Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BASIC
DIAGNOSTIC
Pembimbing :
dr. Bambang Supriadi, Sp.S
Disusun oleh:
Evan Kristanto Gampa, S.Ked
FAB 117 036
Pemeriksaan dasar
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan kesadaran
Pemeriksaan saraf kranialis
Pemeriksaan rangsang meningeal
Pemeriksaan sistem motorik
Pemeriksaan sistem sensorik
Pemeriksaan refleks
anamnesis
anamnesis
Keluhan utama
Keluhan terberat yg membawa pasien berobat
Riwayat Penyakit Sekarang
Rincian keluhan utama
Rangkaian/kronologis perjalanan penyakit
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluhan di neurologi
Nyeri kepala
Mual dan muntah
Penurunan kesadaran
Pusing berputar
Nyeri (di bagian tubuh tertentu)
Gangguan sensasi (parastesia, distesia, anestesia)
Gangguan motorik (berjalan, atropi, ataksia, gerakan
involunter, bradikinesia)
Keluhan di neurologi
Gangguan visual (diplopia, pandangan kabur)
Gangguan pendengaran (hilang pendengaran,
berdenging)
Gangguan menelan (disfagia)
Gangguan bicara dan bahasa (disartria, afasia, disfonia)
Keadaan mental (gangguan memori, disorientasi,
gangguan tingkah laku, gangguan atensi dan konsentrasi,
letargi, ansietas)
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
SACRED SEVEN Onset → Sejak kapan timbul
Lokasi nyeri kepala?
Waktu Kualitas → apakah nyeri
Kualitas timbul mendadak/perlahan-
Kuantitas lahan? Berdenyut/ditekan/
Kronologi ditusuk-tusuk?
Faktor modifikasi Kuantitas → apakah baru
Keluhan penyerta pertama kali? Berapa kali nyeri
lainnya terjadi dlm 1 minggu terkahir?
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Kronologi
Apakah nyeri terus-menerus atau ada jeda menghilang?
Apakah nyeri kepala disertai gangguan penglihatan?
Riwayat trauma? Pusing berputar? Mual dan muntah?
Faktor modifikasi
Apakah nyeri berkurang saat tidur?
Apa saja upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi
nyeri kepala?
Keluhan penyerta
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU DAN KELUARGA
Riwayat penyakit dahulu :
Hipertensi, penyakit jantung, stroke, diabetes,
gangguan neurologis lain, trauma, intoksikasi, riwayat
pengobatan sebelumnya
Eferen : N. occulomotorius
Aferen : N. opticus
PEMERIKSAAN NERVUS
opticus
LAPANG PANDANG (TES KONFRONTASI)
PEMERIKSAAN NERVUS
opticus
REFLEKS AKOMODASI PEM. FUNDUS
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
N. III, IV, dan,VI
(Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
N. VI (Abducens)
N. III (Oculomotorius)
N.IV (Trochlearis)
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
Ptosis :
Palsy N. III yang mempersarafi M. levator palpebrae
PEMERIKSAAN NERVUS
trigeminus
N.V (TRIGEMINUS)
Sensorik
Sensasi raba halus (kapas)
dan sensasi nyeri (jarum)
Pasien diminta tutup mata
Periksa kesimetrisan di 3
divisi N.V
Motorik
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
PEMERIKSAAN NERVUS
trigeminus
Motorik :
M. temporalis
M. masseter
M. pterygoid
PEMERIKSAAN NERVUS
trigeminus
Refleks kornea
Aferen : N. trigeminal
Eferen : N. fasialis
PEMERIKSAAN NERVUS
facialis
NERVUS VII (FASIALIS)
Mengerutkan dahi
Mengangkat alis
Menutup mata dengan rapat dan dicoba buka dengan
tangan pemeriksa
Menyudutkan bibir atau menyengir
Suruh pasien bersiul, dalam keadaan pipi
mengembung tekan kiri dan kanan apakah sama kuat
PEMERIKSAAN NERVUS
facialis
PEMERIKSAAN NERVUS
facialis
Pemeriksaan fungsi sensorik
Dilakukan pada 2/3 bagian lidah depan. Pasien disuruh untuk
menjulurkan lidah , kemudian pada sisi kanan dan kiri
diletakkan gula, asam,garam atau sesuatu yang pahit. Pasien
cukup menuliskan apa yang terasa diatas secarik kertas.
Bahannya adalah:Glukosa 5 %, Nacl 2,5 %, Asam sitrat 1 %,
Kinine 0,075 %.
Pemeriksaan :
Weber
Rinne
Swabach
PEMERIKSAAN NERVUS
glossopharyngeus
Pemeriksaan N.IX (Glossopharyngeus)
Asimetri arcus faring
Kedudukan uvula (displacement ?)
Refleks muntah (gag reflex)
PEMERIKSAAN NERVUS
ASSESORIUS
N. XI (Accessorius)
M. sternocleidomastoideus
M. Trapezius
PEMERIKSAAN NERVUS
HIPOGLOSSUS
N. XII (Hypoglossus)
Dengan adanya gangguan pergerakan lidah, maka kata-
kata tidak dapat diucapkan dengan baik hal demikian
disebut dysarthria.
