d P  L  SS
16
 Use simulation when both demand and lead time
are variable
 Suitable to single-bin systems
 Total costs for the P system are the sum of the
same three cost elements as in the Q system
 Order quantity and safety stock are calculated
differently

dP D
C = 2 (H) + dP (S) + HzσP + L
 T
IP IP IP
Order Order Order
received received received
On-hand inventory

Q1 Q3
OH Q2 OH
IP1

IP3
Order Order
placed placed
IP2

L L L Time
P P
Protection interval

P System When Demand Is Uncertain

 Permintaan terhadap item A adalah 18 unit
per minggu dengan standard deviasi 5 unit.
Lead time konstan selama 2 minggu. EOQ
= 75 unit. Diasumsikan 1 tahun terdapat 52
minggu.
Pertanyaan:
1. Tentukan interval waktu review
2. Tentukan safety stock (z0,90  1,28 ).
3. Tentukan target persediaan

19
 D = 18unit/mg x 52 mg/th = 936 unit
1. P = EOQ/D x 52 mg/th = 75/936 x 52 = 4 mg
 Std Deviasi P+L =  P L   t P  L
= 5 4  2  12.25unit

2.
SS  z P L  1.28(12.25)  15.68  16unit
T  d P  L   SS
3.
T  18unit (6)  16unit  124unit

Kesimpulan : Setiap 4 minggu dilakukan pemesanan

yang dibutuhkan agar IP dapat mencapai target
persedian sejumlah 124 unit. Dengan P System ini
membutuhkan safety stock sebanyak 16 unit.
20
Kebutuhan terhadap produk A setiap tahun berdistribusi normal dengan rata-rata 20.000 unit per tahun dan
deviasi standar kebutuhan setiap minggu adalah 100 unit. Apabila lead time untuk memperoleh produk A
adalah 2 minggu, maka;
a. Tentukan persediaan pengaman (safety stock) jika dikehendaki tingkat pelayanannya (service level)
adalah 95% (diketahui Z 0,95  1,65 ).
b. Tentukan titik pemesanan kembali (re-order point , ROP).
c. Hitung ukuran lot pemesanan ekonomis (EOQ), apabila diketahui ongkos pesan adalah Rp. 40.000,-
per sekali pesan dan ongkos simpan adalah Rp. 2000/unit/tahun.
(diasumsikan 1 tahun = 52 minggu)

21
D = 20.000 unit/tahun
Std. dev = 100 unit/minggu
Lead time = L = 2 minggu

a)  L   D L  100 2 = 141,42 = 142 unit. Safety stock = SS = Z 0,95   L = 1,65 x 141,42 = 233,34 =
234 unit.
b) ROP = dL + SS = (20.000/52)(2) + 233,34 = 769,23 + 233,34 = 1002,57 = 1003 unit
2DS 2(20 .000 )( 40 .000 )
c) EOQ   = 894,427 = 895 unit
H 2000

22
1. Kebutuhan terhadap produk A setiap tahun berdistribusi normal dengan rata-rata 22.500 unit per tahun
dan deviasi standar kebutuhan setiap minggu adalah 125 unit. Apabila lead time untuk memperoleh
produk A adalah 2 minggu, maka;
a. Tentukan persediaan pengaman (safety stock) jika dikehendaki tingkat pelayanannya (service level)
Z 0 , 95  1,65

adalah 95% (diketahui Z 0,95  1,65 ).

b. Tentukan titik pemesanan kembali (re-order point , ROP).
Tentukan ukuran lot ekonomis (diasumsikan 1 tahun = 52 minggu

23
 Toko komputer ABC, beroperasi 50 minggu per tahun.
Manajemen toko berusaha menetapkan kebijakan persediaan
untuk satu jenis komputer dengan karakteristik sebagai
berikut:
 Permintaan: 2000 unit/tahun. Permintaan diasumsikan ber
distribusi normal. Standar deviasi permintaan: 3 unit/minggu.
Ongkos pesan: Rp. 400.000,-/pesanan. Ongkos simpan: Rp.
40.000,-/unit/tahun. Service level: 95% (Z 0,95 = 1,65). Lead time
= 3 minggu.
a) Bila perusahaan menerapkan Periodic Review System,
tentukan waktu antar pemesanan (P) dan target tingkat
persediaan (T).
b) Bila perusahaan menerapkan Continuous Review System,
tentukan tingkat pemesanan kembali (R)
c) Tentukan kebijakan persediaan berdasarkan minimasi total
ongkos persediaan. Berepa prosentase perbedaannya? 24
 Dik : D = 2000 unit/tahun,  t = 3 unit/minggu, S = 400.000, H = 40.000 /unit/tahun
Z 0,95 = 1.65, L = 3 minggu, 1 tahun = 50 minggu
 Jawab

a) EOQ = 200, POQ = EOQ/D = 200/2000 x 50 minggu = 5 minggu

T  d P  L   SS
T  40(5  3)  14  334unit

b) ROP = dL + safety stock, σL = 3 3 = 5.19

SS = zσL = 1.65 (5.19) = 8.56
ROP = 40(3) + 8.56 = 128.56 = 129 unit
c) Total Cost P System = C = Rp. 8.560.340 /tahun
Total Cost Q System = C = Rp. 8.342.540 /tahun
Persentase perbedaannya = 235.800/8.560.340 = 2.75%, lebih baik Q system

25