Dalam keadaan diam lidah tidak simetris, biasanya
tergeser kedaerah lumpuh karena tonus disini menurun.
Bila lidah dijulurkan maka lidah akan membelok kesisi yang
sakit.
Atrofi atau fasikulasi pada otot lidah
Kekuatan otot lidah dapat diperiksa dengan menekan
lidah ke samping pada pipi dan dibandingkan kekuatannya
pada kedua sisi pipi.
PEMERIKSAAN NERVUS
HIPOGLOSSUS
PEMERIKSAA
N FISIK
PEMERIKSAAN
RANGSANG MENINGEAL
Kaku kuduk
(nuchal rigidity)
Cara :
• Pasien tidur telentang tanpa bantal.
• Tangan pemeriksa ditempatkan di bawah kepala
pasien yang sedang berbaring, kemudian kepala
difleksikan dan diusahakan agar dagu mencapai dada.
• Kaku kuduk → ada tahanan (rigiditas) atau dahu
tidak dapat menyentuh dada
Interpretasi :
Brudzinsky I (+) → didapatkan
fleksi di kedua tungkai.
Brudzinsky II SIGN
Cara pemeriksaan :
Pasien berbaring lurus.
Salah satu tungkai
difleksikan pada sendi
panggul, tungkai lainnya
harus dalam posisi lurus
Interpretasi :
Brudzinsky II (+) → tungkai
yang satunya ikut fleksi juga
Interpretasi :
Laseque (+) → rasa sakit/
tahanan sebelum mencapai 700
KERNIQ SIGN
Cara pemeriksaan :
Pasien berbaring lurus.
Salah satu tungkai atas
difleksikan pada sendi panggul
900.
Tungkai bawah diekstensikan
pada sendi lutut (normal
sampai 1350).
Interpretasi :
Kerniq (+) → rasa sakit/ tahanan
sebelum mencapai 1350
PEMERIKSAA
N FISIK
PEMERIKSAAN
SISTEM MOTORIK
PEM. KEKUATAN OTOT
Nilai KO Keterangan
0 Paralisis, tdk ada kontraksi otot sama sekali
1 Terlihat atau teraba kontraksi otot, tetapi tidak
ada gerakan sama sekali
2 Dapat menggerakkan anggota gerak tanpa gravitasi
3 Dapat menggerakkan anggota gerak untuk
menahan berat (gravitasi)
4 Dapat menggerakkan sendi dengan aktif dan
melawan tahanan (tidak maksimal)
5 Kekuatan normal
INSPEKSI
Sikap pasien waktu berdiri, duduk, berbaring dan
bergerak.
Bentuk tubuh pasien → deformitas?
Ukuran anggota gerak / bagian tubuh kiri dan kanan
Adanya gerakan abnormal yang tidak dapat
dikendalikan seperti tremor, khorea, distonia,
spasme, fasikulasi.
Gerakan volunter
Mengangkat kedua tangan pada sendi bahu.
Fleksi dan ekstensi artikulus kubiti.
Mengepal dan membuka jari-jari tangan.
Mengangkat kedua tungkai pada sendi panggul.
Fleksi dan ekstensi artikulus genu.
Plantar fleksi dan dorso fleksi kaki.
Gerakan jari- jari kaki.
Palpasi otot
Pengukuran besar otot
Nyeri tekan
Kontraktur
Konsistensi (kekenyalan)
Konsistensi otot yang meningkat
Spasme otot (mis. iritasi radix n. spinalis akibat meningitis)
Kelumpuhan jenis UMN (spastisitas)
Gangguan UMN ekstrapiramidal (rigiditas)
Kontraktur otot
Konsistensi otot yang menurun
Kelumpuhan jenis LMN akibat denervasi otot
Kelumpuhan jenis LMN akibat lesi di motor end plate
Perkusi otot
Normal → otot yang diperkusi akan berkontraksi yang
bersifat setempat dan berlangsung hanya 1-2 detik
REFLEKS SCHAEFFER
Penekanan pada tendon Achilles.
REFLEKS OPPENHEIM
Pengurutan dengan cepat crista anterior tibia
dari proksimal ke distal.
Respon (+) jika dorsofleksi ibu jari,disertai
mekarnya (fanning) jari-jari kaki lainnya.
REFLEKS GORDON
Menekan M. gastrocnemius secara kuat.
REFLEKS BING
Pemeriksa menusuk beberapa kali bagian
dorsolateral kaki
Respon (+) jika dorsofleksi ibu jari,disertai
mekarnya (fanning) jari-jari kaki lainnya.
REFLEKS GONDA
Pemeriksa menekan ke bawah jari ke-4
kemudian dilepaskan mendadak.
Respon (+) jika dorsofleksi ibu jari,disertai
mekarnya (fanning) jari-jari kaki lainnya.
Terima kasih
“If the human brain were so simple
That we could understand it,
We would be so simple
That we couldn’t.”
--Emerson Pugh--